7.4.15

Bayi Baru Lahir Sering Menyusu Bukan Berarti ASI Tidak Mencukupi


Hai bunda,... ternyata bayi baru lahir yang sering menyusu bukan berarti ASI anda sedikit atau bayi kurang, nah berikut ini penjelasannya bunda, semoga bermanfaat....

Ibu yang baru saja melahirkan mungkin kerap mendengar aneka mitos yang terkadang membuatnya jadi bingung sendiri. Misalnya soal bayi baru lahir yang kerap menangis keras untuk minta disusui. Mitos mengatakan bayi yang sering minta disusui itu pertanda ASI si ibu sedikit. Hal itu bahkan terkadang membuat ibu tergoda memberikan susu formula agar si bayi tidak kelaparan.

dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA, MARS dalam buku 'Anak Sehat: 100 Solusi dr Tiwi, Panduan Lengkap Kesehatan Bayi 0-24 Bulan' menjelaskan ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula. Itu sebabnya bayi ASI menyusu lebih sering ketimbang bayi yang minum susu formula. Karena ASI yang mudah dicerna itu pula, pada saat bayi tidur bukan tidak mungkin akan beberapa kali terbangun untuk minta disusui.

"Bayi baru lahir biasanya butuh waktu kurang lebih 10-20 menit untuk setiap payudara, lalu disendawakan sejenak, setelah itu berganti dengan payudara lain untuk lanjut menyusu," jelas dokter yang akrap disapa dr Tiwi ini, seperti ditulis pada Selasa (31/3/2015)

Menurut dr Tiwi, yang terpenting adalah bukan lamanya bayi menyusu pada payudara ibu, namun ketepatan posisi pelekatan mulut bayi ke payudara ibu. Pastikan mulut bayi Anda terbuka lebar sehingga yang masuk ke mulutnya tak hanya puting tapi juga sebagian areola. Dagu bayi juga hendaknya menempel ke payudara ibu.

Perhatikan pula, Anda sudah menyusui dengan benar bila bayi tampak mengisap kuat dengan irama perlahan. Selain itu kepala bayi agak menengadah, serta posisi telinga dan lengan bayi terletak di satu garis lurus. Pastikan juga badan bayi menempel di perut ibu.

"Kebutuhan si kecil untuk menyusu disesuaikan dengan kebutuhan tubuhnya. Perhatikan jika si kecil sudah mulai rewel, tampak gelisah, kadang-kadang sambil mengusap-usapkan mukanya ke dada Anda jika sedang menggendongnya atau mulutnya mulai terbuka seolah mencari puting," imbuh dr Tiwi.

Lantas bagaimana mengetahui bayi sudah cukup ASI atau belum? Coba perhatikan popoknya. Jika bayi kurang ASI maka penggantian popoknya kurang dari enam kali sehari. Karena normalnya bayi akan membasahi popoknya 6-8 kali sehari. Selain itu, warna urinenya kuning pekat dan bahkan ada warna kemerahan. Bau urinenya pun tajam. Lihat pula kotorannya yang ditandai dengan kotoran keras, kering, dan berwarna hijau.

dr Tiwi menyarankan untuk menimbang bayi baru lahir seminggu sekali dengan timbangan bayi. Jangan khawatir jika di pekan pertama bayi kehilangan 10 persen berat tubuhnya. Tapi setelah itu, bayi akan bertambah sedikit demi sedikit bobotnya menjadi 150-250 gram per minggu. Sehingga di akhir minggu kedua, biasanya berat badannya akan seperti berat badan saat baru dilahirkan.

"Kadang-kadang bayi yang kurang asupan tampak tidak puas setelah menyusui, sering menangis, dan menolak disusui. Jika timbangannya sesuai dengan usianya dan ia tampak masih terus-menerus ingin disusui, mungkin saja bukan berarti ia lapar. Siapa tahu ia hanya senang kegiatan menyusu," tutur dr Tiwi.
(Sumber : detikhealth.com)

0 komentar:

Post a Comment