30.4.15

Beberapa Jenis Makanan Yang Bisa Membantu Daya Tahan Tubuh Anak



 Hai bunda,... berikut ini beberapa jenis makanan yang bisa membantu daya tahan tubuh anak, semoga bermanfaat...

Inilah jenis  makanan yang bisa membantu pertahanan tubuh anak, jauh dari penyakit.

Vitamin C: 40-45 mg per hari. Merupakan salah satu zat antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin C bekerja dengan meningkatkan produksi sel darah putih untuk melawan infeksi dan dengan cara meningkatkan kadar interferon –antibodi yang melapisi permukaan sel tubuh- sehingga mencegah masuknya virus. Dengan mengonsumsi 2 porsi buah, misalnya dua buah jeruk,  sudah memenuhi kebutuhan vitamin C anak secara alami. Temukan di: Buah jeruk, kentang, paprika hijau, stroberi, nanas, anggur, mangga, pepaya, rasberi, brokoli, bunga kol, dan sawi.

Vitamin E: 6-7 mg per hari. Salah satu fungsi vitamin E adalah untuk meningkatkan produksi sel B,  sel-sel kekebalan tubuh yang menghasilkan antibodi untuk menghancurkan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Vitamin E merangsang produksi sel-sel pembunuh bakteri atau kuman secara alami. ½ porsi makanan sumber vitamin E, misalnya 30 gram atau ½ cangkir kacang almond, anak sudah mendapatkan asupan vitamin E yang cukup. Temukan di: Kacang almond, minyak sayur, biji-bijian, jagung, kacang kedelai, dan  kacang tanah.

Vitamin A: 400-500 RE (Retinol Ekivalen). Zat gizi penting pada seluruh sistem pernapasan. Saat anak pilek atau flu, vitamin A berperan melawan virus yang ada di saluran pernapasan. Dalam melawan virus, vitamin A memperkuat sel penghalang virus untuk masuk ke dalam tubuh. Penuhi asupan vitamin A dengan memberikan 2-3 porsi makanan sumber vitamin A, misalnya ayam bagian dada dengan potongan sedang.
Temukan di: ayam, wortel, kuning telur ayam, tomat, dan margarin.

Betakaroten: 5-6 mg per hari. Berfungsi sebagai penangkal radikal bebas karena peran antioksidannya. Beta Karoten bekerja dengan meningkatkan jumlah sel-sel pelindung dari infeksi dan sel-sel pembunuh kuman dan bakteri yang alami. Konsumsi makanan sumber betakaroten dengan cara dikukus atau mentah sehingga kandungan betakaroten tetap terjaga. Konsumsi 1 porsi makanan sumber betakaroten untuk memenuhi kebutuhan tubuh anak. Temukan di: ubi, wortel, labu kuning, sawi, kol, bayam, dan buah bit.

Seng: 8.2 - 9.7 mg per hari. Mineral penting untuk membantu meningkatkan produksi sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi dengan cara melepaskan lebih banyak antibodi untuk melawan kuman. Sumber seng terbaik untuk anak bisa berupa dari bahan makanan yang diolah dan biskuit yang sudah difortifikasi oleh seng. Makan 2-3 porsi per hari sumber seng  seperti daging,  sudah cukup memenuhi kebutuhan harian seng untuk anak. Temukan di: Daging, telur, kacang-kacangan, sereal, yogurt, dan kerang.

Selenium: 17-20 mcg per hari. Mineral penting bagi tubuh yang bekerja-sama dengan vitamin E sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal bebas. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari. Komsumsi sumber-sumber selenium 2 porsi dalam seminggu cukup menyumbangkan kebutuhan selenium pada anak, misalnya satu buah kuning telur dan 1 potong sedang ayam bagian dada. Temukan di: ikan tuna, kakap merah, lobster, kepiting, udang, kuning telur dan ayam.  Pada biji-bijian, serealia dan kacang-kacangan bergantung pada kondisi tanah tempat tumbuh bahan makanan tersebut.

Asam lemak omega 3: 0.7-0.9 gram per hari. Bekerja meningkatkan kekebalan tubuh anak dengan meningkatkan aktivitas fagosit –sel darah putih pemakan bakteri-. Asam lemak ini juga membantu memperkuat membran sel sehingga mempercepat penyembuhan dan memperkuat pertahan tubuh terhadap infeksi. Berikan 1-2 porsi dalam seminggu makanan sumber asam lemak omega 3 untuk memenuhi kebutuhannya.
Temukan di: ikan salmon, makarel, tuna, telur, minyak kacang kedelai, minyak biji rami dan yogurt.

Zat besi: 8-9 mg. Dibutuhkan oleh sel darah putih untuk menghancurkan bakteri yang masuk ke dalam tubuh secara efektif. Selain itu,  jika tubuh kekurangan zat besi, enzim yang berperan dalam sistem kekebalan jadi terganggu fungsinya. Akibatnya tubuh tidak siap menyerang bakteri yang masuk. Konsumsi 3-4 porsi daging sapi untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak. Anda juga bisa mengombinasikan beragam sumber zat besi agar mencapai asupan yang dibutuhkan. Temukan di: tempe, kacang-kacangan, daging sapi, telur, kacang panjang dan bayam.

Kebutuhan zat gizi yang tercantum adalah kebutuhan untuk anak. Kebutuhan setiap zat gizi dapat berubah sesuai usia dan jenis kelamin.

(Sumber : ayahbunda.co.id)

Beberapa Tahapan Proses Tidur Bayi



Hai bunda,... berikut ini beberapa tahapan proses tidur bayi.... 
Bayi akan melalui tiga tahap setiap kali dia tidur. Keseluruhan proses ini memakan waktu sekitar 20 menit.
  • Tahap 1: Tanda-tanda awal. Bayi tidak dapat berkata “Aku ngantuk,” tapi dia menunjukkan kepada Anda dengan mengusap matanya dan menguap. Begitu dia menguap ketiga kalinya, baringkan dia di tempat tidur. Bila tidak, dia akan menangis.
  • Tahap 2: Zona. Saat ini bayi akan memusatkan pandangannya pada satu titik seperti melamun, selama 3-4 menit. Matanya terbuka, tapi dia tidak sungguh-sungguh melihat.
  • Tahap 3: Melepaskan. Sekarag bayi seperti mengangguk-angguk tertidur. Dia memejamkan matanya, kepalanya jatuh ke samping. Tepat ketika tampak tertidur, tiba-tiba matanya terbuka dan kepalanya tersentak. Kemudian dia menutup mata kembali dan mengulangi seluruh proses itu 3-5 kali lagi sampai benar-benar tertidur.
Waktu tidur bayi:
• Usia 1 bulan 15 ½ jam per hari
• Usia 3 bulan 15 jam per hari
• Usia 6 bulan 14 ½ jam per hari
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Beberapa Aktfitas Wajib Sebelum Bayi tidur Untuk Membantu Perkembangan Otaknya



 Hai bunda,... berikut ini beberapa aktifitas yang wajib dilakukan sebelum bayi tidur sehingga bisa membantu perkembangan otaknya saat bayi tidur, semoga bermanfaat...

Penelitian yang dilakukan oleh University of California, Berkeley,  AS menganjurkan pemberian stimulasi sebaiknya dilakukan sebelum bayi tidur. Alasannya, otak akan lebih cepat menerima informasi dan akan membentuk otak dalam penyususan memori. Ditambah lagi,  suasana yang Anda bangun saat tidur biasanya tenang dan nyaman. Dalam kondisi tenang inilah stimulasi akan lebih cepat diterima oleh anak,  meskipun ada juga stimulasi yang tetap bisa diterima anak dalam kondisi tidak tenang. Jadi, memanfaatkan waktu sebelum bayi tertidur dengan aktivitas bermanfaat. Berikut beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan.

Bernyanyi

Jangan pernah ragu untuk bernyanyi karena  menyanyikan lagu terbukti membuat bayi Anda menjadi lebih peka, religius dan ekpresif. Tak perlu takut karena tidak memiliki suara merdu bak penyanyi profesional. Bagi anak,  suara ibu adalah suara paling merdu di dunia.

Selain menenangkan, lagu-lagu yang Anda dendangkan secara rutin dapat mendorong perkembangan bahasanya kelak. Makin banyak kata-kata dalam lagu yang Anda nyanyikan, makin banyak kosakata yang dikenal dan diingat olehnya.  Anda juga bisa  mengganti lirik lagu. Yang perlu Anda pastikan adalah liriknya mudah diingat dan mengandung pesan positif.

Bercerita
Menurut beberapa penelitian,  anak yang dibacakan cerita sebelum tidur memiliki perkembangan bicara dua kali lebih cepat dibandingkan yang tidak pernah dan  perkembangan bahasanya dua kali lebih banyak. 

Agar stimulasi sampai dengan sukses:
•    Bacakan buku cerita sambil memeluk bayi.
•    Pilih buku yang aman jika dipegang bayi, seperti bagian ujung buku tidak lancip, lebih baik terbuat dari bahan yang lembut,  misalnya kain.
•    Pilih buku cerita dengan cerita yang mengisahkan keteladanan/heroik, memiliki cerita yang pendek/kalimat sederhana, ada ilustrasi yang menarik dengan warna-warna cerah. Sebab bayi Anda akan meraih dan memegang buku tersebut. Lewat aktivitas ini, ia belajar tekstur buku, bentuk, dan warna, selain pesan dari cerita.
•    Bacakan cerita dengan ekpresi wajah dan suara, sehingga bayi Anda bisa membedakan karakter di dalam cerita.
•    Buat  cerita sendiri  dengan tokoh binatang atau manusia. Tak perlu takut untuk membuat improvisasi cerita, karena bayi Anda bukanlah ‘editor’ yang menakutkan.

Berdoa
Meskipun bayi sering dianggap belum bisa apa-apa, namun ia bisa melihat, mendengar, mengenal dan mengingat. Maka, saat Anda  mengenalkan aktivitas berdoa  bayi  akan belajar rutinitas berdoa dan  belajar bagaimana cara ‘ngobrol’ dengan Tuhan.
Sebelum berdoa, sampaikan padanya  tentang aktivitas berdoa yang akan Anda lakukan.  Misalnya, “Nak, hari sudah malam. Saatnya kamu tidur tidur. Sebelum tidur,  yuk, berdoa bersama.  Tuhan,  terima kasih sudah memberiku ASI yang lezat dan Bunda dan Ayah yang sehat.”  Sesekali,  tuntun tubuhnya pada posisi berdoa, sesuai dengan yang diajarkan oleh agama.

Lewat berdoa, kecerdasan spiritual (SQ) bayi akan terasah. Kecerdasan yang berasal dari batin atau jiwa ini kelak akan membawanya tumbuh menjadi anak yang  berpikir positif,  mampu mengenali kelebihan dan kekurangan serta memaksimalkan kelebihannya untuk menjadi  pribadi yang sukses kelak.

Memijat
Pijat bayi adalah momen yang sangat intim, antara Anda dengan bayi, sebab melibatkan kontak mata, kontak kulit, aroma tubuh dan suara. Pijat juga mampu menstimulasi banyak hal seperti produksi oksitosin, yaitu hormon yang memberikan rasa hangat dan perasaan dicintai, merangsang syaraf vagus sehingga dapat meningkatkan daya peristalsis (gelombang kontraksi berirama di perut dan usus yang menggerakkan makanan melewati saluran pencernaan) dan meningkatkan suplai oksigen dan aliran nutrisi di dalam sel-sel tubuh.

Sebaiknya  pijat dilakukan pada saat bayi mau untuk dipijat. Jika ia menolak, segera sudahi pijatan, sebab pijatan Anda tidak akan bermanfaat untuknya. Para praktisi pijat bayi menganjurkan waktu pijat yang tepat adalah pada saat setelah mandi atau sebelum tidur. Usai dipijat, bayi umumnya menjadi lebih tenang, relaks dan siap untuk tidur nyenyak/lama.

Menyusui
Pelepasan hormon oksitosin ketika menyusui meningkatkan perasaan tenang, nyaman, dan cinta untuk bayi sehingga mampu menciptakan rasa kantuk.
Ternyata proses menyusui tak hanya sekadar memberi makan pada bayi, tapi juga mendidik dan memberikan kebutuhan psikologis anak seperti memperkuat ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu, bayi dan ayah, bayi  merasa  dicintai sehingga ia akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang bahagia dan mampu membentuk rasa percaya yang mendasar, yang oleh ahli psikologi, Erik Erikson, disebut sebagai basic trust. Kelak, anak Anda akan tumbuh menjadi anak yang memiliki rasa percaya diri.
Proses menyusui bayi sebelum tidur bukan cuma memberikan ASI saja, melainkan perlu ada kontak antara Anda dan anak. Ada tatapan mata, pelukan, belaian dan ungkapan secara verbal.  Tanpa itu semua, proses menyusui Anda sekadar memberikan asupan gizi semata. Tentu Anda ingin ‘sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui’ alias sekali menyusui ada banyak manfaat untuk anak, bukan, Bunda? Selamat menyusui!


Katakan “I love you”
Anak mungkin belum memahami  kalimat “Bunda sayang kamu” atau “I love you”, namun ia paham dengan makna kalimat itu lewat ekpresi dan sikap Anda.      Dr. Lise Eliot, Ph.D, neuroscientist asal Amerika Serikat, mengatakan, tatapan sepenuh jiwa yang dilakukan oleh bayi kepada orangtuanya merupakan ungkapan awal cintanya untuk Anda. Coba perhatikan tatapannya, apakah ada perubahan tatapan mata setiap Anda mengatakan “Bunda cinta kamu, sayang.” Perubahan tatapan mata tersebut merupakan cara ia mengatakan, “Aku juga cinta sama Bunda.” Dan, upayakan ungkapan-ungkapan verbal seperti ini tidak hanya dilakukan pada saat sebelum tidur. Anda bisa lakukan beberapa kali di setiap harinya, misalnya pada saat bayi bangun tidur, bermain atau ketika Anda hendak berangkat ke kantor.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

29.4.15

Beberapa Aktifitas Untuk Melatih Keseimbangan Pada Anak



 Hai bunda,... berikut ini beberapa aktifitas untuk melatih keseimbangan pada anak anda, semoga bermanfaat...
Anak usia 2-3 tahun koordinasi untuk membuat tubuh seimbang belum matang, sehingga sering jatuh. Tubuhnya butuh stimulasi untuk membantu perkembangan keseimbangannya. Latih keseimbangannya dengan kegiatan yang menyenangkan.
  • Menari. Saat menari anak belajar mengoordinasikan mata, telinga, pinggul, tangan dan kaki untuk menyelaraskan gerakan dengan musik. Anda boleh mengikut sertakan anak dalam sangar atau kursus menari, seperti tari daerah atau modern dance. Tapi hindari untuk memaksa anak!
  • Beladiri. Dibalik stigma kekerasan yang melekat pada olahraga ini, beladiri bermanfaat bagi perkembangan motorik kasar dan keseimbangan tubuh anak. Latihan menendang dapat memperkuat otot paha dan selangkangan yang berperan saat anak berjalan dan berlari. Tendangan dan tonjokan dalam beladiri balita tak memperhatikan intensitas dan kekuatan, namun lebih melihat posisi tubuh. Posisi tubuh yang tepat dapat membantu anak memiliki postur dan keseimbangan tubuh yang baik.
  • Meniti jalan di atas balok titian, seperti salah satu gerakan senam lantai yang menggunakan alat bantu balok. Senam lantai membantu para atlet untuk menjaga keseimbangan tubuh. Anak bisa mencontek adegan ini! Latihan  ini menguatkan bagian otot kaki Tibialis Anterior yang berperan penting saat anak berlari dan melompat, serta koordinasi antara mata dengan kaki.
  • Loncat satu kaki. Bertumpu  pada satu kaki merupakan gerakan yang efektif untuk melatih keseimbangan tubuh anak. Agar lebih dinamis dan tak membosankan, lakukan variasi gerakan melompat dengan menggunakan satu kaki, seperti permainan jaman dulu, dampu.
  • Meniru pesawat terbang. Berdiri dengan kaki satu, sambil merentangan kedua tangan dapat melatih keseimbangan tubuh dan kekuatan otot lengan serta kaki. Anak  juga belajar untuk representasi atau membayangkan bentuk dan gerak dari pesawat terbang. Minta anak menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri secara bergantian, agar lebih menyerupai gerakan pesawat terbang. Bila perlu buat adegan ada burung atau pesawat lain yang melintas. Makin seru ‘perjalanannya’ di udara, makin sering ia meniru gaya pesawat ini.
  • Twister. Permainan yang terdiri dari sebuah karpet plastic bergambar bulatan-bulatan berwarna dan papan pemutar atau spinner, yang bentuknya seperti jam, ini tidak hanya melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh anak, tapi juga mengenalkan aneka warna dan problem solving pada anak.
Anak yang tidak punya keseimbangan akan kesulitan mengontrol gerakan  tubuh (seperti kepala, pundak, tangan, atau kaki), berjalan sempoyongan dan sering jatuh atau menabrak sesuatu tanpa alasan,  takut ketinggian,  kesulitan belajar naik sepeda, serta  sulit diajak konsentrasi.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Melatih Bayi Menyusu Dengan Benar



 Hai bunda,... berikut ini tips melatih bayi menyusu dengan benar, semoga bermanfaat...

Bayi baru lahir perlu belajar cara menyusu yang benar, agar ia mendapat ASI dengan baik. Bunda dapat membantunya  dengan mempelajari keterampilan tersebut. Ini tahap-tahapnya:
  • Usahakan posisi menyusui sudah cukup nyaman, baik posisi Anda dan bayi dalam posisi duduk maupun berbaring.
  • Peluk bayi dan letakkan kepalanya pada siku Anda. Keseluruhan tubuh bayi menghadap Anda dengan dada dan perut menempel perut Anda dan tangannya seakan-akan memeluk Anda.
  • Pegang payudara Anda dengan empat jari di sisi bawah dan ibu jari di sisi atas. Jaraknya kurang lebih 3 cm dari pangkal puting.
  • Secara perlahan, sentuhkan ujung puting pada bibir bawah bayi. Maksudnya, untuk memancing bayi agar membuka mulutnya.
  • Setelah mulut bayi terbuka lebar-seperti saat ia menguap- dorong kepalanya yang ada di siku Anda ke arah payudara, sehingga sebagian besar aerola masuk ke dalam mulut bayi, dan lidahnya melakukan gerakan memerah. Ingat, bawa mulut bayi ke payudara ibu, bukan payudara ibu ke mulut bayi. 
(Sumber : ayahbunda.co.id)

24.4.15

Aturan Mandi Bagi Bayi Baru Lahir




Hai bunda,... berikut ini aturan mandi bagi bayi baru lahir, semoga bermanfaat...
 
Bayi baru lahir jangan langsung dimandikan. Bayi yang baru saja dilahirkan sebaiknya tidak langsung dimandikan. Beri selang saktu dua hingga tiga jam sampai kondisi bayi stabil. Hal ini untuk mencegah terjadinya hipotermi yaitu turnnya suhu tubuh bayi.  Turunya suhu tubuh bayi beberapa saat setelah lahir, bisa menganggu kerja organ tubuh dan tentu saja mengundang berbagai masalah kesehatan.

Berapa kali sehari bayi harus mandi? Tidak ada patokan pasti. Ada yang sekali sehari, ada yang dua kali sehari. Indonesia negara tropis dengan kondisi udara panas dan lembab. Jadi, memandikan bayi baru lahir sebanyak dua kali sehari, membuatnya lebih nyaman. Apalagi bayi usia 6 bulan ke atas yang aktif bergerak. Tubunya pasti banyak mengeluarkan keringat.

Waktu mandi yang tepat. Biasanya, orang tua memandikan bayinya sebelum minum susu atau makan. Hal ini agar bayi dapat menikmati mandinya tanpa kemungkinan muntah. Namun, jika Anda ingin memandikannya setelah makan, tunggu dahulu sepuluh menit. Demikian pula jika Anda ingin memandikannya seelah minum susu, tunggu sampai bayi bersendawa.

Memandikan bayi baru lahir (usia 0-3 bulan). Untuk bayi yang tali pusatnya belum lepas, perlu  perhatikan esktra. Karena, tali pusat yang selalu basah berisiko terkena infeksi. Bersihkan tubuh bayi yang tali pusatnya belum lepas dengan menyeka tubuhnya menggunakan air hangat bersuhu sekitar 29°C.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Penyebab Rambut Bayi Baru Lahir Ada Yang Tipis Dan Ada Yang Tebal



Hai bunda,... berikut ini penjelasan tentang rambut bayi baru lahir, ada yang tebal ada yang tipis, ternyata banyak yang mempengaruhinya, semoga bermanfaat...

Bayi lahir dengan penampilan rambut berbeda-beda. Ada yang rambutnya  tipis - bahkan nyaris botak - sebaliknya ada  yang tebal dan rapi seperti baru keluar dari salon. Ketebalan rambut bayi baru lahir dipengaruhi oleh tiga hal:
  1. Hormon ibu, khususnya hormon androgen atau hormon laki-laki yang antara lain menyebabkan tumbuhnya kumis dan rambut halus pada tubuh wanita. Bila bayi lahir dengan rambut tebal, mungkin karena pengaruh hormon androgen begitu kuat. Sebaliknya, bila tipis, mungkin pengaruh hormon lemah.
  2. Faktor genetik, tidak hanya berasal dari ibu dan ayah, tetapi juga dari nenek dan kakeknya.
  3. Faktor kecepatan tumbuh rambut. Kecepatan tumbuh rambut baru, setelah  rambut sementara rontok bergiliran dalam tiga bulan pertama kehidupan bayi, berbeda-beda antara bayi satu dengan bayi lainnya. Itu sebabnya, ada bayi yang rambutnya tetap sedikit hingga usia satu tahun, ada juga yang setelah satu tahun rambutnya lebat dan banyak.
Karena adanya faktor-faktor penentu itu, itu sebabnya dalam tradisi menggunduli rambut baru lahir, tidak serta merta akan membuat rambut bayi tumbuh lebih tebal.  Apabila bayi dipengaruhi oleh faktor genetika berambut tipis, sekali pun digundulinya berkali- kali, rambutnya tetap tipis juga!

Lanugo. Ini jenis rambut lainnya pada bayi, yaitu  rambut-rambut halus, tipis, dan cukup panjang yang menyelimuti bayi baru lahir - terutama yang belum cukup bulan - di wajah, lengan dan punggung. Lanugo atau rambut halus dibawa bayi dari dalam rahim. Tumbuh sejak janin berusia 5 bulan, biasanya lanugo rontok ketika janin berusia 7-8 bulan di dalam kandungan, hingga beberapa minggu setelah dia lahir.

(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Membentuk Pola Makan Sehat Bagi Balita




Hai bunda,... berikut ini tips membentuk pola makan sehat balita anda, semoga bermanfaat...
 
Sejak dini, balita perlu dibiasakan mengenal menu makanan sehat agar pola makannya tetap terjaga dengan baik kelak besar nanti.

Kesal karena balita kerap menolak makan sayur atau protein yang bergizi seperti tempe atau ikan? Jangan putus asa. Pandai-pandailah mengolah bahan makanan menjadi hidangan yang disukai anak agar menyantap makanan sehat bisa menjadi kebiasaan sampai ia dewasa nanti.

Makan balita sepenuhnya ditentukan oleh apa yang ibu sediakan, siapkan, dan sajikan sehari-hari. Apabila sejak mengenal makanan, di dapur, di kulkas, dan di atas meja makan selalu tersedia mie instant, rori, kue, atau es krim, maka makanan tersebutlah yang disukai oleh balita. Yang perlu dilakukan adalah:
  • Buatlah jadwal makan yang teratur seperti makan pagi-makanan selingan-makan siang-makanan selingan-makan malam, dengan interval kira-kira 3 jam.  
  • Berikanlah kue atau es krim dan sejenisnya bukan sebagai hadiah karena mau makan, tapi berikan pada jadwal makanan selingan.
  • Jangan memaksa balita makan, tapi berikanlah contoh makan yang lahap (terutama sayur) di atas meja makan.
  • Ciptakan suasana makan yang menyenangkan tanpa gangguan (jangan sambil menonton televisi atau bermain game). 
(Sumber : ayahbunda.co.id)

23.4.15

Tips Merawat Pusar Bayi

 
 
Hai bunda,... berikut ini tips merawat pusar bayi, semoga bermanfaat...
Karena takut melukai bayi Anda yang baru lahir, terkadang Anda takut merawat tali pusar bayi baru lahir. Ketakutan yang tak perlu jika mengikuti kiatnya berikut ini.

Apa, sih, istimewanya organ ini sehingga jadi momok ibu baru? Di masa janin, pusar bayi berupa tali dan fungsinya sebagai saluran suplai bahan makanan dari plasenta, sekaligus menyalurkan sisa metabolisme dan eksresi janin.

Setelah lahir, pemotongan tali pusar bayi yang dilakukan oleh dokter biasanya menyisakan bagian sepanjang beberapa sentimeter, yang nantinya akan lepas dengan sendirinya. Biasanya, tali pusar lepas sekitar 10-21 hari setelah bayi lahir.

Selama tali pusar belum lepas, perlu dilakukan perawatan secara cermat agar tidak terjadi infeksi.
  • Jaga kebersihan area pusar dan sekitarnya, serta upayakan selalu dalam keadaan kering.
  • Gunakan kapas baru pada setiap basuhan.
  • Agar tali pusar lebih cepat lepas, gunakan kain kasa pada bagian pusar yang terus dibalut sehingga mendapat udara cukup.
  • Saat membersihkan, pastikan suhu kamar tidak terlalu dingin.
  • Agar praktis, kenakan popok dan atasan dari bahan kaos yang longgar.
  • Lakukan acara bersih-bersih ini 1-2 kali sehari.
Persiapkan Perlengkapan. Sebelum merawat pusar bayi, siapkan dulu berbagai peralatan yang diperlukan.
  • Bola-bola kapas yang lembut dan steril.
  • Kain kasa yang bersih dan kering.
  • Air matang yang dingin.
  • Handuk lembut.
  • Popok bersih.
Segera ke dokter! Kunjungi dokter jika kulit di area sekitar pusar bayi memerah dan panas seperti terbakar. Bisa jadi ada infeksi yang disebabkan jamur atau hal lain. Kalau penyebabnya memang benar-benar infeksi, biasanya akan diberikan sedikit betadine.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Agar Bayi Bisa Tidur Nyenyak



Hai bunda,... berikut ini tips agar bayi bisa tidur nyenyak, semoga bermanfaat...

Lakukan 3 langkah istimewa berikut yang akan membuat bayi Anda menjadi rileks dan tidur lebih nyenyak.

1. Mandi. Mandi atau seka dengan air hangat (30ºC-35ºC). Gunakan sabun lembut untuk membuat bayi rileks dan siap tidur. Jadikan aktivitas ini sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan Anda dengan sang buah hati.

2. Pijat. Seusai mandi lakukan pijatan lembut yang dapat menenangkan bayi. Usapkan baby oil atau baby lotion secara merata ke telapak tangan Anda, lalu pijatlah perut bayi perlahan-lahan. Selanjutnya dengan gerakan lembut, usapkan tangan Anda mulai dari bahu turun ke pinggang, dari paha turun ke kaki dan naik lagi ke paha. Kemudian, pijatlah bagian bahu ke tangan dan kembali lagi ke bahu.

3. Saat tenang. Cipatkan suasan tenang, dengan me-ninabobokkan. Membaca dongeng atau memutarkan musik lembut. Taburkan bedak lembut ke tubuhnya untuk membuat si kecil menjadi lebih tenang dan rileks.

(Sumber : ayahbunda.co.id)

Beberapa Jenis Lemak Yang Baik Untuk Bayi


Hai bunda,... berikut ini beberapa jenis lemak yang yang sangat baik untuk bayi, semoga bermanfaat...

Lemak adalah 'bahan bakar' bernilai dua kali lipat jenis makanan lain. Jadi, meski sering dituding sebagai penyebab kegemukan, bayi butuh lemak untuk pertumbuhannya, sumber energi, serta pelindung dari rasa dingin.

Selain ASI, bayi 6 bulan bisa memenuhi kebutuhan lemak dari bahan pangan sumber lemak yang sedikit demi sedikit bisa Anda tambahkan ke dalam bubur atau nasi timnya. Berikut ini lemak-lemak yang baik untuk bayi.

#MENTEGA
Jenis lemak:
  • Mentega dibuat dari konsentrat susu cair, ditambah bahan lain seperti garam, air dan curd serta vitamin A, D, E, dan K yang tidk larut dalam air. dibanding margarine, rasa mentega lebih gurih dan aromanya lebih tajam.
  • Satu sendok makan mentega terdiri dari lemak 12 gram dan lemak jenuh 7,2 gram. Bila terlalu banyak dikonsumsi, kolesterol darah jadi makin tinggi, berikan pada bayi secukupnya.
Cara pemberian: Sebagai olesan roti atau campuran kue.
Kebutuhan: 5 gram per hari.

#MARGARIN
Jenis lemak:
  • Dibuat dari minyak jagung, kelapa sawit atau minyak kedelai. Biasanya diberi tambahan susu skim atau bahan kimia yang mirip rasanya dengan mentega dan difortifikasi vitamin A dan D untuk menambah butrisi, termasuk garam, zat pewarna dan zat pengawet (preservatives).
  • Satu sendok makan margarine mengandung lemak 12 gram danlemak jenuh 2,1 gram.
Cara pemberian: Oleskan ke roti, atau gunakan untuk menggorang atau menumis.
Kebutuhan: 5 gram per hari.

#SANTAN
Jenis lemak: Baik santan yang diperas dari daging kelapa maupun santan kemasan, semua sangat tinggi kandungan lemak jenuhnya.
Cara pemberian: Sebagai sampuran membuat buburm nasi tim, atau puding.sebaiknya berikan setelah anak berusia 1 tahun ke atas yang system pencernannya sudah jauh lebih kuat. Ada baiknya Anda konsultasikan dulu pad adokter gizi anak sebelum memberikan santan.
Kebutuhan: 15-25 ml per hari.

#MINYAK SAYUR
1. Minyak Wijen
Jenis lemak: Asam lemak omega-6 (asam linoleat).
Cara pemberian: Penambah cita rasa makanan dan kue.
Kebutuhan: 1 sendok the per hari.
2. Minyak zaitun
Jenis lemak: Asam lemak oleat (omega 9)
Cara pemberian: Bisa untuk menumis sayuran atau dicampurkan dalam makanan.
Kebutuhan: 10-15 gram per hari.
3. Minyak Jagung
Jenis lemak: Asam lemak omega-6 (asam linoleat).
Cara pemberian: Sebagai campuran dalam makanan. Minyak jagung sangat tidak tahan terhadap panas tinggi.
Kebutuhan: 15 gram per hari.

#IKAN
Jenis lemak:
  • 100 gram ikan kembung mengandung 2,2 gram EPA & DHA
  • 100 gram ikan tenggiiri mengandung 2,6 gram EPA dan DHA.
  • 100 gram ikan tuna: mengandung 1,6 gram EPA dan DHA.
  • 100 gram ikan tongkol: mengandung 1,4 gram EPA dan DHA.
Cara pemberian:
  • Bila ada riwayat keluarga yang alergi pada seafood berikan pad abayi di atas setahun.
  • Untuk bayi usia 9-12 bulan: daging ikan dihaluskan dan dibuat sup ikan atau dicamur dalam bubur atau nasi tim.
  • Untuk bayi usia 12 bulan ke atas: bisa dipanggang, ditim, digoreng, dan dibuat sup.
Kebutuhan: 75 gram per hari.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

20.4.15

Tips Merancang Waktu Bermain Dengan Balita Ditengah Kesibukan


 
 
 
Merancang waktu dengan balita, di tengah kesibukan bunda bekerja yang padat, memang bukan hal yang mudah. Jangan menyerah, bunda bekerja dapat mengikuti tips di bawah ini, sehingga waktu yang sedikit dapat Anda gunakan secara maksimal. Nah berikut ini tips merancang waktu bermain dengan balita ditengah kesibukan bunda, semoga bermanfaat...
  • Sediakan minimal 10 – 15 menit setiap hari untuk bermain dengan balita.
  • Fokus dalam kegiatan bermain dengan balita.
  • Siapkan waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat efektif dan efisien.
  • Perhatikan jumlah waktu, balita usia 1-2 tahun selalu mengajak main lagi dan lagi.
  • Buat jurnal atau catatan harian, sehingga bunda bisa membuat variasi agar balita tidak bosan.
  • Agendakan kegiatan bersama balita sebagai kegiatan wajib.
  • Atur waktu agar selalu ada untuk balita.
  • Berbagilah dengan pasangan.
 
Selain merancang waktu untuk bermain, Anda juga harus menjadi teman bermain yang menyenangkan untuk balita. Ingin tahu bagaimna caranya? Ikuti tips dibawah ini:
  • Orang tua harus selalu siap bermain kapanpun dengan balita.
  • Masuk ke dalam dunia balita, kenali apa yang disukai dan tidak disukainya.
  • Jangan terlalu banyak melarang balita ketika ia sedang bereksplorasi, lebih baik berikan alternatif kepadanya.
  • Buat berbagai macam variasi dari referensi yang ada, yang sesuai dengan minat balita.
  • Berikan stimulasi sesuai dengan tahap perkembangan balita.
  • Siapkan diri Anda untuk melakukan kegiatan dinamis seperti; melompat, menggendong, merangkak, dan berlari.
  • Selalu berkomunikasi dengan balita, ketika bermain.
Sudah tahu kan tips untuk bermain dengan balita? Selamat Bermain.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Agar Anak Suka Belajar Membaca



Hai bunda,... berikut ini tips agar anak suka belajar membaca, semoga bermanfaat...

Kenalkan angka dan huruf pada balita dengan cara menyenangkan. Salah satu cara mengajari anak membaca adalah dengan tidak mengenalkan huruf A, B, C dan seterusnya secara langsung. Tapi  bagaimana membuat anak  bersemangat untuk mengetahui bahwa rangkaian  kata-kata  yang Anda ucapkan memiliki arti dan cerita yang membuatnya ingin  belajar membaca,  karena tahu kegiatan itu penting dan menyenangkan. Cobalah beberapa cara di bawah ini:
  • Memberi label barang di rumah. Mulailah  dengan menempel label di  lemari,  kursi ke benda masing-masing di kamarnya. Lalu pindah ke ruangan lain, ruang tamu, dapur, dan seterusnya.  Cara itu memudahkan anak mengingat nama benda dan kalimat.
  • Membaca bersama. Saat membaca,  mintalah  ia memegang buku. Lalu dengan menggunakan jari, tunjukkan kalimat-kalimat yang sedang Anda baca.
  • Membaca dengan keras. Anak belajar membaca dengan cara meniru perkataan yang ia dengar. Atur intonasi dan pelafalan agar anak mendengar jelas setiap kata yang Anda ucapkan. Namun jangan berteriak, yang bisa membuat anak kaget.
  • Lewat puisi, nyanyian, flash card. Manusia terlahir memiliki kepekaan dan ketertarikan terhadap segala hal yang berhubungan dengan ritmis, alunan nada dan warna. Jadi, saat menyiapkan anak belajar membaca, masukkan ketiga unsur tersebut untuk menarik perhatiannya.
  • Membuat perpustakaan. Perpustakaan tak harus selalu ruangan besar dengan rak-rak buku.  Sebuah ruang  kecil pun bisa disulap menjadi perpustakaan.
  • Mendongeng adalah sebuah bentuk permainan yang tak mengenal usia dan jenis kelamin. Dongeng perlu disampaikan dengan baik agar anak bisa memahami isi ceritanya.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Beberapa Penyakit Yang Sering Di Alami Bayi Ditahun Pertamanya

 
 
 
Hai bunda,... berikut ini beberapa penyakit yang sering di alami bayi di tahun pertamanya...
 
Inilah 11 penyakit yang sering dialami bayi di tahun pertamanya. Kenali agar ibu tidak mudah panik ketika bayi tiba-tiba sakit, namun tetap waspada.
  1. Apnea (tidak bernapas spontan). Apnea merupakan penyakit dimana seseorang tidak bernapas selama beberapa detik secara spontan ketika tidur. Tidak hanya orang dewasa, bayi yang baru lahir dan khususnya bayi prematur pun bisa mengalami apnea.
  2. Sesak napas. Bayi yang mengalami sesak napas akan mengalami kesulitan saat menarik napas, atau napas bayi berbunyi disertai batuk. Waspada jika wajah bayi menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen.
  3. Ruam popok. Ruam popok merupakan penyakit yang membuat kulit bayi iritasi. Biasanya iritasi ini disebabkan karena pemakaian popok yang tidak benar.
  4. Kuning (jaundice). Penyakit kuning ini biasanya membuat kulit dan mata bayi berwarna kuning. Sampai batas-batas tertentu, penyakit ini tidak berbahaya, tapi ibu perlu waspada jika kuning pada bayi tidak kunjung hilang.
  5. Eksim susu (dermatitis atopi). Eksim susu merupakan salah satu masalah kulit paling umum ditemukan pada bayi. Mitosnya, dinamakan eksim susu karena ASI yang mengenai kulit di sekitar mulut bayi yang menyebabkan bercak merah. Benarkah?
  6. Batuk pilek. Virus bisa menjadi penyebab penyakit ini menyerang bayi. Segera bawa ke dokter jika bayi batuk pilek hingga kemampuan minumnya berkurang, atau tidak sembuh lebih dari seminggu.
  7. Infeksi saluran napas. Infeksi saluran napas merupakan segala bentuk infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas (ISPA). Tak jarang juga saluran pernapasan bawah. Infeksi saluran napas ini bisa saja terjadi pada bayi baru lahir (newborn).
  8. Infeksi telinga tengah. Infeksi telinga tengah menyerang salah satu bagian telinga, yaitu telinga bagian tengah atau daerah sekitar gendang telinga.
  9. Sembelit. Biasanya terjadi karena bayi kekurangan cairan atau akibat perubahan makanan dan dimulainya pemberian makanan padat pertama. Waspada jika sembelit masih terjadi sampai lebih dari satu bulan.
  10. Muntah. Muntah bisa terjadi karena bayi kekenyangan, terlalu banyak udara dalam lambung, dan sebagainya. Waspada bila bayi terus menerus muntah tanpa henti.
  11. Diare. Virus yang biasa disebut rotavirus seringkali menjadi penyebab diare, di samping penyebab-penyebab lainnya. Ibu harus waspada jika diare disertai darah.

Penyakit-penyakit tersebut di atas memang biasa dan mungkin terjadi pada bayi Anda sejak lahir hingga usia-usia tertentu. Tidak perlu panik, tapi jika kondisi semakin parah dan Anda harus waspada, sebaiknya segera bawa ke dokter.
 
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Pertolongan Pertama Ketika Bayi Sakit



Hai bunda,... berikut ini pertolongan pertama jika bayi anda sakit, semoga bermanfaat ya?

Jangan terus panik saat bayi sakit. Berikan segera pertolongan pertama ini saat bayi sedang sakit:
  • Diare: teruslah memberi bayi ASI saat ia diare,  agar terhindar dari dehidrasi. Namun, perlu diketahui, umumnya bayi yang mengonsumsi ASI dalam sehari memang bisa BAB 15 kali.
  • Muntah: Gendong bayi dengan kepala disandarkan ke pundak dan wajahnya mengarah ke samping atau belakang. Tepuk-tepuk atau elus punggungnya  pelan-pelan hingga ia bersendawa. Kemungkinan ia kebanyakan minum susu.
  • Step: Miringkan kepala anak untuk memudahkan cairan dari mulutnya saat kejang,  keluar , dan agar ia tidak tersedak. Longgarkan pakaian, jangan masukkan apa pun ke dalam mulutnya.  Jika kulitnya membiru. segera telepon dokter atau bawa ke rumah sakit.
  • Demam tinggi: Beri anak demam minum yang banyak, karena demam bisa mengakibatkan kekurangan cairan. Kompres tubuhnya dengan air hangat, dan bila demam mencapai 37 derajat Celcius, beri  obat penurun panas. Penyebab panas pada bayi biasanya karena infeksi atau hendak tumbuh gigi.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

18.4.15

Tips Mengatasi Balita Yang Penakut



Hai bunda,... balita anda termasuk penakut? Nah berikut ini tips mengatasi balita yang penakut, semoga bermanfaat...
Ketakutannya terhadap beberapa hal mencerminkan kematangan kognitif si 3 tahun. Dalam salah satu bab Baby & Child Care – 8 edition, yang ditulis ahli perkembangan anak, dr. Benjamin Spock, terdapat dua faktor penting yang memengaruhi pembentukan rasa takut pada balita, yaitu tingkat kematangan emosi dan kemampuan kognitif untuk memprediksi. Semakin matang emosi dan semakin baik kemampuan prediksi, maka semakin kecil rasa takut anak. Pada saat yang bersamaan, kemampuan anak berimajinasi juga berkembang sangat baik pada usia ini. Akibatnya, tanpa bisa dicegah anak dapat menghubungkan hal-hal nyata yang dilihatnya dengan imajinasi yang muncul dari benaknya. Berikut beberapa ketakutan si 3 tahun beserta cara mengatasinya:

- Takut Air
Bila ditelusuri, munculnya rasa takut air pada balita sebagian besar bermula dari kejadian tak menyenangkan yang berhubungan dengan air. Misalnya, saat dimandikan di bak mandi, anak terlepas dari tangan Anda dan sempat terbenam di dasar bak mandi, meski airnya dangkal.

 Atasi dengan Identifikasi dulu penyebab si 3 tahun takut air. Lalu modifikasi pengalaman tak menyenangkan anak terhadap air dengan teknik asosiasi. Caranya, ketika anak akan mandi, gunakan air yang tidak terlalu dingin atau pun panas. Basahi tubuh anak sedikit demi sedikit. Ketika berenang, ajak anak duduk di pinggir kolam terlebih dulu, kemudian minta ia memasukkan kakinya ke dalam kolam sebelum kemudian dituntun masuk ke dalam kolam kecil. Jika anak masih menolak, jangan paksa segera “bersahabat” dengan air. Ceritakanlah pengalaman mengasyikkan Anda sewaktu kecil yang melibatkan air.

- Takut Ketinggian
Balita Anda yang dahulu pemberani, kini berubah menjadi takut dengan ketinggian. Wajar, karena seiring bertambahnya usia, balita akan memiliki perkembangan emosi yang signifikan, ia mulai mengenal rasa takut. Logika berpikir dan pemahaman mengenai hubungan sebab-akibat si 3 tahun juga semakin berkembang. Ia mulai memahami konsep ‘sesuatu bisa jatuh dari ketinggian atau dari atas ke bawah’. Atau ia mengalami pengalaman buruk yang berkiatan dengan ketinggian, misalnya pernah jatuh di tangga.

Atasi dengan Jangan paksa anak untuk naik lebih tinggi, sebaliknya biarkan ia memutuskan sendiri di ketinggian seperti apa  ia merasa nyaman. Ajak ia berulang-ulang mencapai ketinggian yang diputuskannya itu. Setelah ia terbiasa, maka ia akan mencoba lebih tinggi lagi. Ajak bermain pura-pura sebagai penerjun payung atau pilot pesawat terbang. Hal ini bermanfaat untuk mengalihkan kecemasannya pada hal-hal seru yang dapat ditemuinya saat berada di ketinggian.

- Takut Gelap
Sebagian besar balita takut berada di dalam kegelapan karena baginya banyak hal tak terduga bisa terjadi. Saat berada di dalam gelap, si 3 tahun pun tiba-tiba membayangkan sesosok monster yang siap menyergapnya. Balita Anda belum dapat membedakan antara realita dan fantasi. Atau bisa jadi si kecil trauma akibat pernah mengalami mati listrik ketika tengah sendirian di kamar atau ruang bermainnya.

Atasi dengan Sikapi rasa takutnya dengan empati dan gali sumber ketakutannya. Kalau akibat ia tak sengaja menonton film horror, jelaskan bahwa yang dilihatnya bukan sesuatu yang nyata dan tidak akan ada monster yang akan menyerangnya. Katakan pada anak, meski kurang nyaman, dalam gelap ada banyak aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan. Ciptakan rasa aman, misalnya dengan membekalinya senter kecil, sewaktu-waktu terjadi mati listrik.

- Takut Suara
Suara yang mengejutkan dan tidak terduga seperti petir atau bunyi mesin yang keras seperti penghisap debu atau blender, menakutkan bagi balita. Namun meski ia takut, seringkali dia juga penasaran, ingin tahu sebenarnya benda yang ditakutinya itu apa, sih?

Atasi dengan Biarkan ia melihat dan mengobservasi dari dekat benda yang suaranya "menakutkan" itu, tapi pastikan mesinnya dalam keadaan mati, tidak teraliri listrik dan dalam pengawasan Anda. Ajak balita untuk mencoba menyentuhnya. Beritahu anak jika Anda ingin menyalakan alat-alat tersebut. Begitu juga saat Anda melihat kilat, katakan kepada anak bahwa sebentar lagi akan ada suara petir yang keras. Anak biasanya lebih bisa mengatasi ketakutannya jika dia bisa belajar memprediksi kapan hal yang menakutkan itu akan terjadi.

- Takut Hewan
Hampir semua anak pernah didera rasa takut pada hewan seperti ular, ayam, bebek, kecoa, termasuk hewan peliharaan keluarga seperti anjing dan kucing yang tergolong jinak. Penyebab munculnya rasa takut si kecil terhadap binatang pun beragam, di antaranya akibat ia pernah diserang atau dikejar oleh hewan tersebut. Atau ia merasa kaget dan geli saat menyentuh bulu atau kulit hewan-hewan tersebut.

Atasi dengan Tidak memaksa anak mendekati hewan apalagi sampai menyentuhnya. Biarkan ia melihat dan menyentuh hewan atas kemauannya sendiri. Ajak  ia menonton film tentang hewan, terutama yang menampilkan interaksi dengan manusia. Ajarkan pula anak untuk berinteraksi bersama hewan peliharaan dengan cara yang aman, yaitu dengan tidak memukul, menarik ekor atau mengganggu hewan yang sedang makan atau tidur.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Mengatasi Anak Tantrum Manipulatif

 
Hai bunda,... berikut ini tips mengatasi anak tantrum manipulatif, semoga bermanfaat... 
Merengek hingga menangis meraung-raung supaya keinginannya terpenuhi adalah gejala dari tantrum manipulatif pada anak. Jangan terus dituruti, segera koreksi perilakunya karena ini bukan fase perkembangan yang normal.  Beberapa cara berikut bisa mencegah dan mengurangi perilaku tantrum manipulatifnya.
  • Pahami lebih dulu tuntutan atau keinginan anak. Anda tak harus serta merta menuruti atau lebih ekstrim langsung menolak.  Sejauh itu adalah permintaan yang wajar sesuai kebutuhan anak. Jika ingin memenuhi keinginannya, beri jeda antara saat anak meminta dengan saat Anda memenuhi permintaannya. Ini untuk melatih anak menunda pemenuhan keinginan.
  • Hindari mengumbar janji. Tidak setiap keinginan anak bisa Anda penuhi, itu betul. Tapi mengumbar janji untuk menghindari rengekan bukan cara yang tepat. Anak selalu ingat janji, dan dia akan selalu menagihnya hingga terpenuhi. Anak seringkali minta sesuatu hanya untuk memuaskan rasa inginnya. Jelaskan padanya bahwa keinginan tidak sama dengan kebutuhan.  Memberi janji tanpa menepati, mengajarkan anak untuk ingkar janji.
  • Kenali tangisannya. Saat mulai menangis karena  keinginannya tidak terpenuhi, perhatikan tingkahnya. Sambil menangis, anak akan melirik pada Anda  untuk memastikan kegalauan hati Anda. Lihatlah! Anak akan memeras-meras matanya untuk mengeluarkan air mata. Ini pertanda dia sedang memanipulasi perasaan Anda.
  • Berikan time out, bila anak mulai   bertindak destruktif karena tuntutannya diabaikan. Misalnya memukul dan merusak barang-barang di sekitarnya. Masukkan dia ke dalam kamar, jelaskan bahwa dia tidak boleh merusak dan boleh keluar dari kamar setelah tenang.
  • Peluk anak jika time out tidak berhasil. Jelaskan bahwa perilakunya tidak bisa diterima dan jelaskan padanya bahwa apa yang Anda lakukan adalah bentuk cinta Anda padanya.
  • Bawa anak masuk ke mobil atau toilet jika mulai memanipulasi Anda di tempat umum.  Tunggu sampai anak tenang. Jelaskan, bila dia tidak bisa berhenti merengek, Anda akan mengajaknya pulang.  
  • Tenangkan diri Anda bila di tempat  umum, agar tidak terjebak dalam permainan anak. Bila panik, Anda akan segera menghentikan tangisnya dengan memenuhi tuntutannya.   
  • Menjauhlah sesaat, masuk kamar dan tenangkan diri jika Anda mulai galau  dan bingung apa yang sebaiknya dilakukan. Tarik nafas, jernihkan pikiran. Saat anak tenang, ajak melakukan kegiatan lain. Membahas kembali keinginan anak yang tak bisa Anda penuhi, akan memancing kembali rengekannya.
  • Abaikan tangisnya, ketika anak bersiap merengek dan menangis mempermainkan emosi Anda. Putarlah musik, dan berjogetlah di hadapan anak tanpa menatap matanya. Sadar tangisnya tak dapat  mengubah keputusan Anda, anak akan berhenti memainkan perasaan Anda.
  • Konsisten terhadap keputusan. Jika Anda memang tidak ingin mengabulkan keinginan ana, tetaplah teguh pada pendirian dan jangan ‘terjebak’.  Bila Anda luluh, akan semakin menguatkan pemahaman anak bahwa Anda mudah dipermainkan.
  • Ajak anak ke kamar mandi, jika dia pura-pura menangis dan pura-pura ingin muntah. Anak akan menggunakan segala cara untuk menggoyah pendirian Anda. Biasanya ketika anak menangis sampai muntah, Anda akan memeluknya.  Dalam hal ini Anda tetap harus jeli melihat kepura-puraan itu. Ajak anak ke kamar mandi, katakan bahwa dia tidak boleh muntah di sembarang tempat. Malu usahanya tak berhasil, anak takkan melakukannya lagi.
  • Beri contoh, bahwa Anda bukan orang yang impulsif ingin seketika memenuhi keinginanya. Ungkapkan ini pada anak, misalnya “Tadi di toko ada tas bagus banget. Warnanya bunda suka. Tapi, setelah bunda pikir, bunda masih punya tas lain yang masih bagus, jadi bunda nggak beli.”
Cara-cara di atas hanya akan berhasil jika Anda konsisten dan kompak menerapkannya dengan anggota keluarga lain, seperti suami, nenek, kakek dan lainnya. 
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Membantu Mata Bayi Agar Dapat Melihat Dengan Baik





 Hai bunda,... berikut ini tips agar mata bayi dalam perkembangannya dapat melihat dengan baik, semoga bermanfaat...

Mata bayi mengalami perkembangan bertahap hingga akhirnya bisa melihat obyek dengan jelas. Penuhi kebutuhan bayi untuk mengembangkan indera penglihatannya melalui kegiatan dan dukungan sesuai tahap perkembangan matanya.

Ketika bayi membuka matanya untuk pertama kali, semua yang disekelilingnya masih tampak samar. Sampai usia sekitar 3 bulan, meski jarak pandangnya makin luas, bayi belum mampu memfokuskan kedua matanya pada satu objek. Baru setelah memasuki usia sekitar 8 bulan, bayi mampu melihat segala sesuatu dalam persepsi 3 dimensi secara sempuna.

Aktivitas yang pendukung. Penglihatan sebagai salah satu panca indera seperti indera lainnya, perlu dirangsang karena merupakan salah satu media belajar untuk mencerdaskan anak, di antaranya:
  • Sering menatap mata bayi dalam jarak pandang 25 cm. Lakukan saat menyusui, saat mengantar tidur sambil bersenandung atau memandikan. Biarkan bayi juga mengenali wajah Anda.
  • Ajak ia bicara agar dapat melihat dan menikmati ekspresi wajah Anda ketika memandikan, menjemur, mengganti popok atau bermain bunyi-bunyian.
  • Gerakkan mainan berwarna cerah ke kanan dan ke kiri agar ia mengikuti arah gerak mainan.
  • Gantungkan mainan aneka warna dan bisa berputar di atas boks tidurnya, di posisi yang mudah terlihat bayi.
  • Berikan mainan dilengkapi cermin ketika usianya memasuki 6 bulan, ajak bermain “ciluk ba”
  • Sering-sering ajak keluar rumah agar ia melihat pemandangan berbeda.
Waspada jika:
  • Bayi tidak pernah melihat wajah Anda saat disusui atau diajak bicara
  • Mata bayi tidak mengikuti arah mainan berwarna yang Anda gerakkan
Apabila Anda mencurigai gejala yang tidak wajar, seperti, tidak adanya respon apabila disentuh, atau tidak ada kontak mata ketika Anda sedang dalam jarak pandang 25 – 30 cm, segera periksakan bayi ke Klinik Tumbuh Kembang Anak atau rumah sakit bagian tumbuh kembang anak.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

16.4.15

Tips Merawat Anak Yang Sedang Batuk



 Hai bunda,... berikut ini tips merawat anak yang sedang batuk, semoga bermanfaat...

Batuk sangat membuat anak tidak nyaman. Bahkan bisa mengurangi nafsu makan dan kurang tidur, karena  anak lebih ‘sibuk’ batuk-batuk. Lakukan perawatan ini saat anak batuk:
  • Jika batuknya berdahak, telungkupkan anak di pangkuan, kemudian tepuk-tepuk punggungnya agar dahaknya segera keluar. Jangan berikan obat-obatan yang menekan batuk, karena risiko infeksi akan meningkat jika dahaknya tidak keluar.
  • Jika anak batuk pada malam hari, tidurkan dia dengan bantal yang cukup tinggi sehingga kepala dan bahunya tersandar pada bantal. Posisi ini menghindari cairan dari hidung turun ke tenggorokan, sehingga bagian belakang tenggorokannya tidak teriritasi untuk batuk.
  • Untuk menenangkan tenggorokannya yang gatal, berikan air jeruk hangat yang diberi madu.
  • Beri anak banyak minum air putih sehingga dahaknya encer dan mudah keluar.
  • Jika batuknya “mengonggong,” bantulah anak bernapas lebih lega dengan penguapan sekitar 20 menit. Bisa dengan air panas di ember, atau dengan membuka bathtub air panas sehingga kamar mandi penup uap air panas.
Kapan ke dokter?
  • Batuk tidak reda setelah 3-4 hari.
  • Tidur malam terganggu.
  • Ada benda asing di tenggorokan yang tidak bisa dikeluarkan sekalipun dengan batuk-batuk yang kuat.
  • Batuk disertai mengi.
  • Batuk berdahak, kecuali jika ia baru saja mimisan, maka bisa saja batuknya disertai darah.
  • Mengalami kesulitan bernapas, sehingga bibir, wajah, dan lidah berwarna biru.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

8.4.15

Beberapa Tahapan Ketrampilan Makan Bayi



 Hai bunda,... berikut ini beberapa tahapan ketrampilan makan bayi, sudah sampai tahap mana ketrampilan makan bayi anda?

Keterampilan memasukkan makanan ke dalam mulut berkembang pada setiap usia. Dimulai usia 6 bulan, keterampilan makan anak terus berkembang hingga ia betul-betul mahir. Menggunakan sendok, memakai garpu, sendok dan garpu hingga sumpit untuk makan mi. Keterampilan ini  berkaitan dengan koordinasi visual dan gerak, serta koordinasi tangan-mata.
  • Usia 6 bulan. Ketika bayi memegang benda, fokusnya pada benda, bukan pada tangannya. Ia mengeksplorasi benda, termasuk kakinya sendiri dengan kedua tangan dan mulutnya.
  • Usia 7-9 bulan. Bayi mulai paham ada benda yang bisa dipegang, ada yang tidak.
  • Usia 10-12 bulan. kekuatan otot lengan, pergelangan tangan dan telapak tangannya cukup  kuat menopang tubuhnya dan semakin memadai untuk aktivitas makan sendiri.
  • Usia 12-15 bulan. Anak sudah lebih lancar makan sendiri, tapi belum bisa menggunakan sendok atau garpu untuk makan buah.
  • Usia 15-24 bulan. Makan menggunakan sendok dapat dilakukan anak usia ini. Keinginannya mencoba menggunakan sendok sangat kuat.  Didukung keterampilan koordinasi lengan-mata-mulut, anak akan bekerja keras untuk makan menggunakan sendok.
  • Usia 24 bulan ke atas. Keinginan anak untuk mencoba berbagai peralatan makan muncul di usia ini, termasuk mencoba sumpit untuk makan mi dan garpu untuk menusuk buah.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Bayi Masuk Sekolah? Boleh Apa Tidak???




 Hai bunda,... sebenarnya boleh apa tidak masih bayi sudah disekolahkan? Berikut ini penjelasannya, semoga bermanfaat ya?

Kesadaran para bunda akan pentingnya stimulasi untuk bayi, tak diimbangi dengan waktu yang cukup.  Membaca buku, majalah atau browsing internet untuk belanja ilmu tentang stimulasi, tak sempat mereka lakukan. Sekolah bayi yang dinilai sebagai tempat yang tepat untuk meninggalkan bayi mereka selama bekerja, menjadi pilihan.

Apa itu sekolah bayi? Tempat  para bayi melakukan kegiatan untuk merangsang kemampuan motorik (kasar dan halus), seperti berguling, merangkak, berdiri, berjalan dan sebagainya. Bayi dilatih selama  50-60 menit, satu kali seminggu. Ada juga sekolah yang menambahkan latihan-latihan atau kegiatan yang ditujukan untuk menstimulasi aspek kecerdasan otak  seperti membacakan cerita dan menyanyi.   

Perlukah bayi sekolah? Merangsang kepandaian motorik bayi bisa dilakukan di rumah. Namun Bunda yang bekerja di luar rumah mungkin merasa khawatir pengasuh anak di rumah tidak dapat memberikan stimulasi yang tepat. Tapi jika Anda hanya menyerahkan bayi ke sekolah bayi dan semua aktivitas  tidak diulang lagi di rumah, maka latihan yang diberikan di sekolah tidak bermanfaat. Bayi cukup dilatih di rumah  dengan stimulasi yang merangsang perkembangan motoriknya. Banyak yang bisa dilakukan di rumah, misalnya: bermain terowongan dengan menggunakan kain panjang untuk latihan motorik kasar, memegang kain perca untuk melatih motorik halus dan memberinya berbagai mainan yang sesuai usianya.

Sekolah bayi untuk apa?
  • Sosialisasi. Melatih anak bersosialisai sebenarnya dapat dilakukan di rumah. Misalnya anak diajak berkenalan dengan anak sebaya di sekitar rumah,  atau  diajak ke playground  agar bayi bisa melihat anak-anak seusianya. Memasukkan anak ke sekolah bayi bisa menjadi pilihan bila anak tinggal di rumah  dengan lingkungan sekitar  tidak ada playground atau teman sebaya, sehingga  ia harus di rumah saja.
  • Untuk menstimulasi otak. Stimulasi otak bisa dilakukan di rumah. Yang penting orang tua paham  perkembangan otak anak.  Bila bayi dilatih sesuatu yang belum waktunya mencapai kematangan untuk hal itu, latihan tidak ada gunanya.  Menstimulasi otak bayi dapat Anda lakukan sendiri, asalkan Anda mengerti tahap perkembangan anak di usia itu. Misalnya anak usia 12 bulan sudah bisa membalik halaman buku,  Anda bisa sediakan buku anak-anak yang tidak bisa sobek. Di usia  satu tahun, bayi mencapai kematangan di bidang bicara. Maka, ajaklah anak bicara.
Jangan Terlalu Berharap
  • Sekolah bayi akan membuat anak  menjadi lebih pandai dalam kemampuan motoriknya. Tunggu dulu! Faktor kematangan pegang peran penting dalam hal ini.  Sekalipun bayi dilatih  tapi otot-ototnya belum matang, bayi  tetap tak dapat melakukan aktivitas motorik yang diharapkan. Misalnya, orangtua berharap anaknya akan bisa jalan sebelum usia 12 bulan tapi  otot-otot kaki anak belum matang, maka tidak dijamin latihan akan membuat anak bisa berjalan. Jangan   berharap dengan memasukkan anak ke sekolah bayi, bayi akan cepat berkembang kepandaian motoriknya.  
  • Anak tampak berkembang karena disekolahkan. Hilangkan pikiran ini dan jangan lengah, menyerahkan semuanya kepada pihak sekolah sehingga tidak memberikan stimulasi di rumah.  Sekolah hanya membantu dan Anda harus tetap memberikan stimulasi dan latihan di rumah.  
Memilih sekolah bayi
• Tidak  jauh dari rumah.
• Pastikan  programnya  sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bayi Anda.
• Jangan ragu untuk menanyakan kompetensi pengajarnya.
• Perhatikan sarana dan prasarananya apakah sudah sesuai untuk perkembangan bayi.

(Sumber : ayahbunda.co.id)

Jawaban Bijak Ketika Balita Mulai Membantah



Hai bunda,... balita anda mulai suka membantah? Nah berikut jawaban yang bijak dan jawaban yang harus dihindari ketika mengahadapi balita yang membantah, semoga bermanfaat...

Ketika membantah, anak mengembangkan ketrampilan berbahasa, karena membantah memerlukan perbendaharaan kata, kemampuan menyusun kalimat, dan berpikir nalar. Jangan heran bila bantahannya terkadang asbun (asal bunyi). Namanya juga belajar! Jawab dengan bijak.

1. "Terserah kamu, deh! Bunda nggak mau tahu."  
Analisa psikolog: bukan jawaban tepat. Bila diberi jawaban ini, anak balita betul-betul akan melakukan kehendaknya dengan seenaknya. Jangan jemu untuk mengatakan apa yang sebenarnya atau seharusnya, kepada anak.

2. "Pokoknya kamu harus menurut kata Ibu, titik!"  
Analisa psikolog: jawaban ini otoriter dan tidak memberi solusi bagi masalah.  Justeru membuat anak takut beragumentasi, sebab tidak diberi kesempatan berbicara.

3. "Diam! Jangan jangan membantah ayah."
Analisa psikolog:  jawaban ini juga otoriter dan tidak memberi solusi bagi masalah. Selain tidak tepat, jawaban ini tidak baik bagi perkembangan berbicara anak karena sejak kecil ia banyak dibungkam. Bila anak memang selalu membantah, tidak ada cara lain kecuali mendengarkan alasannya.

4. "Jadi, kamu maunya apa?"
Analisa psikolog: memberi anak kesempatan mengemukakan pendapat, asal diucapkan dengan relaks -tidak marah. Ketika anak sudah menyampaikan keinginannya, Anda harus meluruskan jika keinginannya kurang  tepat.  Bila keinginannya masih bisa diterima, tidak ada salahnya diluluskan.

5. "Hebat, kamu sudah bisa membantah bunda, ya!"
Analisa psikolog:  jawaban ini mengandung kata-kata pujian, tetapi sebenarnya sinikal, tidak sungguh-sungguh memuji. Bagi balita, kata-kata terselubung seperti ini membingungkan, karena dia tidak tahu apa sebenarnya  maksud Anda.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Anak Mudah Lupa? Ini Trik Menghadapinya...



 Hai bunda,... berikut trik menghadapi anak balita yang mudah lupa, semoga bermanfaat...

Kemampuan memori jangka pendek anak balita 2-3 tahun masih sangat singkat, sehingga dia butuh repetisi, pengulangan dan harus diingatkan terus-menerus.  Akan lebih mudah mengingat bila kita menggunakan alat bantu. Lakukan ini:
  • Gunakan papan tugas yang mudah dilihatnya, dimana bisa menempel daftar “tugas” anak dalam satu hari, seperti: menggosok gigi, minum vitamin, tidur siang. Gunakan gambar-gambar dan alat tulis warna-warni yang menarik, karena anak belum bisa membaca.
  • Tandai tugas yang selesai. Minta anak menandai tugas yang telah ia selesaikan pada hari itu, dengan stiker penanda atau tanda checklist. Ini juga bagian  dari latihan mengingat aktivitas rutinnya setiap hari.
  • Ingatkan dengan lembut tapi tegas. Gentle reminder akan membuat anak tetap berada di jalur yang benar dalam menjalankan kesehariannya dan meminimalkan lupa.  Misalnya, saat dia ingin naik sepeda, ingatkan, “Helm-nya sudah dipakai?”. Ketika Anda menelepon dari kantor, tanyakan “Sudah makan buah hari ini?” Rajinlah bertanya dan mengingatkannya.
  • Instruksikan tugas dengan singkat. Kapasitas otak anak 2-3 tahun belum bisa menangkap instruksi panjang lebar. Instruksikan saja secara singkat dan jelas: “Selesai main, masukan mainanmu ke kotak.”
  • Puji bila ia melakukan sesuatu tanpa diingatkan. “Pintar, kamu ingat untuk menyikat gigi sebelum tidur!” Dengan memujinya secara spesifik, Anda  mendorongnya untuk  kembali berusaha mengingat tugas tersebut di lain hari. Lama-lama tugas atau jadwal harian tersebut akan menjadi  bagian alamiah dari anak, sehingga dia semakin sedikit butuh diingatkan.
  • Mengingat  angka dengan asosiasi. Anak usia 2-3 tahun sudah bisa mengingat  angka, apalagi jika ia dibantu mengingat dengan cara mengasosiasikan angka 1 dengan “ tiang listrik”, 2 dengan “bebek” , 3 dengan “cacing”, 4 dengan “kursi”, dan sebagainya.  Kemampuan mengingat angka merupakan dasar keterampilan berhitung kelak.
  • Membantu anak mengingat kembali kejadian. Peristiwa indah, kejadian  penting, patut dikenang oleh anak. Cara agar anak selalu mengingatnya adalah dengan menceritakannya ulang sambil mengajaknya menghingat kembali. Kaitkan dengan sesuatu yang saat ini sedang ia lakukan atau berada di hadapannya. Misalnya, ketika membacakan ia buku tentang pesawat terbang, ingatkan dia perjalanan naik pesawat pada liburan bulan lalu.
  • Mengingat wajah dan nama orang, penting agar anak mengenal anggota keluarga dengan lebih baik. Teknik membantunya mengingat adalah dengan memintanya menyebutkan nama si kerabat, minta ia mengulangnya beberapa kali, menggunakan nama kerabat tersebut dalam percakapan (“Kue pemberian tante Lala kemarin enak, ya. Kamu suka kue buatan tante Lala?”) dan menghubungkan nama tersebut dengan sesuatu yang dikenal anak, misalnya tante Lala dengan karakter Lala di film Telletubbies kesukaannya.
(Sumber :ayahbunda.co.id)

Penyebab Berat Badan Bayi Turun Dan Cara Mengatasinya




 Hai bunda,... berikut ini penjelasan tentang penyebab berat badan bayi turun dan cara mengatasinya, semoga bermanfaat...

Berat badan bayi turun di minggu pertama itu normal. Di dalam kandungan, tubuh bayi mengandung banyak air. Kelebihan sekian puluh gram ini akan dikeluarkan setelah ia lahir, terutama melalui urine. Namun waspadai jika berat bayi kembali ke berat lahir dalam 2-3 minggu setelah lahir.

Penyebab lain:
  • Bila ada masalah menyusui sehingga bayi tidak mendapat ASI dengan lancar dan nyaman. Itu berarti asupan gizi bayi tidak terpenuhi.
  • Kelainan sistem organ dalam tubuh bayi, seperti sistem pencernaan, sistem hormonal, sistem imunologi.
  • Penyakit kronis, misalnya tuberkolosis.
Berapa turunya? BB bayi baru lahir berkisar antara 2.500-4.000 gram. Pada minggu pertama, akan turun rata-rata 7% paling tinggi 10%. Kemudian, pada minggu kedua akan naik lagi sehingga pada usia paling lama 14 hari sudah kembali berat lahir. Untuk bayi prematur, pencapaian kembali berat lahir akan berlangsung lebih lama, sekitar 3 minggu. Karena, kandungan cairan di dalam tubuhnya lebih banyak dibanding bayi yang lahir cukup bulan. Rata-rata berat badannya bisa turun 10% dan paling banyak 15%.

Apa akibatnya? Tidak ada akibat yang berarti, sebab yang ‘menghilang’ dari tubuh bayi adalah cairan yang dibawa sejak lahir. Bahkan, dengan adanya mengurangan cairan tubuh, adaptasi sistem pernapasan dan kardiovaskular menjadi lebih mudah, kecuali jika turunya melebihi yang dianggap wajar.

Bagaimana mendongkraknya?
  • Susui bayi sesering mungkin paling tidak 2 jam sekali dengan posisi dan pelekatan yang benar. Pastikan bayi selesai menyusu pada satu payudara Anda sampai kosong sebelum pindah ke payudara lain. Pijat payudara Anda beberapa menit sebelum menyusui, agar saluran ASI lancar.
  • Lakukan kontak fisik sesering mungkin dengan bayi.
  • Tidurlah dengan bayi. Kedekatan ini dapat meningkatkan kadar hormone prolakstin dan hormon oksitosin dalam tubuh Anda, serta menambah frekuensi menyusui.
  • Pijat bayi karena terbukti meningkatkan kinerja pencernaan dan pertambahan berat badan bayi. Pelajari teknik pijat bayi yang benar. Hindari pemberian asupan gizi selain ASI. Seperti susu formula.
Benarkah bersifat individual? Ya. Jumlah pertumbuhan badan bayi berbeda-beda, ada yang sedikit, ada yang banyak. Karenanya, Anda tidak perlu membandingkan bayi Anda dengan bayi yang lain. Kurva pertumbuhan yang bisanya digunakan untuk mengukur pertumbuhan bayi adalah kurva Lubchenko. Dengan kurva ini, Anda akan lebih mudah memantau pertumbuhan bayi. Angka-angka tersebut bersifat individual. Yang perlu Anda perhatikan adalah pertambahan atau penurunan berat badan bayi masih dalam kisaran normal.

Apakah indikator bayi sehat hanya dilihat dari BB? Tidak! Dokter anak selalu membandingkan tiga komponen pengukuran antropemetri: berat badan, tinggi atau panjang badan, dan lingkar kepala sebagai tolok ukur kesehatan bayi, apakah proporsional atau tidak. Ukuran-ukuran ini akan dicantumkan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) sebagai sarana untuk memanatau kesehatan bayi.

Ke dokter jika:
  • Berat badan bayi tidak bertambah 15 gram setiap hari setelah usia 2 minggu.
  • Berat badan bayi tidak kembali ke berat lahir dalam 2-3 minggu setelah lahir.  
  • Berat badna bayi tidak bertambah minimal 300 gram pada bulan pertama dan minimal 500 gram sampai usia 6 bulan.
  • Apabila angka dalam kurva Lubchenko (berat dan tinggi badan, lingkar kepala) menetap atau menurun dibandingkan angka sebelumnya.
  • Tanda-tanda tersebut bisa menjadi gambaran bayi sakit atau mengalami gangguan metabolisme.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Melatih Balita Belajar Tanggung Jawab




hai bunda,... berikut ini tips melatih balita anda belajar tanggung jawab, semoga bermanfaat...
 
Anak belajar tanggung jawab bisa dimulai dengan hal-hal kecil. Beri kesempatan ia melakukan sendiri apa yang mampu ia kerjakan, tanpa paksaan.

Anak 5 tahun bisa diberi tanggung jawab. Anda dapat mulai dari  hal-hal kecil kesehariannya. Perhitungkan pula porsi tanggung jawab agar proporsional bagi anak seusianya.

Misalnya Anda tidak nyaman melihat anak ogah-ogahan saat  disuruh mandi atau menyiapkan diri untuk pergi  sekolah. Gunakan momen ini untuk mengajar tanggung jawab, antara lain dengan memintanya berpakaian dan bersepatu sendiri tanpa Anda bantu. Setelah itu ia dapat mengambil sarapannya dan makan sendiri tanpa mengganggu kesibukan pagi Anda.

Yang penting, anak menjalankan tanggung jawabnya tanpa merasa dipaksa. Jika ia mengerjakan tugasnya dengan baik, ia senang Anda memberinya pujian atau ia merasa sudah  menjadi 'anak besar' yang bisa diandalkan. Anak pun memiliki rasa percaya diri tinggi.

Untuk membantu anak belajar tanggung jawab, Anda perlu  mengingatkan apa saja yang ia perlukan untuk menjalankan tanggung jawabnya. Saat Anda tahu makanan ikannya hampir habis, tanyakan kapan ia perlu membeli makanan ikan lagi.

Ciptakan suasana menyenangkan ketika menjalankan tanggung jawab Misalnya, saat menyirami tanaman, Anda bisa mengajaknya bermain air sekaligus.

Bisa saja terjadi  di suatu hari si  5 tahun mogok menjalankan tanggung jawabnya. Sebaiknya Anda tak mengungkapkan rasa kecewa atau marah karena ulahnya. Lebih baik katakan dengan halus, ”Biasanya kamu memberi makan ikan dulu sebelum berangkat sekolah.”

Anda juga harus berhati-hati. Hindari mengatakan hal negatif soal bagaimana ia menjalankan tanggung jawabnya. Lebih baik beri dia pujian dan dukungan saat menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.

Yang juga penting adalah memberi contoh dalam keseharian. Anak selalu melihat apakah Anda meletakkan kunci mobil pada tempatnya? Apakah selesai makan Anda meninggalkan piring kotor begitu saja atau langsung mencucinya? Anda memang role model utama anak!   
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Menghadapi Balita Yang Suka Menendang





Hai bunda,... balita anda hobi menendang? Nah berikut ini tips menghadapi balita yang suka menendang, semoga bermanfaat...

Secepat kilat kakinya menyasar apa saja setiap kali keinginannya tidak terpenuhi. Balita sedang belajar tentang dalil sebab akibat. Ia melihat dampak dari perbuatannya, termasuk juga menendang.

Anak mengamati efek tendangannya bisa memicu reaksi. Sekalipun tendangannya tidak keras, tetapi bisa menyebabkan orang di dekatnya terkejut dan benda-benda kecil berantakan. Hasil pengamatan ini yang kemudian membuat anak menggunakan tendangan sebagai salah satu cara menyatakan ketidaknyamanan, kekesalan atau putus asa.

Nah, di sini sebaiknya Anda peka dan tepat menangani balita sebelum ia terbiasa menggunakan tendangan untuk mencapai maksud tertentu. Apa yang bisa Anda lakukan? Jangan cuma memastikan tidak ada benda yang bisa ditendangnya.  Bantu dia memahami yang Anda harapkan darinya.
  • Segera bertindak sejak pertama kali melihat balita menendang sesuatu. Jangan biarkan ia mengulangi kelakuannya. “Stop Nak, jangan ulangi lagi!” Peringatan ini bisa membuat balita berhenti menendang.
  • Kendalikan reaksi seperti mengomel, mencubit, atau mencapnya sebagai anak nakal. Kalau Anda bereaksi seperti itu berarti Anda justru memberikan contoh padanya bahwa ada cara lain untuk mengungkapkan kekesalan. Sebaliknya ketika ia melihat Anda tetap tenang, ia akan mencontoh cara Anda bereaksi. 
  • Tetapkan konsekuensi ketika balita menendang teman atau kakaknya saat bermain. Ajak ia segera menjauh, dan jelaskan konsekuensi dari perbuatannya. “Kamu boleh main lagi, jika tidak menendang. Sekarang, duduk dulu bersama ibu sampai kamu tenang.” Hindari penjelasan yang mengajaknya berempati, misalnya, “Kalau kamu yang ditendang gimana?” Pada usia ini, anak belum memiliki kematangan kognitif untuk menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Tetapi dia secara mudah bisa memahami konsekuensi yang harus dialaminya.
  • Konsisten dan pastikan Anda selalu melakukan hal yang sama setiap kali balita melancarkan jurus tendangan kungfunya. Hanya dengan proses yang selalu sama polanya, anak usia ini bisa memahami konsekuensi yang diterima akibat perbuatannya.
Asah Benar. Menendang adalah bagian dari perkembangan psikomotor anak sehingga gerakan ini harus diasah. Terlebih jika pendekar cilik Anda termasuk aktif bergerak. Cara yang tepat untuknya antara lain
  • Aktivitas luar ruang agar anak leluasa melatih semua gerakan motorik kasar, termasuk menendang bola. 
  • Pastikan faktor keamanan supaya ketika ia berlatih menendang tidak menghadapi risikonya terluka.
  • Ciptakan kesempatan menendang-nendang benda yang memang khusus disediakan. Seperti tumpukan kardus, botol-botol plastik. Pastikan anak mengenakan alas kaki untuk mencegah cedera.
  • Tendang angin adalah cara paling sederhana melatih anak. Tetapi aktivitas ini justru membutuhkan kemampuan mengatur keseimbangan tubuh yang baik.
Belajar Ungkap Keinginan. Setelah emosinya mereda, beritahu dia untuk meminta maaf atas perbuatannya. Sadarkan dirinya bahwa sekalipun marah, ia tidak boleh main tendang sesukanya. Lebih baik ia melakukan hal lain ketika kesal, sedih atau putus asa. Ajarkan anak mengungkapkan keinginannya secara langsung. Di usia 1 – 2 tahun, anak belum bisa membuat kalimat lengkap. Tetapi, paling tidak, dia bisa mengatakan “Jangan” atau “Pinjam” untuk membuat kakak atau temannya mengerti keinginannya. Mengalihkan perhatian anak pada mainan atau hal lain, berisiko membuatnya keliru memahami situasi. Atau justru merasa tidak perlu menyatakan perasaan tidak nyamannya, yang justru dapat memicu masalah lain dalam perkembangannya kelak.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

7.4.15

Sebelum Membawa Balita Yang Sakit Ke Dokter, Amati Gejala Khas Yang Muncul...




Hai bunda,... berikut ini beberapa gejala khas yang timbul ketika balita anda sakit, sebelum panik dan cepat menggiringnya ke dokter, amati dulu gejala khas ini.

Sebenarnya balita pusing, tapi tidak bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya pada Anda. Nah berikut ini penjelasannya, semoga bermanfaat...
  • Influensa: pilek, demam. Atasi dengan memberi parasetamol untuk menghilangkan gejala sakit kepala dan menurunkan demam. Tetap beri makanan minuman bergizi dan banyak istirahat.
  • Infeksi telinga: Anak menarik-narik telinga atau mengatakan telinganya sakit, keluar cairan dari telinga, demam, nyeri telinga, pendengaran berkurang, kadang panas, rewel, muntah. Atasi dengan pergi ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan).
  • Sakit gigi: Anak memasukkan tangannya ke mulut, memegang pipi, tidak mau makan (sulit mengunyah), pipi bengkak, mungkin ada demam. Cepat bawa ke dokter gigi
  • Sinusitis: Anak menggosok-gosok hidung atau mengeluh hidungnya sakit, demam, flu berat dan berulang-ulang, bengkak dan nyeri di bawah mata. Bawa ke dokter THT.
  • Gangguan mata: Kurang jelas melihat, saat melihat mata dipicingkan, kepala dijulurkan atau menonton TV terlalu dekat. Mata terasa kering atau perih. Sakit kepala biasanya juga terjadi karena aktivitas membaca, menggambar, atau menonton televisi. Tindakan: Periksa ke dokter mata.
  • Alergi: Disertai hidung dan mata berair, kerongkongan sakit. Gejala muncul, bisa karena makanan tertentu atau hal lain yang menjadi pencetus alergi. Periksa apa yang dimakan atau dilakukan anak beberapa jam sebelumnya. Tindakan: Pengobatan alergi yang biasa, jika Anda sudah tahu anak memiliki riwayat alergi. Jika baru pertama kali terjadi, bawa anak ke dokter.
  • Jatuh atau terbentur benda keras: Anak muntah spontan menyemprot, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, tampak mengantuk (respon lambat meski sudah cukup tidur, bayi sulit dibangunkan). Gejala parah adalah kejang, leher kaku, ada kelemahan anggota gerak, sampai koma. Tindakan: Bila anak baru saja jatuh atau  terbentur lalu mengeluh pusing, muntah, atau lemas beberapa jam setelahnya, segera bawa ke dokter atau Unit Gawat Darurat (UGD)  rumah sakit untuk mendapat tindakan darurat. Dikhawatirkan ia menderita gegar otak. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan radiologis (ronsen, USG atau CT Scan). Jika tidak terjadi gegar otak tapi anak terus mengeluh pusing,  kemungkinan diopname di rumah sakit untuk observasi. Pusing, muntah, kejang serta hilang kesadaran bisa jadi tanda perdarahan otak.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Tips Mencuci Rambut Bayi Yang Aman

 
 
 Hai bunda,... berikut ini tips mencuci rambut bayi yang aman, semoga bermanfaat...

Jika rambut dan kulit kepala bersih, kerak kepala pun enggan muncul. Untuk ibu baru, tak perlu bingung bagaimana cara mencuci rambut (keramas) bayi yang aman, berikut tip-tipnya.

Sejak hari pertama, bayi sudah dikeramasi, dan dianjurkan dilakukan setiap hari. Tujuannya, agar sel-sel kulit mati dan kotoran tidak menumpuk menjadi kerak di kulit kepalanya. Keramas bisa dilakukan saat memandikan bayi.

Berikut langkah-langkah mengeramasi bayi:
  1. Siapkan sampo, washlap, sisir sikat bayi, lotion rambut, dan perlengkapan mandi lain di dekat bak mandi. Anda bisa memandikan bayi dulu sebelum mencuci rambutnya.
  2. Bilas kepala bayi dengan air hangat dari arah depan ke belakang. Ambil washlap, tuang sampo bayi di atasnya, dan remas-remas sampai berbusa. Usapkan washlap sambil beri pijatan ringan di kepala bayi.
  3. Bilas rambut dan kulit kepala bayi sampai bersih secara perlahan. Arahnya tetap dari depan ke belakang. Usahakan agar air bilasan tidak menetes ke wajah bayi. Walau samponya tidak membuat pedih mata bayi, namun bayi tetap tidak nyaman jika ada air yang masuk ke dalam matanya.
  4. Keringkan tubuh dan kepala bayi. Pakaikan baju seperti biasa. Kalau perlu, oleskan lotion rambut agar harum dan lembut, lalu sisir rambutnya.
Gunakan sampo yang memang diformulasi khusus untuk bayi, yakni yang terbukti secara klinis aman dan tidak membuat pedih mata bayi.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Waktu Yang Tepat Memberikan Makanan Pendamping ASI Pada Bayi


 
 
Hai bunda,... sebenarnya kapan waktu yang tepat memberikan makanan pendamping ASI pada bayi anda? Berikut ini penjelasannya, semoga bermanfaat...
 
Banyak bunda yang bertanya, 'Kapan waktu yang tepat memberikan bayi makanan pendamping ASI (MPASI)?' Beberapa anjuran mengatakan waktu yang tepat adalah ketika bayi berusia 6 bulan. Namun ada pula anjuran dari mertua atau ibu, agar bayi diberikan MPASI pada usia 4 bulan. Mana yang benar?

Waktu yang paling tepat memberikan bayi makanan padat pertama adalah ketika bayi berusia 6 bulan. Karena ada beberapa akibat jika memberikan makanan tambahan pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan atau masih dalam masa pemberian ASI eksklusif, seperti:
  • Konsumsi ASI bayi menurun, dan produksi ASI Anda berkurang.
  • Bayi kekurangan asupan zat pelindung untuk memperkuat sistem imun dari ASI, sehingga bayi lebih rentan terhadap serangan berbagai penyakit.
  • Bayi berisiko lebih besar terserang diare.
  • Lambung bayi akan dipenuhi makanan tambahan yang memiliki kandungan zat gizi jauh lebih rendah daripada ASI.
Untuk kesempatan pertama kali, Anda bisa memberikan bayi Anda pure buah. Bentuk MPASI ini adalah cairan kental yang tentunya bergizi karena dari buah asli. Anda bisa mencoba Jus Tomat Jeruk, Pure Wortel Segar, Pure Semangka, dan sebagainya. Anda juga bisa memberikan nasi tim atau bahan makanan lain yang dikukus atau ditim.

Secara bertahap, kekentalan dan kepadatan makanan bisa ditingkatkan sesuai usia dan perkembangan pencernaannya.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

Bayi Baru Lahir Sering Menyusu Bukan Berarti ASI Tidak Mencukupi


Hai bunda,... ternyata bayi baru lahir yang sering menyusu bukan berarti ASI anda sedikit atau bayi kurang, nah berikut ini penjelasannya bunda, semoga bermanfaat....

Ibu yang baru saja melahirkan mungkin kerap mendengar aneka mitos yang terkadang membuatnya jadi bingung sendiri. Misalnya soal bayi baru lahir yang kerap menangis keras untuk minta disusui. Mitos mengatakan bayi yang sering minta disusui itu pertanda ASI si ibu sedikit. Hal itu bahkan terkadang membuat ibu tergoda memberikan susu formula agar si bayi tidak kelaparan.

dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA, MARS dalam buku 'Anak Sehat: 100 Solusi dr Tiwi, Panduan Lengkap Kesehatan Bayi 0-24 Bulan' menjelaskan ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula. Itu sebabnya bayi ASI menyusu lebih sering ketimbang bayi yang minum susu formula. Karena ASI yang mudah dicerna itu pula, pada saat bayi tidur bukan tidak mungkin akan beberapa kali terbangun untuk minta disusui.

"Bayi baru lahir biasanya butuh waktu kurang lebih 10-20 menit untuk setiap payudara, lalu disendawakan sejenak, setelah itu berganti dengan payudara lain untuk lanjut menyusu," jelas dokter yang akrap disapa dr Tiwi ini, seperti ditulis pada Selasa (31/3/2015)

Menurut dr Tiwi, yang terpenting adalah bukan lamanya bayi menyusu pada payudara ibu, namun ketepatan posisi pelekatan mulut bayi ke payudara ibu. Pastikan mulut bayi Anda terbuka lebar sehingga yang masuk ke mulutnya tak hanya puting tapi juga sebagian areola. Dagu bayi juga hendaknya menempel ke payudara ibu.

Perhatikan pula, Anda sudah menyusui dengan benar bila bayi tampak mengisap kuat dengan irama perlahan. Selain itu kepala bayi agak menengadah, serta posisi telinga dan lengan bayi terletak di satu garis lurus. Pastikan juga badan bayi menempel di perut ibu.

"Kebutuhan si kecil untuk menyusu disesuaikan dengan kebutuhan tubuhnya. Perhatikan jika si kecil sudah mulai rewel, tampak gelisah, kadang-kadang sambil mengusap-usapkan mukanya ke dada Anda jika sedang menggendongnya atau mulutnya mulai terbuka seolah mencari puting," imbuh dr Tiwi.

Lantas bagaimana mengetahui bayi sudah cukup ASI atau belum? Coba perhatikan popoknya. Jika bayi kurang ASI maka penggantian popoknya kurang dari enam kali sehari. Karena normalnya bayi akan membasahi popoknya 6-8 kali sehari. Selain itu, warna urinenya kuning pekat dan bahkan ada warna kemerahan. Bau urinenya pun tajam. Lihat pula kotorannya yang ditandai dengan kotoran keras, kering, dan berwarna hijau.

dr Tiwi menyarankan untuk menimbang bayi baru lahir seminggu sekali dengan timbangan bayi. Jangan khawatir jika di pekan pertama bayi kehilangan 10 persen berat tubuhnya. Tapi setelah itu, bayi akan bertambah sedikit demi sedikit bobotnya menjadi 150-250 gram per minggu. Sehingga di akhir minggu kedua, biasanya berat badannya akan seperti berat badan saat baru dilahirkan.

"Kadang-kadang bayi yang kurang asupan tampak tidak puas setelah menyusui, sering menangis, dan menolak disusui. Jika timbangannya sesuai dengan usianya dan ia tampak masih terus-menerus ingin disusui, mungkin saja bukan berarti ia lapar. Siapa tahu ia hanya senang kegiatan menyusu," tutur dr Tiwi.
(Sumber : detikhealth.com)