6.3.15

Cara Menghadapi Balita Yang Hobi Memanjat



 Hai bunda... balita anda hobi memanjat? Nah berikut ini cara menghadapi balita yang suka memanjat, semoga bermanfaat...
Setelah mantap berjalan di usia 14 bulan, tahap berikutnya,  anak akan mulai ingin memanjat atau mendaki. Salah satu kegiatan favorit anak di usia ini adalah naik tangga. Jangan banyak dilarang! Setiap anak akan melalui tahap ini, karena naik tangga sama dengan tahapan perkembangan merangkak, merambat, berdiri, lalu berjalan. Sikapi secara positif kegemaran baru ini dengan:
  • Tidak berteriak, bila tiba-tiba Anda mendapati anak sudah menaiki separuh anak tangga sendirian. Teriakan Anda bisa mengagetkannya dan membuatnya panik karena dia merasa bersalah sehingga anak bisa kehilangan kendali, dan malah  terguling. Diam-diam, ikuti anak di belakangnya. Katakan, “Anak pintar. Yuk, naik sampai ke atas.” Bersiaplah menjaga, bila sesampai di atas dia ingin turun dan setiba di bawah dia merengek, “Mau naik lagi…..”
  • Tidak buru-buru melarang saat anak mulai mendekati tangga dan mendaki anak tangga satu per satu. Beri kesempatan untuk merasakan pengalaman tersebut. Naik  turun tangga bisa melatih keseimbangan tubuh, kemampuan motorik kasar dan kekuatan otot  kaki. Dan koordinasi kaki-mata dibutuhkan dalam aktifitas ini. Saat anak berhasil menyelesaikan pendakiannya, perasaan ‘mampu melakukannya sendiri’ akan meningkatkan harga dirinya.
  • Dampingi saat anak naik tangga agar Anda dapat  tanggap segera membantu jika dia tersandung atau terjatuh. Namun jangan terlalu dekat  dengannya, biarkan anak berusaha sendiri, Anda cukup mengawasi saja. Beri kepercayaan padanya. Dengan mendampinginya, Anda akan mengetahui penyebab kegagalan anak saat  naik tangga dan  Anda dapat memberi arahan.  
  • Jika Anda sedang tak dapat mengawasi,  alihkan pada kegiatan lain yang sejenis, yang membutuhkan ketangkasan kaki, koordinasi tubuh – tangan – dan mata, misalnya naik sepeda.
  • Beri contoh cara naik dan turun tangga yang tepat dan aman.  Berdirilah di samping anak, lalu ajak ia untuk naik tangga bersama. Ingatkan selalu dengan berkata, “Lihat kakinya Dik. Lihat tangganya yang lagi diinjak. Jangan lihat kemana-mana.”  Anak perlu dilatih untuk memusatkan perhatiannya pada apa yang sedang dia lakukan.
  • Ajak anak istirahat saat ia mulai lelah atau terlihat kesulitan mendaki anak tangga. Ajak dia duduk sejenak di anak tangga yang sedang dia jalani, jangan paksa dia menyelesaikannya. Sambil beristirahat, katakan “Istirahat dulu…. Capek… Wah…gunungnya masih tinggi ya. Kalau sudah nggak capek, kita naik lagi yuk..”  Begitu rasa lelahnya hilang, si kecil akan siap mendaki lagi.  Melarangnya melakukan kegiatan ini dengan alasan membuat dia capek dan rewel, bukan cara tepat untuk menghadapi fase ini.
  • Jangan tinggalkan anak sendirian di tangga! Karena terburu-buru harus melakukan aktifitas lain seperti menerima telepon, mematikan kompor atau membuka pintu saat ada tamu, Anda yang sebelumnya sedang bermain di tangga dengan anak tak sadar meninggalkannya sendirian. Kelengahan Anda yang terjadi beberapa detik mungkin saja dapat berakibat fatal bagi anak, karena dia ingin mengejar Anda yang tiba-tiba saja berlari terburu-buru.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment