18.5.16

Tips Mengatasi Sariawan Pada Bayi



Hai bunda,... berikut ini tips mengatasi sariawan pada bayi, semoga bermanfaat ya?

Sariawan atau dikenal istilah kedokteran stomatitis aphtosa yaitu adanya gangguan pada mulut yang menimbulkan perih dengan ditandai adanya permukaan cekung berwarna putih kekuningan. Sariawan bisa terjadi pada siapa saja tidak memandang usia termasuk pada bayi. Hal ini membuat bayi anda menolak ASI atau makanan lainnya. Beberapa kasus yang ditemukan bayi yang mengalami sariawan dikarenakan adanya pertumbuhan jamur jenis candida albicans yang dapat ditularkan dari puting ibu. Sariawan pada bayi dapat muncul di beberapa titik mulut bayi seperti pada bagian dalam pipi, di langit-langit mulutnya atau pada gusi dan giginya.
Bayi yang berada di usia dua bulan tidak menutup kemungkinan dapat terserang sariawan dikarenakan infeksi jamur candida yang semakin meningkat. Peningkatan jamur candida dapat terjadi dikarenakan sistem kekebalan tubuhnya masih belum matang, sehingga bayi kurang mampu melawan infeksi atau adanya pemberian antibiotik yang telah mengurangi tingkat bakteri sehat dalam tubuh bayi sehingga memungkinkan penyebaran jamur candida yang semakin luas. Selain itu peranan anda sebagai ibu yang sangat berkaitan dengan pertumbuhan bayi dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan jamur candida seperti sedang meminum obat antibiotik saat menyusui, anda sedang memiliki sariawan saat menyusui atau anda memiliki pemicu sariawan ketika bayi anda dilahirkan.
Pada dasarnya mengetahui secara awal apakah bayi anda terserang sariawan atau tidak sangat sulit apalagi untuk anda yang harus mengetahui emosi bayi melalui tangisan. Bila bayi anda menangis setelah atau sedang mendapatkan ASI maka dapat menjadi salah satu tanda adanya masalah dengan kesehatan mulutnya. Anda dapatkan menggunakan bantuan cahaya untuk mendeteksi sariawan pada bayi anda. Umumnya anda dapat melihat perubahan pada lidahnya apabila terdapat bagian putih selain residu susu atau adanya bagian merah yang di bagian-bagian tertentu di mulutnya. Sariawan pada bayi akan menggangu pencernaannya sehingga akan menimbulkan ruam popok pada bayi. Keterbatasan asupan pada bayi membuat anda kebingungan dalam mengatasi sariawan pada bayi sehingga anda harus sangat teliti karena sensitifitas bayi yang tidak dapat disamakan dengan balita atau orang dewasa.

Berikut adalah cara mengatasi sariawan pada bayi yang dapat anda lakukan :

1.  Memperhatikan Konsumsi Ibu Menyusui
Nutrisi yang dihasilkan dari ASI akan membantu bayi anda dalam mengatasi sariawan. Bagi bayi yang mengalami sariawan, anda dapat mengkonsumsi makanan yang kaya dengan kandungan probiotik seperti yogurt atau suplemen probiotik (dengan saran dokter) untuk membantu dalam menjaga kesimbangan tubuh anda sehingga dapat meminimalisir perkembangan jamur candida. Pola makan anda harus diperhatikan seperti menghindari makanan olahan dan makanan yang mengandung gula terlalu tinggi karena akan memicu perkembangan jamur candida. Kandungan dari bawang putih bisa dijadikan salah satu manfaat dalam mengobati sariawan pada bayi.
2.  Cream tradisional
Anda dapat menggunakan cream tradisional dengan menggunakan minyak kelapa. Minyak kelapa mengandung anti jamur yang alami. Oleskan pada puting payudara anda sehingga dapat mengurangi perkembangan jamur candida. Selain itu juga kandungan dari cuka sari apel yang dapat menjadi cream tradisional yang dapat dioleskan ke puting anda.
3.  Sinar matahari
Bantuan dari sinar matahari di pagi hari dapat menghindari sariawan pada bayi. Pencegahan ini dapat anda lakukan dengan mengajak bayi anda berjemur di pagi hari karena jamur candida akan berkembang di tempat yang lembab dan gelap. Usahakan kamar bayi anda mendapatkan sirkulasi udara yang cukup dan juga terpapar sinar matahari.

Sumber : bidanku.com

Kiat Merawat Bayi Yang Sedang Demam



 Hai bunda,... berikut ini beberapa kiat merawat bayi yang sedang demam, semoga bermanfaat ya?

Tangisan disertai dengan kondisi rewel yang dialami oleh bayi anda membuat anda bingung dan gelisah apalagi bila disertai dengan suhu badan bayi anda yang mengalami kenaikan dari keadaan normal. Pada umumnya suhu normal manusia berkisar antara 36,5 hingga 37 derajat celcius sedangkan apabila mengalami kenaikan disuhu normal dapat dikarenakan terjadi infeksi atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh bayi anda. Demam bukan sebuah penyakit melainkan suatu tanda adanya pelibatan di dalam tubuh untuk menangkal infeksi atau benda yang tidak dikenali oleh tubuh maka sel yang berfungsi untuk menangkal infeksi di dalam tubuh diaktifkan dan mengakibatkan adanya isyarat pada otak sehingga mengakibatkan perubahan suhu badan anda. Sekali pada bayi dapat disebabkan karena adanya penerimaan vaksinasi.
Meskipun bukan sebuah penyakit akan tetapi anda harus mengetahui perubahan yang terjadi pada bayi anda apakah merupakan demam yang ringan atau yang serius memerlukan penanganan medis. Pada umumnya anda dapat mengetahui demam bayi anda dengan menggunakan alat termometer, apabila suhu tubuh bayi anda melebihi 39 derajat celcius disertai dengan kondisi tubuh bayi anda yang lemas, tidak aktif dan disertai dengan perubahan yang terjadi pada fisiknya maka anda harus segera membawanya ke dokter. Selain dengan obat yang disarankan oleh dokter anda dapat melakukan perawatan di rumah untuk bayi yang sedang demam.

Berikut adalah tips merawat bayi yang sedang demam :

1.  Tingkatkan pemberian ASI
Demam yang terjadi pada bayi memang sangat sulit untuk diidentifikasi apakah demam yang normal atau demam yang menandakan adanya perubahan yang abnormal. Salah satu yang dibutuhkan bayi selama demam adalah nutrisi dan imunitas, sedangkan dalam air susu ibu terdapat nutrisi dan imun yang alami untuk bayi anda. Selain itu pemberian ASI akan meningkatkan keinginan buang air kecil pada bayi yang dapat meringankan demam dikarenakan cairan yang cepat tergantikan.
2.  Kompres bayi anda dengan menggunakan air
Dalam menurunkan suhu tubuh sebaiknya menggunakan kompresan air dari pada menggunakan alkohol. Anda dapat meletakan kompresan pada dahi bayi anda gunakan handuk yang kecil dengan menggunakan air hangat. Bagi anda yang akan melakukan cara mengompres sebaiknya menggunakan air hangat yang tidak jauh berbeda dengan suhu tubuh bayi anda dikarenakan dikhawatirkan bila terlalu dingin akan mengakibatkan badan bayi yang menggigil, anda dapat mengompres selama 30 menit.
3.  Anda dapat menggunakan humidifier
Humadifier yaitu alat yang akan membantu dalam hidung bayi yang tersumbat. humidifier dapat dibeli di apotek terdekat akan tetapi dalam menggunakannya sebaiknya hati-hati dan jangan terlalu dekat dengan bayi anda apalagi bila dilakukan seharian.
4.  Sinar matahari
Bantuan dari sinar matahari akan membantu dalam menyembuhkan bayi yang kuning dan juga pilek atau batuk. Caranya adalah dengan berjemur dibawah sinar matahari (dibawah pukul 10 pagi) pada langkah pertama adalah dengan membiarkan dadanya terpapar sinar matahari kemudian punggung disertai dengan mengusap ngusap dan dilakukan selama 5-10 menit. Anda tidak perlu melepas baju bayi anda ketika melakukannya.
5.  Hindari menggunakan pakaian yang ketat dan tebal
Menggunakan baju yang tebal dan ketat akan membuat bayi anda dehidrasi sebaiknya gunakan baju bayi anda yang dapat menyerap keringat dari bahan katun. Apabila bayi anda mempunyai riwayat step sebaiknya anda siaga dengan obat-obat anti kejang dan penurun panas sesuai dengan resep dokter.

Sumber : bidanku.com

Tips Dan Kiat Mencegah Cacingan Pada Bayi



Hai bunda,... berikut ini tips dan kiat mencegah cacingan pada bayi, semoga bermanfaat ya?

Seringkali cacingan terjadi pada usia balita dikarenakan pada usia ini, anak memilih permainan dengan berbagai media. Tidak terkecuali anak menggunakan tanah sebagai alat bermainnya. Tanah yang telah tercemar oleh telur cacing akan masuk ke pencemaran melalui tangan yang tidak bersih ketika akan mengkonsumsi makanan. Meskipun balita lebih beresiko tinggi terkena cacingan akan tetapi ternyata bayi sekalipun masih memiliki resiko terkena cacingan. Cacingan adalah salah satu masalah kesehatan yang akan menggangu tumbuh kembang bayi, membuat bayi anda rentan terkena beberapa penyakit dan juga apabila dibiarkan tanpa penanganan akan mengakibatkan kecerdasan mental dan juga kesehatan bayi anda. Pertanyaan yang mendasar bagaimana mungkin bayi dapat tercemar oleh telur cacing, gerakannya masih terbatas?
Pada umumnya cacing akan mudah menyerang bayi dan menggangu perkembangan bayi anda. Hal yang perlu anda ketahui bahwa cacing akan masuk ke pencernaan bayi bukan karena kontak antara bayi dengan tanah yang tercemar dengan telur cacing tetapi cacing yang tertinggal di berbagai alat atau tubuh yang masuk ke dalam mulut dan  mengganggu sistem pencernaan bayi. Kebersihan dalam merawat bayi menjadi salah satu faktor utama dalam menjauhkan cacing pada tubuh bayi anda.
Pada bayi yang terdapat cacing di dalam tubuhnya terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang kurang optimal. Hal ini disebabkan karena cacing pada bayi dapat menyerap sari sari makanan yang menutrisi tubuh. Sari makanan yang berada pada sel darah dan usus akan diserap oleh cacing dan akan terus berkembang biak pada tubuh bayi dan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan diantaranya adalah berat badan yang tidak ideal bagi bayi, perutnya cenderung buncit dan tidak memiliki nafsu makan terutama pada ASI. Pencegahan terhadap penyakit cacingan pada bayi anda dapat dilakukan dengan menghindari diri dari faktor-faktor yang menyebabkan cacing masuk ke dalam tubuh.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk mencegah penyakit cacingan pada bayi :

1.    Menjaga kebersihan diri anda dan bayi dengan memastikan perlengakapan dan perlatan bayi dalam keadaan bersih, langsung bersihkan setelah anda menggunakannya. Begitu pula dengan pemberian ASI ataupun MPASI anda dapat memastikan dari peralatan dan bahan yang telah dicuci bersih.
2.    Benda dan mainan bayi sebaiknya selalu dibersihkan apalagi bila sedang memasuki fase oral, dikhawatirkan beberapa bakteri dan kuman akan masuk ke dalam pencernaan bayi anda.
3.    Rutin menjaga kebersihan kuku jari bayi apalagi bayi yang sering memiliki kebiasaan memasuki jari jari ke dalam mulutnya.
4.    Letakan tempat tidur, perlengakapan bayi termasuk baju di tempat yang jauh dari kuman, debu dan benda benda kotor lainnya.
5.    Segera mengganti popoknya apabila telah buang air kecil atau buang air besar
6.    Berikan makanan dan minuman yang dapat menutrisi tubuhnya, sebaiknya anda mengolah di rumah sendiri. Adapun apabila bayi anda masih minum ASI tanpa makanan pendamping ASI, usahakan anda mengkonsumsi makanan yang terbaik untuk kualitas asi anda.
7.    Selalu membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun setelah melakukan pekerjaan apapun sebelum menyentuh bayi atau perlengkapan bayi.
8.    Dalam rangka pencegahan lanjut anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat cacing yang sesuai dengan dosis bagi usia bayi anda.

Sumber : bidanku.com

Tips Dan Kiat Aman Mengajarkan Bayi Berenang



Hai bunda,... berikut ini kiat aman mengajarkan bayi berenang, semoga bermanfaat ya?

Berenang merupakan salah satu aktifitas favorit anak-anak, latihan air ini sangat bermanfaat untuk kesehatan anak. Akan tetapi masih banyak orang tua yang masih bertanya-tanya ketika akan mengajarkan anaknya berenang, kapan waktu yang tepat untuk memulai mengajarkan anak berenang. Perlu anda ketahui, pada usia bayi sudah memiliki kemampuan berenang. Hal ini berhubungan dengan kemampuan bayi di dalam kandungan yang sudah terbiasa dengan air ketuban. Sebenarnya pada usia empat bulan, bayi telah memiliki kemampuan refleks menyelam.
Sebelum anda mengajarkan bayi berenang sebaiknya anda membiasakan bayi anda dengan akifitas air, salah satu contohnya adalah membuat kebiasaan mandinya menyenangkan, sesekali anda dapat memberikan percikan air di atas tubuhnya. Selanjutnya, sebelum mengajak bayi anda ketempat berenang. Anda dapat memilih tempat berenang yang memberikan kenyaman untuk anda dan anak atau anda dapat mendaftarkan ke kelas berenang khusus bayi. Dengan bantuan kelas berenang khusus bayi maka akan mengurangi kekhawatiran anda sebagai orang tua, walaupun sebenarnya peranan besar berada pada orang tua pada kelas berenang. Kelas berenang bayi biasanya terdiri dari sekitar 10 bayi yang akan dipandu oleh satu instruktur. Instruktur akan membagi beberapa sesi sehingga kegiatan berenang menjadi santai dan menyenangkan.

Berikut adalah tips aman mengajarkan bayi anda untuk berenang :

1.    Pilihan kolam berenang
Beda halnya dengan mengajarkan berenang pada anak, pada saat anda mengajarkan pada bayi sebaiknya memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah pilihan kolam renang yang memberikan kelas khusus untuk ibu dan bayi. Hal ini  bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyaman selama anda dan bayi di tempat berenang umum.
2.    Perhatikan kondisi kesehatan anda dan bayi
Dalam memberikan kenyaman selama melakukan berenang bersama anak anda sebaiknya anda pastikan kondisi kesehatan anda dan juga bayi. Apabila bayi anda mengalami masalah kembung atau gangguan pencernaan lainnya sebaiknya tidak melakukan aktifitas berenang.
3.    Selama berenang berikan rasa aman
Bayi memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan orang tua, ketika melakukan aktifitas renang sebaiknya mengajarkan bayi anda berenang dengan menjaga kontak mata dengannya, berikan senyum dan dorongan untuk belajar berenang.
4.    Perkenalkan kolam berenang pada bayi
Salah satu cara terbaik dalam memperkenalkan kolam renang pada bayi adalah dengan meletakan bayi di tepi kolam kemudian melatihnya sedikit demi sedikit agar tidak kaget, salah satu caranya anda dapat duduk di tepi kolam kemudian memasukan bayi anda setengah badan ke dalam kolam renang kemudian mengangkatnya, apalagi bayi anda sudah mulai terbiasa.
5.    Pake krim perawatan kulit
Khusus untuk bayi yang memiliki masalah dengan kulitnya, sebelum berenang sebaiknya diberikan gel yang dapat membantu mengurangi resiko kesehatan kulit. Untuk dapat memastikan penanganan khusus sebaiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter anak, sehingga tidak mengganggu kenyamanan bayi anda setelah berenang.
6.    Tunjukan keberanian anda saat berenang
Anda dapat meyakinkan bayi anda, jika berenang merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan. Letakkan mulut anda di bawah air dan tunjukan pada bayi anda bagaimana untuk meniup gelembung. Ini adalah pelajaran penting bagi bayi anda. Kemudian anda dapat mengambil posisi denga cara membaringkannya telentang dengan kepala bersandar di bahu Anda. Dorong dia untuk menendang kakinya.

Sumber : bidanku.com

Tips Menaikkan Berat Badan Bayi


 Hai bunda,... berikut ini tips menaikkan berat badan bayi, semoga bermanfaat ya?

Pada umumnya bayi dilahirkan dengan berat badan dan ciri yang berbeda satu sama lainnya, rata rata berat badan bayi yang baru lahir adalah 2500-4500 gram. Salah satu yang menentukan ukuran dan berat badan bayi adalah genetik, kesehatan ibu selama kehamilan, dan nutrisi yang diberikan disaat dalam kandungan. Anda jangan cemas ketika berat badan bayi anda rendah saat lahir, yang terpenting adalah berat badan yang dapat dicapai setelah bayi anda dilahirkan. Pada dasarnya berat badan bayi tercatat dalam grafik, salah satu grafik yang dapat menjadi panduan ibu adalah Kartu Menuju Sehat (KMS), dengan adanya grafik di dalam KMS akan membantu anda dalam acuan pertumbuhan normal bayi. Umumnya, pada bulan ke 4 bayi akan mengalami kenaikan berat badan dua kali lipat dari saat bayi anda dilahirkan.
Meskipun demikian mengamati perkembangan berat badan saja tidak cukup, anda juga harus memperhatikan tinggi atau panjang bayi, lingkar kepala yaitu untuk mengukur mengetahui ukuran tengkorak dan juga otak bayi dalam pertumbuhan yang normal, sehingga dokter dapat mendeteksi dini pertumbuhan abnormal pada bayi. Anda jangan terburu-buru mengatakan bahwa bayi anda bermasalah dengan berat badan dikarenakan tidak dapat hanya dilihat dari penampilan bayi anda, cara tepatnya adalah dengan mengukur dan juga membandingkan berat badan dengan tinggi badan bayi anda. Apabila hasilnya, ditemukan bahwa berat badan bayi menunjukan kategori kurus maka anda dapat mencari penyebabnya.

Berikut adalah beberapa penyebab bayi kurus :

1.    Kurang seimbangnya asupan nutrisi bayi, peranan ibu sangat besar untuk menentukan asupan nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi bayi anda. Anda disarankan untuk cermat dalam pemberian MPASI.
2.    Bayi anda telah memasuki masa pertumbuhan tinggi badan sehingga gerak dan aktivitasnya yang aktif pada bayi yang berusia lebih dari 6 bulan menyebabkan berat badannya mengalami penurunan dalam jumlah yang wajar.
3.    Bayi anda sedang mengalami gangguan kesehatan, salah satunya yaitu gangguan pencernaan (penyerapan makanan) atau diare sehingga nafsu makannya berkurang, mempengaruhi berat badan bayi.

Apabila berat badan bayi anda tergolong cukup lamban mengalami kenaikan, berikut adalah tips untuk menaikkan berat badan bayi :

1.     Asupan ASI berkualitas. Pada bayi dibawah usia 6 bulan, cara satu satunya adalah dengan meningkatkan pemberian asi yang berkualitas. Asi yang berkualitas dapat dihasilkan dari asupan makanan ibu menyusui, lengkapi kebutuhan nutrisi harian dan juga hindari tekanan yang membuat anda stres, sehingga mengurangi kualitas dan kuantitas asi.
2.    Jadwalkan Pemberian MPASI. Pada umumnya pada usia bayi anda memasuki pemberian MPASI (6 bulan ke atas), bayi akan mengurangi minum ASI, hal ini dinilai wajar dikarenakan asupan nutrisi lain sudah didapatkannya dari MPASI. Anda dapat menjadwalkan pemberian MPASI sebanyak 2-3 kali dalam sehari dengan porsi yang disesuaikan dengan usia bayi anda, hal terpenting dalam pemberian MPASI adalah kandungan gizi, terutama kalori anda dapat menambahkan minyak sayur atau keju ke dalam MPASI agar lebih menarik dan variatif.
3.    Komposisi MPASI yang tepat. Apabila ingin menaikan berat badan bayi anda, sebaiknya anda memperhatikan jenis bahan MPASI untuk bayi anda. Anda dapat membuat MPASI dengan komposisi karbohidrat dan lauk dan sayur yang sebanding (50:50), misalnya nasi tim 4 sdm ditambah dengan 2 sdm lauk dan 2 sdm sayuran. Anda dapat memberikan cemilan sehat, dua kali sehari yaitu pada menjelang siang dan sore hari.

Sumber : bidanku.com

17.5.16

Tips Mengasah dan Mempertajam Kreatifitas Anak






Hai bunda,... berikut ini tips mengasah dan mempertajam kreatifitas anak, semoga bermanfaat ya?


Kreativitas merupakan salah satu potensi anak yang perlu dikembangkan sejak dini. Mengapa?  Karena kreativitas adalah salah satu pondasi agar anak mampu  menyelesaikan masalah, mamu berpikir out of the box, dan menjelajah sesuatu yang baru.
Dan semua itu, bisa menjadi modal untuk kesuksesan anak, apapun bidang yang dipilihnya kelak, dokter, arsitek, peneliti, sutradara, atau jurnalis.


Berikut ini  11 cara mengasah dan mempertajam kreativitas anak dengan cara menyenangkan:
1. Bermain
Bermain  bisa menjadi media untuk mengembangkan kreativitas anak. Untuk itu, sediakan  berbagai macam mainan untuknya. Anda bisa membelinya -- tentu saja tidak harus mahal--  atau membuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada. Untuk menemukan ide membuat mainan Anda bisa mencarinya di pinterest  -- kata kunci DIY atau art and craft --  dan di instagram.  Selain itu, beri ia kesempatan untuk bermain di luar rumah, mengenal alam,  dan bermain dengan teman-teman. Lewat cara itu anak akan kaya pengalaman dan terbiasa berinteraksi dengan lingkungan yang akan membuatnya belajar banyak hal, termasuk menyelesaikan masalah.

2. Biarkan Anak Berimajinasi
Salah satu cara melatih imajinasinya adalah membacakan buku setiap hari.  Beri anak kesempatan untuk memilih buku yang ia sukai. Libatkan anak saat membaca dengan memintanya mengira-ngira, suara seorang tokoh atau karakternya. Selain mengasah  imajinas membacakan buku dan mendongeng akan menambah perbendaharaan bahasa anak.  Ajak juga  anak bermain role play.  Misalnya,  memintanya menjadi koki atau dokter dengan dengan menggunakan perlengkapan mainan. Dengan  itu, dengan imajinasinya anak akan berusaha  memerankan hal-hal tersebut.

3. Pertanyaan Kreatif
Cobalah memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kreatif dan mendorongnya untuk berekspresi baik secara verbal maupun non- verbal. Seperti, “Coba, nak,  beritahu Bunda, bagaimana cara kamu memainkan mainan ini?” atau “Apa yang akan terjadi jika kran air tidak ditutup?”. Perhatikan jawaban anak, walaupun tidak seluruhnya benar,  tapi itu berusaha untuk berpikir.

4. Hindari Kata Salah 
Kadang reaksi atau imajinasi anak tidak selalu sama dengan anak sepantarnya. Misalnya, ia menggambar mobil dengan roda segitiga. Jika hal ini terjadi, usahakan Anda tidak berkata “SALAH” akan imajinasinya. Anda bisa berkata “Menarik sekali. Kira-kira mobilnya bisa jalan tidak jika rodanya berbentuk seperti itu…” Dengarkan penjelasannya. Siapa tahu ia membuat gambar itu karena misalnya,karena rodanya rusak.

5. Lihat  Minat & Bakat
Coba mulai memerhatikan apa yang disukai oleh balita. Apakah ia senang menggambar, menumpuk barang, berolahraga, menari atau hal lainnya.  Setelah mengetahui, kegemarannya, mulailahlah Anda mengasahnya sejak dini. Misalnya dengan menyediakan crayon dan kertas gambar bagi anak yang senang menggambar, melatihnya berolahraga bagi anak yang senang olahraga dan memasukkannya ke sanggar seni jika anak menyukai seni. Dengan demikian, kemampuan anak akan terasah dengan baik.

6. Bebaskan Anak Bereksplorasi
Anak sudah dibekali dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi,  biarkan mereka melakukan eksplorasi terhadap dunia di sekitarnya. Tentu saja Anda perlu memberitahu mana yang bahaya  dan yang tidak. Misalnya, Anda tentu perlu memberitahu bahwa api itu panas dan bisa melukai dengan cara mendekatkan nyala api di korek api ke dekatnya. Anda juga perlu siap menjawab  pertanyaannya  mengenai berbagai hal. Sebab itu, Anda pun perlu membekali diri dengan bermacam pengetahuan yang bisa Anda peroleh lewat berbagai informasi di buku, website, atau berbagi dengan teman-teman yang memiliki anak seusai.

7. Jangan Dipaksa
Jika anak Anda tidak menunjukkan bakat atau kreativitas, Anda tidak perlu terlalu memaksa. Misalnya, dengan hanya fokus mengembangkannya di situ. Semua butuh proses dan waktu. Yang bisa Anda lakukan adalah memberikan stimulus  untuk memancing kreativitasnya keluar, seperti kegiatan bermain. Perlahan-lahan pasti akan terlihat. Paling penting adalah ia harus melakukannya dengan enjoy dan antusias.

8. Berikan Pengalaman Baru
Berikan waktu khusus untuk anak dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi seperti museum, kebun binatang,  sawah, kebun, peternakan, pasar tradisional, dan taman rekreasi. Di tempat baru ini anak akan melihat, menyentuh, mendengar, merasakan bahkan mencium sesuatu yang baru yang  akan memperkaya pengalamannya. Dengan pengalaman itu anak akan meramunya menjadi modal untuk melakukan sesuatu yang kreatif.

9. Kurangi Larangan
Tahukah Anda bahwa larangan dapat mematikan kreativitas seseorang? Hal ini juga berlaku untuk balita. Sebisa mungkin Anda mengurangi “melarangnya”. Misalnya Anda melarang anak memegang lumpur atau kodok, hanya karena Anda takut tangannya kotor, padahal tangan kotor bisa dicuci.  Sebagai gantinya, berikanlah saran apa yang seharusnya ia lakukan, bukan melarangnya. Misalnya, boleh memegang lumpur dan bermain dengan lumpur asal setelahnya mencuci tangan.  Namun, dalam kondisi tertentu bila terpaksa, Anda tentu saja harus tegas. Misalnya, anak ingin perosotan di pegangan tanggan padahal  itu berbahaya. Jika itu yang terjadi,  katakan bahwa Anda tidak ingin ia terluka dan ia tak bisa bermain lagi. Solusinya Anda bisa mengajaknya bermain perosotan di taman.

10. Liburan Kreatif
Liburan kreatif untuk anak tidak harus mahal, namun yang penting sesuai dengan minat anak. Hal ini bahkan bisa dilakukan di rumah. Misalnya dengan berkebun, mendekorasi kamar, membuat kreasi “DIY” dan masih banyak lagi. Bisa juga Anda mengajak keluar rumah seperti bermain permainan outbound. Dengan begitu anak akan mendapatkan banyak pelajaran bersosialisasi, kerjasama, toleransi dan tentu saja menyenangkan.

11. Beri  Pujian
Selalu memberikan pujian jika anak melakukan sesuatu yang  keratif. Misalnya, anak bermain pesawat terbang dengan daun mangga atau dengan piring kertas.  “Wah, pesawatnya keren sekali. Mau terbang ke mana?” Anda bisa mengatakan begitu. Cara itu akan membuat anak terdorong untuk berimajinasi dan mencari hal-hal baru yang akan mencuri perhatian Anda. Namun juga selalu ingatkan anak bahwa tidak masalah jika melakukan kesalahan, karena dari situ justru ia akan tahu dan dicoba lagi dan dicari solusinya. Itu semua akan membuat anak semakin bersemangat untuk mencoba sesuatu yang baru dan tidak takut melakukan kesalahan.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

4.5.16

Dampak Jika Anak Sering Dipukul Sejak Kecil


 Hai bunda,... berikut ini penjelasan tentang dampak kalau anak sering dipukul sejak kecil, semoga bermanfaat ya?

Dalam menghukum dan memberikan efek jera pada anak, seringkali orang tua memilih cara dengan memukul. Padahal dalam jangka panjang, hal ini dapat memberikan efek negatif bagi perkembangan mental anak.

Studi yang dilakukan oleh Elizabeth Gershoff dari The University of Texas menemukan bahwa semakin sering anak-anak dipukul saat kecil, semakin besar kemungkinan mereka akan menentang orang tua dan menunjukkan perilaku anti-sosial saat dewasa.

Menurut Gershoff dan timnya, memukul anak berisiko meningkatkan agresi, serta menimbulkan masalah pada perkembangan kesehatan mental dan kognitif anak.

"Kami menemukan bahwa memukul justru dapat membuat anak sulit untuk disiplin saat dewasa. Mereka cenderung akan membangkang pada orang tuanya, atau pada orang dewasa lainnya," imbuh Gershoff, seperti dikutip dari Times of India, Kamis (28/4/2016).

Pendapat serupa disampaikan pula oleh psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, M.Psi. Ia membenarkan bahwa kekerasan fisik seperti dipukul atau dicubit sambil dimarahi bisa berdampak pada psikologis anak. Meskipun, dikatakan Ratih ada juga kekerasan yang lebih bersifat psikologis misalnya tidak memenuhi hak makan anak dan tidak memberi uang jajan tanpa alasan yang jelas.

"Terbiasa dimarahi dan dibentak, apalagi anak pada dasarnya tidak merasa mendapat kekerasan karena hal itu dilakukan orang terdekat seperti orang tua atau saudara, terbentuklah pemikiran bahwa membentak, memukul dan tindak kekerasan lain adalah bentuk kasih sayang," terang Ratih kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Akibatnya, anak akan meniru hal tersebut dalam kesehariannya. Dia jadi mudah marah, sulit mengendalikan, emosi, dan suka teriak-teriak. Sering mendapat tindak kekerasan baik verbal atau non verbal juga bisa berdampak buruk pada psikis anak. "Anak bisa jadi selalu cemas, merasa tidak aman, tidak nyaman, tidak percaya diri dan tidak bisa memposisikan dirinya dengan tepat," lanjut Ratih.
Sumber : detikhealth.com

Gejala Penyakit Tifus Pada Anak Dan Cara Mengatasinya


Hai bunda,... berikut ini gejala penyakit tifus pada anak dan cara mengatasinya, semoga bermanfaat ya?

Gejala tifus pada anak-anak umumnya disebabkan karena usus halus terinfeksi oleh bakteri. Salmonella typhi atau salmonella paeartyphi merupakan bakteri yang menjadi penyebab tifus. Bakteri tersebut bisa masuk ke usus melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh anak-anak yang menderita.
Anak-anak akan sangat beresiko terjangkit penyakit ini, hal ini disebabkan karena anak-anak biasanya belum bisa memilih makanan seperti apa yang harus dikonsumsi. Sehingga dengan begitu mereka memiliki resiko lebih tinggi mengkonsumsi makanan yang sudah tercemar oleh bakteri yang menjadi penyebab tifus.
Bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi akan masuk ke dalam usus, kemudian bakteri tersebut akan berkembang biak yang akhirnya akan merusak dinding usus. Jika bakteri-bakteri tersebut berkembang biak, maka mereka akan masuk kedalam saluran limfa bahkan bisa sampai masuk ke dalam pembuluh darah. Proses seperti ini biasanya memakan waktu sekitar 24 sampai 27 jam.
Setelah proses tersebut, bakteri yang menjadi penyebab tifus akan menyebar ke dalam pembuluh darah, yang kemudian akan muncul gejala-gejala tifus. Gejala paling umum yang terlihat yaitu demam. Semakin hari demam tersebut akan semakin tinggi, bahkan akan semakin tinggi lagi ketika malam hari. Sebagai orang tua anda harus waspada jika anak anda mengalami gejala seperti ini selama 7 sampai 10 hari.

Gejala Penyakit Tifus Pada Anak

Penyakit tifus merupakan penyakit yang dianggap berbahaya untuk kesehatan. Terlebih lagi jika penyakit tersebut tidak ditangani dengan segara. Untuk gejalanya sendiri, biasanya anak-anak yang menderita tipes akan mengalami hal-hal seperti di bawah ini.

Demam

Demam merupakan gejala paling umum yang terlihat ketika anak-anak sakit tipes. Demam akan terjadi biasanya beberapa hari setelah anak-anak mengkonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri, atau bahkan ia bermain di tempat yang kebersihannya kurang terjaga. Selain demam, anak-anak pun biasanya akan mengalami pusing kepala. Banyak orang tua yang menganggap bahwa gejala tipus ini merupakan demam biasa, sehingga dengan begitu kebanyakan dari mereka mengobatinya dengan memberikan obat penurun panas biasa. Efeknya, penyakit tifus pada anak akan semakin berkembang atau parah.

Sakit Perut

Anak penderita tifus juga akan mengalami sakit perut. Ia akan mengalami diare, karena di dalam sistem pencernaannya terdapat bakteri yang menginfeksi usus.

Nafsu Makan Hilang

Penyakit tifus juga akan menunjukan gejala yakni hilangnya nafsu makan, sehingga dengan begitu kemungkinan besar berat badan anak akan menjadi turun.

Demam Naik Turun

Selain demam biasa, anak yang menderta tifus juga bisa mengalami demam yang naik turun, keadaan ini akan berlangsung beberapa hari.
Untuk anak-anak maupun orang dewasa, tipes harus segera ditangani karena jika tidak akan berakibat fatal, meskipun pada awalnya gejala yang ditunjukan adalah gejala ringan seperti demam biasa. Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, penyakit ini akan menyebabkan kebocoran usus bahkan sampai menyebabkan kematian. Sedangkan jika anak anda yang terserang tifus masih bayi, maka anda sebagai orang tua harus lebih waspada lagi. Hal ini disebabkan karena tifus pada anak-anak biasanya akan lebih sulit lagi terdeteksi. Gejala yang ditunjukan oleh bayi yang terkena tifus mungkin hanya rewel atau menangis karena ia tidak nyaman.
Namun selain itu, bayi juga akan mengalami demam yang naik turun. Dimana demamnya akan mulai naik ketik sore hari sampai malam hari, dan akan turun kembali ketika pagi sampai siang hari. Anda juga bisa melihat lidahnya, biasanya lidah penderita tifus akan berubah warna menjadi memutih. Tetapi untuk bagian-bagian lainnya biasanya masih tetap berwarna merah. Ketika bakteri penyebab tifus sudah berkembang di dalam hati atau limpa, maka bayi atau anak penderita tifus akan merasa mual atau bahkan sampai muntah karena organ tersebut mengalami pembengkakan dan menekan lambung.

Cara Mengatasi Penyakit Tifus Pada Anak

Sebagai orang tua, anda harus tahu cara mengatasi tifus yang menyerang anak seperti berikut:

Membawa ke Dokter

Ketika anak anda menunjukan gejala-gejala tifus seperti yang sudah disebutkan di atas, maka anda bisa langsung membawanya ke dokter. Karena dengan seperti itu, anak anda akan langsung mendapatkan obat dan penanganan yang tepat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Akan lebih baik jika anak anda dirawat inap di rumah sakit, agar proses penyembuhannya bisa terpantau. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk mencegah anak anda terlalu banyak bergerak, karena terlalu banyak bergerak justru akan mengakibatkan bakteri yang menjadi penyebab tifus lebih aktif dalam menyerang tubuh penderita serta akan menyebabkan luka bertambah parah pada usus.
Ketika melakukan perawatan di rumah sakit, biasanya dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri yang menjadi penyebab tifus.

Obat Alami

Anak yang menderita penyakit tifus juga bisa diatasi dengan obat tradisional, namun mungkin proses penyembuhannya memerlukan waktu yang cukup lama. Obat tradisional yang biasanya diberikan pada anak penderita tifus yaitu ekstrak cacing. Namun, untuk mendapatkannya anda tidak harus mengolahnya sendiri, karena saat ini banyak obat berasal dari ekstrak cacing yang bisa anda beli dengan mudah di apotek atau pun mendapatkannya dari dokter. Ketika hendak memberikan obat di luar pemberian dokter, akan lebih baik jika anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Makanan Untuk Anak Penderita Tifus

Selain memberikan obat, anda juga harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak anda. Untuk menunjang proses pengobatan tifus, anda bisa memberi lebih banyak makanan yang rendah serat dan berkalori tinggi yang memiliki sifat tidak merangsang.

Makanan yang Dianjurkan

Ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk diberikan pada anak yang menderita tifus. Makanan yang dimaksud yaitu makanan yang memiliki tekstur lembut, sehingga akan mudah ditelan dan dicerna. Makanan yang kaya akan kandungan protein untuk mempercepat proses penyembuhan. Anda bisa mengolah makanan-makanan tersebut menjadi tim atau bubur.

Makanan yang Dihindari

Makanan yang mengandung serat tinggi harus dihindari karena akan membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras. Makanan yang berbumbu tajam dan bersifat merangsang, seperti makanan asam, pedas, pahit dan sepat juga harus dihindari, termasuk makanan yang mengandung gas.
Untuk mencegah agar anak tidak terserang tifus, anda harus bisa memperhatikan pola makan atau makanan yang ia konsumsi. Selain itu, anda juga perlu melakukan perbaikan pada sanitasi lingkungan, peningkatan terhadap kebersihan makanan dan minuman, serta kebersihan perorangan. Semoga bermanfaat.

Sumber : Bidanku.com