31.3.15

Memberika Penawar Rasa Pahit Ketika Anak Minum Obat? Bolehkah???


Hai bunda,... sebenarnya memberikan penawar rasa pahit ketika anak minum obat boleh apa tidak? Berikut ini penjelasannya, semoga bermanfaat...

Mengingat rasa obat yang umumnya pahit, menjadi hal yang biasa ketika anak sering menolak minum obat. Untuk mengakalinya, orang tua pun kerap memberikan minuman manis atau makanan lain sebagai 'penawar' rasa obat yang pahit.

Menanggapi hal ini, dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya menuturkan tidak apa-apa memberi anak penawar karena rasa pahit obat yang mungkin bisa membuat anak tak nyaman saat minum obat.

"Kalau habis diminumkan obatnya dengan air putih, kemudian diberi sesuatu yang manis misalkan air jeruk beberapa sendok, tidak apa-apa kok," kata dr Meta saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (31/3/2015).

Menurut dr Meta, sebenarnya beberapa obat pun tidak apa-apa diminum dengan selain air putih. Tetapi, amannya memang obat diminum dengan air putih. Ibu satu anak ini menambahkan, minum obat bersamaan dengan minuman tertentu dapat mempengaruhi efektivitas dan interaksi obat.

"Misalnya saja, ada beberapa jenis obat yang tak boleh diminum dengan susu karena akan memengaruhi keefektivitasan obat tersebut. Boleh atau tidaknya minum obat dengan selain air putih tentu tergantung dari jenis obat yang diberikan. Untuk amannya sih, selalu minumkan obat dengan air putih," jelas dr Meta.

Selain minuman, kerap kali ketika mengonsumsi obat, karena rasanya yang pahit sehingga harus dibarengi dengan makan buah, pisang misalnya. Nah, dr Meta mengungkapkan sama seperti minuman, mengonsumsi obat bersamaan dengan makanan tertentu dapat memengaruhi kinerja obat.

"Sekali lagi tergantung dari jenis obatnya. Pisang misalnya, mengandung tyramine yang dapat memengaruhi fungsi obat antidepresan. Sebaiknya, sekali lagi, minumlah obat dengan air putih," kata dr Meta. Untuk jeda konsumsi obat dengan waktu makan, dr Meta mengatakan sebaiknya beri jeda kurang lebih 15 menit.

(Sumber : detikhealth.com)

0 komentar:

Post a Comment