3.2.15
Benarkah bayi ngoceh sendiri tandanya sedang bicara dengan makhluk halus???
Hai bunda... benarkah ketika bayi ngoceh sendiri tandanya sedang bicara dengan makhluk halus?He.. he.. berikut ini penjelasannya, semoga bermanfaat...
Ketika si kecil memperhatikan sesuatu dan mengoceh sendiri, salah satu hal yang terlintas di pikiran orang tua yakni buah hatinya sedang mengobrol dengan makhluk halus. Padahal, belum tentu seperti itu lho.
Psikolog anak klinis, Dr Erin Bowe tak menampik jika pemikiran seperti itu masih dimiliki orang tua. Apalagi, kepercayaan terhadap hal-hal mistis juga dipengaruhi oleh kultur dan budaya masing-masing orang tua. Namun, dari sisi psikologi, Dr Bowe memiliki penjelasan tertentu.
"Sekitar usia 6 bulan, bayi jadi lebih fokus atau mudah memperhatikan sesuatu. Mereka juga sedang melatih kemampuan komunikasinya. Sehingga normal ketika melihat mereka melatih kemampuannya dengan babbling sambil melihat suatu tempat meski di sana tidak ada orang," terang Dr Dowe.
Di usia tersebut, ketajaman indera penglihatan dan pendengaran bayi pun bertambah, sehingga mereka mulai membangun ketertarikan atas sebuah detail. Noda kecil di dinding yang tidak dianggap oleh orang dewasa bisa saja menarik bagi bayi hingga ia terus memperhatikannya, demikian diungkapkan Dr Bowe.
"Tapi semua ini kembali lagi kepada masing-masing orang tua. Apalagi, di dunia ini memang ada beragam pemahaman dan kepercayaan yang dianut dan kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk percaya pada sebuah teori. Kita pun harus menghargai itu," lanjut Dr Bowe, dikutip dari Essential Baby, Selasa (3/2/2015).
Ia mengingatkan, anak-anak juga bisa memiliki beragam imajinasi. Hal terpenting yang harus dilakukan orang tua yakni tetap mengawasi dan memperhatikan tiap tahap perkembangan putra-putrinya sehingga ketika ada sesuatu yang dirasa tak wajar, si kecil bisa mendapat penanganan segera.
"Jika anak terlihat murung, sering ketakutan, atau tak mau pergi ke toilet sendiri misalnya, Anda bisa membawanya ke psikolog untuk melihat lagi apa masalah yang membuat anak seperti itu. Bisa jadi karena ia trauma atau bisa saja karena sering ditakut-takuti teman atau orang di sekitarnya," pungkas Dr Bowe.
(Sumber : detikhealth.com)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment