2.4.15

Tips Menghadapi Balita Yang Suka Memainkan Makanannya



 Hai bunda,... anak anda suka memainkan makanannya? Nah berikut ini tips menghadapi anak yang suka memainkan makanannya, semoga bermanfaat...

Anak usia 1 tahun gemar memainkan makanannya. Ini sesuai dengan tahapan perkembangan yang menganggap apa saja termasuk makanan, sebagai mainan. Pada usia ini anak juga sulit mengontrol dorongan untuk menyentuh, mengambil dan melempar sesuatu, termasuk dengan makanannya.  Apa yang bisa Anda lakukan ketika menghadapi situasi seperti di atas:
  • Sajikan makanan yang tepat yakni dalam porsi kecil dengan  ukuran makanan yang mudah di makan. Karena semakin banyak makanan di piringnya semakin anak tergoda untuk memainkannya.  Biarkan anak makan menggunakan tangan untuk melatih kemampuan motorik halusnya, untuk itu sajikan makanan sesuai ukuran mulut mungilnya.
  • Duduk bersamanya saat makan. Anak usia 1-2 tahun memang belum makan dengan rapih sehingga dia masih butuh disuapi. Namun, Anda bisa memberikan sendok dan biarkan dia menyuap sendiri untuk melatih kemampuan motorik halusnya. Anda bisa mengingatkan anak bila dia mulai memainkan makanannya. Dan pastikan anak mengunyah makanannya dengan benar sehingga dia tidak tersedak.
  • Alihkan perhatian. Alihkan perhatian dengan mengajaknya “bermain” dengan makanannya, misalnya ajak anak berpura-pura menjadi raksasa yang kelaparan dan butuh makan atau ajak anak menghabiskan makanan untuk tahu ada gambar apa di bagian bawah piringnya. Ajak anak ngobrol dengan menjelaskan warna-warna makanannya. Hal ini bisa mengembangkan kemampuan berbahasa anak!
  • Pilih perlengkapan makan tepat. Karena anak suka melempar, jangan pernah menggunakan perlengkapan makan dari pecah belah. Namun, tata perlengkapan makan sama seperti ketika Anda makan. Anak cenderung meniru perilaku Anda bila dia mendapat apa yang serupa dengan Anda. Pilih juga mangkok atau piring yang bisa ditempel ke meja sehingga piringnya tidak bergeser-geser saat dia menyendok dan tidak mudah baginya untuk membuang piringnya. Lengkapi dengan sendok makan yang lucu, misalnya bergambar tokoh kartun kesukaannya agar dia tertarik untuk makan.
  • Kontrol kekacauan. Bila anak mulai memainkan makanannya, hentikan kegiatan makan. Bila setiap kali dia mulai memainkan makanannya dan Anda mengambil makanannya, anak akan memahami efek tindakannya itu. Namun, jangan ambil makanannya bila nampan high chair-nya penuh dengan makanan yang tercecer karena dia mencoba menyuap makanannya sendiri. Hal itu terjadi karena anak belum lancar, justru Anda perlu memberi anak kesempatan untuk sering mempraktikannya agar semakin sedikit makanan yang tercecer.
  • Makanan sudah siap. Pastikan makanan dan perlengkapan makan sudah ada di meja saat Anda mengajak anak makan. Jangan biarkan anak duduk di high chair menunggu makanannya. Dengan rentang perhatian kurang dari 10 menit, anak sudah bosan dulu sebelum makan dimulai. Bisa dipastikan saat waktu makan tiba akan terjadi kekacauan. Kalau mau libatkan anak untuk ikut serta menyiapkan makanan di meja.
  • Puji anak bila dia tidak memainkan makanannya. Beri anak stiker atau stempel tanda dia sudah melakukan sesuatu yang baik. Bentuk penghargaan seperti itu sudah bisa membuat anak senang dan mau melakukannya lagi agar dia bisa mendapat stiker atau stempel lagi. Ingat, Anda juga harus jadi contoh yang baik pada anak.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment