27.4.16

Tips Menidurkan Bayi Tanpa Digendong


 Hai Bunda,... Berikut ini tips menidurkan bayi tanpa digendong, semoga bermanfaat ya?

Umumnya, orangtua menidurkan bayi dengan cara menggendong atau mengayun-ayunkan hingga tertidur. Kendati efektif, cara ini memakan waktu dan menguras energi ayah dan bunda, apalagi jika pada bayi kemudian terbentuk kebiasaan “musti digendong atau diayun-ayun untuk jatuh tertidur, dan sulit tidur tanpa cara tersebut”.

Cara menidurkan bayi tanpa digendong…
-    Jangan segera menggendong bayi saat terbangun tengah malam. Biarkan beberapa menit agar ia kembali tidur sendiri. Jika tak berhasil, sentuh dan peluk bayi di ranjang hingga tertidur. Jika sulit, gunakan ranjang goyang untuk mengayunnya, demikian saran dr. Sears.

-    Pada prinsipnya, bayi berusia 6 hingga 8 minggu sudah dapat diajarkan untuk kambali tertidur tanpa digendong, namun temani ia hingga tertidur.

-    Beri suara-suara, detak ritmis atau musik yang menenangkan bayi saat jelang waktu tidur. Ulang-ulang setiap hari sehingga menjadi kebiasaan tidur. Suara ritmis membuat bayi nyaman karena mirip detak jantung ibu saat ia dalam kandungan.

-    Membedong bayi di usia 0-3 bulan dapat membantunya tak terbangun saat terjadi refleks kejut di tengah tidurnya.

-    Beri ekstra ASI setelah bayi tidur dan sebelum bunda kembali tidur. Ini akan memperpanjang waktu tidur bayi.

-    Jangan memandang mata bayi saat ia mulai mengantuk, ini akan menstimulasi bayi tetap terjaga, demikian Claire Lerner, Director of Parent Education, Zero to Three, AS.

-    Jika bayi tidur siang lebih lama dari malam hari, kondisikan agar ia tidur lama di malam hari. Caranya, pasang ekstra lampu bercahaya putih kebiruan di kamar bayi agar jam biologisnya nyaman seperti siang hari. Redupkan lampu di sore hari, atau 2 jam sebelum waktu tidur, untuk membiasakan tidur di malam hari, tulis  Elizabeth Pantley, dalam buku No-Cry Sleep Solution.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Yukk Kita Belajar 9 Hal Positif Dari Balita Kita.....








Hai bunda,... berikut ini beberapa hal positif yang bisa dipelajari dari balita, semoga bermanfaat ya?


Memberikan pelajaran-pelajaran baru pada anak, ah itu sih sudah biasa, Bunda. Tahukah Anda, tanpa banyak yang menyadari, Anda sebagai orangtua bisa belajar banyak dari anak? Coba mulai hari ini, amati polah anak, lalu coba terapkan hal tersebut pada diri Anda. Berikut beberapa perilaku yang melekat pada anak-anak, yang dapat Anda tiru.

1.    Let it go
“Aku tidak mau lagi main sama kak Ando,” ungkap Daniel pada anak tetangga depan. Wah, sepertinya mereka sedang bertengkar karena berebut mainan. Namun apa yang terjadi beberapa menit kemudian? Daniel sudah lupa dengan amarahnya. Mereka sudah saling tegur, bahkan Daniel sudah mengajak Ando bermain sepeda.

ANDA BELAJAR Ketika sedang berdebat dengan pasangan atau orang lain, Anda tidak perlu memendamnya berlama-lama. Ungkapkan saja amarah Anda agar orang tersebut mengetahui bahwa Anda sedang marah, lalu maafkan. Forgive dan forget! Nyatanya, suatu hari nanti Anda akan membutuhkan orang tersebut. Apalagi jika ini terkait dengan hubungan suami istri. Tidak sehat menahan amarah terlalu lama pada pasangan.

2.    Berani bertanya
Bisa lebih dari 10 kali anak bertanya pada Anda, seperti sedang memborbardi Anda, mulai dari “Itu apa?”, “Kenapa? Dan kenapa?”, “Kok bisa?”, sampai “Kalau begini bisa?”, dan sebagainya. Mereka tidak berhenti bertanya selama masih memiliki rasa penasaran dengan sesuatu yang ia ingin ketahui.

ANDA BELAJAR Tidak malu dan tidak takut untuk bertanya, meskipun terkadang pertanyaan itu Anda anggap silly. Jika Anda memang tidak mengetahui bagaimana menangani balita yang influenza –yang sudah dianggap penyakit biasa dan semua ibu pasti bisa menangani-, kenapa Anda tidak bertanya. Salah-salah penanganan, justru membahayakannya. Memupuk rasa ingin tahu yang banyak itu penting kok, Bunda! Sebab tidak ada sekolah untuk jadi orangtua.

3.    Menikmati hidup
Setiap pagi, ritual anak adalah melompat di atas tempat tidurnya. Hanya beberapa kali lompatan saja, sudah terlihat paras wajah bahagia. Dan jika Anda amati lebih detail lagi, masih banyak lagi ritual-ritual yang dianggap ‘ajaib’ oleh orang dewasa. Padahal apa yang ia lakukan tersebut adalah bentuk dari menikmati masa kanak-kanaknya.

ANDA BELAJAR Menghadapi kehidupan Anda dengan lebih santai, meski tetap bertanggung jawab. Buat ritual-ritual yang bisa membuat Anda bahagia setiap hari, seperti menikmati secangkir kopi di taman rumah atau memandangi anak sebelum ia terbangun. Nikmati setiap kehidupan Anda menjadi bentuk syukur, dengan begitu niscaya stres akan jauh-jauh dari Anda. Sst…jangan lupa untuk bersenang-senang, ya, Bun!

4.    Semua orang itu sama
Anak-anak cenderung tidak peduli dengan perbedaan, baik perbedaan jenis kelamin, warna kulit, usia, disability, bahkan agama dan ras. Apapun jenisnya, anak-anak tidak ragu untuk menegur dan mengajak main teman barunya. Balita juga cenderung selalu memperlakukan orang-orang baik padanya dengan perlakuan yang baik pula.

ANDA BELAJAR Menerima perbedaan dan fokus pada kebaikan orang lain, bukan kejelekan/keanehan secara fisik  atau perbedaannya. Pasalnya, jika Anda sudah membuat ‘benteng’ untuk berinteraksi dengan orang lain, anak dapat melihat dan belajar dari Anda. Hal ini tentu akan merusak naluri alami balita sebagai makhluk penerima perbedaan.

5.    Tersenyum setiap pagi
Coba Anda lihat, bagaimana ekspresi anak setiap Anda bawa ke depan cermin! Dia selalu tersenyum melihat dirinya. Tampaknya anak sangat bahagia, atau bahkan bangga pada dirinya sendiri. Tak jarang juga anak memaksa Anda untuk tetap berada di depan cermin.

ANDA BELAJAR Jangan lupa untuk selalu tersenyum setiap hari. Mulai dengan tersenyum di depan cermin. Tersenyumlah dan banggalah pada diri Anda sendiri. Sebab ada pepatah yang berbunyi, “Dunia selalu terlihat cerah di balik sebuah senyuman.” Bahasa tubuh yang dipercaya dapat mengubah suasana hati ini akan membawa Anda menjalani hari-hari menjadi lebih bahagia. Hal ini pun akan berpengaruh bagaimana Anda menghadapi pasangan dan anak. Don’t forget to smile!

6.    Tertawa
Menertawakan momen sangat lekat dengan dunia anak-anak. Apapun momennya, baik yang lucu maupun yang garing (baca: tidak lucu), ia selalu meresponsnya dengan tawa. Mungkin anak-anak sepaham dengan tokoh Charlie Chapling, “A day without laughter is a day wasted!”

ANDA BELAJAR Lagi-lagi Anda diminta untuk menikmati momen kehidupan dengan bentuk tertawa. Tertawalah jika hal tersebut mengundang tawa, tidak perlu ditahan. Jaga image sudah tidak zaman! Menurut Lee Berk, Associate Professor dari University School of Medicine, California, Amerika Serikat, tertawa dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam menghadapi tekanan dan melawan penyakit. Bahkan tertawa juga merupakan bentuk latihan olahraga menurut beberapa penelitian. Tertawa 100 kali sama sehatnya dengan 15 menit bersepeda.

7.    Berani mencoba
Balita lekat dengan fase ekplorasi, fase di mana ia selalu mencari dan berani mencoba sesuatu yang baru. Ia berani menuruni mainan seluncur dengan ketinggian yang cukup menantang buat anak-anak. Ia bisa berdamai dengan dirinya, asalkan bisa bermain. Dan seringkali keberaniannya ini justru berbuah kebaikan baginya, ia merasakan keseruan saat bermain seluncur.

ANDA BELAJAR Berani untuk mencoba sesuatu yang baru. Meski Anda sempat terpikir alasan anak-anak berani mengambil risiko karena belum memahami secara tepat hubungan sebab akibat. Untuk Anda, berani ambil kesempatan dengan minim risiko. Walaupun terkadang kesempatan dengan risiko yang besar juga bisa membawa dampak positif untuk Anda. Yang jelas, ayo, Bunda, jangan ragu untuk mengambil kesempatan yang ada di depan mata!

8.    Show affection
“Bunda, aku mau pakai jaket dan sepatu booth ah!” ungkap anak. Anda pun heran karena di luar rumah tidak ada genangan dan sinar matahari sangat terik. Kenapa ia bisa tiba-tiba ingin pakai jaket sepatu booth? Atau tiba-tiba anak mengatakan, “Aku cintaaaaaa sekali sama Bunda.”

ANDA BELAJAR Spontanitas dan ungkapkan apa yang Anda rasakan. Biasanya bentuk spontanitas anak itu jujur, apa adanya. Cobalah lakukan sesuatu yang spontan. Terkadang sesuatu yang spontan bisa membawa kejutan untuk pasangan Anda atau anak. Sebut saja, “Hari ini kita rekreasi di taman. Bunda mau masak enak!” Nah, ini tentu bentuk spontan Anda yang membawa kejutan untuk keluarga.

9.    Jago bermimpi
“Aku mau jadi dokter.”
“Besok aku akan jalan-jalan ke HK Disneyland bersama bunda, ayah, nenek dan kakek.”
Asyiknya jadi anak-anak, bisa setiap hari bermimpi seperti itu. Anak-anak memang memiliki segudang mimpi yang luar biasa, dan terkadang terdengar kurang masuk akal. Mereka percaya bahwa mimpinya akan terwujud, dan selanjutnya membangun mimpi-mimpi yang lain lagi.

ANDA BELAJAR Memiliki mimpi dan percaya bahwa suatu hari mimpi-mimpi Anda akan terwujud, tentunya diikuti dengan usaha. Berbeda dengan anak-anak yang sering Anda bantu untuk mewujudkan mimpi. Kini, coba gunakan imajinasi Anda untuk menggali impian yang selama ini mungkin terkubur. Salah satu pengalaman seorang ibu yang bermimpi menjadi chef, sekarang ia memiliki usaha katering, dan bisa membantu kemampuan finansial keluarga.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Beberapa Alasan Balita Menolak Anda Dan Cara menyikapinya


Hai bunda,... berikut ini beberapa alasan balita sering menolak anda dan cara menyikapinya, semoga bermanfaat ya?
Suatu kali, Anda mendapati anak menolak segala bentuk kasih Anda, seperti cium dan peluk. Bisa jadi ada sesuatu yang mengganjal hatinya saat itu, seperti yang dikatakan psikolog Susanne Ayers Denham, Ph.D., penulis buku Emotional Development in Young Children dan profesor di George Mason University, Amerika Serikat, suasana hati balita dapat berubah secepat cuaca, akibat terjadi sesuatu yang menimpanya. Alhasil, Anda diabaikan. Namun begitu, sikapnya ini juga bisa menjadi ‘sinyal’ bagi orang tua untuk perlu mencari tahu dan waspada. Berikut beberapa kemungkinan yang membuat balita berubah:

a) “I had a bad day!”
Balita bisa mengalami hari yang buruk, semisal tidak mendapatkan giliran bermain di ayunan di taman atau usai bertengkar dengan teman sebaya. Apapun itu, ini membuatnya menekuk wajah seharian dan menolak tawaran pereda sedih berupa pelukan hangat Anda.

SIASATI Ciptakan kegiatan bermain yang seru untuk menarik perhatian anak. Atau ajak ia bermain dengan permainan favoritnya. Jika hal ini tidak berhasil, menurut Denham, saran terbaik adalah menunggu dengan sabar hingga emosi anak mereda. Biarkan dan berikan waktu balita untuk menyendiri. Sementara itu, pastikan Anda ‘melempar sinyal’ bahwa Anda selalu siap menerima dia, seperti menawarkan makan siang yang sudah Anda siapkan.

b) “Aku sedang kesal!”
Rupanya, balita Anda sedang sebal dengan Anda. Alhasil ia enggan menerima semua ajakan Anda. Alasannya bisa dari beragam faktor, sebut saja kesal karena Anda sudah sibuk bekerja seharian di kantor, sesampainya di rumah Anda malah asyik dengan smartphone, dan ini membuat ia merasa terabaikan.

SIASATI Jeli melihat situasi dan kondisi anak setiap harinya. Karena apa yang ia lakukan ini merupakan bentuk protesnya. Sebaiknya, buka pembicaraan pada anak secara perlahan, to the point, dan mudah dimengerti anak, “Kamu merasa Bunda sibuk sekali, ya, nak?” Bisa jadi jawaban yang muncul akan sedikit ‘menampar’ Anda. Namun, apapun yang ia utarakan adalah yang ia rasakan. Selanjutnya, buat kesepakatan pada balita terkait dengan masalah tersebut, pastikan Anda membuat win-win solution. Misalnya, “Hari ini Bunda akan pulang malam, tapi besok kita akan bermain seharian, karena Bunda libur.” Hindari membuat janji palsu, ya, Bun!

c. “Aku tidak suka dicium dan dipeluk!”
Dulu sewaktu anak masih bayi, ia senang ditimang, dicium, dan dipeluk. Sekarang, ia mulai menolak semua itu, bahkan dengan Anda sekalipun. Wajar, hal ini tidak hanya terjadi pada anak Anda saja.

SIASATI Kenali tipe bahasa kasih anak. Bisa jadi ia bukan anak dengan tipe bahasa kasih sentuhan. Karena anak dengan tipe bukan bahasa kasih sentuhan tidak akan senang jika ia dicium, dipeluk atau dibelai setiap saat. Simpan cium dan pelukan hangat Anda, saat ia terlelap. Anda tidak perlu sedih, sebab ini bukan berarti ia tidak menyayangi Anda. Yang terpenting adalah pastikan Anda selalu ada setiap balita butuh bantuan.

d. “Hanya mau dengan ayah (atau bunda) saja.”
Mendapati balita hanya dekat dengan salah satu orang tua, kerap membuat ia hanya ingin diurusi sang idola. Tak jarang, jika salah satu dari Anda merasa jealous.

SIASATI Hindari terlalu menuruti tiap permintaan anak untuk mau apa-apa hanya dengan Anda atau pasangan Anda saja, menurut saran Dr. Vanessa Lapointe, R. Psych, psikolog dan penulis buku Discipline Without Damage. Ia juga mengungkapkan bahwa mengasuh balita Anda merupakan pekerjaan bersama sehingga mulailah untuk membagi pekerjaan yang musti dikerjakan ayah dan bunda. Meski awalnya akan ada penolakan, namun lambat laun anak akan terbiasa.

e. “Sahabatku, si mbak!”
Balita Anda sangat akrab dengan si mbak (baby sitter atau asisten rumah tangga). Saking akrabnya, mbak tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra dalam mengurusi kebutuhan anak, sebab hampir tanpa perlawanan. Anak Anda selalu nurut aturan mbak. Namun hal ini berbanding terbalik, saat Anda yang mengambil alih.

SIASATI Tetap lakukan ambil alih balita selama Anda berada di rumah –sedang tidak bekerja-, namun minta si mbak dekat dengan Anda. Sebelumnya, minta si mbak untuk tidak banyak berperan serta mengasuh anak saat Anda ada di rumah. Tujuannya agar balita tidak merasa Anda menjauhkan mbak dari hadapannya. Selanjutnya, coba untuk ciptakan hari libur ‘bebas mengasuh balita’ untuk si mbak, guna menambah waktu bonding Anda dengan anak. Buat aktivitas yang lebih seru agar ia memiliki pengalaman seru dengan Anda.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Dukung Si Kecil Menjadi Anak Hebat


Hai bunda, berikut ini tips dukung sikecil menjadi anak hebat, semoga bermanfaat ya?

Tidak ada yang lebih membanggakan orangtua saat memiliki anak yang hebat, yaitu anak yang cepat tanggap sehingga memiliki prestasi di bidang akademik dan juga memiliki rasa peduli. Anak yang hebat memiliki keseimbangan antara kecerdasan kognitif (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ). Lalu, bagaimana peran dan dukungan orangtua untuk membentuk si Kecil menjadi anak hebat?

Stimulasi IQ dan EQ
Berikan stimulasi yang tepat sesuai dengan masa pertumbuhannya, namun perlu diingat bahwa perkembangan EQ tidak dapat diukur layaknya IQ. Perkembangan EQ si Kecil merupakan proses yang harus dikembangkan secara bertahap sejak dini.

Untuk membuat pola asuh yang tepat, ajak anggota keluarga lain untuk bekerjasama agar tercipta sebuah lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak. Maksimalkan potensi yang dimiliki si Kecil dengan memberikan stimulasi seperti berikut ini:

1. Sepenuh hati
Tinggalkan ponsel Anda atau berhenti melakukan aktivitas lain saat bersama si Kecil. Beri perhatian penuh meski hanya sekedar berguling bersama, berlari kejar tangkap atau saling bercerita. Jika dilakukan penuh cinta maka akan mengembangkan sel-sel emosional si Kecil.

2. Berbagi
Berikan si Kecil sekantong cokelat, bujuk si Kecil untuk membaginya dengan teman. Jangan lupa untuk ajak ia menghitung jumlahnya. Selain mengasah IQ ia pun belajar bagaimana bersikap, berbagi dan bersosialisasi dengan lingkungannya.

3. Empati
Perkenalkan bentuk wajah dan emosi. Bunda bisa menggambarnya di atas kertas lalu minta si Kecil menirukannya. Dengan mengenali reaksi wajah seseorang, akan lebih mudah buat Bunda untuk memperkenalkan empati pada si Kecil, seperti menghibur Ayah sepulang kerja.

4. Berikan tanggung jawab
Berikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuannya. Cukup minta si Kecil lakukan hal sederhana seperti; membereskan mainannya, mematikan televisi setelah menonton atau menaruh sepatu di tempatnya. Selain melatih motorik, jiwa tanggung jawab dan disiplin si Kecil pun bisa terbentuk.

Nutrisi Untuk Anak Hebat
Selain stimulasi dari luar, Si Kecil membutuhkan nutrisi terbaik untuk menjaga kesehatannya. Nutrisi yang mengandung Zat Besi dan DHA sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan si Kecil.
Zat Besi bermanfaat untuk pembentukkan sel darah merah dan mendukung tumbuh kembang anak, sementara DHA berfungsi meningkatkan perkembangan otak anak.
DHA merupakan salah satu jenis asam lemak Omega 3 yang berperan penting dalam perkembangan otak. Kandungan Zat Besi dan DHA ini bisa Bunda temukan dalam makanan sehari-hari. Zat Besi bisa ditemukan di daging, hati dan sayuran hijau. Sementara DHA terdapat di ikan salmon, telur, tuna serta kacang tanah.

(Sumber : ayahbunda.co.id)

16.4.16

Tips Membantu Balita Cepat Tidur Terlelap







Hai bunda,... Berikut ini beberapa ritual seru yang bisa membantu membuat si kecil cepat terlelap, semoga bermanfaat ya?

1. Kemping sebelum tidur
Ajak anak pergi kemping di dalam kamar dengan memasang tenda miliknya bersama-sama. Jika Anda tidak memiliki tenda khusus, tidak perlu cemas. Ciptakan tenda sederhana dengan selimut dan benda-benda di kamar. Jika tenda-tendaan Anda sudah jadi, ajak si kecil menginap di dalamnya dan ceritakan tentang keseruan kemping yang sesungguhnya. Hal itu bisa menjadi imajinasi baru untuknya. Jangan lupa menemani hingga dirinya tertidur dan segera pindahkan ke tempat tidur jika dia sudah terlelap.
2. Bertualang ke pulau kapuk
Ceritakan pada anak bahwa Anda akan membawanya pergi bertualang ke sebuah pulau bernama Pulau Kapuk. Minta anak melakukan ritual wajib sebelum bertualang, seperti cuci kaki, tangan, muka, dan sikat gigi. Setelah itu, ajak dia mengenakan pakaian resmi petualang Pulau Kapuk, yaitu piyama. Jangan lupa membawa peralatan yang dibutuhkan, mulai dari bantal, guling, dan juga boneka. Agar lebih menyenangkan, ajak anak mengikuti petunjuk arah yang sudah Anda tempelkan di beberapa bagian rumah dan mengarah ke kamar tidur. Setelah tiba di Pulau Kapuk, ajak si kecil untuk beristirahat sebab kalian telah melewati perjalanan panjang yang melelahkan.
3. Janjian bertemu di alam mimpi
Mungkin salah satu alasan anak enggan terlelap di malam hari karena takut berpisah dari Anda. Cobalah buat janji untuk bertemu dengannya di alam mimpi. Sambil menggenggam tangan si kecil, minta dia untuk memejamkan mata dan membayangkan sedang bertemu Anda kemudian bermain bersama. Jika dia kerap membuka matanya, ingatkan terus untuk tetap terpejam agar gambaran tentang kebersamaan Anda tidak hilang. Terus bisikkan bayangan yang indah hingga si kecil terlelap.
4. Mummy games
Adakan permainan baru bersama balita Anda, yaitu mummy games. Jelaskan dulu padanya apakah itu mummy dan bagaimana bentuknya. Bila perlu gunakan gambar agar anak mengerti secara visual. Cara bermainnya mudah, cukup berpose a la mummy di atas tempat tidur dengan posisi lurus dan kedua tangan diletakkan di atas dada. Agar lebih menyenangkan, tentu berikan hadiah bagi pemenang atau hukuman bagi yang kalah, misalnya tidak boleh makan es krim besok siang. Ciptakan suasana tenang dan nyaman untuknya.
4. Sembunyi dari binatang buas
Buat permainan peran yang mengisahkan bahwa Anda dan si kecil sedang terjebak di tengah hutan yang penuh dengan binatang buas. Salah satu cara untuk selamat dari mereka adalah dengan bersembunyi di balik selimut. Sembunyikan diri Anda dan si kecil selama beberapa saat hingga para binatang buas itu pergi. Anda bisa minta bantuan suami untuk membuat suara hewan, seperti harimau, singa, atau ular. Sebelumnya, pastikan suhu udara kamar cukup dingin agar si kecil tidak merasa kepanasan dan tetap nyaman kala bersembunyi. Anda bisa pura-pura terlelap agar si kecil juga ikut terlelap.

(Sumber : ayahbunda.co.id)

9.4.16

Tips Cara Mendidik Anak sejak usia dini agar sukses di masa depan

Ini nich ada Tips mantab dari majalah Ummi apa aja yang perlu di ajarkan orang tua kepada anak agar sukses :),Moga Bermanfaat yaa
Beberapa perilaku di bawah ini perlu diajarkan sejak dini supaya dalam setiap langkah hidupnya anak-anak meraih sukses dengan tidak menjadikan iman dan harga dirinya sebagai korban.
1. Bekerja sama
Mulailah mendidik anak dengan menekankan pentingnya bekerja sama dengan orang lain. Tidak ada keberhasilan dan kesuksesan diraih tanpa sikap kerja sama. Tentu kerja sama dijalin dalam rangka tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Bagaimana caranya? Berikan kesempatan anak bersosialisasi dengan lingkungannya. Bermain bersama teman-temannya mendorong anak saling berkomunikasi dan bekerja sama.
2. Bertindak nyata
Orang sukses bukan hanya pintar bermimpi. Mereka piawai mewujudkan mimpi dengan bekerja nyata. Nah, anak-anak adalah jago mimpi. Imajinasi mereka melesat. Kadang kita kualahan menampung mimpi-mimpi mereka. Untuk itu kita bantu mereka meraih mimpi. Buatlah proyek yang bermakna  bersama anak. Disarankan proyek ini bukan proyek individual untuk memuaskan diri. Membantu teman yang kesusahan dan memerlukan bantuan menjadi proyek pembelajaran yang efektif mengajarkan anak bertindak nyata.


3. Menetapkan tujuan
Bimbinglah anak menetapkan tujuan sebelum mereka bertindak. Seperti program membantu teman di atas kita berdiskusi terlebih dahulu untuk menetapkan tujuannya. Melatih dan membiasakan anak memiliki tujuan dalam bertindak akan memandu mereka berjalan di jalan yang tepat. Apabila sejak dini anak terbiasa berpikir sebelum bertindak, manfaat masa depan yang akan diraih adalah mereka fokus dengan tujuan hidupnya.
4. Memilih prioritas
Dari kesanggupan fokus pada tujuan hidup, akan terbentuk kemampuan memilih prioritas dari beragam pilihan. Membimbing anak dapat fokus pada hal tertentu memerlukan ketelatenan. Target kita bukan pada hasil tapi proses. Anak-anak kadang kehilangan fokus saat mengerjakan sebuah aktivitas. Untuk itu bimbinglah mereka agar memiliki kesadaran terhadap ruang dan waktu. Kesadaran ruang adalah ia sedang berada dimana. Kesadaran waktu adalah saat ini waktunya apa. Mengajarkan kesdaran terhadap ruang dan waktu tidak dengan sikap yang kaku melainkan dengan kelembutan dan empati.
5. Memahami orang lain
Empati. Membimbing anak agar memiliki empati bergantung pada sikap empati orangtua pada mereka. Mengempati anak merupakan cara menanamkan sikap empati itu sendiri. Orangtua yang pandai menempatkan perspective thinking akan memiliki buah hati yang bersikap empatik pada orang lain. Orangtua yang peduli dan gemar menolong orang lain sebenarnya sedang mengajarkan sikap yang sama pada anak-anak. Orangtua yang menerima anak secara apa adanya sesungguhnya sedang menanamkan self-esteem pada anak mereka. Kunci sukses bukan terutama orang lain memahami kita melainkan kita memahami orang lain.
6. Bersyukur
Sahabat Ummi, kita tentu sepakat tidak ada kesuksesan yang tidak dibingkai oleh rasa syukur mendalam kepada Allah Swt. Bersyukurlah kepada-Ku niscaya Aku menambahkan nikmat-Ku kepadamu. Pada tahap usia perkembangan anak sikap bersyukur diajarkan dengan cara mengucapkan terima kasih pada orang lain. Siapa tidak berterima kasih pada sesama, ia tidak berterima kasih pada Allah. Syukur dapat juga dimaknai dan disikapi dengan mengoptimalkan talenta, bakat, hobi yang dimiliki anak. Membimbing anak menemukan dirinya dan memberinya kesempatan menjadi dirinya sendiri merupakan sikap syukur orangtua kepada Allah Swt. Tidak ada yang melebihi kesuksesan orang yang mau bersyukur. Semoga bermanfaat.  (sumber ; majalah Ummi)

Tips Agar Anak Mencintai Allah

Bunda,apakah Anda ingin anak belajar cara mencintai Allah? Tentu tidak mudah, akan tetapi bukannya hal mustahil juga. Berikut ini beberapa tips untuk mengajarkan anak mencintai Allah: Semoga info dari majalah Ummi ini bermanfaat yaa.....:)














1.    Hindari Menebar Pesan Benci
“Awas nak jika kamu suka berbohong nanti lidahmu dipotong oleh Allah SWT!”
“Awas nak kalau mencuri nanti tanganmu dipotong oleh Allah SWT!”




“Awas nak, jika tidak mau shalat, tidak mau puasa nanti Allah marah, Allah akan murka kepadamu!.”
“Hati-hati nak jika suka nakal, suka mengganggu orang lain nanti dimasukkan Allah ke neraka, dineraka itu apinya panas membara dan menyala-nyala, orang yang hidup didalam neraka hidup tidak matipun tidak!”
Itulah contoh Pesan Benci dari orang tua keada anaknya. Niat awalnya mungkin bagus yaitu mengharapkan anaknya jujur dan tidak nakal.
Akan tetapi tanpa disadari didalam nasehat tersebut ternyata mengandung Pesan Benci, adalah sesuatu yang sangat mengerikan bagi masa depan anak-anak usia dini, karena jika sering mendengar ancaman seperti diatas maka akan terekam dalam ingatan sang anak bahwa Allah itu kejam, suka menghukum, seperti memotong lidah dan tangan serta menyediakan tempat penyiksaan yaitu api neraka yang menyala-nyala.
Yang terjadi kepada anak-anak yang terserang pesan benci tersebut, bukannya takut lalu mendekat kepada Allah SWT, melainkan memang takut tapi menjauh dari Alllah SWT. Selanjutnya di alam bawah sadar anak tersebut akan terjadi penolakan-penolakan terhadap perintah Allah swt. Ketika di ajak mendirikan shalat tentu sang anak akan menolak kalaupun mau akan melaksandengan sangat terpaksa.
Apalagi jika diajak berpuasa, harus bangun malam-malam untuk makan sahur ketika mata mengantuk dan perut kenyang, dan menahan lapar dan haus selama seharian, tentu hal ini menambah perbendaharaannya, setelah potong lidah, masuk neraka lalu di dunia sudah mengalami penyiksaan awal yaitu berlapar dan berhaus-haus.
Akibatnya bukan hanya menolak perintah yang sifatnya ibadah tapi ia akan selalu berburuk sangka terhadap apa yang datangnya dari Allah SWT, ia akan berburuk sangka dan alergi kepada Al-Qur’an, kepada Nabi-Nabi, kepada para ulama dan akan berburuk sangka, melecehkan, menolak, dan bahkan memusuhi Islam.

2.    Tanamkanlah Pesan Cinta.           
     Jika anak usia dini sedang bermain bola kaki atau permainan yang menimbulkan rasa haus lainnya maka siapkanlah air minum didalam sebuah gelas. Setelah ia merasa lega dan puas menikmati air minum tersebut maka berdialoglah!
Ibu : ”Nak, siapa yang menciptakan air tersebut?
Anak : “Allah.”
Jika ia ingin memakan buah-buahan maka carikan buah yang paling enak sesuai seleranya, misalnya buah durian. Ketika ia memakan buah durian tersebut temani dan perhatikan dengan seksama, setelah menikmati manis dan renyahnya buah durian tersebut lalu?
Ibu :”Siapa sayang yang menciptakan buah durian ini? 
Anak : ”Allah.”
Malam-malam ketika cuaca cerah, ajak ia keluar rumah untuk menikmati indahnya bintang-bintang yang bertaburan, lalu tanyakan kepadanya.
Ibu : “Siapa yang menciptakan bintang-bintang nun jauh diujung langit sana, nak?
Anak :”Allah.”
Subhaanallah, inilah contoh Pesan Cinta. Jika didalam pikiran dan hatinya telah tertanam bahwa Allah Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Penyayang maka pasti akan tumbuh dan berkembang rasa cintanya kepada Allah swt.
Ketika rasa cinta kepada Allah swt telah tumbuh, maka jangankan diajak shalat, berpuasa atau perbuatan baik lainnya, di sembelihpun ia siap karena ia berbaik sangka, ia yakin bahwa Allah SWT tidak akan berbuat zolim dan pasti memperlakukan dirinya dengan baik, sebagaimana nabi Ismail kecil yang patuh kepada orang tuanya dan siap mengikuti perintah Allah swt meskipun harus berdarah-darah.
“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya (Ibrahim) berkata, 
“Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. 
Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!”
Dia (Ismail) menjawab,
“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu!
Insya Allah engkau akan mendapatiku
termasuk orang yang sabar.”
(As-Shaffat : 102).

Tips Mengatasi Ketika Si Kecil Gondongan

Bunda,jika suatu hari si kecil mengeluh bagian bawah kupingnya sakit, badannya pun mengalami demam, dan kemudian timbul bengkak di area tersebut, waspadalah si kecil terkena penyakit gondongan.
Gondongan tidak bisa diremehkan, ia adalah penyakit yang menyebabkan kelenjar parotid (kelenjar yang memproduksi air liur) mengalami pembengkakan karena infeksi virus.
Kelenjar ini terletak tepat di bawah telinga di samping wajah. Karena itu orang yang mengalami gondongan, bagian sisi wajahnya akan terlihat membesar.
Perlu diketahui bahwa penyakit gondongan adalah penyakit menular, umumnya diderita anak-anak. Penyakit ini disebabkan virus dari keluarga paramyxovirus.


Yang berbahaya, cara penyebaran virus ini sama seperti flu, yakni melalui udara. Kita bisa tertular jika menghirup udara yang sama ketika berada di dekat penderita gondongan yang bersin atau batuk.


Bisa juga virus ini menular melalui perantara, seperti memakai sapu tangan yang sama, gelas yang sama, sendok yang sama, sedotan yang sama, atau handuk yang sama dengan penderita.
Gejala gondongan lainnya yang perlu dicermati: Demam tinggi; Mulut kering; Nyeri perut; Hilang nafsu makan; Lelah; sakit kepala; kesulitan menelan; dan merasakan nyeri pada sisi wajah.
Jika si kecil tertular penyakit gondongan ini, biarkan ia beristirahat di rumah. Jangan mengajaknya ke tempat umum yang menyebabkan orang lain berpotensi tertular.
Obat gondongan sendiri sebenarnya tidak ada, ia bisa disembuhkan dengan sistem kekebalan tubuh yang berhasil melawan infeksi. Namun demikian kita perlu melakukan langkah-langkah untuk perawatan.
1. Kompres bagian yang bengkak dan terasa sakit dengan air hangat.
2. Dianjurkan untuk cukup istirahat dan banyak minum air putih
3. Jangan mengonsumsi minuman yang dapat mengiritasi kelenjar parotid, seperti jus buah
4. konsumsi makanan lunak agar terhindar dari rasa sakit akibat mengunyah.
5. Minumlah obat pereda rasa sakit (misalnya parasetamol atau ibuprofen) yang telah diresepkan oleh dokter sesuai dosis yang dianjurkan.
Penyakit gondongan biasa sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Temui dokter kembali jika dalam waktu tersebut penyakit gondongan belum sembuh.
Foto ilustrasi: google

Tips Mengelola Ketika Orang tua Sedang Stress


Bunda,hati hati dengan stress...ternyata hal ini bisa memicu kita untuk berperilaku buruk terhadap anak kita...semoga info dari majalah Ummi ini bisa bermanfaat yaaa


Stres adalah sesuatu yang pasti terjadi di dalam kehidupan manusia normal. Namun, stres bisa memberikan dampak yang berbeda pada tiap-tiap orang. Hal ini tergantung pada bagaimana seseorang menangani stres yang dialaminya. Berdasarkan cara menangani stres yang dialami, stres dibagi menjadi dua macam, yakni eustress dan distress.
Eustress adalah bentuk stres yang memunculkan motivasi, memantik semangat, dan mendongkrak produktivitas. Misalnya, seorang pelajar yang merasa tertekan ketika hendak menjalani ujian akhir. Rasa tertekan yang dialaminya (stres) itu disebut eustress bila karenanya ia menjadi fokus, semangat belajar, dan ia melakukan persiapan yang matang untuk menghadapi ujian. Tapi kalau akhirnya disebabkan oleh rasa tertekannya itu ia menjadi merasa tidak berdaya, menyalahkan keadaan, dan menjadi pasif, rasa tertekan yang demikian ini disebut distress.
Yang berbahaya di antara kedua bentuk stres ini tentu saja adalah distres. Tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri, tapi juga membahayakan bagi orang lain. Distress menjadikan seseorang berupaya untuk mencari pelarian dari stres yang dialaminya. Ia tidak akan berpikir panjang untuk mencari solusi, tapi yang akan dilakukannya adalah berusaha mencari tempat untuk melimpahkan tanggung jawab. Biasanya kepada orang yang lebih lemah dibanding dirinya.
Seorang atasan yang sedang mengalami stres disebabkan suatu permasalahan, misalnya ia tidak bijak mengelola stresnya itu (distress), maka yang dilakukannya adalah mencari cara agar yang bertanggungjawab atas permasalahan itu adalah bawahannya. Dengan demikian, ia merasa telah berhasil menyelamatkan posisinya.


Barangkali tindakan bersifat halus seperti ini lebih ringan daripada tindakan kekerasan secara fisik. Ini tidak mustahil terjadi. Orang yang kerap menyalahkan lingkungannya ketika mengalami stres, ia akan mencurahkan amarahnya kepada siapa saja atau apa saja yang dianggap tidak berbahaya. Nah, yang demikian inilah yang terjadi pada orang-orang yang melakukan kekerasan terhadap anak.
Anak merupakan korban pelampiasan amarah yang paling sering terjadi. Ada orangtua yang mengalami distress disebabkan oleh beban ekonomi yang melilit leher, lalu anaknya menjadi korban kekerasan fisik. Ada pula kakek yang tak mampu berbuat apa-apa menghadapi gejolak syahwatnya, lantas yang menjadi korban adalah anak. Bila diteruskan, kita akan mendapati masih banyak lagi tindakan-tindakan kekerasan yang mengiris hati. Kasus-kasus kekerasan terhadap anak seperti inilah yang belakangan marak terjadi. Oleh sebab itu, kita harus menaruh perhatian yang besar dalam hal ini.
Satu solusi yang sangat berpengaruh untuk mengatasi permasalahan ini adalah kearifan individual. Sebab sedari awal, penyebab timbulnya distress adalah krisis kearifan. Dan kearifan adalah kekayaan individual. Kearifan—atau yang lebih sering kita sebut kebijaksanaan—bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Tapi kebijaksanaan lahir dari proses pembelajaran. Ia saudara kembar dari kedewasaan. Malangnya, kedewasaan kerap kali dinilai dari usia. Padahal, usia tidaklah berbanding lurus dengan kedewasaan.

Lalu, bagaimana bentuk kebijaksanaan dalam mengelola stress? Inilah yang akan kita bincangkan kali ini. Semoga catatan sederhana ini membawa manfaat bagi kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
1. Ketenangan jiwa
Dari sinilah semuanya berawal. Jiwa yang tenang menjadikan seseorang tetap terkendali. Sebaliknya, jiwa yang tidak tenang menjadikan pikiran  dan tindakan carut-marut. Memang, ketenangan jiwa ini sangat mahal. Tidak mudah memilikinya. Namun, tentu saja sulit tidak berarti mustahil.
2. Kelembutan sikap
Ini buah dari ketenangan jiwa. Orang yang jiwanya tenang, sikapnya akan menjadi lembut; tindakan-tindakannya terkendali, amarahnya tidak mudah tersulut, dan tidak pula mudah terpancing untuk melakukan kekerasan.
3. Pemikiran solutif
Bila diibaratkan sebuah bunga, maka ketenangan jiwa adalah tanah subur tempatnya bertumbuh, kelembutan jiwa bagaikan batangnya, dan bunganya adalah pemikiran yang solutif.
Sahabat Ummi, sejatinya tiga hal ini adalah buah dari konsep SQ, EQ, dan IQ yang biasa kita kenal. Sekarang masalahnya adalah bagaimana cara mengasah ketiga hal ini, sebab sering kali pengetahuan hanya sekedar pengetahuan. Tidak ada upaya untuk merealisasikannya. Padahal, pengetahuan tanpa realisasi tidak bermanfaat sama sekali.
1. Kecerdasan spiritual (SQ)
Ini didapat dari pengamalan agama yang serius. Ketaatan mengamalkan nilai-nilai agama menjadi akar yang menumbuhkan kecerdasan spiritual, sebab memunculkan self-control yang berhubungan dengan tanggung jawab terhadap Tuhan.
2. Kecerdasan emosional (EQ)
Ada beragam pendapat dari para ahli tentang bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk menghidupkan kecerdasan emosional. Tapi yang paling umum adalah membiasakan diri untuk berempati pada berbagai kesulitan yang menimpa orang lain. Hal ini untuk meleburkan egoisme (aku-diri), lalu menggantinya dengan solidaritas (aku-sosial).
3. Kecerdasan intelektual (IQ)
Hal ini didapatkan dari proses belajar terus-menerus. Kecerdasan intelektual bertumbuh seiring dengan besarnya semangat untuk memperkaya khazanah, memperluas wawasan, dan pikiran yang terbuka.
Demikianlah beberapa hal yang bisa kita upayakan untuk mencapai kebijaksanaan dalam menghadapi stres. Ini sangat penting untuk dimiliki sebab akan berpengaruh besar pada kehidupan kita. Sekali lagi, saya berharap semoga catatan sederhana ini membawa manfaat bagi kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Foto ilustrasi: google
Profil penulis:
Mhd Rois Almaududy adalah seorang penulis muda buku-buku pengembangan diri Islami.
Artikel terkait:


Tips Pengurangan Gula Ketika Berdiet

Ini nich ada info menarik dari detik health,Bunda tentang tips tips cara mengurangi gula ketika sedang berdiet :)....semoga bermanfaat yaa


The Academy of Nutrition and Dietetics sudah lama merekomendasikan pengurangan konsumsi gula saat menjalani program penurunan berat badan. Sebab, mengurangi konsumsi gula bisa membantu suksesnya program penurunan berat badan.

"Dalam pedoman diet terbaru pun disebutkan konsumsi gula harian hanya Sekitar 10 persen dari seluruh konsumsi kalori harian. Misalnya Anda berencana mengonsumsi 1.400 kalori sehari, maka jumlah gula yang dikonsumsi 140 kalori," kata pakar diet Tanya Zuckerbrot MS, RD.

Dikatakan Tanya, 140 kalori gula setara dengan konsumsi 2 sendok makan madu atau 9 sendok teh gula pasir. Nah, seperti dikutip dari Fox News, berikut ini beberapa tips yang dikatakan Tanya dapat membantu menurunkan konsumsi gula harian:

1. Membaca label makanan

Gula tambahan tidak hanya datang dari permen dan kue. Tahukah Anda bahwa dalam saus, kerupuk, bahkan salad dapat pula terkandung gula? Membaca label makanan, untuk mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat di dalam makanan adalah cara termudah untuk mendapatkan makanan yang sehat, demikian disampaikan Tanya.

"Beberapa kombinasi makanan yang dapat dipertimbangkan untuk konsumsi harian adalah keju dengan kayu manis atau irisan lemon di dalam air. Kayu manis yang merupakan rempah-rempah juga baik sebagai agen anti inflamasi, dapat meredakan infeksi dan memperbaiki jaringan internal," jelas Tanya.

Baca Juga: Catat! 7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Gagalkan Program Diet

2. Perbanyak konsumsi buah

Buah-buahan mengandung pemanis alami, vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Walaupun manis, buah mengandung serat yang banyak.

"Buah raspberry misalnya, manis dan hanya mengandung 65 kalori. Selain itu, juga mengandung 8 gram serat yang dapat menurunkan kadar gula Anda secara alami," ucap Tanya.

3. Menggunakan pemanis non kalori

Sesekali, Anda bisa menggunakan pemanis non kalori sebagai penggantu gula. Tanya mengungkapkan, yoghurt dan oatmeal mengandung 20 gram dan 15 gram gula per porsi. Akan tetapi, dengan membeli yoghurt dan oatmeal tanpa gula dan menambahkan pemanis tanpa kalori, maka konsumsi gula Anda akan jauh menurun.
(sumber : detik health)