tag:blogger.com,1999:blog-10581996042103607142024-03-13T06:33:18.602+00:00bayibayibayiUnknownnoreply@blogger.comBlogger660125tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-19941097788072806952016-05-18T03:02:00.001+01:002016-05-18T03:02:32.124+01:00Tips Mengatasi Sariawan Pada Bayi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bidanku.com/images/xcara-mengatasi-sariawan-pada-bayi.JPG.pagespeed.ic.3pnhgVpxeE.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bidanku.com/images/xcara-mengatasi-sariawan-pada-bayi.JPG.pagespeed.ic.3pnhgVpxeE.jpg" /></a></div>
<br />
<br /><b>Hai bunda,... berikut ini tips mengatasi sariawan pada bayi, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Sariawan atau dikenal istilah kedokteran stomatitis aphtosa yaitu
adanya gangguan pada mulut yang menimbulkan perih dengan ditandai adanya
permukaan cekung berwarna putih kekuningan. Sariawan bisa terjadi pada
siapa saja tidak memandang usia termasuk pada bayi. Hal ini membuat bayi
anda menolak ASI
atau makanan lainnya. Beberapa kasus yang ditemukan bayi yang mengalami
sariawan dikarenakan adanya pertumbuhan jamur jenis candida albicans
yang dapat ditularkan dari puting ibu. Sariawan pada bayi dapat muncul
di beberapa titik mulut bayi seperti pada bagian dalam pipi, di
langit-langit mulutnya atau pada gusi dan giginya.
<br />
Bayi yang berada di usia dua bulan tidak menutup kemungkinan dapat
terserang sariawan dikarenakan infeksi jamur candida yang semakin
meningkat. Peningkatan jamur candida dapat terjadi dikarenakan sistem
kekebalan tubuhnya masih belum matang, sehingga bayi kurang mampu
melawan infeksi atau adanya pemberian antibiotik yang telah mengurangi
tingkat bakteri sehat dalam tubuh bayi sehingga memungkinkan penyebaran
jamur candida yang semakin luas. Selain itu peranan anda sebagai ibu
yang sangat berkaitan dengan pertumbuhan bayi dan juga dapat
meningkatkan pertumbuhan jamur candida seperti sedang meminum obat
antibiotik saat menyusui, anda sedang memiliki sariawan saat menyusui
atau anda memiliki pemicu sariawan ketika bayi anda dilahirkan.
<br />
Pada dasarnya mengetahui secara awal apakah bayi anda terserang
sariawan atau tidak sangat sulit apalagi untuk anda yang harus
mengetahui emosi bayi melalui tangisan. Bila bayi anda menangis setelah
atau sedang mendapatkan ASI maka dapat menjadi salah satu tanda adanya
masalah dengan kesehatan mulutnya. Anda dapatkan menggunakan bantuan
cahaya untuk mendeteksi sariawan pada bayi anda. Umumnya anda dapat
melihat perubahan pada lidahnya apabila terdapat bagian putih selain
residu susu atau adanya bagian merah yang di bagian-bagian tertentu di
mulutnya. Sariawan pada bayi akan menggangu pencernaannya sehingga akan
menimbulkan ruam popok
pada bayi. Keterbatasan asupan pada bayi membuat anda kebingungan dalam
mengatasi sariawan pada bayi sehingga anda harus sangat teliti karena
sensitifitas bayi yang tidak dapat disamakan dengan balita atau orang
dewasa.
<br />
<h3>
Berikut adalah cara mengatasi sariawan pada bayi yang dapat anda lakukan :</h3>
<strong>1. Memperhatikan Konsumsi Ibu Menyusui</strong>
<br />
Nutrisi yang dihasilkan dari ASI akan membantu bayi anda dalam
mengatasi sariawan. Bagi bayi yang mengalami sariawan, anda dapat
mengkonsumsi makanan yang kaya dengan kandungan probiotik seperti yogurt
atau suplemen probiotik (dengan saran dokter) untuk membantu dalam
menjaga kesimbangan tubuh anda sehingga dapat meminimalisir perkembangan
jamur candida. Pola makan anda harus diperhatikan seperti menghindari
makanan olahan dan makanan yang mengandung gula terlalu tinggi karena
akan memicu perkembangan jamur candida. Kandungan dari bawang putih bisa
dijadikan salah satu manfaat dalam mengobati sariawan pada bayi.
<br />
<strong>2. Cream tradisional </strong>
<br />
Anda dapat menggunakan cream tradisional dengan menggunakan
minyak kelapa. Minyak kelapa mengandung anti jamur yang alami. Oleskan
pada puting payudara anda sehingga dapat mengurangi perkembangan jamur
candida. Selain itu juga kandungan dari cuka sari apel yang dapat
menjadi cream tradisional yang dapat dioleskan ke puting anda.
<br />
<strong>3. Sinar matahari</strong>
<br />
Bantuan dari sinar matahari di pagi hari dapat menghindari
sariawan pada bayi. Pencegahan ini dapat anda lakukan dengan mengajak
bayi anda berjemur di pagi hari karena jamur candida akan berkembang di
tempat yang lembab dan gelap. Usahakan kamar bayi anda mendapatkan
sirkulasi udara yang cukup dan juga terpapar sinar matahari.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />Sumber : bidanku.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-8177676850639776202016-05-18T02:51:00.000+01:002016-05-18T02:51:19.119+01:00Kiat Merawat Bayi Yang Sedang Demam<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bidanku.com/images/170x175xtips-merawat-bayi-demam.jpg.pagespeed.ic.95C4BiGx_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bidanku.com/images/170x175xtips-merawat-bayi-demam.jpg.pagespeed.ic.95C4BiGx_o.jpg" /></a></div>
<br />
<b> Hai bunda,... berikut ini beberapa kiat merawat bayi yang sedang demam, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Tangisan disertai dengan kondisi rewel yang dialami oleh bayi anda
membuat anda bingung dan gelisah apalagi bila disertai dengan suhu badan
bayi anda yang mengalami kenaikan dari keadaan normal. Pada umumnya
suhu normal manusia berkisar antara 36,5 hingga 37 derajat celcius
sedangkan apabila mengalami kenaikan disuhu normal dapat dikarenakan
terjadi infeksi atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh bayi anda.
Demam bukan sebuah penyakit melainkan suatu tanda adanya pelibatan di
dalam tubuh untuk menangkal infeksi atau benda yang tidak dikenali oleh
tubuh maka sel yang berfungsi untuk menangkal infeksi di dalam tubuh
diaktifkan dan mengakibatkan adanya isyarat pada otak sehingga
mengakibatkan perubahan suhu badan anda. Sekali pada bayi dapat
disebabkan karena adanya penerimaan vaksinasi.
<br />
Meskipun bukan sebuah penyakit akan tetapi anda harus mengetahui
perubahan yang terjadi pada bayi anda apakah merupakan demam yang ringan
atau yang serius memerlukan penanganan medis. Pada umumnya anda dapat
mengetahui demam bayi anda dengan menggunakan alat termometer,
apabila suhu tubuh bayi anda melebihi 39 derajat celcius disertai
dengan kondisi tubuh bayi anda yang lemas, tidak aktif dan disertai
dengan perubahan yang terjadi pada fisiknya maka anda harus segera
membawanya ke dokter. Selain dengan obat yang disarankan oleh dokter
anda dapat melakukan perawatan di rumah untuk bayi yang sedang demam.
<br />
<h3>
Berikut adalah tips merawat bayi yang sedang demam :</h3>
<strong>1. Tingkatkan pemberian ASI</strong>
<br />
Demam yang terjadi pada bayi memang sangat sulit untuk
diidentifikasi apakah demam yang normal atau demam yang menandakan
adanya perubahan yang abnormal. Salah satu yang dibutuhkan bayi selama
demam adalah nutrisi dan imunitas, sedangkan dalam air susu ibu terdapat
nutrisi dan imun yang alami untuk bayi anda. Selain itu pemberian ASI akan meningkatkan keinginan buang air kecil pada bayi yang dapat meringankan demam dikarenakan cairan yang cepat tergantikan.
<br />
<strong>2. Kompres bayi anda dengan menggunakan air</strong>
<br />
Dalam menurunkan suhu tubuh sebaiknya menggunakan kompresan air
dari pada menggunakan alkohol. Anda dapat meletakan kompresan pada dahi
bayi anda gunakan handuk yang kecil dengan menggunakan air hangat. Bagi
anda yang akan melakukan cara mengompres sebaiknya menggunakan air
hangat yang tidak jauh berbeda dengan suhu tubuh bayi anda dikarenakan
dikhawatirkan bila terlalu dingin akan mengakibatkan badan bayi yang
menggigil, anda dapat mengompres selama 30 menit.
<br />
<strong>3. Anda dapat menggunakan humidifier</strong>
<br />
Humadifier yaitu alat yang akan membantu dalam hidung bayi yang
tersumbat. humidifier dapat dibeli di apotek terdekat akan tetapi dalam
menggunakannya sebaiknya hati-hati dan jangan terlalu dekat dengan bayi
anda apalagi bila dilakukan seharian.
<br />
<strong>4. Sinar matahari</strong>
<br />
Bantuan dari sinar matahari akan membantu dalam menyembuhkan bayi
yang kuning dan juga pilek atau batuk. Caranya adalah dengan berjemur
dibawah sinar matahari (dibawah pukul 10 pagi) pada langkah pertama
adalah dengan membiarkan dadanya terpapar sinar matahari kemudian
punggung disertai dengan mengusap ngusap dan dilakukan selama 5-10
menit. Anda tidak perlu melepas baju bayi anda ketika melakukannya.
<br />
<strong>5. Hindari menggunakan pakaian yang ketat dan tebal </strong>
<br />
Menggunakan baju yang tebal dan ketat akan membuat bayi anda
dehidrasi sebaiknya gunakan baju bayi anda yang dapat menyerap keringat
dari bahan katun. Apabila bayi anda mempunyai riwayat step sebaiknya anda siaga dengan obat-obat anti kejang dan penurun panas sesuai dengan resep dokter.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />Sumber : bidanku.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-70324318765653214522016-05-18T02:41:00.001+01:002016-05-18T02:41:10.360+01:00Tips Dan Kiat Mencegah Cacingan Pada Bayi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bidanku.com/images/170x175x8-tips-mencegah-cacingan-pada-bayi.jpg.pagespeed.ic.1-lFmZNPiI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bidanku.com/images/170x175x8-tips-mencegah-cacingan-pada-bayi.jpg.pagespeed.ic.1-lFmZNPiI.jpg" /></a></div>
<br />
<b>Hai bunda,... berikut ini tips dan kiat mencegah cacingan pada bayi, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Seringkali cacingan terjadi pada usia balita dikarenakan pada usia
ini, anak memilih permainan dengan berbagai media. Tidak terkecuali anak
menggunakan tanah sebagai alat bermainnya. Tanah yang telah tercemar
oleh telur cacing akan masuk ke pencemaran melalui tangan yang tidak
bersih ketika akan mengkonsumsi makanan. Meskipun balita lebih beresiko
tinggi terkena cacingan akan tetapi ternyata bayi sekalipun masih
memiliki resiko terkena cacingan. Cacingan adalah salah satu masalah
kesehatan yang akan menggangu tumbuh kembang bayi, membuat bayi anda
rentan terkena beberapa penyakit dan juga apabila dibiarkan tanpa
penanganan akan mengakibatkan kecerdasan mental dan juga kesehatan bayi
anda. Pertanyaan yang mendasar bagaimana mungkin bayi dapat tercemar
oleh telur cacing, gerakannya masih terbatas?
<br />
Pada umumnya cacing akan mudah menyerang bayi dan menggangu perkembangan bayi
anda. Hal yang perlu anda ketahui bahwa cacing akan masuk ke pencernaan
bayi bukan karena kontak antara bayi dengan tanah yang tercemar dengan
telur cacing tetapi cacing yang tertinggal di berbagai alat atau tubuh
yang masuk ke dalam mulut dan mengganggu sistem pencernaan bayi.
Kebersihan dalam merawat bayi menjadi salah satu faktor utama dalam
menjauhkan cacing pada tubuh bayi anda.
<br />
Pada bayi yang terdapat cacing di dalam tubuhnya terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang kurang optimal. Hal ini disebabkan
karena cacing pada bayi dapat menyerap sari sari makanan yang menutrisi
tubuh. Sari makanan yang berada pada sel darah dan usus akan diserap
oleh cacing dan akan terus berkembang biak pada tubuh bayi dan
mengakibatkan berbagai masalah kesehatan diantaranya adalah berat badan
yang tidak ideal bagi bayi, perutnya cenderung buncit dan tidak memiliki
nafsu makan terutama pada ASI.
Pencegahan terhadap penyakit cacingan pada bayi anda dapat dilakukan
dengan menghindari diri dari faktor-faktor yang menyebabkan cacing masuk
ke dalam tubuh.
<br />
<h3>
Berikut adalah beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk mencegah penyakit cacingan pada bayi :</h3>
1. Menjaga kebersihan diri anda dan bayi dengan memastikan
perlengakapan dan perlatan bayi dalam keadaan bersih, langsung bersihkan
setelah anda menggunakannya. Begitu pula dengan pemberian ASI ataupun MPASI anda dapat memastikan dari peralatan dan bahan yang telah dicuci bersih.
<br />
2. Benda dan mainan bayi sebaiknya selalu dibersihkan apalagi
bila sedang memasuki fase oral, dikhawatirkan beberapa bakteri dan kuman
akan masuk ke dalam pencernaan bayi anda.
<br />
3. Rutin menjaga kebersihan kuku jari bayi apalagi bayi yang sering memiliki kebiasaan memasuki jari jari ke dalam mulutnya.
<br />
4. Letakan tempat tidur, perlengakapan bayi termasuk baju di tempat yang jauh dari kuman, debu dan benda benda kotor lainnya.
<br />
5. Segera mengganti popoknya apabila telah buang air kecil atau buang air besar
<br />
6. Berikan makanan dan minuman yang dapat menutrisi tubuhnya,
sebaiknya anda mengolah di rumah sendiri. Adapun apabila bayi anda masih
minum ASI tanpa makanan pendamping ASI, usahakan anda mengkonsumsi
makanan yang terbaik untuk kualitas asi anda.
<br />
7. Selalu membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun setelah melakukan pekerjaan apapun sebelum menyentuh bayi atau perlengkapan bayi.
<br />
8. Dalam rangka pencegahan lanjut anda dapat berkonsultasi
dengan dokter untuk mendapatkan obat cacing yang sesuai dengan dosis
bagi usia bayi anda.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />Sumber : bidanku.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-16815987235562348242016-05-18T02:19:00.000+01:002016-05-18T02:19:40.353+01:00Tips Dan Kiat Aman Mengajarkan Bayi Berenang<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bidanku.com/images/6-tips-aman-mengajarkan-bayi-berenang.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bidanku.com/images/6-tips-aman-mengajarkan-bayi-berenang.JPG" height="222" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Hai bunda,... berikut ini kiat aman mengajarkan bayi berenang, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Berenang merupakan salah satu aktifitas favorit anak-anak, latihan
air ini sangat bermanfaat untuk kesehatan anak. Akan tetapi masih banyak
orang tua yang masih bertanya-tanya ketika akan mengajarkan anaknya
berenang, kapan waktu yang tepat untuk memulai mengajarkan anak
berenang. Perlu anda ketahui, pada usia bayi sudah memiliki kemampuan
berenang. Hal ini berhubungan dengan kemampuan bayi di dalam kandungan
yang sudah terbiasa dengan air ketuban. Sebenarnya pada usia empat bulan, bayi telah memiliki kemampuan refleks menyelam.
<br />
Sebelum anda mengajarkan bayi berenang sebaiknya anda membiasakan
bayi anda dengan akifitas air, salah satu contohnya adalah membuat
kebiasaan mandinya menyenangkan, sesekali anda dapat memberikan percikan
air di atas tubuhnya. Selanjutnya, sebelum mengajak bayi anda ketempat
berenang. Anda dapat memilih tempat berenang yang memberikan kenyaman
untuk anda dan anak atau anda dapat mendaftarkan ke kelas berenang
khusus bayi. Dengan bantuan kelas berenang khusus bayi maka akan
mengurangi kekhawatiran anda sebagai orang tua, walaupun sebenarnya
peranan besar berada pada orang tua pada kelas berenang. Kelas berenang
bayi biasanya terdiri dari sekitar 10 bayi yang akan dipandu oleh satu
instruktur. Instruktur akan membagi beberapa sesi sehingga kegiatan
berenang menjadi santai dan menyenangkan.
<br />
<h3>
Berikut adalah tips aman mengajarkan bayi anda untuk berenang :</h3>
<strong>1. Pilihan kolam berenang</strong>
<br />
Beda halnya dengan mengajarkan berenang pada anak, pada saat anda
mengajarkan pada bayi sebaiknya memperhatikan beberapa hal diantaranya
adalah pilihan kolam renang yang memberikan kelas khusus untuk ibu dan
bayi. Hal ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyaman selama
anda dan bayi di tempat berenang umum.
<br />
<strong>2. Perhatikan kondisi kesehatan anda dan bayi</strong>
<br />
Dalam memberikan kenyaman selama melakukan berenang bersama anak
anda sebaiknya anda pastikan kondisi kesehatan anda dan juga bayi.
Apabila bayi anda mengalami masalah kembung atau gangguan pencernaan
lainnya sebaiknya tidak melakukan aktifitas berenang.
<br />
<strong>3. Selama berenang berikan rasa aman</strong>
<br />
Bayi memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan orang tua,
ketika melakukan aktifitas renang sebaiknya mengajarkan bayi anda
berenang dengan menjaga kontak mata dengannya, berikan senyum dan
dorongan untuk belajar berenang.
<br />
<strong>4. Perkenalkan kolam berenang pada bayi</strong>
<br />
Salah satu cara terbaik dalam memperkenalkan kolam renang pada
bayi adalah dengan meletakan bayi di tepi kolam kemudian melatihnya
sedikit demi sedikit agar tidak kaget, salah satu caranya anda dapat
duduk di tepi kolam kemudian memasukan bayi anda setengah badan ke dalam
kolam renang kemudian mengangkatnya, apalagi bayi anda sudah mulai
terbiasa.
<br />
<strong>5. Pake krim perawatan kulit</strong>
<br />
Khusus untuk bayi yang memiliki masalah dengan kulitnya, sebelum
berenang sebaiknya diberikan gel yang dapat membantu mengurangi resiko
kesehatan kulit. Untuk dapat memastikan penanganan khusus sebaiknya anda
berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter anak, sehingga tidak
mengganggu kenyamanan bayi anda setelah berenang.
<br />
<strong>6. Tunjukan keberanian anda saat berenang</strong>
<br />
Anda dapat meyakinkan bayi anda, jika berenang merupakan suatu
kegiatan yang menyenangkan. Letakkan mulut anda di bawah air dan
tunjukan pada bayi anda bagaimana untuk meniup gelembung. Ini adalah
pelajaran penting bagi bayi anda. Kemudian anda dapat mengambil posisi
denga cara membaringkannya telentang dengan kepala bersandar di bahu
Anda. Dorong dia untuk menendang kakinya.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />Sumber : bidanku.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-53990939413237539582016-05-18T02:13:00.000+01:002016-05-18T02:13:14.000+01:00Tips Menaikkan Berat Badan Bayi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bidanku.com/images/278x195xcara-ampuh-menaikan-berat-badan-bayi.JPG.pagespeed.ic.46X1pqkhgy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bidanku.com/images/278x195xcara-ampuh-menaikan-berat-badan-bayi.JPG.pagespeed.ic.46X1pqkhgy.jpg" /></a></div>
<br />
<b> Hai bunda,... berikut ini tips menaikkan berat badan bayi, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Pada umumnya bayi dilahirkan dengan berat badan dan ciri yang berbeda
satu sama lainnya, rata rata berat badan bayi yang baru lahir adalah
2500-4500 gram. Salah satu yang menentukan ukuran dan berat badan bayi
adalah genetik, kesehatan ibu selama kehamilan,
dan nutrisi yang diberikan disaat dalam kandungan. Anda jangan cemas
ketika berat badan bayi anda rendah saat lahir, yang terpenting adalah
berat badan yang dapat dicapai setelah bayi anda dilahirkan. Pada
dasarnya berat badan bayi tercatat dalam grafik, salah satu grafik yang
dapat menjadi panduan ibu adalah Kartu Menuju Sehat (KMS), dengan adanya
grafik di dalam KMS akan membantu anda dalam acuan pertumbuhan normal
bayi. Umumnya, pada bulan ke 4 bayi akan mengalami kenaikan berat badan
dua kali lipat dari saat bayi anda dilahirkan.
<br />
Meskipun demikian mengamati perkembangan berat badan saja tidak
cukup, anda juga harus memperhatikan tinggi atau panjang bayi, lingkar
kepala yaitu untuk mengukur mengetahui ukuran tengkorak dan juga otak
bayi dalam pertumbuhan yang normal, sehingga dokter dapat mendeteksi
dini pertumbuhan abnormal pada bayi. Anda jangan terburu-buru mengatakan
bahwa bayi anda bermasalah dengan berat badan dikarenakan tidak dapat
hanya dilihat dari penampilan bayi anda, cara tepatnya adalah dengan
mengukur dan juga membandingkan berat badan dengan tinggi badan bayi
anda. Apabila hasilnya, ditemukan bahwa berat badan bayi menunjukan
kategori kurus maka anda dapat mencari penyebabnya.
<br />
<h3>
Berikut adalah beberapa penyebab bayi kurus :</h3>
1. Kurang seimbangnya asupan nutrisi bayi, peranan ibu sangat
besar untuk menentukan asupan nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan
gizi bayi anda. Anda disarankan untuk cermat dalam pemberian MPASI.
<br />
2. Bayi anda telah memasuki masa pertumbuhan tinggi badan
sehingga gerak dan aktivitasnya yang aktif pada bayi yang berusia lebih
dari 6 bulan menyebabkan berat badannya mengalami penurunan dalam jumlah yang wajar.
<br />
3. Bayi anda sedang mengalami gangguan kesehatan, salah
satunya yaitu gangguan pencernaan (penyerapan makanan) atau diare
sehingga nafsu makannya berkurang, mempengaruhi berat badan bayi.
<br />
<h3>
Apabila berat badan bayi anda tergolong cukup lamban mengalami kenaikan, berikut adalah tips untuk menaikkan berat badan bayi :</h3>
1. Asupan ASI berkualitas.
Pada bayi dibawah usia 6 bulan, cara satu satunya adalah dengan
meningkatkan pemberian asi yang berkualitas. Asi yang berkualitas dapat
dihasilkan dari asupan makanan ibu menyusui, lengkapi kebutuhan nutrisi
harian dan juga hindari tekanan yang membuat anda stres, sehingga
mengurangi kualitas dan kuantitas asi.
<br />
2. Jadwalkan Pemberian MPASI. Pada umumnya pada usia bayi anda
memasuki pemberian MPASI (6 bulan ke atas), bayi akan mengurangi minum
ASI, hal ini dinilai wajar dikarenakan asupan nutrisi lain sudah
didapatkannya dari MPASI. Anda dapat menjadwalkan pemberian MPASI
sebanyak 2-3 kali dalam sehari dengan porsi yang disesuaikan dengan usia
bayi anda, hal terpenting dalam pemberian MPASI adalah kandungan gizi,
terutama kalori anda dapat menambahkan minyak sayur atau keju ke dalam
MPASI agar lebih menarik dan variatif.
<br />
3. Komposisi MPASI yang tepat. Apabila ingin menaikan berat
badan bayi anda, sebaiknya anda memperhatikan jenis bahan MPASI untuk
bayi anda. Anda dapat membuat MPASI dengan komposisi karbohidrat dan
lauk dan sayur yang sebanding (50:50), misalnya nasi tim 4 sdm ditambah
dengan 2 sdm lauk dan 2 sdm sayuran. Anda dapat memberikan cemilan
sehat, dua kali sehari yaitu pada menjelang siang dan sore hari.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />Sumber : bidanku.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-38933353957251898512016-05-17T03:36:00.001+01:002016-05-17T03:36:05.243+01:00Tips Mengasah dan Mempertajam Kreatifitas Anak<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/670x350xanak,P20kreatif,P20fotosearch,P20cd.jpg.pagespeed.ic.oDnKEY84zH.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/670x350xanak,P20kreatif,P20fotosearch,P20cd.jpg.pagespeed.ic.oDnKEY84zH.jpg" height="167" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Hai bunda,... berikut ini tips mengasah dan mempertajam kreatifitas anak, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
<br />
Kreativitas merupakan salah satu potensi anak yang perlu dikembangkan
sejak dini. Mengapa? Karena kreativitas adalah salah satu pondasi agar
anak mampu menyelesaikan masalah, mamu berpikir out of the box, dan
menjelajah sesuatu yang baru.<br />
Dan semua itu, bisa menjadi modal untuk kesuksesan anak, apapun bidang
yang dipilihnya kelak, dokter, arsitek, peneliti, sutradara, atau
jurnalis.<br />
<br />
<br />
<strong>Berikut ini 11 cara mengasah dan mempertajam kreativitas anak dengan cara menyenangkan:</strong><br />
<strong>1. Bermain</strong><br />
Bermain bisa menjadi media untuk mengembangkan kreativitas anak. Untuk
itu, sediakan berbagai macam mainan untuknya. Anda bisa membelinya --
tentu saja tidak harus mahal-- atau membuat sendiri dengan menggunakan
bahan-bahan yang ada. Untuk menemukan ide membuat mainan Anda bisa
mencarinya di pinterest -- kata kunci DIY atau art and craft -- dan di
instagram. Selain itu, beri ia kesempatan untuk bermain di luar rumah,
mengenal alam, dan bermain dengan teman-teman. Lewat cara itu anak
akan kaya pengalaman dan terbiasa berinteraksi dengan lingkungan yang
akan membuatnya belajar banyak hal, termasuk menyelesaikan masalah.<br />
<br />
<strong>2. Biarkan Anak Berimajinasi</strong><br />
Salah satu cara melatih imajinasinya adalah membacakan buku setiap
hari. Beri anak kesempatan untuk memilih buku yang ia sukai. Libatkan
anak saat membaca dengan memintanya mengira-ngira, suara seorang tokoh
atau karakternya. Selain mengasah imajinas membacakan buku dan
mendongeng akan menambah perbendaharaan bahasa anak. Ajak juga anak
bermain role play. Misalnya, memintanya menjadi koki atau dokter
dengan dengan menggunakan perlengkapan mainan. Dengan itu, dengan
imajinasinya anak akan berusaha memerankan hal-hal tersebut.<br />
<br />
<strong>3. Pertanyaan Kreatif</strong><br />
Cobalah memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kreatif dan mendorongnya
untuk berekspresi baik secara verbal maupun non- verbal. Seperti, “Coba,
nak, beritahu Bunda, bagaimana cara kamu memainkan mainan ini?” atau
“Apa yang akan terjadi jika kran air tidak ditutup?”. Perhatikan jawaban
anak, walaupun tidak seluruhnya benar, tapi itu berusaha untuk
berpikir.<br />
<br />
<strong>4. Hindari Kata Salah </strong><br />
Kadang reaksi atau imajinasi anak tidak selalu sama dengan anak
sepantarnya. Misalnya, ia menggambar mobil dengan roda segitiga. Jika
hal ini terjadi, usahakan Anda tidak berkata “SALAH” akan imajinasinya.
Anda bisa berkata “Menarik sekali. Kira-kira mobilnya bisa jalan tidak
jika rodanya berbentuk seperti itu…” Dengarkan penjelasannya. Siapa tahu
ia membuat gambar itu karena misalnya,karena rodanya rusak.<br />
<br />
<strong>5. Lihat Minat & Bakat</strong><br />
Coba mulai memerhatikan apa yang disukai oleh balita. Apakah ia senang
menggambar, menumpuk barang, berolahraga, menari atau hal lainnya.
Setelah mengetahui, kegemarannya, mulailahlah Anda mengasahnya sejak
dini. Misalnya dengan menyediakan crayon dan kertas gambar bagi anak
yang senang menggambar, melatihnya berolahraga bagi anak yang senang
olahraga dan memasukkannya ke sanggar seni jika anak menyukai seni.
Dengan demikian, kemampuan anak akan terasah dengan baik.<br />
<br />
<strong>6. Bebaskan Anak Bereksplorasi</strong><br />
Anak sudah dibekali dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi, biarkan
mereka melakukan eksplorasi terhadap dunia di sekitarnya. Tentu saja
Anda perlu memberitahu mana yang bahaya dan yang tidak. Misalnya, Anda
tentu perlu memberitahu bahwa api itu panas dan bisa melukai dengan cara
mendekatkan nyala api di korek api ke dekatnya. Anda juga perlu siap
menjawab pertanyaannya mengenai berbagai hal. Sebab itu, Anda pun
perlu membekali diri dengan bermacam pengetahuan yang bisa Anda peroleh
lewat berbagai informasi di buku, website, atau berbagi dengan
teman-teman yang memiliki anak seusai.<br />
<br />
<strong>7. Jangan Dipaksa</strong><br />
Jika anak Anda tidak menunjukkan bakat atau kreativitas, Anda tidak
perlu terlalu memaksa. Misalnya, dengan hanya fokus mengembangkannya di
situ. Semua butuh proses dan waktu. Yang bisa Anda lakukan adalah
memberikan stimulus untuk memancing kreativitasnya keluar, seperti
kegiatan bermain. Perlahan-lahan pasti akan terlihat. Paling penting
adalah ia harus melakukannya dengan enjoy dan antusias.<br />
<br />
<strong>8. Berikan Pengalaman Baru</strong><br />
Berikan waktu khusus untuk anak dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang
belum pernah dikunjungi seperti museum, kebun binatang, sawah, kebun,
peternakan, pasar tradisional, dan taman rekreasi. Di tempat baru ini
anak akan melihat, menyentuh, mendengar, merasakan bahkan mencium
sesuatu yang baru yang akan memperkaya pengalamannya. Dengan pengalaman
itu anak akan meramunya menjadi modal untuk melakukan sesuatu yang
kreatif.<br />
<br />
<strong>9. Kurangi Larangan</strong><br />
Tahukah Anda bahwa larangan dapat mematikan kreativitas seseorang? Hal
ini juga berlaku untuk balita. Sebisa mungkin Anda mengurangi
“melarangnya”. Misalnya Anda melarang anak memegang lumpur atau kodok,
hanya karena Anda takut tangannya kotor, padahal tangan kotor bisa
dicuci. Sebagai gantinya, berikanlah saran apa yang seharusnya ia
lakukan, bukan melarangnya. Misalnya, boleh memegang lumpur dan bermain
dengan lumpur asal setelahnya mencuci tangan. Namun, dalam kondisi
tertentu bila terpaksa, Anda tentu saja harus tegas. Misalnya, anak
ingin perosotan di pegangan tanggan padahal itu berbahaya. Jika itu
yang terjadi, katakan bahwa Anda tidak ingin ia terluka dan ia tak bisa
bermain lagi. Solusinya Anda bisa mengajaknya bermain perosotan di
taman.<br />
<br />
<strong>10. Liburan Kreatif</strong><br />
Liburan kreatif untuk anak tidak harus mahal, namun yang penting sesuai
dengan minat anak. Hal ini bahkan bisa dilakukan di rumah. Misalnya
dengan berkebun, mendekorasi kamar, membuat kreasi “DIY” dan masih
banyak lagi. Bisa juga Anda mengajak keluar rumah seperti bermain
permainan outbound. Dengan begitu anak akan mendapatkan banyak pelajaran
bersosialisasi, kerjasama, toleransi dan tentu saja menyenangkan.<br />
<br />
<strong>11. Beri Pujian</strong><br />
Selalu memberikan pujian jika anak melakukan sesuatu yang keratif.
Misalnya, anak bermain pesawat terbang dengan daun mangga atau dengan
piring kertas. “Wah, pesawatnya keren sekali. Mau terbang ke mana?”
Anda bisa mengatakan begitu. Cara itu akan membuat anak terdorong untuk
berimajinasi dan mencari hal-hal baru yang akan mencuri perhatian Anda.
Namun juga selalu ingatkan anak bahwa tidak masalah jika melakukan
kesalahan, karena dari situ justru ia akan tahu dan dicoba lagi dan
dicari solusinya. Itu semua akan membuat anak semakin bersemangat untuk
mencoba sesuatu yang baru dan tidak takut melakukan kesalahan.<br />
(Sumber : ayahbunda.co.id) Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-9020165071650071682016-05-04T04:00:00.001+01:002016-05-04T04:00:30.369+01:00Dampak Jika Anak Sering Dipukul Sejak Kecil<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://images.detik.com/visual/2015/10/07/d5975252-9c05-4356-b28d-f13f95e1537c_169.jpg?w=500" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://images.detik.com/visual/2015/10/07/d5975252-9c05-4356-b28d-f13f95e1537c_169.jpg?w=500" height="179" width="320" /></a></div>
<b> Hai bunda,... berikut ini penjelasan tentang dampak kalau anak sering dipukul sejak kecil, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<b><br /></b>
Dalam menghukum dan memberikan efek jera pada anak, seringkali orang tua
memilih cara dengan memukul. Padahal dalam jangka panjang, hal ini
dapat memberikan efek negatif bagi perkembangan mental anak.<br /><br />Studi
yang dilakukan oleh Elizabeth Gershoff dari The University of Texas
menemukan bahwa semakin sering anak-anak dipukul saat kecil, semakin
besar kemungkinan mereka akan menentang orang tua dan menunjukkan
perilaku anti-sosial saat dewasa.<br /><br />Menurut Gershoff dan timnya,
memukul anak berisiko meningkatkan agresi, serta menimbulkan masalah
pada perkembangan kesehatan mental dan kognitif anak. <em></em><a href="http://health.detik.com/read/2016/04/26/173000/3197182/763/sembuhkan-bayi-kolik-dengan-chiropractic-dokter-ini-tuai-kontroversi" target="_blank"><span style="color: red;"></span></a><br /><br />"Kami
menemukan bahwa memukul justru dapat membuat anak sulit untuk disiplin
saat dewasa. Mereka cenderung akan membangkang pada orang tuanya, atau
pada orang dewasa lainnya," imbuh Gershoff, seperti dikutip dari <em>Times of India</em>, Kamis (28/4/2016).<br /><br />Pendapat
serupa disampaikan pula oleh psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi,
M.Psi. Ia membenarkan bahwa kekerasan fisik seperti dipukul atau dicubit
sambil dimarahi bisa berdampak pada psikologis anak. Meskipun,
dikatakan Ratih ada juga kekerasan yang lebih bersifat psikologis
misalnya tidak memenuhi hak makan anak dan tidak memberi uang jajan
tanpa alasan yang jelas.<br /><br />"Terbiasa dimarahi dan dibentak, apalagi
anak pada dasarnya tidak merasa mendapat kekerasan karena hal itu
dilakukan orang terdekat seperti orang tua atau saudara, terbentuklah
pemikiran bahwa membentak, memukul dan tindak kekerasan lain adalah
bentuk kasih sayang," terang Ratih kepada detikHealth beberapa waktu
lalu.<br /><br />Akibatnya, anak akan meniru hal tersebut dalam
kesehariannya. Dia jadi mudah marah, sulit mengendalikan, emosi, dan
suka teriak-teriak. Sering mendapat tindak kekerasan baik verbal atau
non verbal juga bisa berdampak buruk pada psikis anak. "Anak bisa jadi
selalu cemas, merasa tidak aman, tidak nyaman, tidak percaya diri dan
tidak bisa memposisikan dirinya dengan tepat," lanjut Ratih.<br />
Sumber : detikhealth.com Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-33222789209439097322016-05-04T03:18:00.000+01:002016-05-04T03:18:19.854+01:00Gejala Penyakit Tifus Pada Anak Dan Cara Mengatasinya<br />
<h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bidanku.com/images/kesehatan/PENYAKITTIFUS-PADA-ANAK.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bidanku.com/images/kesehatan/PENYAKITTIFUS-PADA-ANAK.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
</h2>
<h2>
</h2>
<b>Hai bunda,... berikut ini gejala penyakit tifus pada anak dan cara mengatasinya, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Gejala tifus pada anak-anak umumnya disebabkan karena usus halus terinfeksi oleh bakteri.<em> Salmonella typhi</em> atau<em> salmonella paeartyphi</em>
merupakan bakteri yang menjadi penyebab tifus. Bakteri tersebut bisa
masuk ke usus melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh
anak-anak yang menderita.<br />
Anak-anak akan sangat beresiko
terjangkit penyakit ini, hal ini disebabkan karena anak-anak biasanya
belum bisa memilih makanan seperti apa yang harus dikonsumsi. Sehingga
dengan begitu mereka memiliki resiko lebih tinggi mengkonsumsi makanan
yang sudah tercemar oleh bakteri yang menjadi penyebab tifus.<br />
Bakteri
yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi
akan masuk ke dalam usus, kemudian bakteri tersebut akan berkembang biak
yang akhirnya akan merusak dinding usus. Jika bakteri-bakteri tersebut
berkembang biak, maka mereka akan masuk kedalam saluran limfa bahkan
bisa sampai masuk ke dalam pembuluh darah. Proses seperti ini biasanya
memakan waktu sekitar 24 sampai 27 jam.<br />
Setelah proses tersebut,
bakteri yang menjadi penyebab tifus akan menyebar ke dalam pembuluh
darah, yang kemudian akan muncul gejala-gejala tifus. Gejala paling umum
yang terlihat yaitu demam. Semakin hari demam tersebut akan semakin
tinggi, bahkan akan semakin tinggi lagi ketika malam hari. Sebagai orang
tua anda harus waspada jika anak anda mengalami gejala seperti ini
selama 7 sampai 10 hari.<br />
<h2>
Gejala Penyakit Tifus Pada Anak</h2>
Penyakit
tifus merupakan penyakit yang dianggap berbahaya untuk kesehatan.
Terlebih lagi jika penyakit tersebut tidak ditangani dengan segara.
Untuk gejalanya sendiri, biasanya anak-anak yang menderita tipes akan
mengalami hal-hal seperti di bawah ini.<br />
<h3>
Demam</h3>
Demam
merupakan gejala paling umum yang terlihat ketika anak-anak sakit tipes.
Demam akan terjadi biasanya beberapa hari setelah anak-anak
mengkonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri,
atau bahkan ia bermain di tempat yang kebersihannya kurang terjaga.
Selain demam, anak-anak pun biasanya akan mengalami pusing kepala.
Banyak orang tua yang menganggap bahwa gejala tipus ini merupakan demam
biasa, sehingga dengan begitu kebanyakan dari mereka mengobatinya dengan
memberikan obat penurun panas biasa. Efeknya, penyakit tifus pada anak
akan semakin berkembang atau parah.<br />
<h3>
Sakit Perut</h3>
Anak
penderita tifus juga akan mengalami sakit perut. Ia akan mengalami
diare, karena di dalam sistem pencernaannya terdapat bakteri yang
menginfeksi usus.<br />
<h3>
Nafsu Makan Hilang</h3>
Penyakit tifus juga
akan menunjukan gejala yakni hilangnya nafsu makan, sehingga dengan
begitu kemungkinan besar berat badan anak akan menjadi turun.<br />
<h3>
Demam Naik Turun</h3>
Selain
demam biasa, anak yang menderta tifus juga bisa mengalami demam yang
naik turun, keadaan ini akan berlangsung beberapa hari.<br />Untuk
anak-anak maupun orang dewasa, tipes harus segera ditangani karena jika
tidak akan berakibat fatal, meskipun pada awalnya gejala yang ditunjukan
adalah gejala ringan seperti demam biasa. Jika dibiarkan dalam waktu
yang lama, penyakit ini akan menyebabkan kebocoran usus bahkan sampai
menyebabkan kematian. Sedangkan jika anak anda yang terserang tifus
masih bayi, maka anda sebagai orang tua harus lebih waspada lagi. Hal
ini disebabkan karena tifus pada anak-anak biasanya akan lebih sulit
lagi terdeteksi. Gejala yang ditunjukan oleh bayi yang terkena tifus
mungkin hanya rewel atau menangis karena ia tidak nyaman.<br />
Namun
selain itu, bayi juga akan mengalami demam yang naik turun. Dimana
demamnya akan mulai naik ketik sore hari sampai malam hari, dan akan
turun kembali ketika pagi sampai siang hari. Anda juga bisa melihat
lidahnya, biasanya lidah penderita tifus akan berubah warna menjadi
memutih. Tetapi untuk bagian-bagian lainnya biasanya masih tetap
berwarna merah. Ketika bakteri penyebab tifus sudah berkembang di dalam
hati atau limpa, maka bayi atau anak penderita tifus akan merasa mual
atau bahkan sampai muntah karena organ tersebut mengalami pembengkakan
dan menekan lambung.<br />
<h2>
Cara Mengatasi Penyakit Tifus Pada Anak</h2>
Sebagai orang tua, anda harus tahu cara mengatasi tifus yang menyerang anak seperti berikut:<br />
<h3>
Membawa ke Dokter</h3>
Ketika
anak anda menunjukan gejala-gejala tifus seperti yang sudah disebutkan
di atas, maka anda bisa langsung membawanya ke dokter. Karena dengan
seperti itu, anak anda akan langsung mendapatkan obat dan penanganan
yang tepat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.<br />
Akan lebih baik
jika anak anda dirawat inap di rumah sakit, agar proses penyembuhannya
bisa terpantau. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk mencegah anak
anda terlalu banyak bergerak, karena terlalu banyak bergerak justru akan
mengakibatkan bakteri yang menjadi penyebab tifus lebih aktif dalam
menyerang tubuh penderita serta akan menyebabkan luka bertambah parah
pada usus.<br />
Ketika melakukan perawatan di rumah sakit, biasanya
dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri yang menjadi
penyebab tifus.<br />
<h3>
Obat Alami</h3>
Anak yang menderita penyakit
tifus juga bisa diatasi dengan obat tradisional, namun mungkin proses
penyembuhannya memerlukan waktu yang cukup lama. Obat tradisional yang
biasanya diberikan pada anak penderita tifus yaitu ekstrak cacing.
Namun, untuk mendapatkannya anda tidak harus mengolahnya sendiri, karena
saat ini banyak obat berasal dari ekstrak cacing yang bisa anda beli
dengan mudah di apotek atau pun mendapatkannya dari dokter. Ketika
hendak memberikan obat di luar pemberian dokter, akan lebih baik jika
anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.<br />
<h2>
Makanan Untuk Anak Penderita Tifus</h2>
Selain
memberikan obat, anda juga harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi
oleh anak anda. Untuk menunjang proses pengobatan tifus, anda bisa
memberi lebih banyak makanan yang rendah serat dan berkalori tinggi yang
memiliki sifat tidak merangsang.<br />
<h3>
Makanan yang Dianjurkan</h3>
Ada
beberapa makanan yang dianjurkan untuk diberikan pada anak yang
menderita tifus. Makanan yang dimaksud yaitu makanan yang memiliki
tekstur lembut, sehingga akan mudah ditelan dan dicerna. Makanan yang
kaya akan kandungan protein untuk mempercepat proses penyembuhan. Anda
bisa mengolah makanan-makanan tersebut menjadi tim atau bubur.<br />
<h3>
Makanan yang Dihindari</h3>
Makanan
yang mengandung serat tinggi harus dihindari karena akan membuat sistem
pencernaan bekerja lebih keras. Makanan yang berbumbu tajam dan
bersifat merangsang, seperti makanan asam, pedas, pahit dan sepat juga
harus dihindari, termasuk makanan yang mengandung gas.<br />Untuk mencegah
agar anak tidak terserang tifus, anda harus bisa memperhatikan pola
makan atau makanan yang ia konsumsi. Selain itu, anda juga perlu
melakukan perbaikan pada sanitasi lingkungan, peningkatan terhadap
kebersihan makanan dan minuman, serta kebersihan perorangan. Semoga
bermanfaat.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />Sumber : Bidanku.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-30439116758885222922016-04-27T04:13:00.003+01:002016-04-27T04:13:47.021+01:00Tips Menidurkan Bayi Tanpa Digendong<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/xbayi,P20tenang,P20cd,284,29.jpg.pagespeed.ic.c3Kgy_-uDU.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/xbayi,P20tenang,P20cd,284,29.jpg.pagespeed.ic.c3Kgy_-uDU.jpg" height="167" width="320" /></a></div>
<b> Hai Bunda,... Berikut ini tips menidurkan bayi tanpa digendong, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Umumnya, orangtua menidurkan bayi dengan cara menggendong atau
mengayun-ayunkan hingga tertidur. Kendati efektif, cara ini memakan
waktu dan menguras energi ayah dan bunda, apalagi jika pada bayi
kemudian terbentuk kebiasaan “musti digendong atau diayun-ayun untuk
jatuh tertidur, dan sulit tidur tanpa cara tersebut”.<br />
<br />
<strong>Cara menidurkan bayi tanpa digendong…</strong><br />
- Jangan segera menggendong bayi saat terbangun tengah malam. Biarkan
beberapa menit agar ia kembali tidur sendiri. Jika tak berhasil, sentuh
dan peluk bayi di ranjang hingga tertidur. Jika sulit, gunakan ranjang
goyang untuk mengayunnya, demikian saran dr. Sears.<br />
<br />
- Pada prinsipnya, bayi berusia 6 hingga 8 minggu sudah dapat
diajarkan untuk kambali tertidur tanpa digendong, namun temani ia hingga
tertidur.<br />
<br />
- Beri suara-suara, detak ritmis atau musik yang menenangkan bayi
saat jelang waktu tidur. Ulang-ulang setiap hari sehingga menjadi
kebiasaan tidur. Suara ritmis membuat bayi nyaman karena mirip detak
jantung ibu saat ia dalam kandungan.<br />
<br />
- Membedong bayi di usia 0-3 bulan dapat membantunya tak terbangun saat terjadi refleks kejut di tengah tidurnya.<br />
<br />
- Beri ekstra ASI setelah bayi tidur dan sebelum bunda kembali tidur. Ini akan memperpanjang waktu tidur bayi.<br />
<br />
- Jangan memandang mata bayi saat ia mulai mengantuk, ini akan
menstimulasi bayi tetap terjaga, demikian Claire Lerner, Director of
Parent Education, Zero to Three, AS.<br />
<br />
- Jika bayi tidur siang lebih lama dari malam hari, kondisikan agar
ia tidur lama di malam hari. Caranya, pasang ekstra lampu bercahaya
putih kebiruan di kamar bayi agar jam biologisnya nyaman seperti siang
hari. Redupkan lampu di sore hari, atau 2 jam sebelum waktu tidur, untuk
membiasakan tidur di malam hari, tulis Elizabeth Pantley, dalam buku
No-Cry Sleep Solution.<br />
(Sumber : ayahbunda.co.id)<br />
<br />
<strong></strong>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-61585157563063061702016-04-27T04:06:00.000+01:002016-04-27T04:06:02.761+01:00Yukk Kita Belajar 9 Hal Positif Dari Balita Kita.....
<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/670x350xbalita,P20main,P20fotosearch,P20cd,281,29.jpg.pagespeed.ic.eGRsFDlA7B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/670x350xbalita,P20main,P20fotosearch,P20cd,281,29.jpg.pagespeed.ic.eGRsFDlA7B.jpg" height="167" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>Hai bunda,... berikut ini beberapa hal positif yang bisa dipelajari dari balita, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
<br />
Memberikan pelajaran-pelajaran baru pada anak, ah itu sih sudah biasa,
Bunda. Tahukah Anda, tanpa banyak yang menyadari, Anda sebagai orangtua
bisa belajar banyak dari anak? Coba mulai hari ini, amati polah anak,
lalu coba terapkan hal tersebut pada diri Anda. Berikut beberapa
perilaku yang melekat pada anak-anak, yang dapat Anda tiru.<br />
<br />
1. Let it go<br />
“Aku tidak mau lagi main sama kak Ando,” ungkap Daniel pada anak
tetangga depan. Wah, sepertinya mereka sedang bertengkar karena berebut
mainan. Namun apa yang terjadi beberapa menit kemudian? Daniel sudah
lupa dengan amarahnya. Mereka sudah saling tegur, bahkan Daniel sudah
mengajak Ando bermain sepeda.<br />
<br />
ANDA BELAJAR Ketika sedang berdebat dengan pasangan atau orang lain,
Anda tidak perlu memendamnya berlama-lama. Ungkapkan saja amarah Anda
agar orang tersebut mengetahui bahwa Anda sedang marah, lalu maafkan.
Forgive dan forget! Nyatanya, suatu hari nanti Anda akan membutuhkan
orang tersebut. Apalagi jika ini terkait dengan hubungan suami istri.
Tidak sehat menahan amarah terlalu lama pada pasangan.<br />
<br />
2. Berani bertanya<br />
Bisa lebih dari 10 kali anak bertanya pada Anda, seperti sedang
memborbardi Anda, mulai dari “Itu apa?”, “Kenapa? Dan kenapa?”, “Kok
bisa?”, sampai “Kalau begini bisa?”, dan sebagainya. Mereka tidak
berhenti bertanya selama masih memiliki rasa penasaran dengan sesuatu
yang ia ingin ketahui.<br />
<br />
ANDA BELAJAR Tidak malu dan tidak takut untuk bertanya, meskipun
terkadang pertanyaan itu Anda anggap silly. Jika Anda memang tidak
mengetahui bagaimana menangani balita yang influenza –yang sudah
dianggap penyakit biasa dan semua ibu pasti bisa menangani-, kenapa Anda
tidak bertanya. Salah-salah penanganan, justru membahayakannya. Memupuk
rasa ingin tahu yang banyak itu penting kok, Bunda! Sebab tidak ada
sekolah untuk jadi orangtua.<br />
<br />
3. Menikmati hidup<br />
Setiap pagi, ritual anak adalah melompat di atas tempat tidurnya. Hanya
beberapa kali lompatan saja, sudah terlihat paras wajah bahagia. Dan
jika Anda amati lebih detail lagi, masih banyak lagi ritual-ritual yang
dianggap ‘ajaib’ oleh orang dewasa. Padahal apa yang ia lakukan tersebut
adalah bentuk dari menikmati masa kanak-kanaknya.<br />
<br />
ANDA BELAJAR Menghadapi kehidupan Anda dengan lebih santai, meski tetap
bertanggung jawab. Buat ritual-ritual yang bisa membuat Anda bahagia
setiap hari, seperti menikmati secangkir kopi di taman rumah atau
memandangi anak sebelum ia terbangun. Nikmati setiap kehidupan Anda
menjadi bentuk syukur, dengan begitu niscaya stres akan jauh-jauh dari
Anda. Sst…jangan lupa untuk bersenang-senang, ya, Bun!<br />
<br />
4. Semua orang itu sama<br />
Anak-anak cenderung tidak peduli dengan perbedaan, baik perbedaan jenis
kelamin, warna kulit, usia, disability, bahkan agama dan ras. Apapun
jenisnya, anak-anak tidak ragu untuk menegur dan mengajak main teman
barunya. Balita juga cenderung selalu memperlakukan orang-orang baik
padanya dengan perlakuan yang baik pula.<br />
<br />
ANDA BELAJAR Menerima perbedaan dan fokus pada kebaikan orang lain,
bukan kejelekan/keanehan secara fisik atau perbedaannya. Pasalnya, jika
Anda sudah membuat ‘benteng’ untuk berinteraksi dengan orang lain, anak
dapat melihat dan belajar dari Anda. Hal ini tentu akan merusak naluri
alami balita sebagai makhluk penerima perbedaan.<br />
<br />
5. Tersenyum setiap pagi<br />
Coba Anda lihat, bagaimana ekspresi anak setiap Anda bawa ke depan
cermin! Dia selalu tersenyum melihat dirinya. Tampaknya anak sangat
bahagia, atau bahkan bangga pada dirinya sendiri. Tak jarang juga anak
memaksa Anda untuk tetap berada di depan cermin.<br />
<br />
ANDA BELAJAR Jangan lupa untuk selalu tersenyum setiap hari. Mulai
dengan tersenyum di depan cermin. Tersenyumlah dan banggalah pada diri
Anda sendiri. Sebab ada pepatah yang berbunyi, “Dunia selalu terlihat
cerah di balik sebuah senyuman.” Bahasa tubuh yang dipercaya dapat
mengubah suasana hati ini akan membawa Anda menjalani hari-hari menjadi
lebih bahagia. Hal ini pun akan berpengaruh bagaimana Anda menghadapi
pasangan dan anak.<em> Don’t forget to smile!</em><br />
<br />
6. Tertawa<br />
Menertawakan momen sangat lekat dengan dunia anak-anak. Apapun momennya,
baik yang lucu maupun yang garing (baca: tidak lucu), ia selalu
meresponsnya dengan tawa. Mungkin anak-anak sepaham dengan tokoh Charlie
Chapling, “A day without laughter is a day wasted!”<br />
<br />
ANDA BELAJAR Lagi-lagi Anda diminta untuk menikmati momen kehidupan
dengan bentuk tertawa. Tertawalah jika hal tersebut mengundang tawa,
tidak perlu ditahan. Jaga image sudah tidak zaman! Menurut Lee Berk,
Associate Professor dari University School of Medicine, California,
Amerika Serikat, tertawa dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam
menghadapi tekanan dan melawan penyakit. Bahkan tertawa juga merupakan
bentuk latihan olahraga menurut beberapa penelitian. Tertawa 100 kali
sama sehatnya dengan 15 menit bersepeda.<br />
<br />
7. Berani mencoba<br />
Balita lekat dengan fase ekplorasi, fase di mana ia selalu mencari dan
berani mencoba sesuatu yang baru. Ia berani menuruni mainan seluncur
dengan ketinggian yang cukup menantang buat anak-anak. Ia bisa berdamai
dengan dirinya, asalkan bisa bermain. Dan seringkali keberaniannya ini
justru berbuah kebaikan baginya, ia merasakan keseruan saat bermain
seluncur.<br />
<br />
ANDA BELAJAR Berani untuk mencoba sesuatu yang baru. Meski Anda sempat
terpikir alasan anak-anak berani mengambil risiko karena belum memahami
secara tepat hubungan sebab akibat. Untuk Anda, berani ambil kesempatan
dengan minim risiko. Walaupun terkadang kesempatan dengan risiko yang
besar juga bisa membawa dampak positif untuk Anda. Yang jelas, ayo,
Bunda, jangan ragu untuk mengambil kesempatan yang ada di depan mata!<br />
<br />
8. Show affection<br />
“Bunda, aku mau pakai jaket dan sepatu booth ah!” ungkap anak. Anda pun
heran karena di luar rumah tidak ada genangan dan sinar matahari sangat
terik. Kenapa ia bisa tiba-tiba ingin pakai jaket sepatu booth? Atau
tiba-tiba anak mengatakan, “Aku cintaaaaaa sekali sama Bunda.” <br />
<br />
ANDA BELAJAR Spontanitas dan ungkapkan apa yang Anda rasakan. Biasanya
bentuk spontanitas anak itu jujur, apa adanya. Cobalah lakukan sesuatu
yang spontan. Terkadang sesuatu yang spontan bisa membawa kejutan untuk
pasangan Anda atau anak. Sebut saja, “Hari ini kita rekreasi di taman.
Bunda mau masak enak!” Nah, ini tentu bentuk spontan Anda yang membawa
kejutan untuk keluarga.<br />
<br />
9. Jago bermimpi<br />
“Aku mau jadi dokter.”<br />
“Besok aku akan jalan-jalan ke HK Disneyland bersama bunda, ayah, nenek dan kakek.”<br />
Asyiknya jadi anak-anak, bisa setiap hari bermimpi seperti itu.
Anak-anak memang memiliki segudang mimpi yang luar biasa, dan terkadang
terdengar kurang masuk akal. Mereka percaya bahwa mimpinya akan
terwujud, dan selanjutnya membangun mimpi-mimpi yang lain lagi.<br />
<br />
ANDA BELAJAR Memiliki mimpi dan percaya bahwa suatu hari mimpi-mimpi
Anda akan terwujud, tentunya diikuti dengan usaha. Berbeda dengan
anak-anak yang sering Anda bantu untuk mewujudkan mimpi. Kini, coba
gunakan imajinasi Anda untuk menggali impian yang selama ini mungkin
terkubur. Salah satu pengalaman seorang ibu yang bermimpi menjadi chef,
sekarang ia memiliki usaha katering, dan bisa membantu kemampuan
finansial keluarga.<br />
(Sumber : ayahbunda.co.id) Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-52122231382631402602016-04-27T03:50:00.001+01:002016-04-27T03:50:25.473+01:00Beberapa Alasan Balita Menolak Anda Dan Cara menyikapinya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/xsensori2,282,29.jpg.pagespeed.ic.UgSqJhHD38.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/xsensori2,282,29.jpg.pagespeed.ic.UgSqJhHD38.jpg" height="172" width="320" /></a></div>
<b>Hai bunda,... berikut ini beberapa alasan balita sering menolak anda dan cara menyikapinya, semoga bermanfaat ya?</b><br />
Suatu kali, Anda mendapati anak menolak segala bentuk kasih Anda,
seperti cium dan peluk. Bisa jadi ada sesuatu yang mengganjal hatinya
saat itu, seperti yang dikatakan psikolog Susanne Ayers Denham, Ph.D.,
penulis buku Emotional Development in Young Children dan profesor di
George Mason University, Amerika Serikat, suasana hati balita dapat
berubah secepat cuaca, akibat terjadi sesuatu yang menimpanya. Alhasil,
Anda diabaikan. Namun begitu, sikapnya ini juga bisa menjadi ‘sinyal’
bagi orang tua untuk perlu mencari tahu dan waspada. Berikut beberapa
kemungkinan yang membuat balita berubah:<br />
<br />
a) “I had a bad day!”<br />
Balita bisa mengalami hari yang buruk, semisal tidak mendapatkan giliran
bermain di ayunan di taman atau usai bertengkar dengan teman sebaya.
Apapun itu, ini membuatnya menekuk wajah seharian dan menolak tawaran
pereda sedih berupa pelukan hangat Anda.<br />
<br />
SIASATI Ciptakan kegiatan bermain yang seru untuk menarik perhatian
anak. Atau ajak ia bermain dengan permainan favoritnya. Jika hal ini
tidak berhasil, menurut Denham, saran terbaik adalah menunggu dengan
sabar hingga emosi anak mereda. Biarkan dan berikan waktu balita untuk
menyendiri. Sementara itu, pastikan Anda ‘melempar sinyal’ bahwa Anda
selalu siap menerima dia, seperti menawarkan makan siang yang sudah Anda
siapkan.<br />
<br />
b) “Aku sedang kesal!”<br />
Rupanya, balita Anda sedang sebal dengan Anda. Alhasil ia enggan
menerima semua ajakan Anda. Alasannya bisa dari beragam faktor, sebut
saja kesal karena Anda sudah sibuk bekerja seharian di kantor,
sesampainya di rumah Anda malah asyik dengan smartphone, dan ini membuat
ia merasa terabaikan.<br />
<br />
SIASATI Jeli melihat situasi dan kondisi anak setiap harinya. Karena apa
yang ia lakukan ini merupakan bentuk protesnya. Sebaiknya, buka
pembicaraan pada anak secara perlahan, to the point, dan mudah
dimengerti anak, “Kamu merasa Bunda sibuk sekali, ya, nak?” Bisa jadi
jawaban yang muncul akan sedikit ‘menampar’ Anda. Namun, apapun yang ia
utarakan adalah yang ia rasakan. Selanjutnya, buat kesepakatan pada
balita terkait dengan masalah tersebut, pastikan Anda membuat win-win
solution. Misalnya, “Hari ini Bunda akan pulang malam, tapi besok kita
akan bermain seharian, karena Bunda libur.” Hindari membuat janji palsu,
ya, Bun!<br />
<br />
c. “Aku tidak suka dicium dan dipeluk!”<br />
Dulu sewaktu anak masih bayi, ia senang ditimang, dicium, dan dipeluk.
Sekarang, ia mulai menolak semua itu, bahkan dengan Anda sekalipun.
Wajar, hal ini tidak hanya terjadi pada anak Anda saja.<br />
<br />
SIASATI Kenali tipe bahasa kasih anak. Bisa jadi ia bukan anak dengan
tipe bahasa kasih sentuhan. Karena anak dengan tipe bukan bahasa kasih
sentuhan tidak akan senang jika ia dicium, dipeluk atau dibelai setiap
saat. Simpan cium dan pelukan hangat Anda, saat ia terlelap. Anda tidak
perlu sedih, sebab ini bukan berarti ia tidak menyayangi Anda. Yang
terpenting adalah pastikan Anda selalu ada setiap balita butuh bantuan.<br />
<br />
d. “Hanya mau dengan ayah (atau bunda) saja.”<br />
Mendapati balita hanya dekat dengan salah satu orang tua, kerap membuat
ia hanya ingin diurusi sang idola. Tak jarang, jika salah satu dari Anda
merasa jealous.<br />
<br />
SIASATI Hindari terlalu menuruti tiap permintaan anak untuk mau apa-apa
hanya dengan Anda atau pasangan Anda saja, menurut saran Dr. Vanessa
Lapointe, R. Psych, psikolog dan penulis buku Discipline Without Damage.
Ia juga mengungkapkan bahwa mengasuh balita Anda merupakan pekerjaan
bersama sehingga mulailah untuk membagi pekerjaan yang musti dikerjakan
ayah dan bunda. Meski awalnya akan ada penolakan, namun lambat laun anak
akan terbiasa.<br />
<br />
e. “Sahabatku, si mbak!”<br />
Balita Anda sangat akrab dengan si mbak (baby sitter atau asisten rumah
tangga). Saking akrabnya, mbak tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra
dalam mengurusi kebutuhan anak, sebab hampir tanpa perlawanan. Anak Anda
selalu nurut aturan mbak. Namun hal ini berbanding terbalik, saat Anda
yang mengambil alih.<br />
<br />
SIASATI Tetap lakukan ambil alih balita selama Anda berada di rumah
–sedang tidak bekerja-, namun minta si mbak dekat dengan Anda.
Sebelumnya, minta si mbak untuk tidak banyak berperan serta mengasuh
anak saat Anda ada di rumah. Tujuannya agar balita tidak merasa Anda
menjauhkan mbak dari hadapannya. Selanjutnya, coba untuk ciptakan hari
libur ‘bebas mengasuh balita’ untuk si mbak, guna menambah waktu bonding
Anda dengan anak. Buat aktivitas yang lebih seru agar ia memiliki
pengalaman seru dengan Anda.<br />
(Sumber : ayahbunda.co.id) Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-48615130611203754892016-04-27T03:32:00.000+01:002016-04-27T03:32:19.838+01:00Tips Dukung Si Kecil Menjadi Anak Hebat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/anak%20hebat%20BEBELAC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/anak%20hebat%20BEBELAC.jpg" height="167" width="320" /></a></div>
<em></em><br />
<b>Hai bunda, berikut ini tips dukung sikecil menjadi anak hebat, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<b></b><br />
Tidak ada yang lebih membanggakan orangtua saat memiliki anak yang
hebat, yaitu anak yang cepat tanggap sehingga memiliki prestasi di
bidang akademik dan juga memiliki rasa peduli. Anak yang hebat memiliki
keseimbangan antara kecerdasan kognitif (IQ) dan kecerdasan emosional
(EQ). Lalu, bagaimana peran dan dukungan orangtua untuk membentuk si
Kecil menjadi anak hebat?<br />
<br />
<strong>Stimulasi IQ dan EQ</strong><br />
Berikan stimulasi yang tepat sesuai dengan masa pertumbuhannya, namun
perlu diingat bahwa perkembangan EQ tidak dapat diukur layaknya IQ.
Perkembangan EQ si Kecil merupakan proses yang harus dikembangkan secara
bertahap sejak dini.<br />
<br />
Untuk membuat pola asuh yang tepat, ajak anggota keluarga lain untuk
bekerjasama agar tercipta sebuah lingkungan yang mendukung pertumbuhan
anak. Maksimalkan potensi yang dimiliki si Kecil dengan memberikan
stimulasi seperti berikut ini:<br />
<br />
1. <strong>Sepenuh hati</strong><br />
Tinggalkan ponsel Anda atau berhenti melakukan aktivitas lain saat
bersama si Kecil. Beri perhatian penuh meski hanya sekedar berguling
bersama, berlari kejar tangkap atau saling bercerita. Jika dilakukan
penuh cinta maka akan mengembangkan sel-sel emosional si Kecil.<br />
<br />
<strong>2. Berbagi</strong><br />
Berikan si Kecil sekantong cokelat, bujuk si Kecil untuk membaginya
dengan teman. Jangan lupa untuk ajak ia menghitung jumlahnya. Selain
mengasah IQ ia pun belajar bagaimana bersikap, berbagi dan
bersosialisasi dengan lingkungannya.<br />
<br />
<strong>3. Empati</strong><br />
Perkenalkan bentuk wajah dan emosi. Bunda bisa menggambarnya di atas
kertas lalu minta si Kecil menirukannya. Dengan mengenali reaksi wajah
seseorang, akan lebih mudah buat Bunda untuk memperkenalkan empati pada
si Kecil, seperti menghibur Ayah sepulang kerja.<br />
<br />
<strong>4. Berikan tanggung jawab</strong><br />
Berikan tanggung jawab sesuai dengan kemampuannya. Cukup minta si Kecil
lakukan hal sederhana seperti; membereskan mainannya, mematikan televisi
setelah menonton atau menaruh sepatu di tempatnya. Selain melatih
motorik, jiwa tanggung jawab dan disiplin si Kecil pun bisa terbentuk.<br />
<br />
<strong>Nutrisi Untuk Anak Hebat</strong><br />
Selain stimulasi dari luar, Si Kecil membutuhkan nutrisi terbaik untuk
menjaga kesehatannya. Nutrisi yang mengandung Zat Besi dan DHA sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan si Kecil.<br />
Zat Besi bermanfaat untuk pembentukkan sel darah merah dan mendukung
tumbuh kembang anak, sementara DHA berfungsi meningkatkan perkembangan
otak anak.<br />
DHA merupakan salah satu jenis asam lemak Omega 3 yang berperan penting
dalam perkembangan otak. Kandungan Zat Besi dan DHA ini bisa Bunda
temukan dalam makanan sehari-hari. Zat Besi bisa ditemukan di daging,
hati dan sayuran hijau. Sementara DHA terdapat di ikan salmon, telur,
tuna serta kacang tanah.<br />
<br />
(Sumber : ayahbunda.co.id) Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-29362056862625949472016-04-16T06:50:00.003+01:002016-04-16T06:50:33.416+01:00Tips Membantu Balita Cepat Tidur Terlelap
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/670x350xbalita,P20bobok,P20opener.jpg.pagespeed.ic.JJQebYHFlr.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ayahbunda.co.id/img/images/670x350xbalita,P20bobok,P20opener.jpg.pagespeed.ic.JJQebYHFlr.jpg" height="167" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<b>Hai bunda,... Berikut ini beberapa ritual seru yang bisa membantu membuat si kecil cepat terlelap, semoga bermanfaat ya?<br />
</b><br />
<strong>1. Kemping sebelum tidur</strong><br />
Ajak anak pergi kemping di dalam kamar dengan memasang tenda miliknya
bersama-sama. Jika Anda tidak memiliki tenda khusus, tidak perlu cemas.
Ciptakan tenda sederhana dengan selimut dan benda-benda di kamar. Jika
tenda-tendaan Anda sudah jadi, ajak si kecil menginap di dalamnya dan
ceritakan tentang keseruan kemping yang sesungguhnya. Hal itu bisa
menjadi imajinasi baru untuknya. Jangan lupa menemani hingga dirinya
tertidur dan segera pindahkan ke tempat tidur jika dia sudah terlelap.<br />
<strong>2. Bertualang ke pulau kapuk</strong><br />
Ceritakan pada anak bahwa Anda akan membawanya pergi bertualang ke
sebuah pulau bernama Pulau Kapuk. Minta anak melakukan ritual wajib
sebelum bertualang, seperti cuci kaki, tangan, muka, dan sikat gigi.
Setelah itu, ajak dia mengenakan pakaian resmi petualang Pulau Kapuk,
yaitu piyama. Jangan lupa membawa peralatan yang dibutuhkan, mulai dari
bantal, guling, dan juga boneka. Agar lebih menyenangkan, ajak anak
mengikuti petunjuk arah yang sudah Anda tempelkan di beberapa bagian
rumah dan mengarah ke kamar tidur. Setelah tiba di Pulau Kapuk, ajak si
kecil untuk beristirahat sebab kalian telah melewati perjalanan panjang
yang melelahkan.<br />
<strong>3. Janjian bertemu di alam mimpi</strong><br />
Mungkin salah satu alasan anak enggan terlelap di malam hari karena
takut berpisah dari Anda. Cobalah buat janji untuk bertemu dengannya di
alam mimpi. Sambil menggenggam tangan si kecil, minta dia untuk
memejamkan mata dan membayangkan sedang bertemu Anda kemudian bermain
bersama. Jika dia kerap membuka matanya, ingatkan terus untuk tetap
terpejam agar gambaran tentang kebersamaan Anda tidak hilang. Terus
bisikkan bayangan yang indah hingga si kecil terlelap.<br />
<strong><em>4. Mummy games</em></strong><br />
Adakan permainan baru bersama balita Anda, yaitu <em>mummy games</em>. Jelaskan dulu padanya apakah itu <em>mummy</em> dan bagaimana bentuknya. Bila perlu gunakan gambar agar anak mengerti secara visual. Cara bermainnya mudah, cukup berpose a la <em>mummy</em>
di atas tempat tidur dengan posisi lurus dan kedua tangan diletakkan di
atas dada. Agar lebih menyenangkan, tentu berikan hadiah bagi pemenang
atau hukuman bagi yang kalah, misalnya tidak boleh makan es krim besok
siang. Ciptakan suasana tenang dan nyaman untuknya.<br />
<strong>4. Sembunyi dari binatang buas</strong><br />
Buat permainan peran yang mengisahkan bahwa Anda dan si kecil sedang
terjebak di tengah hutan yang penuh dengan binatang buas. Salah satu
cara untuk selamat dari mereka adalah dengan bersembunyi di balik
selimut. Sembunyikan diri Anda dan si kecil selama beberapa saat hingga
para binatang buas itu pergi. Anda bisa minta bantuan suami untuk
membuat suara hewan, seperti harimau, singa, atau ular. Sebelumnya,
pastikan suhu udara kamar cukup dingin agar si kecil tidak merasa
kepanasan dan tetap nyaman kala bersembunyi. Anda bisa pura-pura
terlelap agar si kecil juga ikut terlelap.<br />
<br />
(Sumber : ayahbunda.co.id) Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-34337605170880828522016-04-09T04:35:00.001+01:002016-04-09T04:35:26.703+01:00Tips Cara Mendidik Anak sejak usia dini agar sukses di masa depan<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Ini nich ada Tips mantab dari majalah Ummi apa aja yang perlu di ajarkan orang tua kepada anak agar sukses :),Moga Bermanfaat yaa</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Beberapa perilaku di bawah ini perlu diajarkan sejak dini supaya dalam setiap langkah hidupnya anak-anak meraih sukses dengan tidak menjadikan iman dan harga dirinya sebagai korban.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
1. Bekerja sama</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Mulailah mendidik anak dengan menekankan pentingnya bekerja sama dengan orang lain. Tidak ada keberhasilan dan kesuksesan diraih tanpa sikap kerja sama. Tentu kerja sama dijalin dalam rangka tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Bagaimana caranya? Berikan kesempatan anak bersosialisasi dengan lingkungannya. Bermain bersama teman-temannya mendorong anak saling berkomunikasi dan bekerja sama.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
2. Bertindak nyata</div>
<div class="text-left" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-6016941275961339" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2509369007" data-adsbygoogle-status="done" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; height: 280px; width: 336px;"><ins id="aswift_2_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><ins id="aswift_2_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><iframe allowfullscreen="true" allowtransparency="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_2" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_2" scrolling="no" style="box-sizing: border-box; left: 0px; position: absolute; top: 0px;" vspace="0" width="336"></iframe></ins></ins></ins></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Orang sukses bukan hanya pintar bermimpi. Mereka piawai mewujudkan mimpi dengan bekerja nyata. Nah, anak-anak adalah jago mimpi. Imajinasi mereka melesat. Kadang kita kualahan menampung mimpi-mimpi mereka. Untuk itu kita bantu mereka meraih mimpi. Buatlah proyek yang bermakna bersama anak. Disarankan proyek ini bukan proyek individual untuk memuaskan diri. Membantu teman yang kesusahan dan memerlukan bantuan menjadi proyek pembelajaran yang efektif mengajarkan anak bertindak nyata.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Baca juga: <a href="http://www.ummi-online.com/ajarkan-anak-mandiri-begini-cara-orang-tua-mendidiknya.html" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #da829b; outline: none; text-decoration: none;" target="_blank">Ajarkan Anak Mandiri, Begini Cara Orang Tua Mendidiknya</a></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
3. Menetapkan tujuan</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Bimbinglah anak menetapkan tujuan sebelum mereka bertindak. Seperti program membantu teman di atas kita berdiskusi terlebih dahulu untuk menetapkan tujuannya. Melatih dan membiasakan anak memiliki tujuan dalam bertindak akan memandu mereka berjalan di jalan yang tepat. Apabila sejak dini anak terbiasa berpikir sebelum bertindak, manfaat masa depan yang akan diraih adalah mereka fokus dengan tujuan hidupnya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
4. Memilih prioritas</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Dari kesanggupan fokus pada tujuan hidup, akan terbentuk kemampuan memilih prioritas dari beragam pilihan. Membimbing anak dapat fokus pada hal tertentu memerlukan ketelatenan. Target kita bukan pada hasil tapi proses. Anak-anak kadang kehilangan fokus saat mengerjakan sebuah aktivitas. Untuk itu bimbinglah mereka agar memiliki kesadaran terhadap ruang dan waktu. Kesadaran ruang adalah ia sedang berada dimana. Kesadaran waktu adalah saat ini waktunya apa. Mengajarkan kesdaran terhadap ruang dan waktu tidak dengan sikap yang kaku melainkan dengan kelembutan dan empati.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
5. Memahami orang lain</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Empati. Membimbing anak agar memiliki empati bergantung pada sikap empati orangtua pada mereka. Mengempati anak merupakan cara menanamkan sikap empati itu sendiri. Orangtua yang pandai menempatkan <em style="box-sizing: border-box;">perspective thinking</em> akan memiliki buah hati yang bersikap empatik pada orang lain. Orangtua yang peduli dan gemar menolong orang lain sebenarnya sedang mengajarkan sikap yang sama pada anak-anak. Orangtua yang menerima anak secara apa adanya sesungguhnya sedang menanamkan <em style="box-sizing: border-box;">self-esteem</em> pada anak mereka. Kunci sukses bukan terutama orang lain memahami kita melainkan kita memahami orang lain.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
6. Bersyukur</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Sahabat Ummi, kita tentu sepakat tidak ada kesuksesan yang tidak dibingkai oleh rasa syukur mendalam kepada Allah Swt. Bersyukurlah kepada-Ku niscaya Aku menambahkan nikmat-Ku kepadamu. Pada tahap usia perkembangan anak sikap bersyukur diajarkan dengan cara mengucapkan terima kasih pada orang lain. Siapa tidak berterima kasih pada sesama, ia tidak berterima kasih pada Allah. Syukur dapat juga dimaknai dan disikapi dengan mengoptimalkan talenta, bakat, hobi yang dimiliki anak. Membimbing anak menemukan dirinya dan memberinya kesempatan menjadi dirinya sendiri merupakan sikap syukur orangtua kepada Allah Swt. Tidak ada yang melebihi kesuksesan orang yang mau bersyukur. Semoga bermanfaat. (sumber ; majalah Ummi)</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-59832627178122383402016-04-09T04:23:00.002+01:002016-04-09T04:24:36.240+01:00Tips Agar Anak Mencintai Allah<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<span style="color: #4a4a4a; font-family: "lato" , "helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif;"><span style="line-height: 22.4px;">Bunda,apakah Anda ingin</span></span><span style="color: black; font-family: "times new roman"; font-size: small; line-height: normal;"> anak belajar cara mencintai Allah? Tentu tidak mudah, akan tetapi bukannya hal mustahil juga. Berikut ini beberapa tips untuk mengajarkan anak mencintai Allah: Semoga info dari majalah Ummi ini bermanfaat yaa.....:)</span><br />
<span style="color: black; font-family: "times new roman"; font-size: small; line-height: normal;"><br /></span>
<span style="color: black; font-family: "times new roman"; font-size: small; line-height: normal;"><br /></span>
<span style="color: black; font-family: "times new roman"; font-size: small; line-height: normal;"><br /></span>
<span style="color: black; font-family: "times new roman"; font-size: small; line-height: normal;"><br /></span>
<br />
<div style="color: #4a4a4a; font-family: lato, 'helvetica neue', helvetica, arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px;">
<span style="color: black; font-family: "times new roman"; font-size: small; line-height: normal;"><br /></span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiWr3ZDDF4ObSv2usmxsldC-BS2T-ofjgvTP9zb02_bnK5SxF7ymWW6O9HoQ_TE-MTEFGcYKhZzAsydBMZajFea_fyY8vSk1awgHfi5w2E2pjtYq6dSb7euPkjDLZwQPMewE4lNPEI4y6lgyQ4do7Cxufy6pcGyxLBVtv83PkI7RvPaToXjlzCBU0k2wz1li0hhHuQOMZwawPUy=" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiWr3ZDDF4ObSv2usmxsldC-BS2T-ofjgvTP9zb02_bnK5SxF7ymWW6O9HoQ_TE-MTEFGcYKhZzAsydBMZajFea_fyY8vSk1awgHfi5w2E2pjtYq6dSb7euPkjDLZwQPMewE4lNPEI4y6lgyQ4do7Cxufy6pcGyxLBVtv83PkI7RvPaToXjlzCBU0k2wz1li0hhHuQOMZwawPUy=" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Tips-mengajarkan-anak-cinta-pada-Allah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Tips-mengajarkan-anak-cinta-pada-Allah.jpg" height="180" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"><br /></span>
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"><br /></span>
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"><br /></span>
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"><br /></span>
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"><br /></span>
<br />
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">1.<span style="box-sizing: border-box; font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><strong style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Hindari Menebar Pesan Benci</span></strong><span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"><br style="box-sizing: border-box;" />“Awas nak jika kamu suka berbohong nanti lidahmu dipotong oleh Allah SWT!”</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">“Awas nak kalau mencuri nanti tanganmu dipotong oleh Allah SWT!”</span><br />
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"><br /></span>
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiWr3ZDDF4ObSv2usmxsldC-BS2T-ofjgvTP9zb02_bnK5SxF7ymWW6O9HoQ_TE-MTEFGcYKhZzAsydBMZajFea_fyY8vSk1awgHfi5w2E2pjtYq6dSb7euPkjDLZwQPMewE4lNPEI4y6lgyQ4do7Cxufy6pcGyxLBVtv83PkI7RvPaToXjlzCBU0k2wz1li0hhHuQOMZwawPUy=" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiWr3ZDDF4ObSv2usmxsldC-BS2T-ofjgvTP9zb02_bnK5SxF7ymWW6O9HoQ_TE-MTEFGcYKhZzAsydBMZajFea_fyY8vSk1awgHfi5w2E2pjtYq6dSb7euPkjDLZwQPMewE4lNPEI4y6lgyQ4do7Cxufy6pcGyxLBVtv83PkI7RvPaToXjlzCBU0k2wz1li0hhHuQOMZwawPUy=" width="320" /></a></div>
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"><br /></span></div>
<div class="text-left" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-6016941275961339" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2509369007" data-adsbygoogle-status="done" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; height: 280px; width: 336px;"><ins id="aswift_2_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><ins id="aswift_2_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><iframe allowfullscreen="true" allowtransparency="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_2" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_2" scrolling="no" style="box-sizing: border-box; left: 0px; position: absolute; top: 0px;" vspace="0" width="336"></iframe></ins></ins></ins></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">“Awas nak, jika tidak mau shalat, tidak mau puasa nanti Allah marah, Allah akan murka kepadamu!.”</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">“Hati-hati nak jika suka nakal, suka mengganggu orang lain nanti dimasukkan Allah ke neraka, dineraka itu apinya panas membara dan menyala-nyala, orang yang hidup didalam neraka hidup tidak matipun tidak!”</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Itulah contoh Pesan Benci dari orang tua keada anaknya. Niat awalnya mungkin bagus yaitu mengharapkan anaknya jujur dan tidak nakal.</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Akan tetapi tanpa disadari didalam nasehat tersebut ternyata mengandung Pesan Benci, adalah sesuatu yang sangat mengerikan bagi masa depan anak-anak usia dini, karena jika sering mendengar ancaman seperti diatas maka akan terekam dalam ingatan sang anak bahwa Allah itu kejam, suka menghukum, seperti memotong lidah dan tangan serta menyediakan tempat penyiksaan yaitu api neraka yang menyala-nyala.</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Yang terjadi kepada anak-anak yang terserang pesan benci tersebut, bukannya takut lalu mendekat kepada Allah SWT, melainkan memang takut tapi menjauh dari Alllah SWT. Selanjutnya di alam bawah sadar anak tersebut akan terjadi penolakan-penolakan terhadap perintah Allah swt. Ketika di ajak mendirikan shalat tentu sang anak akan menolak kalaupun mau akan melaksandengan sangat terpaksa.</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Apalagi jika diajak berpuasa, harus bangun malam-malam untuk makan sahur ketika mata mengantuk dan perut kenyang, dan menahan lapar dan haus selama seharian, tentu hal ini menambah perbendaharaannya, setelah potong lidah, masuk neraka lalu di dunia sudah mengalami penyiksaan awal yaitu berlapar dan berhaus-haus.</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Akibatnya bukan hanya menolak perintah yang sifatnya ibadah tapi ia akan selalu berburuk sangka terhadap apa yang datangnya dari Allah SWT, ia akan berburuk sangka dan alergi kepada Al-Qur’an, kepada Nabi-Nabi, kepada para ulama dan akan berburuk sangka, melecehkan, menolak, dan bahkan memusuhi Islam.</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">2.<span style="box-sizing: border-box; font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; line-height: normal;"> </span></span><strong style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Tanamkanlah Pesan Cinta.</span></strong><span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"> </span><br />
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;"> Jika anak usia dini sedang bermain bola kaki atau permainan yang menimbulkan rasa haus lainnya maka siapkanlah air minum didalam sebuah gelas. Setelah ia merasa lega dan puas menikmati air minum tersebut maka berdialoglah!</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Ibu : ”Nak, siapa yang menciptakan air tersebut?<br style="box-sizing: border-box;" />Anak : “Allah.”</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Jika ia ingin memakan buah-buahan maka carikan buah yang paling enak sesuai seleranya, misalnya buah durian. Ketika ia memakan buah durian tersebut temani dan perhatikan dengan seksama, setelah menikmati manis dan renyahnya buah durian tersebut lalu?</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Ibu :”Siapa sayang yang menciptakan buah durian ini?<span class="apple-converted-space" style="box-sizing: border-box;"> </span><br style="box-sizing: border-box;" />Anak : ”Allah.”</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Malam-malam ketika cuaca cerah, ajak ia keluar rumah untuk menikmati indahnya bintang-bintang yang bertaburan, lalu tanyakan kepadanya.</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Ibu : “Siapa yang menciptakan bintang-bintang nun jauh diujung langit sana, nak?<br style="box-sizing: border-box;" />Anak :”Allah.”</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Subhaanallah, inilah contoh Pesan Cinta. Jika didalam pikiran dan hatinya telah tertanam bahwa Allah Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Penyayang maka pasti akan tumbuh dan berkembang rasa cintanya kepada Allah swt.</span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">Ketika rasa cinta kepada Allah swt telah tumbuh, maka jangankan diajak shalat, berpuasa atau perbuatan baik lainnya, di sembelihpun ia siap karena ia berbaik sangka, ia yakin bahwa Allah SWT tidak akan berbuat zolim dan pasti memperlakukan dirinya dengan baik, sebagaimana nabi Ismail kecil yang patuh kepada orang tuanya dan siap mengikuti perintah Allah swt meskipun harus berdarah-darah.</span></div>
<div align="center" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-indent: 0.5in;">
<span style="box-sizing: border-box; font-size: 10.5pt;">“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya (Ibrahim) berkata,<span class="apple-converted-space" style="box-sizing: border-box;"> </span><br style="box-sizing: border-box;" />“Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu.<span class="apple-converted-space" style="box-sizing: border-box;"> </span><br style="box-sizing: border-box;" />Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!”<br style="box-sizing: border-box;" />Dia (Ismail) menjawab,<br style="box-sizing: border-box;" />“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu!<br style="box-sizing: border-box;" />Insya Allah engkau akan mendapatiku<br style="box-sizing: border-box;" />termasuk orang yang sabar.”<br style="box-sizing: border-box;" />(As-Shaffat : 102).</span></div>
<div align="center" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: white; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 14.5pt; margin: 4.5pt 0in 4.5pt 0.5in; text-align: center; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.ummi-online.com%2Fpo-content%2Fpo-upload%2FTips-mengajarkan-anak-cinta-pada-Allah.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiWr3ZDDF4ObSv2usmxsldC-BS2T-ofjgvTP9zb02_bnK5SxF7ymWW6O9HoQ_TE-MTEFGcYKhZzAsydBMZajFea_fyY8vSk1awgHfi5w2E2pjtYq6dSb7euPkjDLZwQPMewE4lNPEI4y6lgyQ4do7Cxufy6pcGyxLBVtv83PkI7RvPaToXjlzCBU0k2wz1li0hhHuQOMZwawPUy=" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-39015476539285383982016-04-09T04:17:00.001+01:002016-04-09T04:17:47.763+01:00Tips Mengatasi Ketika Si Kecil Gondongan<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Bunda,jika suatu hari si kecil mengeluh bagian bawah kupingnya sakit, badannya pun mengalami demam, dan kemudian timbul bengkak di area tersebut, waspadalah si kecil terkena penyakit gondongan.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Gondongan tidak bisa diremehkan, ia adalah penyakit yang menyebabkan kelenjar parotid (kelenjar yang memproduksi air liur) mengalami pembengkakan karena infeksi virus.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Kelenjar ini terletak tepat di bawah telinga di samping wajah. Karena itu orang yang mengalami gondongan, bagian sisi wajahnya akan terlihat membesar.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Perlu diketahui bahwa penyakit gondongan adalah penyakit menular, umumnya diderita anak-anak. Penyakit ini disebabkan virus dari keluarga paramyxovirus.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div class="text-left" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-6016941275961339" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2509369007" data-adsbygoogle-status="done" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; height: 280px; width: 336px;"><ins id="aswift_2_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"></ins></ins></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Gejala-dan-Pengobatan-Penyakit-Gondongan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Gejala-dan-Pengobatan-Penyakit-Gondongan1.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<ins id="aswift_2_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><iframe allowfullscreen="true" allowtransparency="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_2" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_2" scrolling="no" style="box-sizing: border-box; left: 0px; position: absolute; top: 0px;" vspace="0" width="336"></iframe></ins><br />
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Yang berbahaya, cara penyebaran virus ini sama seperti flu, yakni melalui udara. Kita bisa tertular jika menghirup udara yang sama ketika berada di dekat penderita gondongan yang bersin atau batuk.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Baca juga: <a href="http://www.ummi-online.com/wanita-hamil-boleh-konsumsi-obatobatan.html" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #da829b; outline: none; text-decoration: none;" target="_blank">Wanita Hamil Boleh Konsumsi Obat-obatan?</a></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Bisa juga virus ini menular melalui perantara, seperti memakai sapu tangan yang sama, gelas yang sama, sendok yang sama, sedotan yang sama, atau handuk yang sama dengan penderita.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Gejala gondongan lainnya yang perlu dicermati: Demam tinggi; Mulut kering; Nyeri perut; Hilang nafsu makan; Lelah; sakit kepala; kesulitan menelan; dan merasakan nyeri pada sisi wajah.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Jika si kecil tertular penyakit gondongan ini, biarkan ia beristirahat di rumah. Jangan mengajaknya ke tempat umum yang menyebabkan orang lain berpotensi tertular.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Obat gondongan sendiri sebenarnya tidak ada, ia bisa disembuhkan dengan sistem kekebalan tubuh yang berhasil melawan infeksi. Namun demikian kita perlu melakukan langkah-langkah untuk perawatan.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
1. Kompres bagian yang bengkak dan terasa sakit dengan air hangat.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
2. Dianjurkan untuk cukup istirahat dan banyak minum air putih</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
3. Jangan mengonsumsi minuman yang dapat mengiritasi kelenjar parotid, seperti jus buah</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
4. konsumsi makanan lunak agar terhindar dari rasa sakit akibat mengunyah.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
5. Minumlah obat pereda rasa sakit (misalnya parasetamol atau ibuprofen) yang telah diresepkan oleh dokter sesuai dosis yang dianjurkan.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Penyakit gondongan biasa sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Temui dokter kembali jika dalam waktu tersebut penyakit gondongan belum sembuh.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
Foto ilustrasi: google</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Gejala-dan-Pengobatan-Penyakit-Gondongan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Gejala-dan-Pengobatan-Penyakit-Gondongan1.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Gejala-dan-Pengobatan-Penyakit-Gondongan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Gejala-dan-Pengobatan-Penyakit-Gondongan1.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-47590703332960694622016-04-09T04:07:00.002+01:002016-04-09T04:07:51.302+01:00Tips Mengelola Ketika Orang tua Sedang Stress<article class="detailpost-content selectionShareable" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22.4px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Bunda,hati hati dengan stress...ternyata hal ini bisa memicu kita untuk berperilaku buruk terhadap anak kita...semoga info dari majalah Ummi ini bisa bermanfaat yaaa</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Awas,-Stres-Bisa-Memicu-Kekerasan-terhadap-Anak1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Awas,-Stres-Bisa-Memicu-Kekerasan-terhadap-Anak1.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Stres adalah sesuatu yang pasti terjadi di dalam kehidupan manusia normal. Namun, stres bisa memberikan dampak yang berbeda pada tiap-tiap orang. Hal ini tergantung pada bagaimana seseorang menangani stres yang dialaminya. Berdasarkan cara menangani stres yang dialami, stres dibagi menjadi dua macam, yakni <em style="box-sizing: border-box;">eustress</em> dan <em style="box-sizing: border-box;">distress</em>.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<em style="box-sizing: border-box;">Eustress</em> adalah bentuk stres yang memunculkan motivasi, memantik semangat, dan mendongkrak produktivitas. Misalnya, seorang pelajar yang merasa tertekan ketika hendak menjalani ujian akhir. Rasa tertekan yang dialaminya (stres) itu disebut <em style="box-sizing: border-box;">eustress </em>bila karenanya ia menjadi fokus, semangat belajar, dan ia melakukan persiapan yang matang untuk menghadapi ujian. Tapi kalau akhirnya disebabkan oleh rasa tertekannya itu ia menjadi merasa tidak berdaya, menyalahkan keadaan, dan menjadi pasif, rasa tertekan yang demikian ini disebut <em style="box-sizing: border-box;">distress</em>.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Yang berbahaya di antara kedua bentuk stres ini tentu saja adalah distres. Tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri, tapi juga membahayakan bagi orang lain. <em style="box-sizing: border-box;">Distress</em> menjadikan seseorang berupaya untuk mencari pelarian dari stres yang dialaminya. Ia tidak akan berpikir panjang untuk mencari solusi, tapi yang akan dilakukannya adalah berusaha mencari tempat untuk melimpahkan tanggung jawab. Biasanya kepada orang yang lebih lemah dibanding dirinya.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Seorang atasan yang sedang mengalami stres disebabkan suatu permasalahan, misalnya ia tidak bijak mengelola stresnya itu (distress), maka yang dilakukannya adalah mencari cara agar yang bertanggungjawab atas permasalahan itu adalah bawahannya. Dengan demikian, ia merasa telah berhasil menyelamatkan posisinya.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div class="text-left" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-6016941275961339" data-ad-format="auto" data-ad-slot="2509369007" data-adsbygoogle-status="done" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; height: 0px; width: 336px;"><ins id="aswift_2_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 0px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><ins id="aswift_2_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 0px; margin: 0px; opacity: 0; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; transition: opacity 1s cubic-bezier(0.4, 0, 1, 1), width 0.2s cubic-bezier(0.4, 0, 1, 1) 0.3s, height 0.5s cubic-bezier(0.4, 0, 1, 1); visibility: visible; width: 336px;"><iframe allowfullscreen="true" allowtransparency="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_2" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_2" scrolling="no" style="box-sizing: border-box; left: 0px; position: absolute; top: 0px;" vspace="0" width="336"></iframe></ins></ins></ins></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Baca juga: <a href="http://www.ummi-online.com/wajah-rusak-karena-jerawat-membuat-stres-dan-tak-percaya-diri.html" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #da829b; outline: none; text-decoration: none;" target="_blank">Wajah Rusak Karena Jerawat, Membuat Stres dan Tak Percaya Diri</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Barangkali tindakan bersifat halus seperti ini lebih ringan daripada tindakan kekerasan secara fisik. Ini tidak mustahil terjadi. Orang yang kerap menyalahkan lingkungannya ketika mengalami stres, ia akan mencurahkan amarahnya kepada siapa saja atau apa saja yang dianggap tidak berbahaya. Nah, yang demikian inilah yang terjadi pada orang-orang yang melakukan kekerasan terhadap anak.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Anak merupakan korban pelampiasan amarah yang paling sering terjadi. Ada orangtua yang mengalami distress disebabkan oleh beban ekonomi yang melilit leher, lalu anaknya menjadi korban kekerasan fisik. Ada pula kakek yang tak mampu berbuat apa-apa menghadapi gejolak syahwatnya, lantas yang menjadi korban adalah anak. Bila diteruskan, kita akan mendapati masih banyak lagi tindakan-tindakan kekerasan yang mengiris hati. Kasus-kasus kekerasan terhadap anak seperti inilah yang belakangan marak terjadi. Oleh sebab itu, kita harus menaruh perhatian yang besar dalam hal ini.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Satu solusi yang sangat berpengaruh untuk mengatasi permasalahan ini adalah kearifan individual. Sebab sedari awal, penyebab timbulnya distress adalah krisis kearifan. Dan kearifan adalah kekayaan individual. Kearifan—atau yang lebih sering kita sebut kebijaksanaan—bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Tapi kebijaksanaan lahir dari proses pembelajaran. Ia saudara kembar dari kedewasaan. Malangnya, kedewasaan kerap kali dinilai dari usia. Padahal, usia tidaklah berbanding lurus dengan kedewasaan.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Lalu, bagaimana bentuk kebijaksanaan dalam mengelola stress? Inilah yang akan kita bincangkan kali ini. Semoga catatan sederhana ini membawa manfaat bagi kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
1. Ketenangan jiwa</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Dari sinilah semuanya berawal. Jiwa yang tenang menjadikan seseorang tetap terkendali. Sebaliknya, jiwa yang tidak tenang menjadikan pikiran dan tindakan carut-marut. Memang, ketenangan jiwa ini sangat mahal. Tidak mudah memilikinya. Namun, tentu saja sulit tidak berarti mustahil.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
2. Kelembutan sikap</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Ini buah dari ketenangan jiwa. Orang yang jiwanya tenang, sikapnya akan menjadi lembut; tindakan-tindakannya terkendali, amarahnya tidak mudah tersulut, dan tidak pula mudah terpancing untuk melakukan kekerasan.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
3. Pemikiran solutif</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Bila diibaratkan sebuah bunga, maka ketenangan jiwa adalah tanah subur tempatnya bertumbuh, kelembutan jiwa bagaikan batangnya, dan bunganya adalah pemikiran yang solutif.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Sahabat Ummi, sejatinya tiga hal ini adalah buah dari konsep SQ, EQ, dan IQ yang biasa kita kenal. Sekarang masalahnya adalah bagaimana cara mengasah ketiga hal ini, sebab sering kali pengetahuan hanya sekedar pengetahuan. Tidak ada upaya untuk merealisasikannya. Padahal, pengetahuan tanpa realisasi tidak bermanfaat sama sekali.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
1. Kecerdasan spiritual (SQ)</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Ini didapat dari pengamalan agama yang serius. Ketaatan mengamalkan nilai-nilai agama menjadi akar yang menumbuhkan kecerdasan spiritual, sebab memunculkan <em style="box-sizing: border-box;">self-control </em>yang berhubungan dengan tanggung jawab terhadap Tuhan.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
2. Kecerdasan emosional (EQ)</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Ada beragam pendapat dari para ahli tentang bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk menghidupkan kecerdasan emosional. Tapi yang paling umum adalah membiasakan diri untuk berempati pada berbagai kesulitan yang menimpa orang lain. Hal ini untuk meleburkan egoisme (aku-diri), lalu menggantinya dengan solidaritas (aku-sosial).</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
3. Kecerdasan intelektual (IQ)</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Hal ini didapatkan dari proses belajar terus-menerus. Kecerdasan intelektual bertumbuh seiring dengan besarnya semangat untuk memperkaya khazanah, memperluas wawasan, dan pikiran yang terbuka.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Demikianlah beberapa hal yang bisa kita upayakan untuk mencapai kebijaksanaan dalam menghadapi stres. Ini sangat penting untuk dimiliki sebab akan berpengaruh besar pada kehidupan kita. Sekali lagi, saya berharap semoga catatan sederhana ini membawa manfaat bagi kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Foto ilustrasi: google</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Profil penulis:</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Mhd Rois Almaududy adalah seorang penulis muda buku-buku pengembangan diri Islami.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
Artikel terkait:</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<a href="http://www.ummi-online.com/hidup-sehat-bebas-stress.html" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #da829b; outline: none; text-decoration: none;" target="_blank">Hidup Sehat, Bebas Stress</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<a href="http://www.ummi-online.com/penyakit-yang-bisa-muncul-akibat-sakit-hati-yang-tak-terobati.html" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #da829b; outline: none; text-decoration: none;" target="_blank">Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Sakit Hati yang Tak Terobati</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<a href="http://www.ummi-online.com/perasaan-sedih-dan-efeknya-bagi-kesehatan.html" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #da829b; outline: none; text-decoration: none;" target="_blank">Perasaan Sedih dan Efeknya bagi Kesehatan</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 10.5px;">
<br /></div>
</article><div class="top-advertising" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #4a4a4a; font-family: Lato, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 21.4286px;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-6016941275961339" data-ad-slot="8864336200" data-adsbygoogle-status="done" style="box-sizing: border-box; display: inline-block; height: 280px; width: 336px;"><ins id="aswift_3_expand" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: inline-table; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><ins id="aswift_3_anchor" style="background-color: transparent; border: none; box-sizing: border-box; display: block; height: 280px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><iframe allowfullscreen="true" allowtransparency="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_3" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_3" scrolling="no" style="box-sizing: border-box; left: 0px; position: absolute; top: 0px;" vspace="0" width="336"></iframe></ins></ins></ins></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-84962323767799647892016-04-09T03:42:00.001+01:002016-04-09T03:42:40.536+01:00Tips Pengurangan Gula Ketika Berdiet<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">Ini nich ada info menarik dari detik health,Bunda tentang tips tips cara mengurangi gula ketika sedang berdiet :)....semoga bermanfaat yaa</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">The Academy of Nutrition and Dietetics sudah lama merekomendasikan pengurangan konsumsi gula saat menjalani program penurunan berat badan. Sebab, mengurangi konsumsi gula bisa membantu suksesnya program penurunan berat badan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">"Dalam pedoman diet terbaru pun disebutkan konsumsi gula harian hanya Sekitar 10 persen dari seluruh konsumsi kalori harian. Misalnya Anda berencana mengonsumsi 1.400 kalori sehari, maka jumlah gula yang dikonsumsi 140 kalori," kata pakar diet Tanya Zuckerbrot MS, RD.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">Dikatakan Tanya, 140 kalori gula setara dengan konsumsi 2 sendok makan madu atau 9 sendok teh gula pasir. Nah, seperti dikutip dari Fox News, berikut ini beberapa tips yang dikatakan Tanya dapat membantu menurunkan konsumsi gula harian:</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><strong style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">1. Membaca label makanan</strong><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">Gula tambahan tidak hanya datang dari permen dan kue. Tahukah Anda bahwa dalam saus, kerupuk, bahkan salad dapat pula terkandung gula? Membaca label makanan, untuk mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat di dalam makanan adalah cara termudah untuk mendapatkan makanan yang sehat, demikian disampaikan Tanya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">"Beberapa kombinasi makanan yang dapat dipertimbangkan untuk konsumsi harian adalah keju dengan kayu manis atau irisan lemon di dalam air. Kayu manis yang merupakan rempah-rempah juga baik sebagai agen anti inflamasi, dapat meredakan infeksi dan memperbaiki jaringan internal," jelas Tanya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><em style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">Baca Juga:</em><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;"> </span><strong style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;"><span style="color: red;"><a href="http://health.detik.com/read/2016/04/07/083617/3181747/1410/catat-7-kebiasaan-buruk-yang-bisa-gagalkan-program-diet" style="color: #04916b; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank"><span style="color: red;">Catat! 7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Gagalkan Program Diet</span></a></span></strong><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><strong style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">2. Perbanyak konsumsi buah</strong><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">Buah-buahan mengandung pemanis alami, vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Walaupun manis, buah mengandung serat yang banyak.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">"Buah raspberry misalnya, manis dan hanya mengandung 65 kalori. Selain itu, juga mengandung 8 gram serat yang dapat menurunkan kadar gula Anda secara alami," ucap Tanya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><strong style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">3. Menggunakan pemanis non kalori</strong><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">Sesekali, Anda bisa menggunakan pemanis non kalori sebagai penggantu gula. Tanya mengungkapkan, yoghurt dan oatmeal mengandung 20 gram dan 15 gram gula per porsi. Akan tetapi, dengan membeli yoghurt dan oatmeal tanpa gula dan menambahkan pemanis tanpa kalori, maka konsumsi gula Anda akan jauh menurun.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px;">(sumber : detik health)</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-68547727327543802202016-03-28T04:44:00.000+01:002016-03-28T04:44:25.801+01:00Biarkan Anak Berkembang Sesuai Keunikan DirinyaBunda, bahkan kembar identik pun memiliki karakter yang
berbeda. Tidak ada dua individu yang sama. Mereka sama dalam beberapa
hal namun bisa sangat berbeda dalam hal yang lain. Perbedaan ini
berkaitan dengan keunikan individu seperti keunikan sidik jari.
<br />
<span>Keunikan pribadi setiap anak bukan hanya diperuntukkan
untuk ayah ibunya. Bukan sekedar perbedaan personalitas antara satu anak
dengan anak lainnya. Keunikan setiap pribadi berkaitan dengan visi misi
penciptaan. Lahirnya bayi dari rahim ibu diikuti oleh lahirnya <em>grand design</em> dari Sang Pencipta. <em>Grand design</em> sebagai khalifah yang menunaikan visi misi di semesta lingkungannya masing-masing.</span>
<br />
<span>Sahabat Ummi, anak-anak lahir dari rahim kita bukan atas
keinginan kita, bukan karena keinginan anak-anak juga. Kehendak Allah
Swt adalah penentu utama kita melahirkan mereka dan mereka lahir dari
rahim kita. Tanggung jawab kita adalah menjalani proses bersama anak
agar visi misi penciptaan mengejawantah dalam setiap langkah pendidikan.</span>
<br />
<span>Untuk itu perlu kiranya, Sahabat Ummi, kita mengenal dan
mengembangkan keunikan anak sebagai pribadi. Berikut ini beberapa
rekomendasi langkah untuk lebih menyelami pribadi anak agar mereka
tumbuh dan berkembang sesuai takdir keunikan dirinya.</span><br />
<span><span><em>Discovering ability</em></span> harus menjadi hobi
setiap ayah dan ibu. Meluangkan waktu setiap hari untuk mengamati
perilaku anak, kecenderungan hobi baru, atau hal-hal yang menarik
perhatiannya. Gunakan cara memandang yang positif untuk menemukan sisi
keunggulan atau keunikan anak. Terus menggali semakin dalam, mencermati
motif di balik minat dan hobi, kalau perlu mencatatnya dalam sebuah
portofolio akan membantu kita menemukan peta “harta karun” potensi yang
tersimpan dalam diri anak.</span>
<br />
<span>Apa manfaat menjelajah kemampuan anak <em>(discovering ability)</em>?
Akan terbangun konsep diri positif pada anak untuk mereduksi
kelemahannya. Ketika anak merasa bahwa dirinya bisa itulah saat ia
mereduksi kelemahan dan melejitkan keunggulannya. </span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Biarkan-Anak-Berkembang-Sesuai-Keunikan-Dirinya1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Biarkan-Anak-Berkembang-Sesuai-Keunikan-Dirinya1.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<span> </span>
<br />
<br />
<span>2. Menyimak dan mengajukan pertanyaan</span>
<br />
<span>Ini berkaitan dengan membangun komunikasi dengan anak.
Konektivitas yang efektif dan positif. Ya, menyimak dan mengajukan
pertanyaan terkait bagaimana anak berpikir dan merasakan peristiwa dalam
hidup mereka. Semakin kita menyimak dan menyelami perasaannya dengan
sikap yang terbuka semakin terbuka peluang bagi kita menemukan sisi
keunikan anak.</span>
<br />
<span>Menyelami cara berpikir dan latar belakang situasi perasaan
anak merupakan bentuk lain dari menjelajah kemampuan anak. Akan
terungkap motif-motif tertentu mengapa ia memiliki kecenderungan yang
berbeda dengan anak-anak lain. Perbedaan ini bukan hal yang memalukan
sehingga ia harus dikubur oleh standarisasi pencapaian semu. Justru
dengan keunikan itulah anak berbenah menjadi dirinya sendiri.</span>
<br />
<span>3. Mengamati dan menjadi komentator yang baik</span>
<br />
<span>Aktivitas ini semestinya menyenangkan kita. Saat anak
bermain boneka, kejar-kejaran, mewarna, menendang bola -- dan kita
menjadi penontonnya. Menikmati dan merasakan keceriaannya seolah kita
menjadi anak-anak. Memberikan mereka pujian dan dorongan.</span>
<br />
<span>Apa hanya itu? Dengan menjadi penonton, mengamati, dan
memberi komentar yang tidak selalu mengkritik sesungguhnya kita sedang
menyelami diri anak di balik aktivitas bermainnya. Kita mencermati jiwa
di balik aktivitas itu. Ternyata kita menemukan tata nilai kesadaran
yang mendorong setiap aktivitasnya. Tata nilai inilah yang menjadi bahan
dasar pembentuk keunikan setiap anak.</span>
<br />
<span>4. Menjadikan rumah sebagai surga bagi anak</span>
<br />
<span>Ya. Rumah yang bagai surga. Bukan terutama rumah yang
disesaki oleh berbagai fasilitas dan barang-barang yang belum tentu
berguna. Rumahku surgaku tercipta ketika setiap individu menghargai,
mengasihi, mencintai yang lain. Suasana terjalin oleh sikap saling
menumbuhkan dan mendukung. Inilah atmosfir yang dibutuhkan anak menjadi
pribadi yang keunikan dirinya diakui dan diakomodasi.</span>
<br />
<span>5. Mendoakan anak</span>
<br />
<span>Doa orangtua kepada anaknya seperti doa seorang nabi kepada
umatnya. Karena itu, Sahabat Ummi, sebelum Allah Swt memaparkan hikmah
pendidikan Luqman kepada anaknya, diawali oleh sikap syukur. Kita
seyogyanya bersyukur terlebih dahulu sebelum melakukan ikhtiar menemukan
keunikan anak. Syukur yang memiliki makna syukur. Bahwa kita dititipi
buah hati yang tidur lelap di pangkuan kita yang karakter, keunikan, dan
DNA-nya tiada duanya di dunia. Kita menerimanya secara utuh dan apa
adanya.</span>
<br />
<span>Jadi doa-doa kita kepada anak tidak terutama dilandasi oleh
sikap egoisme agar anak menjadi dan meraih ini-itu sesuai obsesi yang
belum tentu sejalan dengan visi misi penciptaan Allah. Doa kita adalah
ungkapan syukur: berisi permohonan diberi kesabaran, ilham, petunjuk
agar setiap keputusan tidak bertentangan dengan-Nya. Kepada anak kita
mohonkan agar keunikan dirinya bukan hanya menjadi pembeda dengan orang
lain, melainkan menghadirkan manfaat<span> </span> bagi diri dan lingkungannya. Semoga. (sumber : Ummi online)</span>
<br />
<span> </span>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-10501104103319771732016-03-28T04:31:00.002+01:002016-03-28T04:31:33.172+01:00ASI Membantu Si Kecil Tidur Nyenyak<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Moga Bermanfaat yaa....<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Ternyata-ASI-Membantu-Si-Kecil-Tidur-Nyenyak1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ummi-online.com/po-content/po-upload/Ternyata-ASI-Membantu-Si-Kecil-Tidur-Nyenyak1.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
Bunda, siapa yang tak ingin si kecil nyenyak, nyaman dan pulas
dalam tidurnya? terutama di malam hari saat tubuh membutuhkan istirahat
dari berbagai kesibukan di siang hari. Apalagi kekurangan tidur bisa
membuat badan lesu dan kurang sehat.
<br />
Terkadang ada yang memberikan susu formula atau asupan makanan
lain sebelum si kecil pergi tidur untuk membuat si kecil kenyang lebih
lama dan tidur nyenyak. Ini boleh-boleh saja dilakukan, namun ketika
usia si kecil masih di bawah 6 bulan, pemberian makanan selain ASI bisa
mengganggu pencernaannya sehingga ia rentan terkena infeksi. Selain itu,
intensitas menyusu si kecil akan berkurang dan menyebabkan volume
produksi ASI Bunda juga berkurang.
<br />
Nah... untuk para orang tua, ada kabar gembira karena ternyata
ASI memiliki peran dalam membantu si kecil tidur nyenyak, terutama di
waktu malam. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Cristina L.
Sanchez; seorang peneliti di Chrononutrition Laboratory Universitas
Extremadura dan dirilis dalam Jurnal Nutritional Neuroscience, komposisi
ASI selalu berubah-ubah dalam 24 jam karena menyesuaikan kebutuhan si
kecil. Salah satunya, ASI mengandung nukleotida yang berperan penting
dalam mengatur waktu tidur si kecil secara teratur. (sumber : Ummi online)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-5413386621216985092016-03-17T03:46:00.000+00:002016-03-17T03:46:19.603+00:00Tips Mengatasi Anak Yang Susah Makan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<strong><a href="http://bidanku.com/images/stories/susah_makan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bidanku.com/images/stories/susah_makan.jpg" height="212" width="320" /></a></strong></div>
<br />
<strong>Hai bunda,... berikut ini tips mengatasi anak yang susah makan, semoga bermanfaat... </strong><br />
<br />
<strong>Anak susah makan</strong> merupakan permasalahan yang sering
dikeluhkan orang tua, terutama para ibu. Berbagai cara seolah tidak
berhasil dilakukan untuk mengatasi anak yang <strong>sulit makan</strong>.
Bahkan tak jarang para ibu menjadi tertekan dan stress dalam menghadapi
buah hatinya.Setiap ibu selalu diliputi kekhawatiran soal kecukupan
gizi buah hatinya. Belum lagi jika anak susah makan atau pilih-pilih
makanan. <br />
<div align="justify">
Ketika si kecil berusia 6 bulan, saatnya mulai memberikan makanan padat pendamping ASI.
Saat inilah Anda mesti lebih cermat memperhatikan pola makannya. Mulai
dari memberinya bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan
yang lebih padat seperti nasi tim, dan seterusnya. Sayangnya proses ini
tak selalu berjalan mulus, ada beberapa penyebab yg mambuat si kecil
susah makan. Biasanya ini terjadi ketika usianya memasuki tahun pertama.
Masalah tersebut biasanya berupa menolak makanan, tidak suka sayur,
hanya mau makan yang itu-itu saja (<em>picky eater</em>), atau mengemut
makanannya berlama-lama. Kondisi ini sudah barang tentu membuat ibu
khawatir akan kecukupan gizi si kecil, mengingat mereka masih dalam masa
tumbuh kembang.</div>
<div align="justify">
FaKtor penyebab seorang anak
susah makan dikarenakan faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik
meliputi terdapatnya gangguan di organ pencernaan maupun terdapatnya
infeksi dalam tubuh anak. Sedangkan faktor psikis meliputi gangguan
psikologis pada anak, seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah,
suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama
orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak disukai. </div>
<h3>
Bagaimana mengatasinya?</h3>
<div align="justify">
Mungkin
ada beberapa catatan penting yang terlewatkan oleh Anda saat memberi
makan si kecil.Tips berikut mungkin dapat membantu Anda; </div>
<div align="justify">
1. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil. </div>
<div align="justify">
Ingat, lambung si kecil belum mampu menampung makanan terlalu banyak, jadi berikan ia makanan sedikit demi sedikit. </div>
<div align="justify">
2. Variasi makanan. </div>
<div align="justify">
Cobalah
buat beberapa pilihan menu makanan, lalu biarkan buah hati Anda memilih
makanan yang ia sukai. Biasanya anak lebih suka dengan makanan
pilihannya. </div>
<div align="justify">
3. Sajikan dengan menarik </div>
<div align="justify">
Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan tampilan menarik. Misalnya, mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy bear atau bebek kecil. Untuk contoh resep anda bisa mengikuti resep nasi goreng berikut: Resep Nasi Goreng Rumahan Spesial </div>
<div align="justify">
4. Jadikan saat makan menyenangkan </div>
<div align="justify">
Hindari
mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan lebih
banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat makan merupakan saat yang
tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin menimbulkan trauma psikologis
baginya.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
5. Makan teratur </div>
<div align="justify">
Jadwalkan
waktu makan dengan teratur, agar si kecil terbiasa dengan waktu
makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi dan sebagainya. </div>
<div align="justify">
6. Beri cemilan sehat </div>
<div align="justify">
Setelah
bisa berjalan, si kecil gemar bereksplorasi dengan lingkungannya.
Apalagi ketika memasuki usia 2 tahun, aktivitasnya semakin banyak saja.
Ini mungkin membuatnya sulit untuk duduk manis dan makan dengan tenang.
Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat dalam porsi kecil namun
beragam. Misalnya saja bola-bola kentang isi wortel dan daging cincang,
sus mini isi fla coklat, donat tabor keju, dan sebagainya. </div>
<div align="justify">
7.
Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu
makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku
atau mainan dari meja makan. </div>
<div align="justify">
8. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan. </div>
<div align="justify">
Misalnya
dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di
swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak anda
memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda mengkonsumsi makanan
sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orang tua. </div>
<div align="justify">
9. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. </div>
<div align="justify">
Hal
ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang
paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan
keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan
makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan
berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain
dapat anda ganti sebagai makanan penutup. </div>
<div align="justify">
10. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan. </div>
<div align="justify">
Minuman
rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun
bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk
makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak. </div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />Sumber : bidanku.com</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-40526061293911103642016-03-14T03:07:00.000+00:002016-03-14T03:07:09.427+00:00Tips Mengajari Anak Agar Bisa Menerima Kekalahan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bidanku.com/images/tips-ajari-anak-menerima-kekalahan.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bidanku.com/images/tips-ajari-anak-menerima-kekalahan.JPG" /></a></div>
<b> Hai bunda,... berikut ini tips mengajari anak agar bisa menerima kekalahan, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Setiap orang tua pasti menginginkan anak untuk menjadi pemenang,
meskipun demikian seringkali anda lupakan bahwa mengajarkan anak anda
untuk menerima kekalahan adalah proses pembelajaran yang harus
diterapkan semenjak dini. Dengan menerima kekalahan akan membentuk anak
yang memiliki pribadi yang baik.<br />
Dalam setiap kegiatan termasuk
dalam perlombaan, kemenangan adalah suatu hal yang membanggakan akan
tetapi kekalahan adalah proses yang harus anda dampingi sehingga anak
anda tidak menjadi anak yang kurang percaya diri, tidak mau mencoba
lagi, pesimis atau berputus asa. Oleh karena itu artikel kali ini akan
mambantu anda untuk mengajari anak anda menerima kekalahan. Inilah Tips
Ajari anak menerima kekalahan . <br />
Sejak dini anak anda harus
menerima kenyataan bahwa konsep kalah bukan berarti menjadi terburuk
melainkan memahami kalah adalah proses belajar, meskipun terdengar
sepele akan tetapi seringkali emosi anda ikut dalam kekalahan anak
sehingga membuat anak anda kurang percaya diri. <br />
<strong>1. Memahami Kekalahan</strong> <br />
Kalah
bukan berarti tidak juara. Pemahaman ini yang harus diberikan pada anak
anda. Anda dapat mulai menjelaskan bahwa hasil akhir dari kompetisi
bukan berarti tidak menjadi juara melainkan untuk tetap bersemangat, itu
hanya sebuah permainan dan perjalanan masih panjang. Orang tua harus
memahami bahwa kompetisi bukan karena hasil akhir sehingga anda pun akan
mengajarkan anak anda untuk menghargai upaya untuk berprestasi. <br />
<strong>2. Meluapkan Perasaan</strong> <br />
Anda
dapat mengajarkan anak anda untuk mengekspresikan kekalahan. Biasanya
anak anda akan menangis, memukul, menendang bahkan berteriak. Meskipun
sulit untuk menjaga perasaan saat kalah akan tetapi dengan mendampingi
untuk meluapkan perasaan kekalahan yang sedang dialami, anda akan
mendampingi dan mencintainya akan membuatnya kembali percaya diri.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<strong>3. Mengakui kekurangan</strong> <br />
Akui
kekurangan bukan berarti bahwa anak anda tidak jago melainkan
mengajarinya untuk rendah hati, menghargai orang lain dan menerima
sebuah kekalahan sebagai proses belajar. Dengan demikian tidak ada yang
salah dengan sebuah kekurangan sehingga anda dapat memastikannya anak
anda dapat mengenal dirinya dengan kekurangan yang dimiliki. <br />
<strong>4. Menghargai Kerja Keras anak</strong> <br />
Atmosfer
dari lingkungan sekitar akan membantu dalam menerima kekalahannya
sehingga peranan orang tua dalam menerima kekalahan anak. Mengatasi
kekalahan bahwa kalah bukan berarti tidak menang melainkan proses kerja
keras dan usaha, ketika anak mulai dihargai hasilnya akan membantu dalam
segala prestasi untuk membuatnya percaya diri. <br />
<strong>5. Fokus pada proses</strong> <br />
Memberian
motivasi ketika anak anda sedang berusaha keras meraih juara adalah
salah satu cara yang terbaik akan tetapi apabila anda terlalu fokus pada
hasil akhir yaitu menang atau kalah maka anak anda akan terbebani.
Sehingga ajarkan anak anda untuk menghargai sebuah proses bukan hasil
akhir, dengan begitu dia lebih mudah menerima kekalahan . <br />
Dengan
demikian pola asuh orang tua akan membantu menumbuhkan rasa percaya
diri, tidak mudah menyerah dan menerima kekurangan di dalam diri anak
sehingga ketika mengikuti perlombaan dan kompetisi tidak membuat anak
terbebani.<br />
<br />
Sumber : bidanku.com <br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-85264046236939491342016-03-14T02:52:00.001+00:002016-03-14T02:52:48.304+00:00Tips Menghadapi Dan Mengatasi Anak Yang Susah Diatur<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bidanku.com/images/tips-pintar-mengatasi-anak-yang-susah-diatur.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://bidanku.com/images/tips-pintar-mengatasi-anak-yang-susah-diatur.JPG" height="195" width="320" /></a></div>
<b> Hai bunda,... berikut ini tips menghadapi dan mengatasi anak yang susah diatur, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Sewaktu bayi, sikecil adalah terlihat begitu menggemaskan, menginjak
usia batita dikisaran usia 2-3 tahun mereka tumbuh menjadi pribadi yang
begitu mengagumkan, memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar yang mana
perilakunya ini tak jarang membuat ayah dan bundanya tertawa gemas.
Seiring bertambahnya usia, sikecil menjadi pribadi unik yang memiliki
harapan dan keinginan tersendiri dan bahkan keinginannya ini bisa tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh ayah dan bunda.<br />
Pada
beberapa kasus, ayah dan bunda menemukan anaknya yang periang dan
penurut tiba-tiba berubah menjadi pribadi yang mudah meledak,
sentimentil, pembangkang, hiperaktif, agresif cengeng dan beberapa sifat
yang kurang disenangi lainnya. Disinilah peran dan kesabaran ayah dan
bunda sebagai orang tua tengah diuji. <br />
Namun tak perlu cemas, kita
perlu memahami bahwa sifat-sifat diatas adalah hal yang normal terjadi
pada anak-anak. Sebagaimana orang dewasa yang tidak selalu sempurna,
sikecil juga terkadang bisa berperilaku tidak menyenangkan dan dianggap
menjengkelkan. Namun hal yang terpenting adalah mengajarkan batas-batas
kewajaran pada sikecil adalah tugas wajib bagi seorang orang tua. <br />
<h3>
Penyebab Anak Susah Diatur</h3>
Apabila
ayah bunda menemukan sikecil yang tiba-tiba menjadi pemarah, memiliki
karakter negatif dan susah diatur, sebelum memarahinya dengan membabi
buta, ada baiknya ayah dan bunda introspeksi terlebih dahulu, adakah
karakter yang membuat sikecil merasa kurang diperhatikan, frustasi
ataupun tertekan. Karena pada dasarnya, anak yang kurang diperhatikan
akan melakukan hal apa saja agar ia mendapatkan perhatian orang tuanya
dan orang-orang disekelilingnya. Jadi jangan heran ketika berada
dikeramaian, kemudian tiba-tiba sikecil menjadi susah diatur dan
cenderung pembangkang. Selain itu, alasan lainnya adalah karena anak
tersebut mengalami permasalahan dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
Atau bisa jadi ia adalah tipikal orang yang cenderung anti sosial yang
menarik dirinya dari lingkungan. <br />
Saat menghadapi anak yang sulit
diatur, memarahinya bukanlah solusi cerdas untuk menyelesaikan masalah.
Sebaliknya, membiarkan anak terus berlaku seperti demikian, karena ayah
dan bunda sudah lelah dengan perilakunya, juga bukanlah tindakan yang
bijaksana. Sebagai orang tua, mendidik anak sudahlah menjadi kewajiban.
Agar ayah dan bunda bisa mengatasi anak yang susah diatur. <br />
<h3>
Berikut tips pintar untuk mengatasinya :</h3>
<strong>1. Lakukan Pendekatan</strong><br />
<br />
Ketika anak rewel dan susah
diatur, menanggapinya dengan keras dan panas tidaklah menyelesaikan
masalah, sebaliknya anak malah akan semakin rewel dan sulit diatur.
Ketika hal ini terjadi didean umum, maka ayah dan bunda akan sedikit
kerepotan. Untuk itu, lakukan pendekatan secara halus dan mulai berikan
ia nasihat yang bijak, buat ia mengerti apa yang diinginkannya bukanlah
hal yang baik. jagalah kekonsistenan ayah dan bunda, seperti misalkan
ketika ia menginginkan es krim, setelah ayah dan bunda melarangnya
dengan mengatakan tidak, maka pertahankan hingga sikecil menurut. Dengan
begitu nantinya anak akan mulai terbiasa dan menurut dengan perkataan
ayah bunda. <br />
<strong>2. Menunjukan Tekad yang Kuat</strong> <br />
Selain
konsitensi yang perlu dijaga, tekad yang kuat juga perlu ditunjukan.
Saat dihadapkan pada pertengkaran yang sulit dnegan sikecil, orang tua
harus senantiasa menunjukan tekad yang kuat. Hal ini penting, karena
ketika kita mneyerah, meski tidak mengatakannya, anak-anak akan dapat
mengetahui apakah mereka bisa menang atau tidak. Dengan tekad yang kuat
anda harus memiliki kekuatan secara internal untuk menjauhkan sikecil
dari hal-hal yang buruk untuknya. Anak-anak harus dapat melihat tekad
dan kekuatan dari dalam diri orangtua untuk meluruskan ketika mereka
salah serta mengetahui bahwa anda melakukannya atas dasar rasa sayang. <br />
<strong>3. Buat Peraturan Khusus</strong> <br />
Tips
pintar lainnya yang bisa ayah dan bunda lakukan adalah dengan membuat
peraturan khusus yang telah dibicarakan terlebih dahulu dengan sikecil.
Peraturan ini tentunya memiliki konsekwensi agar anak berusaha
menghindari perbuatan nakal tersebut. Semakin ayah dan bunda sabar maka
anak-anak akan semakin mudah dikendalikan. Dan jangan lupa untuk
memberlakukan peraturan yang telah dibuat agar sikecil tetap mengingat
batasan-batasannya. Selain itu, selalu berikan ia penghargaan ketika ia
melakukan hal-hal baik yakni dengan memberikannya pujian.<br />
<br />
Sumber : bidanku.com<br />
<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-43560283324225895152016-03-11T02:55:00.000+00:002016-03-11T02:55:05.825+00:00Tips Agar Bayi Percaya Diri Untuk Berenang<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><a href="http://www.ayahbunda.co.id/img/images_psibay/x001_007_915_pic.jpg.pagespeed.ic.2OhdreByBX.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ayahbunda.co.id/img/images_psibay/x001_007_915_pic.jpg.pagespeed.ic.2OhdreByBX.jpg" height="320" width="240" /></a></b></div>
<b>Hai Ayah Bunda,... berikut ini tips agar bayi percaya diri untuk berenang, semoga bermanfaat ya?</b> <br />
<br />
Masih banyak orang tua ragu mengajak bayi nyebur ke kolam renang
sehingga bayi pun jadi takut renang. Padahal, bermain air sungguh oke!
Karenanya, bangun kepercayaan diri bayi agar berani berenang.<br /><br />Beberapa
ahli seperti Laurie Lawrence, pelatih renang khusus bayi dari Amerika
Serikat, maupun Huguette Harkins , pelatih renang bayi dari Melbourne,
Australia, mengungkapkan betapa mudahnya mengajar renang pada bayi. Tak
percaya kalau tak mencoba kan?<br /><br style="font-weight: bold;" /><span style="font-weight: bold;">Bangun kepercayaan. </span>Sebenarnya,
kunci utama dalam mengajar bayi berenang adalah anak harus benar-benar
menikmati pengalaman pertamanya di kolam renang. Sebab, ada juga bayi
yang langsung takut begitu tubuhnya menyentuh air. Dibandingkan air bak
mandinya, jumlah air di kolam renang tentulah luar biasa banyaknya.
Tapi, bukan berarti Anda harus khawatir atau ragu-ragu untuk memulainya.
Perhatikan sejumlah kiat berikut ini.<br /><br />Pertama-tama, Anda sendiri
harus tenang dulu. Setelah itu, barulah Anda bisa mulai memperkenalkan
dunia yang sama sekali baru bagi bayi Anda. Yang pasti, jangan serba
terburu-buru. Biarkan saja anak menikmati tetesan demi tetesan air
mengalir di tubuhnya. Juga, asah kepekaan Anda biar bisa pas dengan
keinginannya. Biasanya, suasana yang rileks (tidak tegang) plus segudang
kreativitas bisa jadi magnet bagi anak untuk berlama-lama dalam air. <br /><br /><span style="font-weight: bold;">Setahap demi setahap</span>.
Memperkenalkan dunia renang memang perlu dilakukan secara bertahap.
Mulailah dengan mengajak anak bermain air di pinggir kolam dulu.
Pukul-pukulkan air. Kalau ia masih kelihatan takut-takut dengan cipratan
air itu, jangan paksa dia. Agar keberaniannya terpupuk, sesekali
biarkan air kolam terpercik di wajah mungilnya.<br /><br />Begitu anak
terlihat agak berani, barulah Anda gendong masuk ke dalam kolam. Biarkan
anak merasa aman dan juga makin dekat dengan Anda. Lalu, ajak bayi Anda
memukul-mukul permukaan air. Dengan begitu, percikan-percikan air akan
membasahi kalian berdua. <br /><br />Tahap selanjutnya adalah mengajarinya
melihat dasar kolam. Ini memang tahap awal bagi anak untuk berani
memasukkan kepalanya ke dalam air. Asal tahu saja, tahap ini perlu sebab
ia harus menahan napas saat berenang kelak.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">"Horeee... Aku bisa terbang"</span>.
Nah, begitu kepercayaan diri anak sudah tumbuh, ajak bermain di air.
Biarkan ia jadi pesawat yang sedang mengangkasa. Caranya? Tengkurapkan
anak. Sangga dadanya dengan telapak tangan kiri Anda, sementara perut
dan kakinya dengan telapak tangan kanan. Pada awalnya, kedua siku lengan
Anda sebaiknya agak menekuk dulu agar tubuhnya agak dekat dengan tubuh
Anda. Dengan begitu, ia juga akan merasa aman. Katakan, "Horeee... Aku
bisa terbang."<br /><br />Secara perlahan-lahan, agak rentangkan kedua
lengan Anda. Jadi, bayi Anda seolah-seolah melayang sendiri di atas air.
Dalam posisi seperti ini, ia bisa merasakan adanya tekanan dari air.
Nah, kalau sudah lebih berani lagi, minta anak membentangkan kedua
tangannya. Kali ini, katakan saja, "Horeee... Aku jadi pesawat terbang."<br /><br />Bagaimana
dengan kakinya? Biarkan kaki mungilnya bergerak sesukanya. Gerakan kaki
yang "memukul-mukul" permukaan air seakan-akan jadi baling-baling yang
mendorongnya bergerak maju di air.<br /><br />Nah, kalau ia sudah pintar
melayang di air, barulah Anda pegang kedua tangannya sambil Anda
berjalan mundur. Jika inipun sudah dilakukannya dengan piawai, lepaskan
anak dan biarkan dia berenang sendiri.<br />
<br />
Sumber : ayahbunda.co.idAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1058199604210360714.post-60462338828248974182016-03-11T02:49:00.001+00:002016-03-11T02:49:16.672+00:00Tips Melatih Balita Percaya Diri<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.ayahbunda.co.id/img/images_psibal/x001_007_1045_pic.jpg.pagespeed.ic.W6MAFwmkVe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.ayahbunda.co.id/img/images_psibal/x001_007_1045_pic.jpg.pagespeed.ic.W6MAFwmkVe.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<b> Hai bunda,... berikut ini tips melatih balita percaya diri, semoga bermanfaat ya?</b><br />
<br />
Dengan pembiasaan dan latihan rasa percaya diri berikut ini, keberanian
anak untuk tampil akan tumbuh dan berkembang. Karena untuk percaya diri
balita membutuhkan waktu dan proses latihan serta kebiasaan. <br />
<ol>
<li><span style="font-weight: bold;">Biarkan anak yang memutuskan ia akan tampil atau tidak.</span>
Dalam suatu acara, jika ada kesempatan bagi anak-anak untuk tampil,
tanyakan pada anak dengan nada relaks, ia mau tampil atau tidak? Beri
dia pilihan, misalnya jika tampil ia akan mendapat hadiah dan tepukan,
jika tidak tampil maka hadiah dan tepukan akan diberikan kepada
anak-anak yang tampil. Jangan buru-buru kecewa bila anak menggeleng,
tidak antusias, atau tidak berani. Mungkin dia ingin mengobservasi dulu
suasana di sekitarnya, mungkin ia sangat <span style="font-style: italic;">nervous,</span>
atau mungkin juga ia betul-betul tidak tertarik pada apa yang ada di
panggung. Ulangi pertanyaan Anda setelah beberapa saat. Jangan paksa
anak tampil jika dia merasa tidak nyaman. </li>
<li><span style="font-weight: bold;">Tampil ramai-ramai. </span>
Kalau tampil sendirian bagi anak terasa menyeramkan, biarkan dia tampil
bersama anak-anak lain, berdua atau berlima. Dengan tampil ramai-ramai,
anak merasa perhatian orang tidak hanya tertuju kepadanya. Kalau
terpaksa, dia juga bisa ngumpet di balik punggung teman! Pengertian
tampil ramai-ramai juga bisa diartikan tampil ditemani bunda atau ayah
di panggung.</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Coba-coba dan pakai alat bantu.</span>
Ada lho, anak yang ingin tampil menyanyi tapi dari pinggir panggung.
Atau, anak tampil di panggung sambil memakai topeng - agar wajahnya
tidak kelihatan - atau menyanyi putus-putus karena baru satu kalimat
dia lari ke pelukan bunda, lalu kembali lagi ke panggung, dan
seterusnya. Biarkan proses ini terjadi sebab merupakan cara anak untuk
beradaptasi dengan perhatian publik yang tertuju kepadanya.</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Latih anak sebelum tampil, agar menguasai kemampuannya. </span>
Buat semacam gladi resik, yang melatih dan merinci langkah-langkah yang
harus dilakukan anak, mulai dari berdiri, berjalan ke panggung, memberi
hormat, tersenyum, mengambil mike, menyanyi/menari/membaca puisi,
mengucapkan terima kasih, dan meninggalkan panggung.</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Besarkan hatinya. </span>Sebelum
anak tampil, sesederhana apa pun penampilannya - misalnya hanya untuk
menyerahkan buket bunga pada orang yang berpidato - katakan, “Kamu
sudah berlatih keras. Saatnya kamu menunjukkan kemampuanmu.” Jika
penampilannya kurang memuaskan, katakan, “Ayah dan Bunda senang dan
bangga kamu berani tampil di muka umum.” Jika penampilannya memuaskan,
beri dia pujian, “Kamu hebat. Yuk, makan es krim untuk merayakan.”</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Jangan mengritik jika anak belum berani tampil </span>atau
hanya tampil di rumah. Katakan saja Anda mengerti ia belum mau tampil.
Namun, kapan pun ia ingin tampil, Anda siap membantu dan menemani.</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Daftarkan anak ke klub seni, olahraga, atau apa saja yang menarik minatnya</span>.
Cara ini membuat anak mempelajari sesuatu secara sistimatis sehingga
ia menguasai suatu ketrampilan. Dan, klub biasanya memberi kesempatan
pada murid-muridnya untuk tampil dalam acara yang dihadiri orangtua.
Tujuannya, latihan berani tampil bagi anak dan agar orangtua bisa
menyaksikan kemajuan anak.</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Ajak anak melihat penampilan anak seusianya</span>.
Saat ia menyaksikan anak-anak beraksi, di dalam hatinya mungkin terbit
rasa iri atau inspirasi untuk bisa seperti mereka. Tanyakan kepada
anak, "Kamu mau seperti dia? Bisa, kok, kalau kamu mau belajar untuk
tampil seperti dia."</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Biasakan tampil di acara berskala kecil, </span>misalnya
di acara makan malam keluarga, lomba-lomba bersama sepupu-sepupunya,
pesta ulang tahun, parade tingkat RT, dan lain-lain. Itu akan melatih
keberanian anak untuk tampil.</li>
</ol>
Sumber : ayahbunda.co.id Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02329878388897801286noreply@blogger.com0