3.4.15

Tips Menghadapi Balita Yang Sangat Aktif


Hai bunda,... berikut ini tips menghadapi balita yang sangat aktif, semoga bermanfaat...

Balita tidak bisa diam, 'pekerjaannya' banyak sekali. Bagi dia, segala sesuatu adalah hal baru yang menarik untuk dipelajari. Dia merasa senang bila dia bisa menyebabkan sesuatu terjadi. Jangan banyak dilarang, beri dia kesempatan dan lingkungan yang aman.
Apa yang bisa kita lakukan menghadapi si "balita sibuk" ini?

1. Sediakan lingkungan aman. Bukan keputusan bijak untuk mengurung dia di satu ruangan saja. Anda perlu memberi ruang seluas-luasnya untuk dijelajahi. Singkirkan benda-benda yang membahayakan anak dari jangakauannya, seperti barang-barang pecah belah. Pasang alat child-lock di laci-laci yang berisi  benda tajam semacam pisau dan garpu. Atau membuka-tutup laci itu sendiri justru berbahaya karena bisa menyebabkan jarinya terjepit. Pilih stop kontak yang dilengkapi penutup.

2. Beri kesibukan:
  • Yang merangsang panca indera. Misalnya memberinya kesempatan untuk menyentuh, merasakan, mencium, mendengar dan melihat hal baru.  Ajak anak ke halaman dan merasakan tekstur daun, mencium harum bunga. Sediaka  beberapa macam buah untuk  dieksplorasi oleh anak, seperti rambutan, jeruk untuk mencium aromanya dan mencicipi rasa buah-buahan tersebut.
  • Mainan seperti puzzle atau balok kayu juga bisa memuaskan rasa ingin tahu anak. Sambil main balok kayu dia juga bisa belajar sebab-akibat, misalnya balok yang disusun tinggi akan rubuh.
  • Yang mengaktifkan otot besar. Ajak anak permainan menggerakkan kaki dan tangannya. Paling asyik dilakukan di luar ruangan, seperti bermain di playground. Bisa juga dengan menggunakan bola tiup berukuran besar, minta anak menendang atau melempar bola tersebut. Atau beri dia mainan dorong untuk membuatnya sibuk mendorong dan melupakan perkakas dapur untuk dieksplorasi.  Pada usia ini anak juga mulai meniru ketika bermain. Ajak anak bergerak menirukan gerakan binatang, seperti lompat kelinci atau berjalan seperti bebek. Tunjukkan caranya dan minta balita menirukan gerakan Anda, tapi ketika balita melompat jangan lupa pegang tangannya untuk membantu keseimbangannya. Anda bisa juga mengajak anak berjoget, putar lagu dan biarkan tubuh bergerak mengikuti lagu.
  • Yang mengasah kemampuan berbahasa. Pada usia ini anak sudah mengulang-ulang kata atau frase yang dia dengar. Gunakan kesempatan tersebut untuk kenalkan dia dengan kosa kata baru. Misalnya, saat anak menekan-nekan tombol mainan telepon sebutkan warna-warna tombol yang ditekan oleh anak. Lalu ajak anak untuk menirukan apa yang Anda ucapkan. Mengasah kemampuan berbahasa anak juga bisa Anda lakukan sambil mengajarkan anak untuk menentukan buah apa yang ingin dia makan. Apel atau jeruk.
  • Beri tugas sederhana. Menginjak usia 18 bulan, perbendaharaan kata anak sekitar 5-20 kata. Dia  sudah bisa mengerti perintah sederhana dan anak usia satu tahun suka sekali bila Anda meminta dia untuk melakukan sesuatu. Coba minta anak menaruh mainan ke tempatnya atau minta tolong mengambilkan buku untuk Anda, dia pasti mau melakukannya. Apalagi si kecil senang bisa melakukan sesuatu sendiri. Bantu anak memahami perintah Anda dengan menggunakan  gerak tubuh, misalnya dengan menunjuk benda yang ingin balita ambilkan. Dengan ucapan terima kasih yang tulus, balita akan senang melakukannya lagi.
3. Ikut baby class. Saat ini banyak prasekolah yang membuka baby class, atau kelas untuk anak-anak usia 1 tahun, bahkan anak usia kurang dari 1 tahun. Jangan samakan kelas ini dengan kelas yang dijalani oleh anak usia 3 tahun karena aktivitasnya disesuaikan dengan kemampuan anak usia 1-2 tahun. Di sana anak bisa mengembangkan keterampilan berpikir, motorik halus dan kasar. Selain itu, memasukkan anak ke sekolah juga memberikan kesempatan anak untuk belajar bersosialisasi. Namun, jangan bebankan anak dengan kegiatan yang terlalu berat. Setidaknya anak bersekolah 1-2 kali seminggu, sekitar 1-2 jam saja.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment