6.3.15

Tips Dan Aturan Memberi Permen Pada Balita




Hai bunda... balita anda suka makan permen? Nah berikut ini tips memberi permen pada balita anda, semoga bermanfaat...
Rasa permen yang enak dan manis membuat balita ketagihan. Apalagi jika tidak ada aturan di rumah mengenai konsumsi permen. Permen tidak akan menjadi buruk, jika dikonsumsi dengan tepat secara moderat dan memilih permen yang bermutu baik. Berikut tip memberi permen pada balita:
Frekuensi.
  • Ciptakan hari makan permen satu bulan sekali. Atau, jadikan permen hadiah istimewa dengan frekuensi pemberian tidak sering. Jumlahnya maksimal 2 butir.
Pilih yang sehat.
  • Pewarnanya harus pewarna makanan.
  • Gula murni bukan buatan (misalnya, sakarin dan siklamat yang meninggalkan after taste getir di lidah).
  • Tidak berformarlin (seperti permen white rabbit, manisan asam Kiamboy, permen Anggur), tidak ber-kola atau berefek pop rock.
  • Gum di permen lunak terbuat dari getah tumbuhan, aman ditambahkan.
  • Permen jelly yang kenyal, bahannya bisa tepung konyaku atau gelatin. Tepung konyaku dari umbi-umbian, dari sisi kehalalan lebih aman dari gelatin. Permen berbahan serat dari jeli melancarkan pencernaan dan menurunkan kolesterol darah.
  • Permen cokelat baik dikonsumsi karen amngandung lemak, karbohidrat, protein, asam amino triptofan, fenilalanin, serta tyrosin.
Reputasi produsen.
  • Dikemas baik dan higienis, mencantumkan kandungan, kode produksi dan kadaluwarsa, dan izin Departemen kesehatan RI.
  • Hindari permen home industry yang asal-usulnya tidak jelas, misal, cotton.
  • Hindari permen yang pernah diberitakan berbahan berbahaya, seperti permen impor dari Cina.
Aman bagi balita.
  • Misal, loli bertangkai, permen kunyah atau chewy yang mudah dimakan.
  • Hindari permen keras isap (jika balita belum bisa mengontrol kemampuannya menelan supaya tidak tersedak), permen karet (bahaya tertelan), dan permen sangat pedas.
  • Jangan beri permen berbentuk rokok, karena studi di Unversity of Rochester, AS, menyebutkan merokok permen di masa kecil menyebabkan kebiasaan merokok saat dewasa. Diduga karena menguatkan persepsi merokok sebagai aktivitas pergaulan.
  • Ajarkan cara memakan permen yang benar. Permen isap jangan langsung digit tapi diemut hingga kecil, jangan keluar masuk mulut, jatuh harus dibuang, tidak gentian menghisap dengan orang lain.
  • Jangan makan permen sebelum makan, agar tidak merusak nafsu makan.
  • Jangan mengulun terlalu lama dapat mempengaruhi kesehatan gigi. Maksimal 30 menit.
  • Cuci mulut setelah makan permen dari sisa gula, minum atau kumr air putih. Sikat gigi akan lebih baik.
  • Puasa permen saat batuk.
  • Permen suplemen tidak bisa dimakan bebas, harus sesuai petunjuk.
  • Bila terlanjur hobi makan permen, atasi dengan beri camilan manis lain yang lebih sehat, jangan simpan permen di rumah, tolak permen sebagai uang kembalian supermarket, jangan pilih permen sebagai goody bag ulang tahun.
  • Edukasi balita untuk tidak menerima permen dari orang asing, atau selalu menunjukkan permen dari luar kepada Anda untuk dicek dulu.
 (Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment