Hai bunda,... berikut ini tips mengajak balita anda silaturohmi tanpa rewel, semoga bermanfaat...
Tak perlu ragu membawa anak bersilaturahmi di hari raya Lebaran ke rumah kerabat atau kolega. Asal Anda tahu strateginya, semua bisa berjalan lancar!
- Pastikan anak sehat saat berangkat. Dengan tubuh sehat, anak tak gampang rewel.
- Tentukan lama berkunjung. Hindari mengajaknya bepergian dari pagi hingga sore hari. Anak akan merasa kelelahan. Tentukan pula batas waktu berkunjung di tiap rumah. Bila anak sudah menunjukkan wajah letih, tanda buat Anda juga untuk pulang.
- Pertimbangkan jarak tempuh. Kemacetan dan jauhnya jarak mempengaruhi suasana hati bayi Anda. Jika Anda tak nyaman menghadapi macet yang berjam-jam menuju rumah kerabat, apalagi anak Anda!
- Lupakan dulu tradisi berkunjung ke lebih dari dua rumah. Anak, terutama balita belum tentu sepakat diajak keliling dari satu rumah ke rumah lain. Buat prioritas yang hendak dikunjungi. Yang kali ini tidak bisa terkunjngi, sampaikan maaf dan salam melalui telepon. Kali ini Anda harus menempatkan kenyamanan anak Anda sebagai prioritas.
- Persiapkan perlengkapan sehari-hari sebelumnya. Bila tas berisi perlengkapan anak yang akan Anda bawa saat bersilaturahmi sudah siap sbelumnya, Anda akan merasa lebih tenang dan yakin. Dan mood ini juga terbawa ketika Anda berangkat dan berada di tempat tujuan, sehingga anak pun jadi ikut tenang hatinya.
- Peka dan cekatan. Kalau anak rewel, jangan buru-buru putus asa dan mengajaknya pulang. Situasi runyam bisa dihindari dengan memastikan kondisi kenyamanan anak.
- Tidak panik ketika anak rewel. Cari tahu penyebab rasa tidak nyamannya dan segara atasi.
- Rela tinggalkan anak bila acara silaturahmi formal. Bisa jadi silaturahmi ke rumah atasan kerja berlangsung dalam acara resmi sehingga Anda tak bisa bebas memperhatikan anak. Untuk yang satu ini, upayakan mencari tenaga pengasuh atau menitipkan kepada kerabat yang bisa dipercaya.
- Jenis tangis. Tangis saat lapar berbeda dengan tangis lelah, bosan, atau tidak nyaman karena popoknya harus diganti.
- Kebiasaan. Kapan anak mudah bosan, suasana seperti apa yang membuat tidak nyaman. Dengan menghindari penyebab kerewelan, Anda juga mengurangi penyebab ketidaknyaman saat bersilaturahmi.
- Jadwal sehari-hari. Pahami betul pada jam berapa ia biasa mengantuk dan tidur, jadwal makan dan bermain, dan seterusnya. Sehingga Anda bisa melakukan antisipasi dengan menyesuaikan waktu silatarahmi dengan jadwal anak.
- Karakter. Misalnya di usia 6 bulan anak merasa tidak nyaman bila ada orang belum dikenalnya tiba-tiba mendekat dan menggodanya. Siasati dengan membawanya menjauh jika raut muka anak mulai tidak menyenangkan. Supaya tidak membuat menyinggung perasaan, katakana saja “wah..sudah mau nangis nih, pindah dulu ya…”
0 komentar:
Post a Comment