Hai bunda,... anda punya putri kecil yang tomboy? Jangan khawatir bunda, anak anda sedang membangun kepribadiannya. Nah berikut ini penjelasan dari seorang psikolog, bagaimana kiat kiat menghadapi anak perempuan yang tomboy, semoga bermanfaat...
Yang dimaksud dengan tomboy adalah anak perempuan yang berperilaku seperti anak laki-laki, termasuk cara berpakaian, potongan rambut dan pilihan aktivitasnya. Tomboy tidak selalu buruk. Sisi positif dari tomboy antara lain, anak perempuan memiliki sifat kompetitif seperti anak laki-laki, berani ambil risiko dan tidak mudah menangis. Anda tak perlu berlebihan menanggapi hal ini bahkan sampai curiga nona kecil Anda pipis sambil berdiri! Anak-anak sedang membangun kepribadiannya. Meniru adalah cara paling mudah untuk belajar. Tantangan Anda dalam mengasuhnya adalah menjadi dirinya sendiri, menjadi anak yang bangga sebagai anak perempuan yang tangguh.
Harini Tunjungsari, M.Psi., Psi, pengajar pada fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta memberikan kiatnya:
- Jadikan kakak laki-laki sebagai panutan. Manfaatkan kakak untuk memberikan contoh perilaku positif sehingga gadis cilik Anda belajar dari pengalaman kakak laki-lakinya. Ini akan berguna saat anak masuk sekolah.
- Tanggapi anak perempuan secara lebih sensitif. Anak laki-laki dan perempuan berhak mendapat pengasuhan dan cara pandang yang berbeda. Bila selama ini Anda mengasuh anak perempuan dan anak laki-laki dengan cara yang sama, ubah pendekatan Anda.
- Hindari perlakuan istimewa pada anak perempuan karena akan memicu kecemburuan kakak sehingga menimbulkan perlakuan tidak menyenangkan dari kakak terhadap adik perempuannya. Misalnya diganggu, di-bully bahkan tidak diajak bermain.
- Bicarakan pada kakak-adik tentang cara mereka saling memperlakukan. Dorong setiap anak untuk punya tanggung jawab saling peduli. Misalnya saling menolong dalam memberesi mainan mereka. Dorong juga kakak untuk membangun keberanian adik agar adik tidak terus menerus tergantung pada pengasuhnya.
- Dorong anak perempuan untuk berteman dengan anak perempuan sebayanya. Secara alami, anak perempuan akan meniru perilaku ibu. Tak ada anak Anda belajar dari anak perempuan sebayanya. Dorong dia untuk berteman dengan anak perempuan lain. Sesekali, minta putri kecil Anda mengundang teman perempuannya bermain bersama di rumah.
- Berikan privasi untuk setiap anak. Dapat dimulai dengan memisahkan kamar tidur anak laki-laki dan anak perempuan dengan koleksi mainannya sendiri. Ini akan membantu mereka mengenal diri sendiri. Mereka boleh bermain bersama atau bertukar mainan agar mereka saling mengenal minat jenis kelamin yang berbeda.
- Beri waktuk khusus bersama ayah atau ibu. Ayah dan ibu memberi contoh perilaku dan peran sesuai jenis kelamin mereka. Bersama ayah, anak perempuan akan mengembangkan sisi kemandiriannya, sedangkan bersama ibu, anak perempuan akan mengembangkan naluri untuk memelihara atau merawat. Penting punya waktu khusus bersama salah satu orang tua untuk membangun kepribadian.
- Seimbangkan jenis mainannya. Semua alat bermain memberi dampak positif bagi perkembangan anak. Jenis mainan yang netral seperti bola, bisa memperkecil kemungkinan anak perempuan menjadi tomboy. Bermain bola memberi peluang pada anak perempuan untuk melakukan aktivitas fisik yang akan mereka butuhkan di usia-usia selanjutnya. Seimbangkan mainan anak perempuan dengan mainan khas anak perempuan dan mainan lain yang netral seperti balok, puzzle, gameboard. Sesekali, bila anak perempuan tertarik pada mainan mobil, traktor atau mobil pemadam kebakaran milik kakaknya, minta kakak menjelaskan kegunaan alat itu.
0 komentar:
Post a Comment