7.3.15

Tanad-tanda Bahwa Anak Dikatakan Mengalami Gangguan Pada Motoriknya



Hai bunda... berikut ini tanda-tanda bahwa anak mengalami gangguan pada motoriknya, semoga bermanfaat... 
Setiap orang tua seringkali mengalami kekhawatiran ketika menemukan ketidaksamaan perkembangan pada anak dan balita seusianya. Kekhawatiran orang tua memang wajar terjadi bahkan diperlukan untuk dapat mengidentifikasi kemungkinan masalah anak.
Umumnya anak usia 0-5 tahun mengalami tumbuh-kembang yang pesat dan membutuhkan perhatian dari kedua orang tuanya. Pertumbuhan yang baik sesuai dengan usianya dapat terukur dari berat dan tinggi badan yang normal. Sedangkan untuk perkembangan anak sesuai dengan usianya anda dapat memantau perkembangan secara motorik kasar dan motorik halus, kognitif, perkembangan bicara dan perilaku sosial selama tumbuh-kembang anak anda.
Orang tua diharapkan dapat memantau perkembangan anak sesuai dengan usia bayi anda. Anda dapat memberikan rangsangan untuk mengoptimalkan perkembangan anak anda. Dengan memberikan rangsangan anda dapat dengan mudah mendetiksi gangguan sensorik motorik pada anak anda. Balita akan memperoleh keterampilan motorik dengan urutan yang mudah anda prediksi. Perkembangan motorik ini berhubungan dengan kemampuan anak merangkak, berjalan, kemudian dapat memanjat dan melompat.
Dalam perkembangan motorik setiap balita mungkin tidak semua mengalami fase pada usia yang sama. Pada balita mungkin saja tidak mengalami fase merangkak tapi langsung berjalan. Pemantauan perkembangan anak oleh orang tua sangat dibutuhkan untuk mendeteksi dini gangguan sensor motorik sehingga ketika anak anda dideteksi dini mengalami keterlambatan perkembangan maka anda dapat melakukan intervensi yang tepat dan juga melakukan terapi pada dokter ahli.
Secara umum gangguan perkembangan dapat dideteksi pada usia dini. Misalnya saja gangguan pada sensorik motorik anak dapat dideteksi ketika bayi anda berusia enam bulan. Apabila pada bayi menunjukan ada gangguan pada interaksi sosial maka anda dapat segere melakukan intervensi. Sedangkan pada usia yang lebih dari enam bulan adalah ketika anak tidak dapat berinteraksi dengan temannya.
Nah, untuk mengenali gangguan motorik pada bayi secara pasti. Maka anda dapat membedakan menjadi dua yaitu gangguan motorik kualitatif dan kuantitatif. Pada Kualitatif maka ketidaknormalan terjadi pada dalam diri balita. Misalnya balita yang mengalami gangguan kualitatif adalah kaki yang mengalami kekakuan. Sedangkan pada kuantitatif terjadi pada perilaku balita yang tidak normal pada waktu sedang tidak aktif. Misalnya gangguan kuantitatif pada balita adalah bayi pada usia 18 bulan belum bisa berjalan akan tetapi masih merangkak. Dengan demikian perkembangan balita harus selalu dipantau sehingga dapat dideteksi dini perubahan yang terjadi pada perkembangannya.

Berikut ini adalah tanda balita mengalami masalah dengan perkembangan motoriknya di lansir di Babycenter.com :

  1. Balita anda mengalami kemunduran dalam keterampilan motorik
  2. Balita mengalami kekakuan pada anggota badan tertentu
  3. Otot balita mengalami lemas, longgar atau terkulai
  4. Balita mengalami keterlambatan berjalan meski usianya sudah memungkinkan berjalan
  5. Balita anda mengalami jalan jinjit meskipun balita sudah berjalan lancar
  6. Balita hanya  menggunakan salah satu bagian tubuhnya. Misalnya satu tangan saja atau satu kaki saja
  7. Balita mengalami kebingungan ketika sedang diajak berbicara biasa
  8. Balita terus bergerak meskipun tidak mendapatkan respon
  9. Balita anda sering ngiler (drooling) pada usia yang seharusnya tidak mengalami drooling
  10. Balita anda seringkali kesulitan dalam menangkap benda.

Sumber : Bidanku.com

0 komentar:

Post a Comment