8.4.15

Penyebab Berat Badan Bayi Turun Dan Cara Mengatasinya




 Hai bunda,... berikut ini penjelasan tentang penyebab berat badan bayi turun dan cara mengatasinya, semoga bermanfaat...

Berat badan bayi turun di minggu pertama itu normal. Di dalam kandungan, tubuh bayi mengandung banyak air. Kelebihan sekian puluh gram ini akan dikeluarkan setelah ia lahir, terutama melalui urine. Namun waspadai jika berat bayi kembali ke berat lahir dalam 2-3 minggu setelah lahir.

Penyebab lain:
  • Bila ada masalah menyusui sehingga bayi tidak mendapat ASI dengan lancar dan nyaman. Itu berarti asupan gizi bayi tidak terpenuhi.
  • Kelainan sistem organ dalam tubuh bayi, seperti sistem pencernaan, sistem hormonal, sistem imunologi.
  • Penyakit kronis, misalnya tuberkolosis.
Berapa turunya? BB bayi baru lahir berkisar antara 2.500-4.000 gram. Pada minggu pertama, akan turun rata-rata 7% paling tinggi 10%. Kemudian, pada minggu kedua akan naik lagi sehingga pada usia paling lama 14 hari sudah kembali berat lahir. Untuk bayi prematur, pencapaian kembali berat lahir akan berlangsung lebih lama, sekitar 3 minggu. Karena, kandungan cairan di dalam tubuhnya lebih banyak dibanding bayi yang lahir cukup bulan. Rata-rata berat badannya bisa turun 10% dan paling banyak 15%.

Apa akibatnya? Tidak ada akibat yang berarti, sebab yang ‘menghilang’ dari tubuh bayi adalah cairan yang dibawa sejak lahir. Bahkan, dengan adanya mengurangan cairan tubuh, adaptasi sistem pernapasan dan kardiovaskular menjadi lebih mudah, kecuali jika turunya melebihi yang dianggap wajar.

Bagaimana mendongkraknya?
  • Susui bayi sesering mungkin paling tidak 2 jam sekali dengan posisi dan pelekatan yang benar. Pastikan bayi selesai menyusu pada satu payudara Anda sampai kosong sebelum pindah ke payudara lain. Pijat payudara Anda beberapa menit sebelum menyusui, agar saluran ASI lancar.
  • Lakukan kontak fisik sesering mungkin dengan bayi.
  • Tidurlah dengan bayi. Kedekatan ini dapat meningkatkan kadar hormone prolakstin dan hormon oksitosin dalam tubuh Anda, serta menambah frekuensi menyusui.
  • Pijat bayi karena terbukti meningkatkan kinerja pencernaan dan pertambahan berat badan bayi. Pelajari teknik pijat bayi yang benar. Hindari pemberian asupan gizi selain ASI. Seperti susu formula.
Benarkah bersifat individual? Ya. Jumlah pertumbuhan badan bayi berbeda-beda, ada yang sedikit, ada yang banyak. Karenanya, Anda tidak perlu membandingkan bayi Anda dengan bayi yang lain. Kurva pertumbuhan yang bisanya digunakan untuk mengukur pertumbuhan bayi adalah kurva Lubchenko. Dengan kurva ini, Anda akan lebih mudah memantau pertumbuhan bayi. Angka-angka tersebut bersifat individual. Yang perlu Anda perhatikan adalah pertambahan atau penurunan berat badan bayi masih dalam kisaran normal.

Apakah indikator bayi sehat hanya dilihat dari BB? Tidak! Dokter anak selalu membandingkan tiga komponen pengukuran antropemetri: berat badan, tinggi atau panjang badan, dan lingkar kepala sebagai tolok ukur kesehatan bayi, apakah proporsional atau tidak. Ukuran-ukuran ini akan dicantumkan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) sebagai sarana untuk memanatau kesehatan bayi.

Ke dokter jika:
  • Berat badan bayi tidak bertambah 15 gram setiap hari setelah usia 2 minggu.
  • Berat badan bayi tidak kembali ke berat lahir dalam 2-3 minggu setelah lahir.  
  • Berat badna bayi tidak bertambah minimal 300 gram pada bulan pertama dan minimal 500 gram sampai usia 6 bulan.
  • Apabila angka dalam kurva Lubchenko (berat dan tinggi badan, lingkar kepala) menetap atau menurun dibandingkan angka sebelumnya.
  • Tanda-tanda tersebut bisa menjadi gambaran bayi sakit atau mengalami gangguan metabolisme.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment