17.2.15

Tips Mengendalikan Anak Yang Suka Merengek



 Hai bunda... anak anda suka merengek? Nah berikut ini cara mengatasinya, semoga bermanfaat...
Jangan abaikan anak merengek! Memilih sikap untuk diam dan tidak peduli pada anak merengek justru membuat anak berpikir bahwa merengek adalah pilihan yang baik. Ini bisa jadi kebiasaan. Anda harus bisa mengendalikannya.
  • Tatap matanya dan dengarkan anak. Gunakan posisi sederajat, sejajar tinggi tubuhnya, lalu  tatap mata anak. Kontak mata merupakan pengganti sinyal bahwa Anda akan segera merespon apa yang ingin anak sampaikan. Usai menatap matanya, barulah Anda bertanya apa yang sebenarnya ingin ia katakan. Gunakan nada bicara yang lembut, dengarkan perkataannya jangan dipotong. Tidak perlu buru-buru untuk mendapatkan jawabannya, karena anak usia 1-2 tahun masih bingung mengungkapkan isi kepalanya pada orang lain. Dan dia baru memiliki kosakata kurang dari 200 kata. Ia perlu bantuan Anda untuk menunjukkan apa yang ia mau. 
  • Berikan contoh meminta yang benar. Balita belum paham bagaimana cara meminta yang baik pada orang lain, sehingga bentuk permintaannya dengan merengek. Apalagi bila Anda sempat memenuhi keinginannya ketika ia merengek. Berikan contoh bagaimana cara meminta sesuatu yang tepat. Misalnya “Yuk ikuti Bunda! Kalau kamu mau minta susu, katakan Bunda aku mau minum susu.” Perlihatkan pada anak saat merengek raut wajah dan suaranya jelek. Sehingga, anak akan belajar kalau merengek itu terdengar tidak menyenangkan.
  • Kenalkan macam-macam perasaan pada anak. Kehidupan anak 1-2 tahun penuh dengan perasaan ambivalen. Ketika belajar berjalan, ia merasa tidak semudah yang dibayangkan biasanya ditumpahkan dengan merengek. Bantu dia belajar mengenal perasaan. Saat melihat ia kesal karena tidak bisa-bisa berjalan, katakan “Kamu tampak kesal karena tidak bisa berjalan menuju meja. Benar begitu, nak? Mau minta bantuan Bunda, nak? Bunda akan bantu.” Tunjukkan padanya bahwa ia tidak sendiri. Ada orang lain yang siap membantunya, sehingga ia tidak perlu lagi merengek.
  • Berikan kegiatan untuk mengatasi rasa bosan. Bosan kerap dialami oleh balita sehingga ia merengek. Ajak melakukan kegiatan lain, seperti bernyanyi, menari, mendongeng atau bermain untuk mengalihkan rasa bosan. Lakukan riset kecil-kecilan, berapa lama anak mulai bosan saat melakukan kegiatan, sehingga Anda sudah siapkan strategi untuk menghadapi kebosanannya.
  • Peluk. Bila berbagai cara sudah dilakukan, namun anak tetap merengek, coba cara ini. Pelukan mampu mengurangi emosi negatif, seperti bosan, lelah, frustasi atau mencari perhatian. Karena pelukan merupakan ungkapan cinta tanpa kata yang sangat mudah dipahami dan dirasakan. Anak pun dapat belajar bahwa untuk mendapatkan kenyaman tidak harus merengek, tapi bisa memeluk Anda. Tapi ajarkan bahwa tidak semua orang boleh dipeluk olehnya.
  • Hindari berikan toleransi. Memenuhi kebutuhan anak setiap ia merengek adalah pilihan yang kurang tepat. Begitu juga dengan ketidakkonsistenan yang Anda ciptakan, seperti hari ini Anda memenuhi apa yang ia rengekan dan besok Anda menolak rengekannya. Anak akan bingung sebenarnya apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan. Anda harus tegas dan konsisten!
  • Berikan pujian. Begitu anak berhasil mengungkapkan keinginannya dengan lebih baik, beri ia pujian. Hargai usahanya dengan mengatakan “Wah, anak Bunda pintar sekali sudah tidak merengek lagi! Suara kamu terdengar lebih merdu kalau tidak merengak.” Dari pujian ini, anak akan meneruskan perbuatannya.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment