Buat Para Ibu yang mempunyai buah hati yang lahir prematur,moga info menarik dari detikhealth berikut bermanfaat yaa :)
Seorang bayi yang lahir sebelum minggu ke 37 kehamilan atau lahir
prematur, seringkali mengalami kesulitan makan, karena berbagai alasan.
Gangguan makan pada bayi prematur dapat berlangsung selama
berbulan-bulan dan sering terkait dengan masalah kesehatan yang lain.
Berikut 5 gangguan makan yang sering dialami oleh bayi yang lahir prematur, seperti dilansir mom.me, Jumat (4/1/2013) antara lain:
1. Lambat dalam mengisap air susu
Bayi
yang lahir prematur belum memiliki otot-otot yang kuat untuk menghisap
air susu ibu (ASI). Sehingga bayi prematur membutuhkan waktu yang lama
untuk minum ASI sampai dirinya merasa kenyang.
Bayi yang lahir
prematur juga seringkali kurang mampu mengkoordinasikan otot-ototnya
untuk menarik napas ketika sedang menghisap air susu yang dapat
membuatnya tersedak atau muntah, kecuali bayi Anda minum susu secara
perlahan-lahan.
2. Keengganan membuka mulut
Dokter
biasanya memberikan bantuan pernapasan pada bayi prematur dengan
memasang selang udara dalam mulut atau hidung bayi. Hal ini dapat
membuat bayi merasa tidak nyaman dan dapat menyebabkan masalah makan
jangka panjang yang disebut keengganan oral atau keengganan membuka
mulut.
Kondisi ini membuat bayi tidak menyukai segala sesuatu
yang mendekati wajah atau mulutnya, karena trauma dengan ketidaknyamanan
yang pernah dialaminya dulu. Hal ini dapat diatasi dengan cara terapi
okupasi dan konsultan laktasi untuk mengajarkan kepada bayi untuk makan
dengan cara yang normal.
3. Refluks gastrointestinal
Refluks
gastrointestinal terjadi ketika otot sfingter antara kerongkongan dan
perut tidak menutup dengan erat, yang merupakan masalah umum pada bayi
prematur. Asam dari perut dapat kembali ke kerongkongan dan menyebabkan
nyeri yang sering terjadi setelah makan.
Bayi dapat
mengasosiasikan makan dengan rasa ketidaknyamanan tersebut dan dapat
menolak untuk makan. Refluks juga dapat menyebabkan muntah yang dapat
menyebabkan kurangnya gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan.
Bayi
prematur yang bermasalah dengan pernapasan juga memiliki risiko yang
lebih besar terhadap refluks asam. Kebanyakan bayi dapat mengatasi
refluks setelah berusia sekitar 1 tahun. Untuk mengatasi refluks, dokter
mungkin menyarankan untuk menempatkan bantal yang rendah di kepala
bagian bawahnya untuk menjaga agar kepala bayi sedikit terangkat ketika
berbaring.
4. Gangguan pernapasan akibat air susu
Bayi
yang tidak dapat mengisap air susu secara efektif atau menelan sambil
bernapas, dapat berisiko terhadap gangguan pernapasan seperti pneumonia
atau infeksi pernapasan kronis. Selalu perhatikan bayi Anda ketika
menyusui, untuk menghindari menekan puting susu ke mulut bayi secara
tidak sengaja.
Waspadai jika kulit wajah bayi berubah kehitaman
atau biru, tersedak, atau susu keluar dari hidung atau muntah karena hal
ini mungkin merupakan tanda-tanda gangguan pernapasan akibat air susu.
5. Masalah pada perut
Sama
seperti organ tubuh lainnya yang belum cukup kuat, usus bayi yang lahir
prematur juga belum dapat berfungsi secara optimal dan lebih lambat
dalam memindahkan makanan. Bayi prematur lebih mungkin mengembangkan
sembelit, kembung, mual, dan sakit perut lainnya yang menyebabkan bayi
kesulitan untuk makan.
0 komentar:
Post a Comment