14.1.15

Bolehkah Menyusui Padahal Sudah Hamil Lagi???



Hai Bunda jika anda hamil lagi padahal masih menyusui anak pertama, masih boleh anda melanjutkan untuk menyusui lho, berikut ini penjelasannya, semoga bermanfaat...

Tubuh Anda mampu memproduksi ASI, sekali pun kini Anda hamil. Kelak saat anak kedua lahir, bila si kakak masih belum cukup ASI atau belum mau disapih, tubuh Anda tetap mampu menghasilkan air susu untuk kebutuhan si adik dan kakak.

Tetap berikan ASI. Selama kondisi tubuh Anda “baik-baik saja” artinya, Anda tidak mengalami kelelahan selama menjalani kehamilan sekaligus menyusui serta tidak ada kontraksi– tidak ada alasan bagi Anda untuk menghentikan pemberian ASI kepada anak
.
Pada awal kehamilan, puting payudara Anda sangat sensitif karena kadar hormon di dalam tubuh mulai mengalami perubahan sejalan dengan proses kehamilan. Keadaan ini dapat menyebabkan Anda lebih mudah mengalami puting lecet dan nyeri karena anak terus mengisap ASI. Anda biasanya juga akan lebih sering buang air kecil akibat terjadi peningkatan volume cairan darah karena mengalirkan zat-zat gizi untuk janin. Sementara itu, ukuran rahim juga terus bertambah besar seiring pertambahan usia janin, dan ini akan mendesak kandung kemih Anda.

Volume ASI. Pada usia kehamilan antara 4-5 bulan, secara alami produksi ASI Anda mengalami perubahan. Volume ASI berkurang dan rasanya berubah karena kandungannya mulai menyerupai kolostrum. Ini dilakukan tubuh Anda sebagai persiapan dalam memproduksi ASI dan kolostrum yang dibutuhkan bagi bayi kedua Anda kelak di hari-hari pertamanya setelah lahir. Perubahan ASI ini tidak jarang membuat bayi secara bertahap berkurang keinginannya minum ASI, sampai akhirnya dia benar-benar tak mau menyusu. Tubuh ibu memang memiliki mekanisme unik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi janin yang sedang berkembang, tanpa menghentikan dengan drastis produksi ASI yang masih dibutuhkan bayi di bawah setahun.

Berhenti Menyusui. Bila muncul tanda-tanda kelelahan pada tubuh Anda, sebaiknya pertimbangkan untuk menghentikan pemberian ASI. Begitu pula bila Anda merasakan adanya kontraksi pada rahim. Kontraksi ini dipicu oleh gerakan mengisap pada payudara yang menyebabkan timbulnya rangsangan pada kelenjar hipofisa untuk mengeluarkan hormon oksitosin.

Apabila naluri Anda mengatakan “ada yang salah” dengan kehamilan Anda, segera ke dokter kandungan Anda untuk mendapatkan “jawaban” dan jalan keluar yang terbaik. Sehingga, baik bayi Anda maupun janin di dalam rahim Anda tetap dapat tumbuh dan berkembang optimal.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment