13.3.15

Jika Balita Mempunyai Hobi Menumpuk Benda....



Hai bunda,... balita anda hobi menumpuk benda? Coba dukung kemampuannya karena itu akan mengembangkan kemampuan motorik halusnya...

Balita punya hobi baru menumpuk benda. Tumpukan bendapun ada di mana-mana. Di usia  1-2 tahun, balita tengah mengembangkan kemampuan motorik halusnya dengan menggenggam dan menjumput.

Itu sebabnya balita suka menumpuk benda. Saat itu kemampuannya memusatkan perhatian serta koordinasi mata dan tangannya sudah berkembang dengan baik. Saat balita memperlihatkan ketertarikannya pada permainan tumpuk-menumpuk, coba dukung kepandaian balita dengan:
  • Nikmati hasilnya, dan berteriaklah “Hore! Bisa!” Jangan melarangnya, biarkan ia bereksplorasi karena ini tahap perkembangan yang normal. Memang bisa membuat rumah berantakan, tapi tahan dulu keinginan untuk melarang. Amati hasil ‘kerja’nya, lihat kemampuan barunya yang  penting untuk merangsang otaknya dan belajar konsentrasi.
  • Simpan benda berbahaya seperti botol obat, botol cairan pembersih lantai, spray penghilang noda pakaian, kotak peralatan berisi benda tajam dan wadah lilin dari bahan kaca. Simpan baik-baik benda-benda yang sekiranya dapat berbahaya bagi dirinya. Tak ada salahnya juga untuk mengajarinya dan memberi penjelasan  apa yang boleh dan tidak boleh ia sentuh. Beri juga alasan kenapa ia tidak boleh menyentuh benda tersebut. 
  • Tak perlu dibantu.  Intervensi Anda akan membuatnya kesal. Jika tumpukan yang dibuatnya jatuh, biarkan ia menyusunnya kembali. Kadang-kadang anak secara sengaja merubuhkan kembali susunannya dan memulai lagi menyusunnya. Tapi, tak jarang dia juga merasa frustasi dan menjerit bila tak berhasil menyusun. Tahan keinginan Anda untuk segera membantunya. Bila anak sudah betul-betul merasa frustasi dan marah, pertanda dia lelah. Bantu dia menyusun, kemudian alihkan pada  kegiatan lain atau memberinya camilan.  
  • Susun bersama.  Saat Anda memberesi tempat tidurnya, ajak anak menyusun bantal dan selimutnya.  Perlihatkan padanya cara menumpuk yang benar. Anak-anak akan meniru yang Anda lakukan.  Setelah tidur siang, ajak dia memberesi tempat tidurnya dan  minta dia menyusun kembali bantal dan selimutnya.  Jangan bosan  memberinya contoh bila anak belum berhasil menumpuk bantalnya dengan rapi.
  • Manfaatkan benda lain di dalam rumah, misalnya kardus bekas susu, buku dan majalah atau lunch box. Selain menyusun,   ajari juga anak tentang perbedaan ukuran besar dan kecil, berat dan ringan. Beri pemahaman kalau benda yang berat dan ukurannya sama, bisa ditumpuk dengan mudah. Bisa juga perlihatkan bahwa benda yang lebih besar dan lebih berat bisa menopang benda yang lebih kecil dan lebih ringan. Dari permainan ini, ia akan belajar mengenai keseimbangan dan cara menyusun benda agar tidak jatuh.
  • Tingkatkan percaya dirinya  dengan tidak memberi komentar negatif atau menertawakannya saat tumpukan yang dia buat, runtuh. Tidak ada yang suka ditertawai saat melakukan kegagalan.  Gunakan kalimat yang positif, ”Ayo, coba lagi!”  Atau “Pasti bisa. Coba…”
  • Susun sambil membilang atau menyebutkan urutan angka.  Permainan menumpuk bisa juga menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk memperkenalkan angka. Misalnya, “satu, dua, tiga!” Anak yang sedang dalam tahap hobi membeo, tentu senang mengikuti dan mengulang kata-kata yang diucapkan bunda.
  • Ciptakan  cerita dari barang yang ditumpuk untuk mengembangkan imajinasinya. Misalnya, dengan mengibaratkan tumpukan tersebut sebagai rumah yang tinggi  atau sebuah pohon mangga.  Ceritakan dengan  seru dan heboh serta bahasa tubuh yang bersemangat. Anak pasti ikut tertawa senang.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment