Setiap harinya, secara tidak sadar ibu hamil yang menjalani aktivitas sehari-hari, pasti akan terpapar berbagai dengan berbagai jenis unsur yang ada didalam. Bentukanyapun beraneka ragam ada yang berbentuk zat kimia, radiasi gelombang elektromagnetik serta berbagai jenis microorganisme 'baik' maupun 'jahat' yang terbawa di udara. Perlu diketahui, sebagian besar unsur-unsur tersebut diatas, memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap kesehatan, serta proses tumbuh kembang janin yang sedang berlangsung.
Sejumlah studi menyebutkan, ibu hamil yang banyak menghirup udara tercemar di luar ruangan dapat menyebabkan bobot bayi yang dilahirkan menjadi lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak terlalu parah terpapar polusi udara. Polusi tersebut bisa bersumber dari beberapa media seperti knalpot kendaraan, pembangkit listrik hingga partikel debu. Selain itu, dampak lain yang bisa ditimbulkan yakni resiko si bayi yang akan lebih mungkin menderita gangguan pernafasan setelah ia lahir ke dunia.
Masyarakat yang mendiami kawasan dekat dengan jalan yang ramai lebih cenderung akan mengalami paparan dari polusi udara. Bertempat tinggal dekat dengan jala raya mungkin bukanlah idaman untuk sebagain besar keluarga. Namun kebanyakan keluarga, terutama di Indonesia tak memiliki pilihan lain akibat tingginya biaya untuk memiliki atau menyewa rumah di kawasan yang lebih baik. Polusi udara terpaksa harus diterima dan menjadi bagian kehidupannya sehari-hari. Adapun beberapa dampak yang bisa ditimbulkan akibat paparan polusi udara diantaranya:
Dampak Polusi Udara Untuk Kesehatan
Beberapa penelitian mengungkapkan hasil studi terbaru yang berkaitan dengan polusi udara. Anak-anak dibawah usia 3 tahun memiliki resiko yang tinggi terhadap dampak paparan polusi udara diantaranya, mereka beresiko menderita gangguan pernfasan, pneumonia dan bronkitis jika mereka dilahirkan dari ibu yang tinggal dikawasan dekat dengan polusi udara seperti jalan raya atau kawasan industri.
Semakin dekat tempat tinggal ibu hamil dengan kawasan yang tercemar udara, maka akan semakin tinggi resiko bayi yang mengalami gangguan kesehatan. Selain itu, para peneliti juga mengungkapkan dampak dari polusi udara dikaitkan dengan resikoautisme pada anak. Anak-anak mendiami kawasan dekat dengan sumber polutan juga akan menghadapi risiko tiga kali lebih besar terdiagnosa autis dibandingkan anak-anak yang tinggal jauh dari sumber polutan.
Tips Mencegah Paparan Polusi Udara
Hampir setiap sudut di daerah perkotaan memiliki kadar polusi yang tercemar, untuk itu akan sulit sekali mendapatkan udara yang bersih tanpa paparan zat berbahaya. Namun setidaknya kita bisa mencegahnya dengan melakukan segala upaya seperti berikut :
1. Menjauhi Asap Rokok
Tahukah anda dalam satu batang rokok mengandung sebanyak kurang lebih 7000 bahan kimia yang berbahaya. Dan mereka yang menjadi perokok pasif memiliki resiko terkena batuk asma, infeksi telinga dan resiko keguguran bayi secara mendadak. Jadi demikian, sebaiknya hindari asap tempat-tempat para perokok.
2. Gunakan Masker
Menggunakan masker untuk menghindari polusi udara adalah salah satu cara terbaik ketika anda berada diluar rumah. Pastikan jika anda selalu menggunakannya ketika berjalan-jalan atau pergi berbelanja keluar rumah.
3. Mengetahui Berita Terkini
Tingkat polusi di kota-kota besar umumnya selalu berubah setiap saatnya. Dengan mengetahui tingkat polusi udara terkini anda akan dapat memutuskan kapan anda harus membatasi waktu berada di luar ruangan
(Sumberhttp://bidanku.com/waspadai-dampak-polusi-udara-terhadap-kehamilan)
0 komentar:
Post a Comment