31.12.14

Beberapa Aturan yang Perlu Diterapkan Pada Anak Lelaki



Hai bunda..berikut ini aturan yang sebaiknya anda terapkan pada anak lelaki anda,...
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa ibu adalah sahabat sejati untuk anak-anaknya, hanya ibulah yang selalu setia tetap bersama kita dalam kesedihan, kesusahan bahkan dalam keadaan terpahit sekalipun. Dalam kehidupan ini, sosok ibu atau figur seorang ibu memang memiliki peran yang begitu penting dalam perkembangan dan mental serta emosional seorang anak.
Dalam setiap rumah tangga, peran seorang ibu amat diperlukan. Sebaik-baiknya seorang ayah, tetap tidak dapat dipungkiri ia tidak dapat menggantikan peran sebagai ibu. Kasih sayang, kepekaan dan kelemah-lembutan inilah yang menjadi kodrat illahi yang tidak dimiliki seorang pria. Untuk seorang anak, rasa peka dan kelembutan ibulah yang biasa mereka manfaatkan untuk berbagi dan mencurahkan isi hatinya serta seluruh beban dan masalah kehidupannya.
Karakter seorang ibu amat penting bagi setiap anak baik perempuan maupun laki-laki. Namun khusunya untuk anak laki-laki, bagi mereka ibu adalah cinta pertamanya dan cita sejatinya, seseorang yang dapat mendidiknya untuk menjadi pribadi yang bertanggug jawab serta penuh kasih. Nah, untuk para ibu, betapa penting peran serta tugas anda dalam mendidik putera-putera anda menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.
Berikut ini beberapa aturan yang sebaiknya anda terapkan pada si jagoan kecil :

1. Ajarkan Putera Anda Untuk Menghormati Wanita

Mendidik seorang anak laki-laki umumnya akan lebih sulit dibandingkan dengan anak perempuan. Terutama ketika anak marah. Ketika anak perempuan marah, mungkin ia hanya akan menangis dan merengek-rengek, berbeda dengan anak laki-laki, emosi yang begitu meledak akan membuat anak laki-laki berani memukul anda sambil menangis ketika mereka marah. Ajarkan anak anda untuk tidak melakukan hal tersebut. Sebab bagaimanapun hal tersebut tidak baik dilakukan meskipun ketika anak masih dalam tahap mengendalikan emosinya. Berikan pemahaman pada anak untuk membuka pintu bagi anda dan wanita lainnya. Berikan pula pehaman bahwa wanita adalah mahluk yang harus dihargai dan dilindungi.

2. Berikan Sosok Teladan yang Bisa Diikuti Oleh Putera Anda

Teori mengenai sebuah aturan saja tidak akan cukup membuat putera anda menjadi pribadi yang baik, putera anda membutuhkan sosok nyata yang bisa ia contoh. Untuk itu, berikan ungkapan pada putera anda betapa ayahnya adalah sosok yang hebat. Hal ini juga akan ikut membangun rasa hormat anak terhadap ayahnya. Selain itu, dorong pula suami anda untuk mengikutsertakan putera anda ketika mengerjakan tugas disekitar rumah.

3. Ajarkan Mengenai Kesopanan dan Kebersihan

Mengajarkan kebersihan bukan hanya teori yang harus diajarkan pada anak perempuan saja. Anak laki-laki juga perlu mendapatkan pelajaran ini. Ajarkan anak anda untuk belajar mengurus diri mereka sendiri, memotong kuku sendiri dan menyisir rambut sendiri. Hal ini akan membangun kebiasaan baik peduli kesehatan pada putera anda.
Nah, itulah dia beberapa aturan yang sebaiknya ibu terapkan pada anak laki-laki ibu dirumah. Mengajarkan anak sejak usia dini mengenai atura-aturan yang perlu mereka jaga tentu akan lebih mudah diserap dan diharapkan dapat menjadi kebiasaan hingga mereka dewasa nanti.

Sumber : Bidanku.com

Tips Mengatasi Kecemasan Dan Ketakutan Anak Pada Keadaan Gelap



Hai bunda... berikut ini tips mengatasi takut gelap pada anak, moga bermanfaat...
Kebiasaan anak untuk tidur di kamar sendiri memang dapat anda latih semenjak usia dini, akan tetapi beberapa anak justru takut ketika tidur di kamar sendiri. Salah satu alasannya dikarenakan takut gelap. Beberapa anak berimajinasi dengan keadaan gelap salah satunya monster di dalam lemari atau beberapa hal yang ditakutinya akan muncul pada saat gelap. Kecemasan ini yang membuatnya tidak nyaman dan belum bisa membiasakan untuk tidur sendiri.
1.    Kenali penyebab ketakutan gelap pada anak Mulailah dengan mengidentifikasi rasa takut gelap pada anak. Biarkan anak anda bercerita ketakutannya, sebagai orang tua sebaiknya anda mendengarkan cerita anak anda. Tanyakan pula pertanyaan terbuka untuk memungkinkan anak untuk memberitahu anda apa yang membuat dia takut pada tidur. Jangan mengolok-olok ketakutan anak Anda. Apa yang mungkin tampak lucu atau sepele untuk Anda sangat nyata untuk anak Anda. Jangan mendukung kepercayaan makhluk imajinatif anak Anda.
2.    Berikan keyakinan gelap akan tetap memberikan kenyamanan
Beberapa anak sering kali mengalami kesulitan dalam waktu tidur malamnya salah satunya dikarenakan ketakutan gelap. Bahkan beberapa anak tidak bisa menghabiskan malamnya di kamar sendiri. Kecemasan yang sering kali dirasakan oleh anak di waktu malam dikarenakan kegelapan sebaiknya dapat anda kurangi. Kemudian memberitahu anak anda bahwa semuanya baik-baik saja, bahwa dia aman, tidak ada yang akan mengganggu dia, dan bahwa mereka dapat tidur dengan nyaman di tempat tidur mereka sendiri sepanjang malam. Menceritakan anak Anda untuk tinggal di tempat tidur sendiri dan bahwa segala sesuatu baik-baik saja akan mengajarkan anak Anda untuk percaya bahwa tempat tidur sendiri adalah tempat yang aman.
3.    Membangun kepercayaan diri anak
Pada siang hari anda dapat mengajak anak anda dalam mengatasi ketakutan gelap, bangunlah rasa percaya diri anak anda. Salah satunya dengan berbicara tentang ketakutan gelap dan pengalaman anak anda, sehingga anda dapat membahas cara-cara alternatif untuk menanggapi kekhawatiran atau mengatasi dengan membantu anak mengurangi rasa takutnya.
4.    Ajarkan anak untuk mengontrol situasi
Sebaiknya anda mengantisipasi rasa takut anak anda dengan memberikan penanganan situasi sehingga anak anda dapat mengontrolnya dengan baik. Salah satunya dapat dengan cara meletakan lampu tidur di dekat tempat tidur yang berbentuk tokoh favoritnya sehingga dapat dengan mudah menyalakan lampu ketika merasakan takut gelap di kamarnya.
5.    Lakukan latihan pada suasana gelap
Secara perlahan lahan anda dapat melatih anak anda dengan mencoba mengajaknya melakukan beberapa aktivitas di keadaan yang gelap sehingga rasa takut akan kegelapannya akan berkurang, salah satunya dengan mengajak mendengarkan musik di tempat gelap, makan malam hanya dari pencahayaan lilin sehingga merasakan ketentraman, kemudian bermain bersamanya di tempat gelap, permainan yang membuatnya mengasikan adalah dengan mengajak bermain bayangan. Pada awal-awal, anak anda akan ketakutan, peluk dan nyalakan lampu kembali jika anak anda sangat ketakutan. Lakukan dengan perlahan-lahan, mungkin anda membutuhkan waktu untuk bisa melatih anak anda dalam mengatasi takut gelap.
Semua permasalahan ketakutan gelap yang dihadapi oleh anak anda sebaiknya dapat anda sikapi, sebagai peranan orang tua yang memberikan stimulai positif sehingga rasa takut gelap dapat tertangani.

Sumber : Bidanku.com

Tips Mengajarkan Anak Agar Dapat Menerima Kekalahan Sehingga Membentuk Pribadi Yang Baik


 Hai bunda... berikut ini tips mengajarkan anak menerima kekalahan, moga bermanfaat...

Setiap orang tua pasti menginginkan anak untuk menjadi pemenang, meskipun demikian seringkali anda lupakan bahwa mengajarkan anak anda untuk menerima kekalahan adalah proses pembelajaran yang harus diterapkan semenjak dini. Dengan menerima kekalahan akan membentuk anak yang memiliki pribadi yang baik.
Dalam setiap kegiatan termasuk dalam perlombaan, kemenangan adalah suatu hal yang membanggakan akan tetapi kekalahan adalah proses yang harus anda dampingi sehingga anak anda tidak menjadi anak yang kurang percaya diri, tidak mau mencoba lagi, pesimis atau berputus asa. Oleh karena itu artikel kali ini akan mambantu anda untuk mengajari anak anda menerima kekalahan. Inilah Tips Ajari anak menerima kekalahan .
Sejak dini anak anda harus menerima kenyataan bahwa konsep kalah bukan berarti menjadi terburuk melainkan memahami kalah adalah proses belajar, meskipun terdengar sepele akan tetapi seringkali emosi anda ikut dalam kekalahan anak sehingga membuat anak anda kurang percaya diri.
1. Memahami Kekalahan
Kalah bukan berarti tidak juara. Pemahaman ini yang harus diberikan pada anak anda. Anda dapat mulai menjelaskan bahwa hasil akhir dari kompetisi bukan berarti tidak menjadi juara melainkan untuk tetap bersemangat, itu hanya sebuah permainan dan perjalanan masih panjang. Orang tua harus memahami bahwa kompetisi bukan karena hasil akhir sehingga anda pun akan mengajarkan anak anda untuk menghargai upaya untuk berprestasi.
2. Meluapkan Perasaan
Anda dapat mengajarkan anak anda untuk mengekspresikan kekalahan. Biasanya anak anda akan menangis, memukul, menendang bahkan berteriak. Meskipun sulit untuk menjaga perasaan saat kalah akan tetapi dengan mendampingi untuk meluapkan perasaan kekalahan yang sedang dialami, anda akan mendampingi dan mencintainya akan membuatnya kembali percaya diri.
3. Mengakui kekurangan
Akui kekurangan bukan berarti bahwa anak anda tidak jago melainkan mengajarinya untuk rendah hati, menghargai orang lain dan menerima sebuah kekalahan sebagai proses belajar. Dengan demikian tidak ada yang salah dengan sebuah kekurangan sehingga anda dapat memastikannya anak anda dapat mengenal dirinya dengan kekurangan yang dimiliki.
4. Menghargai Kerja Keras anak
Atmosfer dari lingkungan sekitar akan membantu dalam menerima kekalahannya sehingga peranan orang tua dalam menerima kekalahan anak. Mengatasi kekalahan bahwa kalah bukan berarti tidak menang melainkan proses kerja keras dan usaha, ketika anak mulai dihargai hasilnya akan membantu dalam segala prestasi untuk membuatnya percaya diri.
5. Fokus pada proses
Memberian motivasi ketika anak anda sedang berusaha keras meraih juara adalah salah satu cara yang terbaik akan tetapi apabila anda terlalu fokus pada hasil akhir yaitu menang atau kalah maka anak anda akan terbebani. Sehingga ajarkan anak anda untuk menghargai sebuah proses bukan hasil akhir, dengan begitu dia lebih mudah menerima kekalahan .
Dengan demikian pola asuh orang tua akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri, tidak mudah menyerah dan menerima kekurangan di dalam diri anak sehingga ketika mengikuti perlombaan dan kompetisi tidak membuat anak terbebani.

Sumber : Bidanku.com

Langkah-langkah Yang Perlu Dilakukan Jika Anak Cidera Akibat Luka Sayatan


Hai bunda.. berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama jika anak anda cidera akibat luka sayatan, moga bermanfaat...

Memasuki usia balita kemampuan anak anda semakin berkembang. Rasa ingin tahu yang tinggi seringkali timbul dalam benak anak anda untuk mengetahui berbagai kegiatan sehingga mendorong melakukan aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Meskipun pengawasan dalam kendali anda akan tetapi seringkali anak anda mengalami cedera. Berbagai macam cidera diantaranya adalah cidera akibat luka sayatan. Luka sayatan pada usia anak-anak dapat terjadi apabila anggota tubuhnya mendapat luka sayat dikarenakan benda tajam. Benda tajam inilah yang menyebabkan kulit menjadi terbuka bahkan apabila kurang mendapatkan pertolongan dapat menimbulkan infeksi. Sebagai orang tua ketika mendapati anaknya mengalami luka sayat terkadang serba salah dalam memberikan penanganan.
1.   Anda dapat mengurangi kecemasan anak anda dengan memberikan ketenangan. Hal yang harus anda ingat adalah dengan mengurangi ketegangan yang biasanya timbul pada setiap orang tua. Yakinkan pada diri anda bahwa luka yang dialami oleh anak anda dapat segera pulih apabila anda dapat mengendalikan emosi anda. 2.   Kemudian selanjutnya bersihkan bagian tubuh anak  anda yang terkena luka dengan menggunakan antiseptic sebelum melanjutkan pengobatan. Bila diperlukan anda dapat menggunakan salep antibiotik
3.   Kurangi perdarahan pada luka sayatan anak anda dengan cara menekan kuat bagian yang terluka pada anak anda.
4.   Anda dapat menggunakan kassa atau plester untuk menutup bagian yang terbuka sehingga dapat mengurangi infeksi.
5.   Apabila pendarahan pada anak anda masih berlanjut, maka anda dapat memposisikan luka sayatan lebih tinggi dari jantung. Hal ini hanya dapat dilakukan untuk pertolongan pertama selebihnya anda dapat membawanya ke dokter apabila pendarahan pada luka sayatan tidak bisa dihentikan
Perhatikan pula beberapa hal yang penting ketika memberikan pertolongan luka sayat pada anak anda. Apabila anak anda kehilangan kedasaran ketika terjadi luka maka sebaiknya anda meminta pertolongan pertama pada ahli kesehatan terdekat. Begitupula apabila terjadi luka sayat pada lekuk tubuh yang panjang dan kedalamannya terlalu besar dan membutuhkan pertolongan medis segera .
Pada dasarnya luka kecil atau sayatan yang mengakibatkan kulit terlupas atau kerusakan jaringan dan juga pendarahan terjadi pada anak dapat disembuhkan dengan pertolongan di rumah. Dengan cara seperti langkah langkah diatas. Hal yang harus anda perhatikan bahwa pada masa anak anak, seringkali penasaran dan juga ingin mencoba dengan hal yang baru. Biarkan anak anda mengembangkan kreatifitas selama tidak membahayakan.

Sumber : Bidanku.com

Ajarkan Anak Untuk Disiplin Dimulai Sejak Proses Menyusui



Hai Bunda... mau punya anak yang disiplin? ternyata mengajari anak untuk disiplin dimulai saat anak mulai menyusui, berikut ini penjelasannya, moga bermanfaat...

Orang tua kebanyakan ingin memiliki anak yang disiplin dan patuh. Nah, menurut psikolog anak Najeela Shihab, hal ini bisa mulai dilatih sejak bayi lho. Tepatnya saat anak mulai menyusui.

Menyusui merupakan proses pertama yang sangat penting dalam membina bonding atau ikatan kuat antara anak dan orang tua. Di sinilah letak latihan disiplin anak dimulai.

"Semua proses bonding memang menjadi dasar yang penting untuk anak supaya mandiri atau disiplin. Disiplin itu luas, tentang hubungan antara orang tua dan anak," ujar psikolog yang akrab disapa Ela ini dalam talkshow AIMI-Andalan Breastfeeding Fair 2014 yang diadakan di Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (28/12/2014).

Menurut Ela, menyusui menjadi penting karena merupakan interaksi pertama antara orang tua dan anak. "Kalau bonding-nya kuat, ini adalah dasar disiplin yang nantinya baik," lanjutnya.

Selain itu, menurut Ela menyusui sendiri merupakan salah satu kegiatan yang membuat anak mampu mengatur dirinya sendiri. Saat menyusui komunikasi yang tejadi tidak hanya ucapan, anak juga berbicara pada orang tua melalui respons.

"Misalnya anak berhenti minum, itu berarti dia sudah kenyang atau mengantuk. Bentuk-bentuk komunikasi itu kemudian jadi dasar, nah kalau orang tuanya sensitif dan responsif, itu nanti jadi bekal kita responsif juga pada anak di tahap-tahap selanjutnya," sambung Ela.

Pengaturan diri sendiri atau self regulation disebutkan Ela dimiliki oleh setiap anak. Menyusui secara teratur secara tidak langsung mengajarkan anak untuk disiplin mengatur dirinya sendiri. Nah, proses inilah yang menurut Ela akan terus terbentuk seiring pertumbuhan dan perkembangan anak kelak ke depannya.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Sering Menonton Televisi Dapat Menghambat Kemampuan Bahasa Anak



Hai bunda... jangan biasakan anak kita sering menonton TV ya? Mengapa? Berikut penjelasannya, moga bermanfaat...

Banyak ibu yang menjadikan televisi sebagai bagian dari waktu bermainnya dengan anak. Terkadang mereka mengajak anak menonton TV, namun kadang mereka hanya menyalakan televisi sambil mengajak anak bermain. Kebiasaan yang tampak sepele ini ternyata memiliki dampak yang besar pada perkembangan anak, terutama balita.

Penelitian menemukan bahwa menyalakan televisi ketika mengajak anak bermain bisa menghambat kemampuan balita untuk belajar berbahasa, seperti dilansir oleh Web MD (13/06). Padahal perkembangan kemampuan berbahasa dan motorik mulai pesat ketika anak balita.

Hasil tersebut ditemukan peneliti setelah mengamati interaksi antara 49 orang tua dan anak mereka yang masih balita berusia 12, 26, dan 36 bulan. Mereka bermain sambil menyalakan televisi selama satu jam. Selama bermain, televisi menayangkan program yang berkaitan untuk dewasa dan anak yang lebih besar.

Peneliti berpendapat bahwa suara televisi yang berada di latar ketika orang tua bermain dengan anak membuat kata dan kalimat yang diucapkan oleh orang tua pada anak menjadi tidak terdengar dengan jelas. Meski orang tua berfokus sepenuhnya pada balita mereka, namun balita tak bisa fokus pada orang tua mereka. Konsentrasi mereka terpecah antara suara orang tua dengan televisi.

Penelitian ini sangat penting karena kebanyakan anak berusia di bawah dua tahun sudah terpapar siaran televisi sebagai suara latar setidaknya 5,5 jam sehari, ungkap peneliti dalam Journal of Children and Media.

Tiffany Pempek, ketua peneliti, menjelaskan bahwa ketika bermain bersama anak sebaiknya orang tua tak menyalakan televisi. Terutama sebaiknya orang tua menghindari konten televisi yang berkaitan dengan orang dewasa atau remaja bagi anak mereka.

Meski bayi tak memahami apa yang ditayangkan oleh televisi dan hanya mendengar suaranya saja saat bermain, namun hal ini bisa menghambat kemampuan mereka untuk belajar berbahasa. Berdasarkan American Academy of Pediatrics, anak seharusnya tak dikenalkan dengan televisi dan hingga mereka berusia 24 bulan atau dua tahun.
(Sumber : merdeka.com)

Berbagai Jenis Makanan Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

 
 
Hai Bunda... berkut ini makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, moga bermanfaat...
Daya tahan tubuh gambang menurun dan serangan radikan bebas membuat sel-sel tubuh mudah rusak dan tidak berfungsi dengan baik. Cegah dengan pola makan sehat dan konsumsi makanan yang bisa membangun daya tahan tubuh.  
  1. Ikan tuna. Mengandung vitamin E untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sel T, sel tubuh yang bertugas mendeteks melawan sel-sel bermutasi atau sel-sel yang sudah terinfeksi pathogen (kuman penyakit). Omega-3 di tuna 28 kali lebih banyak dari ikan air tawar. Fungsi omega-3 itu, menjaga kesehatan jantung, menurunkan tingkat ersiko asma, mencegah diabetes tipe 1 dan menjaga tulang. Tuna juga mengandung vitamin B3, B5, B1, selenium dan fosfor.
  2. Stroberi. Vitamin C-nya memberi kekebalan terhadap infeksi, baik infeksi bakteri atau infeksi virus. Kandungan mangan diperlukan untuk penyembuhan luka secara efektif. Stroberi juga mengandung bioflavonoids yang berperan dalam mengatur pertumbuhan dan kematian sela yang senagat penting dalam pencegahan kanker.
  3. Kiwi. Mengandung vitamin C dan E yang melindungi lemak di dalam tubuh dari kerusakan akibat radikan bebas. Demikian juga bioflavonoids-nya, menjadi antioksidan yang memberi perlindungan dari kerusakan iksidatif (kerusakan akibat radikan bebas). Biji kiwi menyediakan lemak yang dibutuhkan untuk penyerapan karotenoid. Selain itu, kiwi mengandung karotenoid, potassium, asam folat dan kalium.
  4. Labu kuning atau labu parang. Vitamin A dan beta karotennya tinggi, terlibat dalam perlindungan tubuh. Beta karoten yang bila dicerna berubah menjadi vitamin A juga akan menstimulasi produksi sel NK untuk menghancurkan sel-sel terinfeksi atau sel-sel kanker. Labu kuning juga sumber vitamin C, zat besi dan kalium yang baik.
  5. Keju. Mengandung magnesium, seng dan selenium yang berfungsi sebagai antioksidan dan membantu menangkal radikan bebas. Kandungan vitamin A membantu kerja kelenjar timus (thymus gland) dna terlibat dalam pembentukan sel pengganti (sehingga sel bisa terbelah normal dan tidak bermutasi). Keju membantu metabolisme bermacam zat gizi lewat kandungan riboflavin dan folat. Juga banyak mengandung kalsium, fosfor dan protein.
  6. Telur. Mengandung iodine yang menstimulasi sel-sel Nk (natural killer cell atau sel pembunuh alami) di tubuh untuk melawan sel-sel jahat. Vitamin B6 bekerja mendukung sel B dan sel T, smeentara vitamin E meningkatkan konsentrasi sel T. protein telur membangun dan memperbaiki sel dan jaringan tubuh dan melawan infeksi. Telur juga mengandung vitamin A, B2 dan B12, selenium, fosfor dan zat besi.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Agar Balita Tidak Mudah Sakit



 Hai bunda... berikut ini tips agar balita tidak mudah sakit. Moga bermanfaat...

Lima tahun pertama adalah masa emas kehidupan anak. Namun, selama masa emas itu sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna sehingga rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Ada hal-hal mendasar yang perlu dilakukan orangtua agar anak tidak sering sakit.
  • Menyiapkan pencernaan sehat sejak dini. Saluran pencernaan sehat adalah awal tubuh yang kuat. Sebab, sekitar 80% sel yang memperoduksi antibody berasa di saluran pencernaan. Zat antibody ini berfungsi sebagai ‘pasukan tentara’ yang akan ‘berperang’ melawan kuman penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh balita. sehingg adalah penting untuk memelihara kesehatan saluran cerna. Saluran pencernaan yang sehat juga akan menguraikan dan menyerap berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh secara optimal untuk menjalankan proses tumbuh kembang. Menyiapkan saluran pencernaan yang sehat diawali dengan pemberian ASI eksklusif sejak anak lahir hingga usia 6 bulan, dan tetap diberi ASI hingga usianya 2 tahun.
  • Memenuhi semua jenis imunisasi wajib dan anjuran sesua usia dan jadwal.
  • Menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang. Perbanyak menyajikan menu dari sayuran dan buah-buahan agar kebutuhan vitamin dan mineral terpenuhi dengan baik, guna memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hindari pemberian makanan berpengawet (misalnya: sosis, kornet bakso, mie instant), makanan atau minuman terlalu manis (cokelat, permen), makanan berzat pewarna dan banyak mengandung vetsin (MSG).
  • Terapkan pola hidup sehat, pastikan anak beraktivitas, berolahraga dan beristirahat cukup setiap hari.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Jika Sedang Menyusui, Kurangi Konsumsi Obat!


Hai bunda... jika anda sedang menyusui sebisa mungkin kurangi konsumsi obat ya? kenapa? berikut ini penijelasannya, moga bermanfaat...

Terlalu sering mengonsumsi obat saat menyusui dapat memengaruhi produksi ASI. Beberapa senyawa aktif obat dapat masuk ke dalam ASI dan berpengaruh pada bayi. Misalnya, obat   kontrasepsi yang mengandung estrogen bisa menyebabkan penurunan produksi ASI, dan obat-obatan anti infeksi golongan sulfonamida, misalnya kotrimoksazol, bisa menyebabkan bayi kuning.

Tindakan penting ibu:
  • Konsultasi dahulu pada dokter apakah Anda memang perlu minum obat atau tidak. Sakit karena infeksi virus, misalnya, biasanya dapat diatasi dengan  istirahat dan banyak mengonsumsi vitamin lewat buah-buahan.
  • Meminimalkan risiko munculnya zat aktif obat dalam ASI. Bila Anda perlu minum obat, minta obat dalam dosis serendah mungkin dan dikonsumsi dalam waktu sesingkat mungkin. Pilih juga obat yang mencantumkan “aman dikonsumsi oleh ibuhamil dan ibu menyusui”.  
  • Menjadwal dengan baik waktu mengonsumsi obat, yakni segera setelah Anda selesai menyusui atau sebelum bayi tidur dalam jangka waktu lama. Jadi, kemungkinan masuknya obat itu ke dalam ASI semakin kecil.
  • Mencermati gejala-gejala yang diperlihatkan bayi. Misalnya, si kecil jadi rewel, timbul ruam atau bercak merah/biru, sakit, kejang perut/kolik, atau ada perubahan pada pola tidur dan makannya. Bila muncul salah satu gejala ini segera beritahu dokter, termasuk jenis obat yang Anda konsumsi.
  • Mempelajari cara memerah dan menyimpan ASI. Dengan demikian, bila Anda harus menjalani pengobatan yang tidak bisa dilakukan bersamaan dengan kegiatan menyusui, maka bayi tetap mendapat ASI.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Mengatasi Ketombe Pada Rambut Bayi



 Hai bunda... bayi anda berketombe? Berikut ini tips mengatasi ketombe pada rambut bayi,moga bermanfaat...
Tak hanya orang dewasa, bayi juga bisa memiliki ketombe. Lapisan bersisik pada kulit kepala bayi ini biasa disebut cradle cap. Cradle cap atau disebut juga dermatitis seborhoik adalah kulit kering yang bersisik pada kulit kepala bayi. Cradle cap sebenarnya tak berbahaya. Namun jika dibiarkan, lapisan bersisik ini bisa menebal dan mengeras hingga membentuk kapalan.
Lapisan bersisik yang seperti ketombe ini biasa muncul ketika bayi berusia dua minggu hingga enam bulan. pada beberapa kasus, 'ketombe bayi' ini akan menghilang selama beberapa minggu, namun bisa juga bertahan hingga berbulan-bulan.
Peneliti dari Mayo Clinic percaya bahwa penyebab ketombe pada kepala bayi ini adalah hormon yang diturunkan oleh ibu pada bayi saat dalam rahim. Hormon tersebut membuat kepala bayi kelebihan minyak dan membentuk lapisan bersisik seperti ketombe.
Seperti ketombe pada orang dewasa, cradle cap pada bayi terlihat kering dan berminyak. Selain itu, terkadang cradle cap juga menyebabkan kemerahan pada kulit bayi. Cradle cap tidak menular dan bukan merupakan tanda rambut yang tak bersih, seperti halnya ketombe pada orang dewasa.
Jika bayi Anda memiliki cradle cap atau berketombe, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya, seperti dilansir oleh Modern Mom (10/12/10).
Langkah 1
Sisir rambut bayi Anda dengan lembut menggunakan siri bayi atau sisir sikat yang halus. Lakukan ini ketika rambut kering dan sebelum Anda mencuci rambutnya.
Langkah 2
Keramasi rambut dan kulit kepala bayi dengan lembut menggunakan sampo bayi untuk menghilangkan ketombe. Keramasi rambut bayi setiap hari dan pastikan Anda membilas sisa-sisa sampo pada rambut bayi Anda sampai bersih. Sisa sampo yang tak bersih bisa membuat ketombe bayi semakin parah.
Langkah 3
Gunakan sampo anti ketombe dua kali seminggu jika sampo bayi tak efektif untuk menghilangkan cradle cap. Namun tentu saja sebelum melakukan ini anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dalam memilih sampo apa yang tak berbahaya untuk bayi.
Langkah 4
Berikan baby oil pada kulit kepala bayi jika dia memiliki cradle cap. Anda juga bisa mencoba minyak alami seperti minyak almond. Biarkan minyak pada kulit kepala bayi hingga 15 menit, kemudian bersihkan dengan sampo.
Ketika mengetahui bayi memiliki ketombe atau cradle cap, Anda bisa memeriksakan dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk perawatan yang lebih baik dan aman untuk bayi.
(Sumber : merdeka.com)

Balita Anda Susah Untuk Tidur Siang? Ini Cara Untuk Mengatasinya....


Hai bunda... berikut ini tips agar balita anda mau tidur siang, moga bermanfaat...
Balita yang mengantuk sering rewel dan merepotkan. Mereka juga cenderung hiperaktif dan berisiko menimbulkan perilaku yang semakin sulit dikontrol. Agar balita lebih sehat dan tidak rewel, simak tips untuk membuat balita agar mau tidur siang seperti yang dilansir dari Care2 berikut ini.
  1. Buat jadwal tidur siang, mulai dari jam berapa harus tidur dan bangun. Dengan begitu, balita akan belajar disiplin sekaligus mengistirahatkan tubuhnya secara konsisten.
  2. Jangan memberikan makanan yang mengandung gula dan karbohidrat terlalu banyak kepada balita. Selain itu, larang balita agar tidak mengonsumsi kafein. Beri jarak antara makan siang dan tidur untuk melancarkan pencernaan.
  3. Tidak perlu memakai selimut yang terlalu tebal, balita akan kepanasan dan sulit tidur siang.
  4. Biarkan balita memeluk boneka kesukaan atau benda lain yang membuatnya lebih tenang.
  5. Ciptakan suasana yang tenang, seperti mematikan lampu, menutup gorden, dan mematikan televisi. Jika perlu, putar musik menenangkan agar balita mau tidur siang.
  6. Coba temani balita sambil mengelus punggungnya agar si kecil cepat terlelap.
  7. Jangan lakukan aktivitas yang menimbulkan suasana bising ketika balita tertidur.

Meskipun balita tidak benar-benar tertidur, setidaknya 30 menit waktu istirahat si kecil bisa membuatnya lebih tenang.
(Sumber : merdeka.com)

Ciuman Ibu Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh Bayi




Hai bunda... ternyata ciuman dari anda kepada bayi anda dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi, berikut ini penjelasannya...

Terkadang, anak hanya membutuhkan ciuman dari ibu mereka untuk merasa lebih baik saat sakit. Hal ini bisa jadi karena ada kedekatan psikologis antara ibu dan anak, sehingga anak merasa nyaman dan aman bersama ibu mereka.

Namun penelitian pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa ciuman ibu tak hanya berdampak secara psikologis, tetapi juga secara fisik. Peneliti menemukan bahwa ciuman seorang ibu bisa menguatkan sistem kekebalan tubuh pada bayinya, seperti dilansir oleh Genius Beauty (19/07/10).

Penelitian yang dipimpin oleh Dr Tagg menemukan bahwa ketika mencium bayinya, ibu 'menularkan' bakteri tertentu yang membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh anak terhadap demam dan infeksi telinga.

Tak hanya itu, pelukan ibu juga bisa membuat anak mereka sembuh dari penyakit dengan lebih cepat. Hasil ini didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan terhadap 61 bayi di rumah sakit Bliss, Montreal. Peneliti mengamati detak jantung bayi, tingkat oksigen dalam darah, serta mengamati ekspresi wajah bayi ketika diambil sampel darahnya.

Penelitian ini menemukan bahwa bayi yang dipeluk ibunya saat pengambilan darah lebih cepat sembuh dari rasa sakit yang diakibatkan jarum suntik. Bayi yang dipeluk ibu saat diambil darahnya langsung merasa nyaman setelah tiga menit. Sementara bayi yang tak dipeluk ibunya masih merasakan sakit dalam waktu yang lebih lama.
(Sumber : merdeka.com)

Penting!! Bayi Perlu Bersendawa Setelah Menyusu



 Hai bunda ternyata bayi bersendawa setelah disusui adalah hal penting, berikut ini penjelasannya, moga bermanfaat...

Memiliki bayi adalah salah satu hal yang paling membahagiakan, sekaligus menakutkan, terutama bagi ibu yang baru memiliki anak. Ada lebih banyak yang harus diperhatikan oleh ibu selain memberi makan, membersihkan, dan menidurkan anak. Ibu juga harus mengawasi ketika bayi menangis atau terlihat tak nyaman dan menemukan alasan di baliknya.

Ketika bayi terlihat tak nyaman atau ingin menangis setelah disusui, kemungkinan besar bayi belum bersendawa. bayi yang bersendawa setelah disusui mungkin adalah hal remeh, namun hal tersebut penting untuk kesehatan dan kenyamanan bayi.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa bayi harus bersendawa setelah disusui, seperti dilansir oleh Health Me Up (03/07).

1. Menjaga kesehatan sistem dalam tubuhnya
Ketika udara masuk ke tubuh bayi saat disusui, udara tersebut akan mengganggu sistem pencernaannya. Hal ini kemudian membuat bayi merasa tak nyaman pada bagian perutnya. Karena itu, setelah disusui lebih baik bayi segera dibuat bersendawa untuk mengeluarkan udara tersebut dari tubuhnya dan mencegah masalah pencernaan.

2. Mencegah colic
Colic adalah rasa sakit yang parah dan biasanya disebabkan oleh angin yang terperangkap pada perut. Jika bayi mengalami hal ini biasanya mereka mengisap banyak angin atau udara ketika makan. Membuat bayi bersendawa setelah makan akan mengurangi risiko bayi mengalami colic dan membuat pencernaannya lebih nyaman.

3. Tidur bayi lebih nyenyak
Bayi yang tidak bersendawa setelah makan, kemudian tidur, biasanya akan sering terbangun atau rewel saat tidur. Ketika Anda melihat bayi terlihat tak nyaman dan sering terbangun dari tidur, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah rasa tak nyaman atau sakit pada perut. Coba untuk membuatnya bersendawa, kemudian tidurkan bayi lagi.

4. Bayi lebih nyaman dan aktif
Gas dalam pencernaan bahkan bisa membuat orang dewasa merasa tak nyaman dengan tubuhnya, hal yang sama juga terjadi pada bayi. Gas dalam sistem pencernaan akan membuat mereka tak nyaman dan tak suka beraktivitas. Karena itu, cobalah untuk membuat bayi bersendawa setelah makan untuk menghilangkan gas dalam pencernaannya. Dengan begitu bayi akan menjadi nyaman dan terus aktif sepanjang hari.

Itulah alasan mengapa bayi perlu bersendawa setelah disusui atau setelah makan. Jangan sampai gas yang terbawa ke dalam sistem pencernaan bayi saat makan atau disusui membuatnya tak nyaman bahkan sampai mengalami sakit perut yang parah.
(Sumber : merdeka.com)

Beberapa Penyebab Bayi Suka Ngiler



Hai bunda... bayi anda suka ngiler? ternyata banyak faktor yang menyebabkan bayi suka ngiler, berikut penjelasannya, moga bermanfaat...

Kebanyakan bayi memang suka ngiler. Namun tak jarang juga bayi yang terlalu banyak ngiler. Jika Anda merasa bayi Anda terlalu banyak ngiler dan cenderung berlebihan, kemungkinan ada alasan di baliknya. Seringkali orang tua berpikir bahwa bayi yang ngiler adalah bayi yang sedang lapar. Padahal itu tidak benar.

Ada banyak hal yang menyebabkan bayi ngiler terlalu banyak. Biasanya air liur keluar untuk membantu bayi menghilangkan bakteri dalam mulut mereka. Berikut adalah beberapa alasan bayi ngiler terlalu banyak, seperti dilansir oleh Boldsky (23/06).

1. Tumbuh gigi
Kebanyakan bayi ngiler terlalu banyak saat gigi mereka tengah tumbuh. Banyak bayi yang mulai ngiler ketika gigi mereka muncul. Bayi yang baru tumbuh gigi akan mulai suka menggigit-gigit benda. Ini menyebabkan kelenjar air liur menjadi aktif secara berlebihan.

2. Infeksi
Kemungkinan bayi memiliki infeksi dalam mulutnya sehingga dia ngiler terlalu banyak. Air liur adalah salah satu cara tubuh mencegah infeksi dan mengatasinya. Kemungkinan sistem kekebalan tubuh bayi terpicu oleh infeksi dalam mulut dan menyebabkannya banyak mengeluarkan air liur.

3. Proses pertumbuhan
Bayi berusia tiga bulan biasanya memproduksi air liur yang banyak. Ini adalah bagian dari pertumbuhannya dan sangat normal. Meski bayi biasanya tumbuh gigi sebelum usia enam bulan, namun gigi biasanya sudah mulai muncul pada gusi. Ini yang memicu kelenjar air liur untuk memproduksi air liur secara hiperaktif.

4. Pencernaan
Air liur yang diproduksi oleh mulut bisa menetralkan asam lambung. Ini akan membantu bayi untuk meredakan rasa sakit dan menenangkan sistem pencernaannya. Jadi, tak masalah ketika bayi terlalu banyak ngiler karena ini juga ada manfaatnya untuk pencernaan bayi.

5. Refluks asam
Terkadang bayi mengeluarkan lagi susu yang sudah mereka minum. Ini karena kerongkongan mereka belum menutup sempurna dan bisa terbuka kapan saja. Karena itu bayi rentan terkena refluks asam dan muntah. Jika ini terjadi, bayi akan merasa tak nyaman, begitu juga dengan tenggorokan dan laring mereka. Ketika bayi banyak memproduksi air liur, mereka akan membantu meredakan iritasi pada kerongkongan dan mengurangi sensasi terbakar pada saluran pencernaan.

Itulah beberapa alasan mengapa bayi terkadang banyak mengeluarkan air liur. Seringkali ini disebabkan oleh hal yang tak terlalu serius dan berbahaya. Bahkan sebaliknya, sering ngiler justru bisa menandakan bahwa tubuh bayi bereaksi dengan sehat.
(Sumber : merdeka.com)

30.12.14

Menyiapkan Menu Makanan Pendamping ASI untuk Bayi Usia 6 Bulan


 Hai Bunda... bingung menyiapkan makanan bayi pada usia 6 bulan? Berikut ini menu makanan pendamping ASI untuk usia 6 bulan. Moga bermanfaat...
 Pada usia 6 bulan merupakan waktu yang tepat untuk anda memberikan makanan bayi / MPASI (Makanan Pendamping ASI). Pada umur 6 bulan, bayi sudah mampu memproduksi enzym-enzym pencernaan sehingga mampu mencerna makanan selain ASI. Pemberian MPASI dapat menurunkan resiko alergi dari makanan bagi bayi jika diberikan tepat pada  usia 6 bulan alasannya adalah sistem pencernaan yang sempurna pada bayi berusia 6 bulan akan menghasilkan IgA, yaitu protein immunoglobin yang memiliki peranan melindungi sistem pencernan. Meskipun IgA dapat dihasilkan dari ASI akan tetapi produksinya rendah, sehingga kemungkinan bayi anda terkena alergi makanan jika diberikan MPASI pada usia dibawah 6 bulan.Selain itu pada usia 6 bulan bayi sudah mengalami perkembangan dalam menggerakan makanan hingga dapat mendorong makanan dari depan ke belakang mulutnya, dengan mekanisme  seperti ini, akan mempermudah bayi anda dalam menelan MPASI yang diberikan.

Nutrisi apa saja yang dibutuhkan pada usia bayi 6 bulan?

Pada usia 6 bulan merupakan awal bagi bayi anda mengenal asupan nutrisi selain dari ASI, sehingga MPASI harus benar-benar disesuaikan dengan tumbuh kembang bayi anda. Adapun kebutuhan nutrisi pada usia 6 bulan adalah sebagai berikut :

1. Protein

Protein akan membantu dalam memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh pada bayi anda sehingga mampu mengontrol fungsi tubuh oleh enzim. Protein yang didapatkan dari ikan laut akan tetapi anda juga harus memilih ikan dengan kandungan mercury yang rendah seperti ikan salmon atau ikan air tawar seperti, ikan lele. Daging ayam giling, daging sapi giling bisa menjadi campuran bubur untuk bayi usia 6 bulan.
2. Lemak
Lemak dibutuhkan sebagai sumber energi untuk bayi anda. Menyediakan asam lemak esensial dan vitamin larut merupakan kepentingan nutrisi yang harus dicukupi dalam usia 6 bulan. Lemak yang dihasilkan dari ikan sangat baik untuk perkembangan bayi anda di usia 6 bulan.
3. Karbohidrat
Merupakan sumber energi pertama yang dibutuhkan bayi anda untu menyediakan energi selain dari ASI. Pada bayi 6 bulan karbohidrat yang dibutuhkan adalah 68,75 gram-89,39 gram. Dalam menghasilkan karbohidrat bisa dihasilkan dari beras putih atau beras merah.
4. Vitamin dan Mineral
Hampir semua vitamin dibutuhkan dalam perkembangan bayi di usia 6 bulan. Vitamin A,B,K,E ,D dan vitamin C. Vitamin tersebut bisa dihasilkan dari beberapa sayuran seperti bayam, labu siam, brokoli, seledri, tomat dan wortel.Sumber buah-buahan yang disarankan pada bayi berusia 6 bulan adalah mangga, semangka, pisang, jeruk, pepaya, alpukat, pir dan apel.

Resep Menu  Bayi Usia 6 Bulan

Berikut adalah resep menu makanan yang dapat menjadi pilihan anda untuk bayi usia 6 bulan :
Resep Bubur Ikan Sarden
Bahan :
  1. 25 gram beras putih/merah
  2. 40 gram ikan sarden, dicincang
  3. 500 ml dari sari tomat (bisa anda dapatkan dari jus tomat segar tanpa bahan campuran)
  4. 20 gram tahu, dihaluskan
  5. 25 gtam kacang merah yangg direbus kemudian dihaluskan
Cara membuat :
  1. Beras merah dicuci kemudian campur dengan sari tomat yang telah dijus, masak hingga beras empuk dan mengental (kurang lebih 20 menit).
  2. Pada saat 20 menit, kemudian campurkan dengan tahu, ikan sarden, kacang merah yang telah dihaluskan kemudian aduk hingga rata sampai semua bahan tercampur. Bubur siap di sajikan selagi hangat.

Sumber : Bidanku.com

Tips untuk Mengendalikan Anak yang Suka Merengek



 Hai bunda... anak anda suka merengek?Jangan abaikan anak merengek ya bunda? Memilih sikap untuk diam dan tidak peduli pada anak merengek justru membuat anak berpikir bahwa merengek adalah pilihan yang baik. Ini bisa jadi kebiasaan. Anda harus bisa mengendalikannya.
  • Tatap matanya dan dengarkan anak. Gunakan posisi sederajat, sejajar tinggi tubuhnya, lalu  tatap mata anak. Kontak mata merupakan pengganti sinyal bahwa Anda akan segera merespon apa yang ingin anak sampaikan. Usai menatap matanya, barulah Anda bertanya apa yang sebenarnya ingin ia katakan. Gunakan nada bicara yang lembut, dengarkan perkataannya jangan dipotong. Tidak perlu buru-buru untuk mendapatkan jawabannya, karena anak usia 1-2 tahun masih bingung mengungkapkan isi kepalanya pada orang lain. Dan dia baru memiliki kosakata kurang dari 200 kata. Ia perlu bantuan Anda untuk menunjukkan apa yang ia mau. 
  • Berikan contoh meminta yang benar. Balita belum paham bagaimana cara meminta yang baik pada orang lain, sehingga bentuk permintaannya dengan merengek. Apalagi bila Anda sempat memenuhi keinginannya ketika ia merengek. Berikan contoh bagaimana cara meminta sesuatu yang tepat. Misalnya “Yuk ikuti Bunda! Kalau kamu mau minta susu, katakan Bunda aku mau minum susu.” Perlihatkan pada anak saat merengek raut wajah dan suaranya jelek. Sehingga, anak akan belajar kalau merengek itu terdengar tidak menyenangkan.
  • Kenalkan macam-macam perasaan pada anak. Kehidupan anak 1-2 tahun penuh dengan perasaan ambivalen. Ketika belajar berjalan, ia merasa tidak semudah yang dibayangkan biasanya ditumpahkan dengan merengek. Bantu dia belajar mengenal perasaan. Saat melihat ia kesal karena tidak bisa-bisa berjalan, katakan “Kamu tampak kesal karena tidak bisa berjalan menuju meja. Benar begitu, nak? Mau minta bantuan Bunda, nak? Bunda akan bantu.” Tunjukkan padanya bahwa ia tidak sendiri. Ada orang lain yang siap membantunya, sehingga ia tidak perlu lagi merengek.
  • Berikan kegiatan untuk mengatasi rasa bosan. Bosan kerap dialami oleh balita sehingga ia merengek. Ajak melakukan kegiatan lain, seperti bernyanyi, menari, mendongeng atau bermain untuk mengalihkan rasa bosan. Lakukan riset kecil-kecilan, berapa lama anak mulai bosan saat melakukan kegiatan, sehingga Anda sudah siapkan strategi untuk menghadapi kebosanannya.
  • Peluk. Bila berbagai cara sudah dilakukan, namun anak tetap merengek, coba cara ini. Pelukan mampu mengurangi emosi negatif, seperti bosan, lelah, frustasi atau mencari perhatian. Karena pelukan merupakan ungkapan cinta tanpa kata yang sangat mudah dipahami dan dirasakan. Anak pun dapat belajar bahwa untuk mendapatkan kenyaman tidak harus merengek, tapi bisa memeluk Anda. Tapi ajarkan bahwa tidak semua orang boleh dipeluk olehnya.
  • Hindari berikan toleransi. Memenuhi kebutuhan anak setiap ia merengek adalah pilihan yang kurang tepat. Begitu juga dengan ketidakkonsistenan yang Anda ciptakan, seperti hari ini Anda memenuhi apa yang ia rengekan dan besok Anda menolak rengekannya. Anak akan bingung sebenarnya apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan. Anda harus tegas dan konsisten!
  • Berikan pujian. Begitu anak berhasil mengungkapkan keinginannya dengan lebih baik, beri ia pujian. Hargai usahanya dengan mengatakan “Wah, anak Bunda pintar sekali sudah tidak merengek lagi! Suara kamu terdengar lebih merdu kalau tidak merengak.” Dari pujian ini, anak akan meneruskan perbuatannya.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Beberapa Penyebab Bayi Sering Gelisah dan Menangis


 
Hai Bunda... Anda mungkin salah satu diantara orang tua yang kebingungan ketika bayi anda seringkali menangis dan rewel. Mengingat bahasa bayi yang tidak begitu anda kenali sehingga anda memerlukan kepekaan ketika bayi anda tiba-tiba menangis dan rewel. Meskipun anda  sudah peka namun anda tidak begitu mengerti dengan kondisi bayi yang tiba tiba menangis dan rewel. Bahkan anda kehabisan cara untuk membuat bayi anda tidak gelisah dan menangis.
Kondisi dimana bayi mengalami gelisah dan menangis dapat dipicu karena beberapa hal, dimulai dari faktor ringan hingga gangguan kondisi bayi anda. Sehingga penyebab utama bayi anda menangis harus anda kenali terlebih dahulu. Salah satu diantaranya adalah kebutuhan bayi yang tidak terpenuhi yang membuatnya gelisah dan menangis. Bayi yang gelisah dan menangis mencoba untuk menerjemahkan keinginannya sehingga anda dapat memenuhi kebutuhan bayi tersebut.

Berikut ini akan kami uraikan penyebab penyebab bayi seringkali gelisah dan menangis sehingga membuatnya tidak nyaman :

1. Lapar
Kondisi lapar seringkali menjadi pemicu bayi anda menjadi gelisah dan menangis. Meskipun demikian kondisi ini akan  diikuti dengan tanda-tanda lainnya yang sebelum bayi anda menangis. Pertama kali bayi anda sangat gelisah kemudian setelah itu akan di ikuti dengan gerakan mulut bayi anda yang seringkali membuka dan menutup mulutnya, terkadang bayi anda menghisap jari-jarinya bahkan ketika kondisi lapar bayi anda sudah klimaks. Maka akan ditandai dengan memutar kepalanya ketika anda meletakan tangan anda di atas bibirnya. Solusi yang harus anda lakukan adalah dengan segera memberikan ASI atau makanan pendamping ASI bagi bayi yang sudah berumur 6 bulan ke atas.
2. Terlalu Lelah
Bayi anda yang seharian bermain dengan anda, nampaknnya merasakan kelelahan. Salah satu tandanya dengan gelisah dan menangis. Tanda pada bayi yang kelelahan yaitu sering mengusap matanya dan seringkali menguap. Selanjutnya disertai dengan suara suara rewel dan mata tertutup. Solusi bagi anda yaitu hindari kebisingan dan membawanya ke tempat tidur disertai dengan memutarkan musik sehingga membuat bayi anda tidur.
3. Perubahan Suhu Tubuh
Suhu tubuh yang cepat berganti memerlukan adaptasi bagi bayi anda sehingga seringkali membuatnya rewel, gelisah dan menangis. Kondisi terlalu panas akan memmbuatnya tidak nyaman, solusi yang dilakukan yaitu dengan melepas selimbut atau pakaian yang membuatnya tidak nyaman dan menggunakan pakaian berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Berikan pentilasi yang cukup sehingga kembali membuatnya nyaman. Sedangkan apabila kedinginan ciri-ciri lainnya yaitu bayi anda menggigil, bayi anda lebih banyak diam kulit bayi anda akan nampak seperti merah atau putih. Solusinya yaitu memberikan penghangat bisa dengan lampu biasa atau dengan memberikannya selimbut.
4. Tumbuh Gigi
Kondisi lainnya yang membuatnya bayi anda seringkali gelisah dan menangis adalah ketika tumbuh gigi. Hal ini dikarenakan dengan tumbuh gigi membuatnya suhu tubuhnya berubah disertai dengan gusi yang bengkak dan merah dan selera makan berkurang. Solusi yang bisa anda lakukan adalah dengan memberikan mainan gigit yang aman sehingga dapat mengurangi rasa gatal pada gusinya.
5. Mengalami Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan yang seringkali terjadi pada bayi akan menyebabkan bayi anda gelisah dan menangis. Salah satu diantaranya adalah perut kembung, kolik, Flu dan demam.Masing masing memiliki ciri yang berbeda akan tetapi salah satu yang perlu anda ketahui bahwa bayi yang menangis disebabkan karena gangguan kesehatan seringkali disertai dengan kondisi yang cepat lelah, menangis kesakitan dan perubahan suhu tubuh.
Dengan demikian bagi anda yang seringkali mengalami perubahan pada bayi terutama pada bayi yang sering gelisah dan menangis maka kenali ciri kondisi yang terjadi pada bayi anda yang lainnya. Apabila masih menangis maka buatlah suasana yang nyaman dan memberikan pertolongan pertama apabila tangisannya merupakan gangguan kesehatan.

Sumber : Bidanku.com

Langkah- langkah untuk Meredam Tangisan Bayi Tanpa Sebab




Hai bunda...  bayi Anda sudah kenyang, sudah tidur, dan sudah mandi sekaligus wangi, lalu mengapa tak juga kunjung berhenti menangis? Jangan-jangan ada yang salah dengan perawatan yang Anda berikan.  
Tenang saja, Anda jangan langsung menyalahkan diri sendiri. Selama tangisan bayi tersebut tidak diikuti dengan keluhan medis yang terlihat pada fisik, maka bisa jadi bayi Anda tengah mencari perhatian. Berikut lima langkah dalam meredam tangisan tanpa sebab bayi yang baru lahir:
Berikan dotMenurut penelitian, mengedot bisa membuat jantung bayi berdetak stabil, menenangkan perut dan kaki bayi yang bergerak serta menegang saat menangis. Disarankan untuk memberikan bayi dot atau jari Anda sendiri (pastikan dalam keadaan bersih dan steril), ini adalah cara umum untuk menghentikan tangis bayi yang pecah tanpa sebab.
Berikan pelukan dan kehangatanBayi yang baru lahir mengalami masa penyesuaian suhu tubuh dengan kondisi sekitar. Ini wajar terjadi, mengingat selama sembilan bulan bayi terproteksi dengan nyaman dalam kandungan ibu. Maka dari itu, saat bayi baru lahir terus menangis, padahal sudah menyusu dan tidur dengan cukup, ini tandanya mereka merasa kurang hangat atau nyaman dengan lingkungan sekitar. Disarankan untuk menyelimuti bayi dengan selimut yang tebal dan hangat agar kembali tenang. Selain itu, menimang sembari mendekapnya di dada dapat menciptakan rasa hangat dan menenangkan bayi dalam seketika.
Perdengarkan musikRedakan tangis bayi Anda dengan menyalakan musik instrumental yang lembut, menyanyikan lagu nina bobo, dan menggendong bayi sembari ditimang-timang. Cobalah beberapa eksperimen dengan memperdengarkan sejumlah jenis musik untuk mengetahui mana yang dapat segera menenangkan bayi Anda.
Udara terbukaTerkadang bayi menangis karena merasa bosan, maka dari itu cobalah untuk meredam jeritan tangis bayi Anda dengan cara membuka pintu kamar atau menggendongnya di udara terbuka. Saat melakukan hal itu, jangan lupa sembari bercerita mengenai lingkungan sekitar, entah langit yang berwarna biru, orang yang sedang sibuk berjalan, atau hal-hal lain yang terlihat kasatmata oleh Anda.
PijatanUmumnya bayi senang akan sentuhan tulus dan penuh kasih sayang dari orangtua dan saudara dekat lainnya. Anda tak perlu khawatir, apakah ini bakal membuat bayi Anda sakit atau salah urat, karena selama pijatan yang Anda berikan ringan, lembut, dan dilakukan secara perlahan, hal tersebut akan menciptakan rasa tenang pada bayi.
(Sumber : kompas.com)

Tips Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk pada Bayi


Hai bunda... berikut ini tips mengobati dan menghilangkan bekas gigitan nyamuk pada bayi, moga bermanfaat...
 Kulit bayi berbeda dengan kulit orang dewasa. Kulit bayi cenderung lebih lembut dan lebih sensitif terhadap rangsangan. Terkena gesekan sedikit saja, kulit bayi bisa berubah memerah. Apalagi jika sampai di gigit nyamuk. Bekas gigitan nyamuk pada bayi biasanya akan menimbulkan bintik-bintik merah atau hitam pada permukaan kulitnya. Hal ini bisa saja terjadi pada area tubuh dimana saja dan area yang paling sering diserang oleh gigitan nyamuk pada kulit bayi adalah area wajah.
Timbulnya bintik-bintik merah pada kulit bayi tentunya akan membuat kulit bayi nampak mengkhawatirkan. Untuk itu, sebaiknya untuk anda para orang tua yang memiliki bayi, gunakan kelambu anti nyamuk agar bayi anda terhindari dari gigitan nyamuk. Sebaliknya, jangan gunakan obat nyamuk bakar, semprot atau pun bahan kimia pembunuh nyamuk yang berbahaya, sebab ini tidak baik untuk kesehatan bayi.
Sebenarnya, bekas gigitan nyamuk pada kulit bayi akan menghilang dengan sendirinya, sebab kulit bayi akan terus mengalami regenerasi sel. Hanya saja, para ibu kerap kali dibuat khawatir dan merasa kasihan melihat bekas kemerahan yang timbul pada kulit bayi akibat gigitan nyamuk tersebut.

Nah, untuk mengatasi hal ini, agar bekas memerah akibat gigitan nyamuk pada kulit bayi bisa diobati dan dihilangkan, simak beberapa cara dibawah ini.

1. Kentang
Untuk dapat menghilangkan bekas luka gigitan nyamuk pada bayi dengan menggunakan kentang, maka kita cukup memanfaatkan kulitnya saja. Caranya, kupas satu buah kentang dan gunakan bagian dalam kulit kentang untuk mengobati luka akibat gigitan nyamuk pada kult bayi. Kulit kentang baik untuk menghilangkan bintik-bintik merah tersebut, sebab kentang mengandung potassium dan vitamin C yang ampuh menghilangkan bekas luka. Cara ini adalah cara alami yang bisa diaplikasikan pada kulit bayi dengan perlahan.
2. Gel Lidah Buaya
Kandungan aloesin pada lidah buaya memiliki sifat antiradang sehingga baik untuk menyembuhkan luka, begitupun luka pada kulit bayi. Caranya, ambil satu tangkai lidah buaya kemudan potong-potong dan ambil gelnya kemudian oleskan pada bintik merah bekas gigitan nyamuk pada kulit bayi.
3. Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang putih dan bawang merah memiliki kandungan anti bakteri yang ampuh mengobati luka, termasuk luka merah akibat alergi atau gigitan nyamuk. Caraya belah bawang merah atau bawang putih, kemudian oleskan pada kulit bayi secara perlahan dan hati-hati. Ingat kulit bayi masih begitu sensitif, untuk itu oleskan perlahan bawang merah dan bawang putih.
4. Perasan Lemon
Ambil satu buah lemon, belah dua dan ambil airnya dnegan cara diperas. Untuk mengaplikasikan perasan lemon ini, ambil kapan kemudian celupkan pada perasan lemon dan barulah aplikasikan pada kulit bayi yang terkena gigitan nyamuk secara perlahan.
5. Kulit Pisang
Selain nikmat disantap, ternyata pisang juga memiliki manfaat untuk menyembuhkan luka bekas gigitan nyamuk. Setelah anda menyantap pisang, sebaiknya jangan buang kulitnya, sebab kulit pisang inilah yang menajdi obat untuk menghilangkan bekas gigitan nyamuk pada kulit bayi. Caranya, oleskan bagian dalam kulit pisang pada kulit bayi yang terkena gigitan nyamuk.
Itulah dia bebera cara yang dapat anda lakukan utnuk mengobati bekas luka gigitan nyamuk pada bayi agar dapat dihilangkan. Sekali lagi, kulit bayi masih begitu sensitif, untuk itu jaga kehati-hatian anda saat mengaplikasikan cara-cara diatas untuk menghindari iritasi pada kulit bayi.

Sumber : Bidanku.com

Tips Memberikan ASI Perah yang Telah disimpan di Lemari Pendingin


 Hai Bunda berikut ini langkah-langkah memberikan ASI perah yang telah disimpan di lemari pendingin, moga bermanfaat...
Jika anda termasuk seorang wanita yang harus melakukan kegiatan di luar rumah, atau anda harus kembali bekerja namun tetap ingin memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi anda. Namun anda tidak perlu cemas, anda dapat mengatasinya dengan Air Susu Ibu Perah atau ASIP. Ada beberapa hal yang penting untuk anda ketahui, yaitu cara yang benar dalam menyimpan juga memberikan ASI perah tersebut. Anda juga harus mengetahui cara penyimpanan ASI perah yang benar.
Jika terjadi kesalahan pada penyimpanan dapat menyebabkan ASI perah tersebut rusak dan menurunnya kualitas ASI. Selain itu cara pemberian ASI perah yang salah, dapat menyebabkan bayi tidak ingin menyusui langsung pada ibunya. Sebelum ASI perah ini diberikan pada bayi, ASI perah yang telah disimpan dalam lemari pendingin diharuskan untuk melalui tahapan ini :
1.    Ambilah ASI perah yang telah disimpan sesuai waktu pemerahan ASI atau ASI yang paling pertama diperah harus terlebih dulu diberikan.
2.    Jika ASI perah telah disimpan dalam lemari pendingin, maka anda hanya perlu menghangatkan dengan memasukan botol pada wadah yang berisikan air hangat sekitar 15 menit, kemudian kocok perlahan.
3.    Untuk ASI perah yang sudah beku atau sebelumnya disimpan di dalam freezer, maka sebaiknya cairkan dulu ASI perah tersebut dalam lemari pendingin sekitar 12 jam. Letakkan botol ASI perah di dalam lemari pendingin semalaman sebelum ASI perah tersebut dibutuhkan. Hindari mencairkan ASI perah dalam suhu kamar. ASI perah yang telah dipanaskan tidak bisa kembali dibekukan, namun masih bisa disimpan pada lemari pendingin sekitar 24 jam.
4.    Jika cara pencairan cepat sangat diperlukan, anda dapat mencairkan ASI peras dengan dialiri air atau dengan cara direndam oleh air. Peganglah botol ASI perah di bawah air yang mengalirdengan suhu ruang kemudian tingkatkan temperatur pada air secara berkala sampai ASI perah mencair. Atau anda dapat meletakan botol ASI perah ke dalam wadah yang berisi air bersuhu ruang, kemudian ganti air rendaman tersebut beberapa kali menggunakan air yang sedikit lebih hangat sampai ASI perah mencair. Perubahan suhu air yang bertahap sangat berguna bagi kandungan ASI di dalamnya. ASI perah yang telah dicairkan ini hanya dapat disimpan pada lemari pendingin maksimal 4 jam.
5.    Selain dengan menggunakan wadah dengan air hangat, cara mencairkan ASI perah yang cepat anda dapat menggunakan alat bottle warmer. Jika anda hendak menggunakan alat tersebut sebaiknya anda memperhatikan cara kerjanya. Pastikan suhu berubah secara bertahap, dengan alat yang telah diuji pada ASI. Setelah ASI perah terasa hangat, segera keluarkan dan jangan terus menerus dihangatkan.
6.    ASI perah sangat tidak dianjurkan untuk dipanaskan menggunakan microwave ataupun dipanaskan menggunakan kompor seperti di rebus. Cara tersebut bisa membuat kandungan ASI perah berubah. Hal tersebut juga dapat membuat mulut dan kerongkongan bayi terbakar.
7.    Sebenarnya ASI perah tidak diharuskan untuk dipanaskan, namun biasanya ini dipengaruhi kebiasaan yang ada dalam keluarga. Bayi dengan sendirinya akan menunjukan apa yang ia suka, baik ASI perah yang hangat maupun dingin.
8.    Biasakan membuang ASI perah yang tersisa, sisa dari asi tersebut jangan diberikan kembali pada bayi dalam waktu minum yang berbeda, dan jangan juga menyimpan kembali dalam lemari pendingin ataupun di hangatkan kembali. Jika bayi sering menyisakan ASI perahnya maka hangatkan ASI perah seperlunya, kemudian sisanya dapat anda simpan kembali dalam lemari pedingin bukan di dalam freezer.
9.    Sebaiknya anda memberikan ASI perah menggunakan sendok yang kecil secara perlahan.

Sumber : Bidanku.com

Menyusui Dapat Membantu Bunda Menurunkan Berat Badan




 Hai bunda... Denagn menyusui ternyata membantu anda untuk menurunkan berat badan, benarkah? berikut ini penjelasannya, moga bermanfaat...

Lemak tubuh yang ikut terpakai untuk membentuk ASI adalah bonus bagi bunda yang ingin kembali ramping.

Membakar lemak. Aktivitas menyusui ternyata dapat membakar sebagian lemak Anda. Dalam sehari, kegiatan menyusu membakar sekitar 6000 kalori! Ini sama dengan berlatih aerobik selama 2 jam. Bahkan, pernah ada penelitian yang dipublikasikan Journal of American Dietician Association yang mengatakan, ibu yang menyusui eksklusif, lingkar panggul dan berat badannya turun secara signifikan dalam satu bulan paska melahirkan. Dan menurut situs laktasti La Leche League International, penurunan berat badan tersebut bisa sampai 0,6-0,8 kg per bulan.

Bagaimana lemak bisa berkurang? Menyusui perlu energi yang akan diambil oleh tubuh dari lemak yang tertimbun selama hamil. Itu sebabnya, perubahan berat badan yang terjadi adalah hasil dari keseimbangan antara energi yang Anda konsumsi (makanan) dan energi yang Anda bakar (aktivitas fisik).

Ada syaratnya!
  • Menyusui eksklusif.
  • Banyak minum minuman sehat, seperti susu, jus buah, dan air putih.
  • Jangan trelalu banyak mengkonsumsi makanan berkalori tinggi tetapi rendah nutrisi, seperti keripik kentang, soft drink, kue-kue dan permen.
  • Banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak.
Menyusui tapi tetap gemuk? Coba lihat kembali pola makan Anda. Jangan-jangan Anda makan berlebihan (terlalu banyak kalori). Jangan makan berlebihan dengan alasan menyusui, makanlah dengan pola yang benar dan gizi seimbang.

Tanamkan dalam pikiran Anda, bahwa menyusui untuk memberikan yang terbaik untuk buah hati, bukan semata-mata demi tubuh langsing. Langsing adalah “bonus.” Jadi, tak usah buru-buru ingin tampil langsing seperti sebelum hamil.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Minum Es Padahal Lagi Menyusui? Bolehkah???



 Hai bunda suka minum es padahal anda lagi menyusui? Sebenarnya boleh apa tidak? berikut ini penjelasannya, moga bermanfaat...
Menyusui merupakan proses alamiah untuk memberikan makanan bagi anak anda akan tetapi bagaimana jadinya apabila ketika anda sedang menyusui selalu waswas dikarenakan banyak larangan yang berhubungan dengan mitos selama menyusui. Tidak hanya ketika anda memberikan ASI pada bayi anda, mitos ketika merawat bayi sudah dimulai ketika ibu sedang mengandung kemudian ketika perawatan bayi dan kini di masyarakat seringkali dibingungkan dengan mitos mengenai menyusui.
Tahukah anda bahwa sebagian masyarakat percaya jika ketika anda sedang menyusui banyak sekali makanan yang dipantang. Sehingga banyak sekali ibu yang menghindari makanan makanan yang dianggap akan memunculkan masalah ketika pemberian ASI. Rasa khawatir yang dimiliki oleh ibu memang masuk diakal akan tetapi apabila terus menyiksa sebaiknya anda hindari. Berikut adalah penjelasan apakah Ibu yang sedang menyusui boleh minum es?
Ketika anda menyusui terkadang muncul nasihat yang seringkali memberikan anjuran dan larangan tanpa sebuah alasan secara ilmiah. Pemberian anjuran dan larangan yang berkembang di masyarakat lebih dikenal dengan istilah mitos. Lantas apakah ibu hamil boleh minum es merupakan mitos atau fakta? Menyusui sangat disarankan, bahkan gencar menjadi program pemerintah dalam pemberian ASI ekslusif selama enam bulan.
Alasan utama ASI menjadi program pemerintah dalam pemberian ASI ekslusif dikarenakan kandungan yang terdapat di dalam ASI yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi anda. Penelitian yang dilakukan dalam pemberian ASI sependapat bahwa kandungan di dalamnya salah satunya dapat menjadi imunitas atau daya tahan tubuh bagi bayi.
Dalam pemberian ASI seringkali ibu terkendala dikarenakan berbagai alasan salah satu diantaranya adalah kuantitas ASI. Banyak yang beranggapan bahwa kuantitas ASI dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui. Salah satu diantara yang harus anda ketahui disini bahwa pasokan ASI bukan dipengaruhi saja oleh makanan akan tetapi juga oleh faktor lain seperti kondisi kesehatan ibu atau kondisi pikiran ibu selama menyusui.
Meskipun demikian seringkali masyarakat menghubungkan antara pemberian susu dengan makanan yang ibu konsumsi walaupun dalam sebuah penelitian yang dilakukan anggapan mengenai makanan dapat mempengaruhi ASI tidak sepenuhnya benar akan tetapi makanan yang anda konsumsi harus diperhatikan kualitasnya. Anda tidak perlu mempercayai mitos yang tumbuh di masyarakat seperti pembahasan kali ini yang mengkhawatirkan ibu menyusui yang minum es .
Anggapan yang beredar di masyarakat ketika ibu menyusui minum es maka akan menyebabkan masalah kesehatan bagi bayi yaitu apabila Ibu yang menyusui minum es akan membuat bayi menjadi flu. Padahal taukah anda bahwa minum es tidak memiliki hubungan sama sekali sebagai pemicu flu bagi bayi. Meskipun anda minum es atau makan es cream, kondisi  tubuh anda tidak akan berubah drastis sehingga tidak masuk diakal ketika ibu minum es, ASI yang diberikan kepada anak anda menjadi dingin.
ASI yang diberikan pada bayi meskipun ibu mengkonsumsi es akan tetap hangat pada posisi 37 derajat celcius. Hal ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan mengkonsumsi minuman dan makanan yang dingin. Salah satu yang harus diperhatikan bahwa selama makanan yang bergizi anda tidak perlu khawatir. Sehingga bagi anda yang masih khawatir kepada bayi sehingga dengan pemberian ASI karena larangan makanan dan minuman maka sebaiknya sekarang mengetahui alasannya dan tidak perlu cemas ketika pemberian ASI. Pemberian ASI yang disertai rasa cemas yang akan menghambat proses produksi ASI.
(Sumber : Bidanku.com)

Tips Mengajarkan Anak Balita Mengelola Emosinya

 
 
 Hai bunda mempunyai balita yang suka marah atau mengamuk? Jangan khawatir bunda... usia balita memang wajar jika kerap marah, nah berikut ini tips mengajarkan anak balita mengelola emosinya secara benar, moga bermanfaat...
Gejolak emosi seperti marah dan sedih, kerap dialami anak. Ada anak yang sudah mengerti perasaanya, ada pula yang belum. Ada anak yang belum paham emosi yang ia rasakan disebut marah, sedih, kesal atau kecewa. Cara mengungkapkannya pun belum tepat, sehingga mereka sering mengamuk, atau sebaliknya diam saja memendam kemarahan. Ajarkan dia mengelolah emosinya secara benar dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
  • Mengenali emosi. Bantu balita mengenali bermacam perasan yang dialaminya dan beritahu sebutan semua emosi itu. Anda bisa menggunakan alat bantu berupa stiker atau gambar sederhana yang mewakili emosi tertentu, seperti gambar mr.smiley sedang tertawa, sedih atau menangis. Setiap kali anak mengekspresikan salah satu perasaan itu, tunjukkan stiker atau gambar itu padanya.
  • Menentukan batas. Setelah anak mengenali jenis emosi yang dialaminya, langkah berikut adalah membantunya menentukan batas ketahanan emosi. Misalnya, ketika batas ketahanan emosi. Misalnya, ketika anak gagal melakukan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga ia mulai terlihat putus asa, gerakannya semakin tidak terarah segera minta ia berhenti sejenak untuk beristirahat. Ia bisa melanjutkannya lagi setelah hilang rasa lelahnya.
  • Contoh nyata. Menurut teori pengasuhan anak oleh Denham, Zoller & Couchoud, anak tidak bisa belajar tentang pengedalian emosi secara baik jika ia melihat contoh orang tua yang meledak-ledak. Sebaliknya, menurut para ahli perkembangan anak, orang tua dapat membantu anak secara efisien mengelola kemarahan jika menunjukkan sikap tanggung jawab, tidak agresif saat mengekspresikan kemarahan.
  • Dorongan positif. Setelah mencontohkan bagaimana mengungkapkan kemarahan secara tepat yaitu mengungkapkan dengan jelas perasaan, tanpa merengek atau mengatur emosi sebelum meledak, maka orang tua sebaiknya konsisten memastikan hal ini sebagai sikap yang diharapkan dari anak. Setelahnya, setiap kali anak bisa mengendalikan emosinya secara tepat, kita perlu memujinya. Hal ini akan menjadi penguatan positif buat anak, sehingga dia akan mengulanginya untuk dijadikan kebiasaan.
  • Kesempatan berlatih. Sedetil apa pun teori Anda melatih balita mengelola kesabaran, tidak akan banyak berarti jika tidak dimbangi kesempatan mempraktikannya. Aturlah kesempatan anak bermain dengan teman dari berbagai usia, sehingga dia berinteraksi, menemui beragam sifat yang bisa mengasah pengendalian emosinya.
Kemarahan adalah emosi yang natural dan sehat untuk dipelajari. Tak perlu melarang anak tak boleh marah. Sebagai penyeimbang, latih ia untuk mengungkapkan kebahagiaannya secara tepat sehingga menjadi pribadi yang seimbang.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Agar Ikatan atau Bonding antara Ibu dan Bayi tetap Terjalin walau si kecil diberi ASI Perah



Hai Bunda jika anda termasuk bunda yang bekerja dan memberikan ASI perah pada bayi anda, maka perlu untuk menjaga ikatan antara anda dan buah hati tetap terjalin.Berikut ini tips agar ikatan atau bonding antara anda dan si kecil tetap terjalin walau anda tidak menyusuinya langsung, moga bermanfaat...

Memberikan ASI secara langsung pada buah hati diketahui dapat memberikan manfaat bonding atau ikatan yang mudah terjalin antara ibu dan anak. Namun bagaimana jika si ibu dengan alasan tertentu tak bisa menyusui langsung?

Kepada detikHealth beberapa waktu lalu pakar laktasi dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM menyampaikan benar adanya bahwa ada tiga keuntungan yang bisa didapat melalui menyusui secara langsung.

Pertama yakni bonding; kedua psikobiologi; dan ketiga manfaat yang didapat dari ASI itu sendiri, berupa segudang nutrisi penting yang tentu sangat dibutuhkan oleh anak dalam proses tumbuh kembangnya.

Menurut dokter yang akrab disapa dr Tami ini, manfaat bonding yakni membentuk ikatan kasih sayang antara ibu dan anak yang bisa terjadi saat anak berada dalam dekapan ibu serta melalui kontak mata. Manfaat kedua yaitu psikobiologi merujuk pada manfaat kesehatan yang dirasakan sang ibu.

Keuntungan ketiga dari menyusui secara langsung yaitu bisa mendapatkan manfaat dari kandungan ASI itu sendiri. Menurut dr Tami, hanya keuntungan ketiga inilah yang bisa didapatkan jika bayi mendapatkan ASI perah.

Nah, jika memang ibu bekerja atau dalam kondisi tertentu tak bisa memberikan ASI secara langsung, psikolog anak Najeela Shihab atau yang akrab disapa Ela ini menyebutkan bahwa penting untuk tetap memberikan perlakuan sama seperti saat memberikan ASI langsung.

"Tetap perlakuannya seperti memberi ASI biasa. Anak tetap dipeluk, dinyanyikan, seperti kebiasaan-kebiasaan kalau sedang menyusui. Sebab kalau tidak nanti anak cuma dapat manfaat nutrisi saja," tutur Ela, dalam talkshow AIMI-Andalan Breastfeeding Fair 2014 yang diadakan di Grand Indonesia, Jakarta, seperti ditulis Senin (29/12/2014).
(Sumber : detikhealth.com)

Tips Meninggalkan Anak Untuk Bekerja Tanpa Rewel


Bunda sering meninggalkan anak untuk urusan kerja? Nah...berikut ini tips meninggalkan anak tanpa rewel, moga bermanfaat ya?    
 Saya menelepon ke rumah tiap setengah jam untuk memastikan anakku baik-baik saja” kata seorang ibu yang baru saja kembali bekerja. Berlebihan? Tidak juga. Rasa cemas saat berpisah dengan anak karena harus kembali bekerja memang umum dialami para ibu. Berikut tip agar saat berpisah dengan bayi Anda, tak terasa “menyakitkan”
  • Yakinkan nyaman. Pasikan anak tidak lapar, tidak kelelahan dan tidak mengalami kejadian buruk beberapa saat sebelum Anda meninggalkannya. Jika anak nyaman, ia cenderung lebih mudah menghadapai perpisahan.
  • Merancang rutinitas. Biasakan anak melakukan hal-hal rutin yang membuatnya mengerti rangkaian aktivitas tersebut, Anda akan berpisah darinya.
  • Yakinkan dia Anda akan kembali. Cobalah terus menerus meyakinkan anak sebelum Anda meninggalkannya bahwa Anda akan kembali menemaninya setelah semua urusan Anda selesai.
  • Tetap tenang saat berpisah. Jangan ikut-ikutan panik ketika anak memprotes kepergian Anda dengan tangisannya. Menurut para ahli, rata-rata setelah mengalami perpisahan penuh air mata dari orang tua, 15-20 menit kemudian, anak telah melupakan rasa tidak nyaman, dan kembali bermain seperti biasa.
  • Jangan lupa berpamitan. Diam-diam pergi meninggalkan anak, tanpa salam perpisahan, justru meningkatkan rasa ketidaknyamanan. Situasi ini membuatnya semakin takut ditinggal. Buat perpisahan sesingkat mungkin, misalnya mencium dan memeluk.
  • Tepati janji. Agar anak mudah diajak mengerti perpisahan, salah satu yang disarankan adalah menepati janji Anda untuk kembali padanya. Upayakan selalu hal tersebut, karena ini cara paling ampuh untuk membangun rasa percaya diri anak, dan rasa percayannya pada Anda. Jika tidak dapat menepati janji, hubungi anak dan katakan padanya.
  • Lewat permainan. Di waktu senggang ajak anak bermain ci luk ba atau petak umpet untuk membiasakannya bahwa apapun yang tidak terlihat mata akan kembali.
Tentu saja Anda tidak bisa berharap rangkaian kiat ini segara membawa hasil pada kali pertama diterapkan. Bisa jadi, setelah bebrapa kali berhasil, ada masanya anak kesayangan Anda kembali rewel dan merajuk saat akan ditinggalkan. Cara ini akan membuat anak belajar sejak dini, bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Selain itu, Anda pun harus mempercayai pengasuh, bahwa ia dapat mengatasi situasi ini.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

29.12.14

Tips dan Trik Mengajak Bicara balita


 Hai bunda... berikut ini Trik bicara kepada balita, moga bermanfaat...
Diajak bicara tak menoleh, bukan tanda si kecil tak tahu sopan santun. Di usia balita, perhatian mudah teralih dan anak belum paham dengan tata laksana berbicara dengan orang lain yang benar. Anda perlu membuatnya menatap Anda saat Anda mengajaknya bicara.
  
1. Minta untuk menatap. Setiap anak terlihat tidak mendengar perkataan Anda, ulangi terus. Jika tetap  tampak tidak mendengar, segera minta dia untuk menatap Anda. “Adik, lihat Bunda dong. Bunda sedang bicara dengan adik, lho!” Katakan dengan nada  halus agar si kecil tidak merasa diintimidasi. Permintaan untuk menatap ini menjadi salah satu cara belajar anak, bahwa berbicara dengan orang lain harus dengan cara menatap lawan bicaranya.

2. Posisi badan sejajar. Posisikan badan Anda sejajar dengan tinggi badan anak dengan jarak tidak  terlalu jauh. Posisi seperti ini membantu anak fokus pada Anda. Ia dapat menangkap pesan yang Anda berikan dan berdialog dengan Anda. Ketika si kecil  masih terlihat tidak menoleh atau memerhatikan Anda, sentuh pundaknya sebagai bentuk meminta perhatiannya. Bila jarak Anda dan si kecil jauh, Anda akan kesulitan untuk menyentuhnya, bahkan ia bisa merasa Anda tidak menganggapnya sebagai lawan bicara yang penting, begitu juga dengan pesan yang Anda sampaikan.

3. Kontak mata. Anda sering mendengar “bicara empat mata” yang artinya pembicaraan yang membutuhkan kontak mata yang kuat. Kontak mata sangat dibutuhkan ketika Anda berbicara dengan anak. Kontak mata menandakan Anda bersungguh-sungguh mengajaknya berbicara. Si kecil juga merasa dirinya dianggap sebagai orang penting bagi Anda. Bukan hanya kalimat menegur atau perintah yang membutuhkan kontak mata dengan anak, dialog sederhana juga membutuhkan kontak mata.

4. Bermain peran berbicara dengan orang lain. Bisa jadi anak tidak paham bagaimana memperlakukan lawan bicaranya. Dia sebenarnya mengerti apa yang Anda bicarakan, dia juga mau melakukan apa yang Anda minta. Ajarkan cara berbicara pada orang lain dengan mengajaknya bermain peran. Gunakan boneka-boneka milik anak. Berikan peran kepada masing-masing boneka. Posisikan wajah boneka berhadap-hadapan ketika sedang berbicara agar si kecil tahu begitulah sikap yang baik ketika berbicara dengan orang lain.

5. Cari perhatian anak. Kemampuan si kecil tentang pemahaman dan tingkat konsentrasi yang belum sempurna mengharuskan Anda selalu mencari perhatian anak. Satu kali dipanggil tidak menengok, dua kali dan ketiga kali masih juga belum menengok ke arah Anda, segera cari perhatiannya, misalnya dengan menghampiri kemudian menyodorkannya satu barang yang membuat si kecil tertarik berbicara dengan Anda. Meski begitu hati-hati, jangan sampai barang tersebut malah terlalu mengalihkan perhatiannya. Jika ini terjadi, langsung jauhi barang tersebut.

6. Beri penjelasan. “Adik, lihat Bunda dong kalau diajak bicara!” Anda sering mengucapkan kalimat ini ketika si kecil tak juga memerhatikan Anda. Berhasil? Tidak selalu! Ia bosan mengapa harus menatap Anda ketika berbicara dengan Anda. Dia tidak tahu kenapa itu harus dilakukannya. Anda perlu memberikan penjelasan mengapa Anda mengharapkan si kecil menatap Anda. Lengkapi kalimat “Lihat, Bunda dong” dengan “Lihat Bunda dong, karena kamu perlu melihat ini adalah mainan yang harus kamu bereskan.” Jelaskan pula bahwa menatap orang yang sedang berbicara merupakan bentuk penghargaan dan bersikap santun kepada orang tersebut.

7. Ketahui kemampuan pemahaman anak. Setiap anak punya kemampuan pemahaman yang berbeda-beda. Ada yang sudah paham bila Anda bertanya “Alasan apa yang membuat kamu melakukan itu?” Namun, ada juga yang baru bisa paham bila Anda bertanya “Adik, Bunda ingin bertanya, kamu tadi kenapa membuang gelas-gelas itu?” Alasan anak tidak menatap Anda ketika diajak berbicara, bisa saja karena dia tidak paham kepada siapa Anda bicara dan Anda bicara tentang apa. Gunakan kalimat pendek, dan sederhana sebab kemampuan konsentrasi anak usia 2-3 tahun masih belum berkembang sempurna.

8. Pilih momen. Menunggu momen yang tepat untuk berbicara dengan orang lain, termasuk si kecil, merupakan cara yang jitu. Orang dewasa saja tidak mau diganggu bila sedang asyik dengan aktivitasnya, begitu juga anak. Jika Anda bisa menunggu dia hingga tidak terlalu sibuk, mengapa tak menunggu? Kalau anak sudah selesai dengan aktivitasnya, mudah untuk Anda mengajaknya berbicara berhadapan. Untuk mengetahui, mulailah pendekatan terlebih dahulu sebagai bentuk interupsi. Cara ini membuat anak memiliki persiapan untuk menghentikan aktivitasnya.

9. Minta tolong. Percaya dengan salah satu dari 6 huruf ajaib, “TOLONG”? Coba, katakan “Tolong...” ketika berbicara pada anak sebelum mengemukakan kalimat perintah. Si kecil niscaya tidak merasa dipaksa dan diperintah sehingga ia tidak lagi mengulang perilaku tidak mau melihat, sebagai bentuk atau cara pura-pura tidak mendengar ucapan Anda. Cara ini sekaligus mengajarkan anak bagaimana bersikap santun.

10. Beri contoh. Mengajarkan bagaimana mendengarkan dan menatap si pembicara butuh contoh konkret. Jika anak merasa didengar dan ditatap ketika sedang berbicara, ia akan menyerap dan meniru bagaimana menjadi pendengar yang baik atau merespons sumber pembicara.
 (Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Mengatasi Balita yang Suka Membantah


 Hai bunda...mempunyai anak balita yang suka membantah? Berikut ini tips menghadapi anak balita yang suka membantah, moga bermanfaat...

Perubahan perilaku dari penurut menjadi pembantah pada balita 3-4 tahun, itu normal. Senang membantah orang yang lebih superior  - orangtua, pengasuh, nenek, kakak -  menurut pakar psikologi perkembangan Erik Erikson, terjadi karena anak tengah mengalami dua tahapan perkembangan. Pertama, tahap otonomi versus rasa malu dan ragu, kedua tahap inisiatif versus rasa bersalah.
Pada tahap otonomi versus rasa malu dan ragu, anak mencoba bersikap mandiri dalam tugas tumbuh kembangnya, termasuk melatih motorik kasar dan halus. Perasaan malu dan ragu timbul bila ia merasa tidak diberi kebebasan, lantaran orangtua banyak membatasi.

Sedangkan  tahap inisiatif versus rasa bersalah adalah tahap ketika anak mulai berinisiatif mencari pengalaman baru dan  beraktivitas melalui kemampuan indera-indera. Tahap ini  membuatnya tidak mau  banyak dilarang.

Selain itu, menurut Eric, di usia 3-4 tahun anak  juga sedang menumbuhkan konsep diri -membentuk sikap- hasil penggabungan kedua tahapan di atas.  Jika anak membantah, namun hanya sesekali, itu masih wajar sebab menunjukkan adanya perkembangan kemandirian atau keinginan mengatur diri. Tetapi bila terlalu sering atau bahkan selalu, musti disiasati dengan kompromistis agar perbedaan pendapat bisa dijembatani dengan baik, dan hubungan tidak rusak gara-gara berbantahan.
  • Respon dengan humor. Jangan terpancing untuk marah, apalagi bila anak bersikeras melakukan sesuatu yang tidak berbahaya. Katakan saja, ”Oh, kamu main air supaya tanganmu bersih, ya? Tapi tanganmu bisa kedinginan dan pilek kalau dicuci berkali-kali.”
  • Tetap ingatkan kewajiban. Untuk hal-hal yang bersifat wajib, tidak ada toleransi untuk berkelit dan bebas. Ingatkan terus anak. Misalnya,  tugas membereskan mainan atau menggosok gigi, katakan dengan tegas namun tidak berteriak.
  • Gunakan psikologi terbalik. Ketika ia tidak mau membereskan mainan,  coba katakan, ”Ya, sudah, nggak apa-apa kalau kamu tidak mau membereskan mainan. Mainanmu akan ibu sumbangkan kepada anak yang rajin merapikan mainan." Dengan psikologi terbalik, anak berpikir Anda tidak peduli terhadap reaksinya. Itu akan memancingnya untuk berbuat sebaliknya.
  • Mengajak, bukan memerintah. Misal, ”Yuk, parkir sepedamu di gudang,"  lebih baik untuk ego anak daripada “Sana, simpan sepedanya di gudang!". Jangan lupa, nada suara Anda penting -tidak perlu berteriak atau membentak.
  • Terangkan dengan spesifik. Tugas yang lebih spesifik akan lebih mudah dilakukan oleh anak. Misalnya, ketika Anda ingin dia merapikan mainan, katakan, “Yuk, taruh mobil-mobilanmu di kotaknya,” bukannya perintah umum, "Rapikan mainanmu.”
  • Ajarkan anak kata-kata untuk mengekspresikan perasaan. Terkadang anak mebantah Anda sekedar untuk menunjukkan perasaan tidak senang, protes, atau marah. Cek dengan bertanya, ”Kamu marah? Apa yang membuatmu marah?" Dengarkan, sambil membantunya memilih kata-kata.
  • Jangan larang, tapi beri usul. Angie T.Cranor, Ph.D, asisten professor di universitas North Carolina, Greensboro, AS, mengatakan, daripada melarang anak melakukan sesuatu, lebih baik usulkan alternatifnya. Kalimat “Jangan lompat-lompatan di tempat tidur" dapat memancing argumentasi. Lebih baik usul, “Kita lompat-lompatan di trampolin barumu, yuk?
  • Mengalihkan perhatian. Alya senang menyemplungkan kue atau nasi ke mug ayah yang masih berisi kopi. Puluhan  kali bundanya mengatakan "jangan", tidak mempan menghentikan tindakan impulsifnya. Akhirnya, bundanya mengalihkan perhatian Alya dengan melakukan aktivitas mirip, seperti memberi makan ikan di akurium atau bermain isi-tuang  air ke gelas plastik saat Alya mandi.  Sukses!
  • Cari kata selain “jangan”, untuk mencegah aktifitas berbahaya. Misalnya, ketika anak main gunting, katakan dengan ekspresif: “Gunting itu tajam. Kalau tanganmu tergunting, ooooh, bisa berdarah dan sakiiiit sekali."  
  • Beri tahu cara yang lebih aman. Contoh, “Kamu tidak boleh menyeberang jalan sendiri, tapi boleh jika bersama bunda.” Tekankan bahwa anak boleh melakukan sesuatu dengan cara yang lebih aman. Ini memberinya pilihan, tidak sekedar melarang.
  • Jangan terlalu membatasi. Sikap over protective orangtua membuat anak memberontak lewat penolakan-yang Anda artikan sebagai membantah.  
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Cara Sukses Memberikan ASI Bagi Ibu Yang Bekerja



 Hai bunda.. berikut ini tips memberikan ASI jika anda seorang ibu yang bekerja, moga bermanfaat..

Kegagalan memberikan asi ekslusif salah satunya dikarenakan faktor ibu yang mempunyai peranan ganda sehingga sibuk bekerja di luar rumah. Padahal pemerintah dalam undang-undang perburuhan telah memberikan hak kepada ibu menyusui mendapatkan kesempatan dalam memberikan asi. Meskipun demikian bagi ibu yang bekerja memberikan asi ekslusif pada anaknya dinilai masih kurang optimal dengan beberapa hal salah satunya kebijakan perusahaan dalam memberikan waktu cuti yang terlalu pendek, kurangnya dukungan dari tempat kerja untuk memerah asi dan tidak di sediakannya ruangan khusus untuk memerah asi. Sebaiknya ibu yang sedang menyusui mempunyai trik khusus sehingga sukses memberikan asi meskipun sibuk di kantor.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat anda pelajari sukses dalam memberikan asi pada anak anda meskipun sibuk dengan pekerjaan kantor :

1.    Persiapkan diri sebelum masuk kerja
Pasca melahirkan anda dapat menyusun jadwal dalam mempersiapkan pemberian asi ekslusif meskipun anda akan di sibukkan dengan urusan kantor anda. Pada saat masa nifas anda dapat memberikan kesempatan bayi anda untuk mendapatkan asi langsung tanpa menggunakan botol susu atau empeng. Selain itu persiapkan diri anda dengan melakukan relaksasi selama 10-15 menit sebelum melakukan memerah asi. Hal terpenting selanjutnya adalah mencukupi kebutuhan gizi dan menghindari stres sehingga tidak mengganggu asi untuk kebutuhan bayi anda.
2.    Melatih Kemampuan Memerah Asi
Anda dapat melatih diri anda untuk memerah asi dengan menggunakan tangan atau pompa manual atau pula menggunakan pompa elektrik. Latihan ini dapat dilakukan dimulai pada saat asi keluar pertama kalinya dan asi terasa penuh. Kemudian biasakan untuk menetapkan jadwal memerah asi ,umum dilakukan pada saat 3-4 jam yang dibekukan untuk persediaan mulai anda bekerja.
3.    Hindari Stres saat memulai pekerjaan anda
Untuk sukses memberikan asi sebaiknya anda sangat memperhatikan asupan makanan anda, luangkan waktu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi ketika anda bekerja. Makanan yang bergizi akan menambah kualitas asi anda. Selanjutnya adalah hindari stres karena beban fisik dan mental akan menghambat asi sehingga kuantitas menjadi terganggu.
4.    Sempatkan waktu anda untuk menyusui langsung
Sebelum anda berangkat bekerja luangkan waktu anda untuk menyusui langsung pada anak anda, dengan demikian ikatan batin masih tetap terjalin antara anda dan anak anda meskipun anda sibuk bekerja. Waktu yang tepat untuk memberikan asi langsung pada anak anda adalah ketika akan berangkat bekerja, pulang bekerja dan ketika bayi anda akan tidur.
5.    Mempersiapkan Persediaan Asi perah
Gunakan waktu istirahat anda untuk memerah asi sehingga persediaan anda tidak kehabisan untuk mencukupi kebutuhan bayi anda. Siapkan persedian asi dilemari es selama anda sedang bekerja. Sehingga penting untuk dapat menjadwalkan waktu memerah asi yang tepat dalam memerah asi setiap 3 jam sekali, siapkan peralatan yang anda butuhkan untuk memerah asi ketika sedang berada di kantor.

Sumber : Bidanku.com