25.9.15
Yuk Cari Tahu Pengalaman Dan Pengetahuan Anak Dari Hasil Gambarnya....
Hai bunda, pengalaman dan pengetahuan anak bisa dilihat dari hasil gambarnya, berikut ini penjelasannya, semoga bermanfaat ya?
Aksi eksploratif
Di usia 1 tahun, anak sudah mulai bisa memegang krayon dan menggunakannya di atas kertas. Mereka gemar bereksperimen dan menggerakkan krayon di atas kertas dengan menekan, mengetuk hingga menimbulkan suara, melempar, dan menusuk. Setelah berkali-kali mencoba, ia akan mendapati dirinya mampu menciptakan efek yang berbeda dari berbagai kegiatannya. Misalnya, ketika ditekan di atas kertas, warna krayon akan tampak jelas ketimbang sekadar diketuk-ketuk.
Secara bertahap, ia akan menyukai kegiatan menggambar karena senang mengamati munculnya garis atau warna ketika ia menggerakkan krayon. Itu sebabnya, ia akan antusias menggerakkan krayon berulang-ulang dari kanan ke kiri, atas ke bawah, dan kemudian dengan gerakan berputar. Hasilnya, coretan a la cakar ayam yang tidak melambangkan gambar benda apa pun.
Sebaiknya…
Biarkan anak mengeksplorasi kegiatan menggambar dan menggunakan alat gambarnya secara leluasa. Tak perlu buru-buru melarangnya ketika ia bosan menggunakan kertas dan beralih menggambari lengan atau kakinya dengan krayon, tapi siapkan kertas atau media lain di mana ia bisa enak mencorat-coret. Jika anak senang mencoret-coret dinding, sediakan sebidang dinding yang sudah ditutupi kertas bekas kalender setinggi tubuhnya. Beri tahu bahwa ia bisa melakukan aktivitas coret-coretnya di tempat itu.
Mulai terkendali
Menginjak usia 2 tahun, kemampuan motorik anak bertambah baik. Koordinasi antara mata dan tangannya juga sudah mengalami peningkatan. Di usia itu, tangannya sudah mulai mampu mengendalikan apa yang ingin diciptakan dalam benaknya. Pada usia ini, Anda mungkin akan mendapati ia membuat coretan yang dianggapnya mirip seperti yang dibuat oleh Anda. Meski bentuknya belum jelas, coretannya sudah memiliki arti. Anda mungkin masih sulit menerka apa, namun anak bisa menjelaskan mana gambar bunga dan mana gambar mobil. Penting bagi Anda untuk tidak mengarahkan gerakan tangannya membuat garis atau bentuk. Hal ini akan membuat anak semakin tidak percaya diri dan merasa tidak mampu.
Sebaiknya…
Menahan diri untuk tidak memberikan label pada gambarnya dengan berkata, “Kamu membuat gambar mobil, ya?” atau “Ini gambar kelinci atau pesawat?” Tapi tanya langsung, “Gambar apa itu?” Jika ia bertanya bagaimana membuat bentuk, ajari ia dengan memberikan contoh. Minta anak untuk memperhatikan cara Anda membuatnya. Atau, mintalah ia untuk meraba atau memegang bentuk yang diminta. Selanjutnya, biarkan anak membuat gambarnya sendiri sesuai kemampuannya.
Semakin bermakna
Di usia 3 tahun kemampuan menggambar anak kian bertambah baik. Koordinasi tangannya semakin matang. Ia pun mampu menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan obyek dari dunia di sekitarnya. Misalnya, ia bisa menggambar lingkaran ketika membuat matahari, membuat segitiga ketika menggambar ekor ikan dan sebagainya. Beberapa anak akan mulai memberi judul pada gambar yang dibuatnya. Misalnya “gambar kucing” atau “gambar rumah”. Mereka mulai ingin menghubungkan karya yang dibuat di atas kertas dengan hal-hal yang mereka temui sehari-hari. Dari segi sosial, anak mulai punya keinginan untuk berhubungan dengan orang lain melalui media gambar dengan menggambar orang yang disayangi. Misalnya, ia membuat gambar seorang wanita mengenakan pita pada hari ulang tahun Bunda.
Sebaiknya…
Hindari melabeli gambarnya karena apa yang tadinya dimaksudkan sebagai kereta, di lain waktu bisa berubah menjadi jalan raya. Pada tahap ini, anak akan mulai belajar bahwa coretannya memiliki makna dan merupakan cikal bakal tulisan. Anda dapat membantu menuliskan cerita yang ingin ia sampaikan dengan menggamar dan memintanya menggambar sesuatu yang Anda inginkan.
Mendokumentasikan lingkungan
Di usia 4 tahun pengalaman anak semakin kaya. Lingkup pergaulan sosialnya bertambah luas. Anak yang sudah mulai bersekolah, mendapatkan banyak kesempatan untuk mencipta, bereksperimen, menjelajah, serta mengalami berbagai hal baru yang turut memengaruhi perkembangan jiwa, rasa, dan emosinya. Anak mulai belajar mengenal dunia baru di luar lingkungan rumahnya. Itu sebab, gambar yang dibuat olehnya mulai berbentuk hal yang berhubungan dengan lingkungan di luar rumah, seperti teman sekolah, guru, dan tempat bermain. Ia juga bisa menceritakan adegan yang sedang digambarnya di atas kertas, seperti kegiatan belajar atau bermain di sekolah.
Sebaiknya…
Selain sarana untuk mengembangkan kemampuan motorik halus, kegiatan menggambar juga bisa menjadi media untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak. Anda bisa memintanya melakukan semacam presentasi kecil-kecilan untuk menjelaskan obyek atau peristiwa yang sedang digambarnya. Ajukan pertanyaan yang memancing si kecil untuk bercerita lebih jauh, seperti “Waktu bermain dengan, kamu senang atau tidak? Kenapa?” atau “Kalau sedang di kelas, biasanya ibu guru bercerita tentang apa?” dan sebagainya.
(Sumber : ayahbunda.co.id)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment