6.3.15

Bayi Juga Bisa Stress Lho!! Bagaimana Mengatasinya???


 
 
 Hai bunda,... ternyata bayi juga bisa stress lho. Bagaimana cara mengetahui bayi mengalami stress dan bagaimana cara mengatasinya? Nah berikut ini penjelasannya, semoga bermanfaat...
Kenali temperamen bayi. Sebelum  Anda menolongnya, kenali temperamen bayi Anda. Ada tiga tipe temperamen anak, yaitu mudah, sulit dan slow-to-warm-up. Bayi dengan temperamen mudah takkan sulit beradapatasi dengan perubahan. Sebaliknya, bayi bertemperamen sulit lebih mudah stres karena sulit beradaptasi. Sedangkan bayi bertemperamen slow-to-warm-up bisa beradaptasi tapi butuh waktu lebih lama. Tergolong tipe mana bayi Anda?
Anda bisa mengenali temperamen bayi Anda, sejak ia dibawa pulang dari rumah sakit. Bayi dengan temperamen sulit akan terus menangis padahal secara fisik tak ada masalah, serta semua kebutuhannya sudah terpenuhi.

Setelah Anda kenal temperamen bayi Anda, bantu ia lepas dari stresnya dengan cara:
  • Memenuhi kebutuhan dasarnya. Seperti makan, minum dan kasih saying secara konsisten. Kebutuhan dasar terpenuhi membuat bayi merasa tenang dan aman.
  • Menciptakan lingkungan yang kondusif, berikan kehidupan stabil untuk bayi dengan hidup menetap. Ciptakan suasana rumah yang nyaman huni, tidak berisik, sejuk dan damai. Hindari bertengkar di dekat anak. Perbaiki pola hidup Anda agar Anda tidak stres.
  • Mengawasi pengasuh. Meski mempercayakan bayi pada pengasuh, bukan berarti Anda lepas tanggung jawab. Anda adalah pihak yang seharusnya paling tahu tentang semua hal yang berkaitan dengan bayi Anda. Pengasuh yang Anda percaya dan tampak bertanggung jawab belum tentu mengasuh bayi dengan baik dan penuh kasih sayang.
Perlu diketahui:
  • Stres karena lapar, haus atau kurang perhatian dari orang tua segera lenyap bila kebutuhan itu terpenuhi. Namun, Anda harus tetap waspada karena berhenti menangis bukan berarti bayi sudah tidak stres.
  • Bayi yang stress karena perlakuan kasar pengasuh tetap merasakan ketidaknyamanan itu meski dia sudah tidak sering menangis. Dampaknya terlihat saat anak lebih besar.
  • Bila bayi dibesarkan dalam suasana tidak tetap dan selalu berpindah-pindah, muncul pandangan dalam dirinya bahw alingkungan adalah sesuatu yang keras, mencekam, dan membahayakan. Bayi bisa menjadi anak yang sulit percaya pada orang lain, perilakunya jadi kasar dan tidak bersahabat. Perubahan perilaku itu sudah bisa terlihat pada bayi usia 11 bulan.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment