30.3.15

Gejala, Cara Mengatasi Dan Mencegah Tiga Gangguan "Langganan" Kesehatan Pada Balita



Hai bunda,... yuk kita kenali gejala, cara mengatasi dan mencegah tiga gangguan kesehatan 'langganan' balita Anda. Semoga bermanfaat ya?
 
1. Batuk pilek.
Disebabkan oleh Rhinovirus, kerap dianggap sebagai influenza. Biasanya berlangsung 3 – 4 hari. Batuk pilek dan influenza bukan penyakit berbahaya dan jarang menimbulkan komplikasi. Namun, jika daya tahan tubuh balita  menurun, muncul infeksi sekunder, seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga atau sinusitis.
Gejala:
-  Sakit tenggorokan selama 1-2 hari disertai rasa lelah dan anak tidak mau bermain
-  Sakit kepala dan suhu tubuh meningkat (demam)
-  Bersin-bersin atau batuk dan keluar cairan dari hidung (pilek).
Anda sebaiknya: 
-  Mengusahakan anak banyak istirahat dan minum setiap satu jam 
-  Menghindarkan anak dari udara dingin dan angin
-  Membuang lendir hidung menggunakan saputangan atau tisu yang lembut
-  Mengolesi dada anak dengan penghangat (minyak telon, kayu putih atau balsem) untuk membantu melegakan pernapasannya.
Ke dokter bila:
-  Demam (suhu lebih atau sama dengan 38 ÂșC) dan tidak turun dalam waktu 36 jam. Suhu tubuh anak sebaiknya diukur setiap tiga atau empat jam sekali dengan alat pengukur suhu yang baik
-  Anak sulit bernapas
-  Sering muntah dan minuman atau makanan tidak dapat masuk
-  Timbul gejala alergi atau asma, khususnya pada anak yang memiliki riwayat alergi atau asma. 

2. Diare.Timbul karena ada gangguan pencernaan akibat infeksi virus atau bakteri. Diare dapat pula menjadi gejala awal suatu penyakit, misalnya radang saluran pencernaan atau keracunan makanan. Diare pada dasarnya sembuh sendiri. Namun hati-hati, bila terjadi berulang kali dan berkelanjutan, anak bisa dehidtrasi!
Gejala:
-  Buang air besar lebih encer dan frekuensinya lebih dari 3 kali sehari.
-  Bentuk tinja berupa cairan atau padat bercampur cairan. Kadang-kadang disertai lendir dan darah.
-  Tanpa atau disertai rasa mulas, demam dan muntah.
Anda sebaiknya:
-  Tetap memberikan ASI, PASI dan MPASI atau makanan anak lainnya. 
-  Pastikan anak banyak minum, termasuk cairan oralit.
-  Memberi anak makanan yang mengandung sedikit serat, porsi diberikan sedikit demi sedikit dengan frekuensi yang lebih sering
-  Mengusahakan agar anak cukup istirahat.
Ke dokter bila:
-  Buang air besar terus menerus dengan selang waktu kurang dari 1 jam, dan bentuk tinjanya cair.
-  Muntah terus menerus.
-  Anak tidak dapat minum atau tidak ada masukan makanan
-  Ada tanda-tanda dehidrasi, antara lain tidak ada air mata bila menangis, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus, mata cekung,  kekenyalan kulitnya berkurang (bila ditekan, bekasnya tidak cepat kembali normal,  atau air seni keluar sedikit dan berwarna gelap.

3. Trauma.
Di rumah sekali pun, ada saja bahaya mengintai si kecil, apalagi yang masih belajar berjalan. Akibatnya, dia  luka atau memar. Tangani luka dengan tepat, agar tidak terkena infeksi.
• Luka gores ringan.
Anda sebaiknya: 
- Mencuci luka anak dengan air bersih yang mengalir dan sabun antiseptik untuk menghilangkan kotoran dan membunuh bakteri.
- Jangan tutup luka itu, lebih baik biarkan terbuka.
Ke dokter bila: Ada tanda-tanda infeksi, seperti luka yang membengkak, terasa hangat dan timbul nanah.
• Luka  tersayat benda tajam.
Anda sebaiknya: 
-  Menekan luka dengan kain kasa bersih agar perdarahan berhenti
-  Mencuci luka dengan air bersih yang mengalir dan sabun antiseptik
-  Mengoleskan cairan antiseptik dan tutup dengan plester.
Ke dokter bila: Luka menganga cukup lebar, lokasi luka berada di daerah muka, atau darah tak mau berhenti mengalir.
• Luka akibat tertusuk benda tajam.
Anda sebaiknya:
- Segera mencuci luka dengan air hangat dan sabun antiseptik, karena luka jenis ini lebih rentan terhadap infeksi.
- Bila ada benda yang tertanam dalam kulit, keluarkan dengan jepitan yang sudah disterilkan. Setelah itu, cuci luka dengan air hangat  dan sabun antiseptik.
- Olesi luka dengan cairan antiseptik.
Ke dokter bila: Benda yang melukai tubuh anak ternyata kotor atau berkarat karena dikhawatirkan balita bisa terinfeksi kuman tetanus. Atau, bila Anda tidak dapat mengeluarkan benda yang tertanam.  
• Memar.
Anda sebaiknya: 
- Mengompres dengan es batu  yang dibungkus handuk selama lebih kurang 15 menit untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak.
- Memberi anak parasetamol sirup untuk menghilangkan rasa nyeri. Memar otot dapat menimbulkan rasa nyeri sampai beberapa hari.
Ke dokter bila: Memarnya cukup lebar dan rasa nyeri atau bengkaknya tidak mau hilang. Warna biru atau memar akibat terbentur yang terjadi karena  perdarahan di bawah lapisan kulit atau lapisan yang lebih dalam lagi ini  mungkin hanya perlu waktu 1-2 minggu untuk hilang, tetapi tak jarang bisa sampai 1-3 bulan.

(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment