Hai bunda... berikut ini berbagai gangguan pada pengelihatan balita yang perlu bunda waspadai, semoga bermanfaat...
Bila Anda menemukan beberapa ganguan pada penglihatan balita seperti di bawah ini, segera konsultasikan ke dokter ahli agar bisa segera ditangani.
- Mata rabun. Ada dua jenis rabun, yaitu rabun jauh (myopa) atau anak tidak bisa melihat obyek jauh dengan jelas, dan rabun dekat (hypermetropia) atau anak tidak bisa melihat obyek dekat dengan jelas. Bisa diatasi dengan mengenakan kacamata.
- Astigmatisme atau mata silindris. Kelainan refraksi mata sehingga obyek yang dilihat anak samar atau berbayang karena pembiasan terpecah. Gangguan penglihatan ini tidak bisa diobati tapi bisa diatasi dengan mengenakan kacamata.
- Strabismus atau mata juling. Ciri-cirinya, bila mata diberikan sinar maka reflek sinar tidak tepat di tengah pupil, bukan dengan melihat posisi bagian hitam mata. Bila tidak segera ditangani, kelainan ini dapat membuat anak kehilangan penglihatan binokuler atau kedalaman persepsi (kemampuan penglihatan tiga dimensi). Anak dengan riwayat keluarga memiliki strabismus berisiko besar memiliki hal yang sama. Strabismus dapat diobati dengan pemberian kaca mata latihan dan operasi.
- Amblyopia atau mata malas, bisa diartikan sebagai suatu keadaan mata di mana ketajaman penglihatan tidak mencapai optimal walau sudah dikoreksi kelainan refraksinya. Penyebabnya adalah kelainan secara kongenital atau bawaan lahir misalnya katarak kongenital, karena juling, atau perbedaan kekuatan refraksi yang besar pada kedua mata. Terapi yang diberikan dengan menutup atau mengaburkan mata yang baik sambil memberikan stimulasi penglihatan.
- Katarak. Balita bisa mengalami katarak kongenital yang disebabkan ibunya terinfeksi virus ketika sedang mengandungnya. Mata si kecil terlihat keruh, tampak seperti ada lapisan putih menutupi pupil matanya. Akibatnya, si kecil tidak bisa melihat dengan jelas. Penyakit ini bisa dideteksi sejak bayi dan dapat diatasi lewat jalan operasi.
- Conjunctivitis atau mata merah. Terjadi karena ada infeksi pada conjuctiva, yaitu membran transparan yang membatasi kelopak dengan bola mata. Bila terjadi pada bayi disebut neonatal konjungtivitis yang disebabkan infeksi bakteri di jalan lahir (pada bayi yang lahir normal). Selain disebabkan oleh bakteri, conjungtivitis dapat juga disebabkan oleh reaksi alergi (alergi conjungtivitis) dan virus (Adenovirus).
- Buta warna. Kelainan ini bersifat genetis. Ada 2 jenis buta warna, yaitu buta warna sebagian (tidak bisa membedakan merah-hijau atau kuning-biru), serta buta warna total (tidak bisa melihat warna). Ada pula buta warna aquired atau didapat (bukan genetik), yaitu bila anak mengonsumsi obat-obat tertentu, misalnya obat-obatan untuk malaria dan TB, dalam waktu lama.
(Sumber : ayahbunda.co.id)
0 komentar:
Post a Comment