26.2.15

Rambu-rambu Buat Balita Untuk Tidak Sembarangan Mencium




 Hai bunda... ajarkan pada balita anda untuk tidak sembarangan mencium, berikut ini penjelasannya, semoga bermanfaat...
Perilaku mencium adalah bagian dari perkembangan sosial emosi anak usia balita, untuk menunjukkan ekspresi kasih sayangnya terhadap seseorang, hewan atau benda. Ia meniru perilaku Anda saat memeluk dan menciumnya karena sayang, menghibur saat ia sedih atau kecewa, dan memberinya penguatan karena ia melakukan sesuatu yang baik. Namun, balita perlu rambu agar ia tidak mendaratkan ciumannya ke sembarang orang:
  • Minta balita mengungkapkan rasa sayangnya pada pengasuh dengan cara memeluk, tidak mencium.  
  • Minta balita untuk tidak mencium bibir orang lain. Dengan kalimat sederhana, jelaskan bahwa ciuman hanya boleh diberikan di pipi.
  • Anda contohkan kepada balita dengan mencium anggota keluarga lain (suami, kakak, kakek, nenek) hanya di rumah. Sehingga dia mengerti bahwa mencium hanya dilakukan di rumah dan kepada orang-orang tertentu saja, tidak terhadap semua orang.
  • Jika balita tiba-tiba mencium anak lain di tempat umum, segera minta maaf kepada orang tua anak tersebut, tapi jangan menyalahkan anak atas perilakunya.     
Tidak boleh dicium:
  • Supir, tukang kebun, asisten yang berkelamin laki-laki. Rasa sayang tidak harus dinyatakan dengan ciuman. Mintalah pada mereka untuk tidak  mencium buah hati Anda meski mereka ingin menunjukkan kasih sayang kepadanya.
  • Pengasuh anak. Beri pengertian pada pengasuh anak agar ia tidak mencium anak karena gemas atau untuk hadiah karena anak Anda berhasil melakukan hal yang baik. Bila pengasuh ingin mengungkapkan rasa sayang, minta ia memeluk atau mengusap kepala anak Anda. Ajari pengasuh, kalau balita ingin menciumnya, alihkan ke hal lain. Semisal langsung mengajaknya bermain. Jangan turuti keinginan balita untuk mencium pengasuhnya.
  • Orang yang baru kenal, meski dia adalah teman Anda.
Tidak boleh mencium:
  • Binatang.
  • Orang yang baru dikenal dan orang-orang meski berada dalam satu rumah tetapi bukan anggota keluarga.
  • Benda-benda di tempat umum seperti pilar, kaca, pagar dan lain-lain.
  • Gambar bayi di majalah atau surat kabar, karena tintanya beracun.
Balita kadang gemas saat mecium bayi atau adik bayi. Agar tak menyakiti bayi, coba arahkan dengan:
  • Contohkan kepada balita dengan membelai-belai bayi. “Kakak, adik bayi lebih senang  dibelai. Lihat, nih, Bunda membelai tubuh bayi,” Anda dapat mengatakan demikian.
  • Letakkan tangan anak dengan lembut di atas lengan bayi, lalu ajari ia menyentuh dengan lembut. Katakan pada dia bahwa bayi senang dibelai.
  • Anak Anda ngotot ingin mencium adiknya. Jangan dilarang namun beri contoh terlebih dahulu dengan mencium adik bayinya dengan lembut   di pipi.
  • Ajari balita untuk mencuci tangannya sebelum menyentuh bayi.
  • Di tempat umum balita tiba-tiba mendatangi bayi orang lain. Katakan dengan tegas, dia tidak boleh mencium atau meremas bayi itu. Ia hanya boleh melihat tanpa menyentuhnya.   
Agar aman mencium
  1. Boneka berbulu. Cuci lebih dulu boneka berbulu yang baru Anda beli sebelum dimainkan balita. Boneka berbulu yang  paling sering dimainkan si kecil harus dicuci minimal dua kali sebulan karena boneka berbulu menjadi sarang debu.
  2. Anda. Basuh wajah Anda segera sepulang Anda dari bepergian. Balita biasa mengungkapkan rindunya dengan mencium Anda. Debu dan kotoran yang melekat di wajah Anda rentan menularkan penyakit.
  3. Bayangan dirinya di cermin, bersihkan cermin setiap hari dari debu dan kotoran.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment