Seringkali kita sebagai orangtua,selalu merasa kewalahan menghadapi anak kita yang bandel pada saat remaja,lalu siapa yang harus disalahkan?kita sebagai orang tua ataukah buah hati kita?Jangan dulu memvonis mereka salah....tulisan yang saya ambil dari kompasiana oleh saudara Tri Puji ini semoga bermanfaat bagi kita dalam menangani buah hati kita yang cenderung susah dinasehati,monggo disimak :)
Masa
remaja adalah masa dimana seorang anak mulai belajar untuk bersikap
dewasa atau biasa di sebut sebagai masa peralihan dari masa ke
kanak-kanakan ke masa dewasa. Banyak sekali yang dilakukan para remaja
sekarang untuk terlihat perfect dihadapan publik. Kadang mereka
mengikuti cara hidup dari sktor-aktor yang mereka kagumi. Mulai dari
pangkal rambutnya hingga ujung kuku kaki. Perlakuan semacam itu biasanya
dilakukan karena ingin diperhatikan oleh orang-orang terdekatnya.
Biasanya kurang mendapatkan perhatian dari pihak keluarganya.
Gaya
yang mereka tiru bukan hanya satu macam saja modelnya. Jadang jika
orang yang dikagumi atau digemari tersebut berubah penampilan dan gaya,
mereka langsung up-date dan menirukannya. Gak perlu berpikir panjang,
karena gak kepengin ketinggalan gaya orang yang dikaguminya itu. Bahkan
hal yang tak wajarpun kadang mereka mengikutinya. Karena kurangnya
pengawasan dari pihak orang tua.
Kebanyakan
tindakan yang dilakukan para remaja tersebut karena kesalahan orang tua
yang kurang memberikan perhatian. Padahal masa remaja adalah masa
dimana anak memerlukan teman untuk berbagi cerita, dan membutuhkan
perhatian yang cukup agar tidak terjerumus ke dunia gelap.
Masa
remaja adalah masa yang masih sangat labil. Masa yang masih gampang
sekali di bodohi. Maka dari itu banyak sekali remaja-remaja yang salah
jalur. Ini dikarenakan orang tua terlalu sibuk dengan urusannya.
Banyak
sekali kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua yang
membuat anaknya menjadi nakal. Bisa juga karena persepsi dari orang tua.
Kadang orang tua selalu mempersepsikan kalo anak yang baik adalah anak
yang harus baik dalam segala hal. Mempunyai prestasi yang baik
disekolahnya, dan selalu mendapatkan nilai yang memuaskan. Padahal
belom tentu. Malah pemaksaan yang seperti itulah yang membuat anaknya
semakin nakal. Anak tidak bisa dipaksakan. Mereka harus diberi kebebasan
tapi juga punya aturan.
Seorang
remaja sangat membutuhkan perhatian, pujian, dan teguran yang akan
membuat mereka merasa di perhatikan oleh orang terdekatnya. Tapi kadang
justru orang yang seharusnya memmberikan itu semua mereka malah sibuk
dengan pekerjaannya. Orang tua yang seharusnya meluangkan waktunya untuk
bermain bareng, belajar bareng , bercanda bareng mereka malah lebih
memilih menyibukkan dengan pekerjaannya. Malah kadang tak ada waktu
luangpun buat si anak. Baru setelah sang anak mendapatkan masalah mereka
baru datang seperti malaikat yang sok perhatian.
Bisa
juga anak nakal karena komunikasi antara anak dan orang tuaa yang
tertutup. Kadang anak pengen banget bercerita semua apa yang terjadi
pada dirinya. Bahkan tiap hari mereka pengen selalu bercerita tentang
dirinya selama beraktivitas dari banguntidur sampe untuk ngobrol dengan
orang tuanya. Dia selalu merasa dicuekin. Dan itu yang bisa juga
mempengaruhi pertumbuhannya, mereka akan merasa tidak diperhatikan. Jadi
apabila si anak mendapatkan masalah ataupun keberhasilan dia juga takut
untuk mengatakannya pada orang tuanya.
Komunikasi
antara anak dan orang tua iotu sangat penting dalam mempengaruhi
pertumbuhan si anak. Kadang emank di anggap sepele, tapi malah justru
ini yang sangat penting. Dengan selalu ngobrol bareng, secara pasti
mereka akan selalu bersama dan itu berdampak baik pada si anak, dan
mereka merasa bener-bener memiliki orang tua yang sempurna.
Tingkat
keteladanan pada si anak juga perlu. Banyak sekali orang tua yang
selalu mendidik anaknya dengan teknik memerintah. Padahal ini cara yang
sama sekali tidak baik bagi si anak, dan kebanyakan anak tidak suka
dengan teknik ini. Kenapa orang tua memerintah, kenapa gak mencontohkan
saja. Kan itu lebih baik dari pada memerintah anak. Anak akan lebih bisa
gampang menangkap dan diingat apa yang dilakukan dan dicontohkan orang
tuanya kepada anaknya. Akan lebih mudah membuat anaknya lebih baik
dengan cara mengajak dari pada memerintah. Bimbinglah anak sebaik-baiknya, berikan apa yang seharusnya dia dapatkan.
Anak nakal,,siapa yang salah?
Masa
remaja adalah masa dimana seorang anak mulai belajar untuk bersikap
dewasa atau biasa di sebut sebagai masa peralihan dari masa ke
kanak-kanakan ke masa dewasa. Banyak sekali yang dilakukan para remaja
sekarang untuk terlihat perfect dihadapan publik. Kadang mereka
mengikuti cara hidup dari sktor-aktor yang mereka kagumi. Mulai dari
pangkal rambutnya hingga ujung kuku kaki. Perlakuan semacam itu biasanya
dilakukan karena ingin diperhatikan oleh orang-orang terdekatnya.
Biasanya kurang mendapatkan perhatian dari pihak keluarganya.
Gaya
yang mereka tiru bukan hanya satu macam saja modelnya. Jadang jika
orang yang dikagumi atau digemari tersebut berubah penampilan dan gaya,
mereka langsung up-date dan menirukannya. Gak perlu berpikir panjang,
karena gak kepengin ketinggalan gaya orang yang dikaguminya itu. Bahkan
hal yang tak wajarpun kadang mereka mengikutinya. Karena kurangnya
pengawasan dari pihak orang tua.
Kebanyakan
tindakan yang dilakukan para remaja tersebut karena kesalahan orang tua
yang kurang memberikan perhatian. Padahal masa remaja adalah masa
dimana anak memerlukan teman untuk berbagi cerita, dan membutuhkan
perhatian yang cukup agar tidak terjerumus ke dunia gelap.
Masa
remaja adalah masa yang masih sangat labil. Masa yang masih gampang
sekali di bodohi. Maka dari itu banyak sekali remaja-remaja yang salah
jalur. Ini dikarenakan orang tua terlalu sibuk dengan urusannya.
Banyak
sekali kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua yang
membuat anaknya menjadi nakal. Bisa juga karena persepsi dari orang tua.
Kadang orang tua selalu mempersepsikan kalo anak yang baik adalah anak
yang harus baik dalam segala hal. Mempunyai prestasi yang baik
disekolahnya, dan selalu mendapatkan nilai yang memuaskan. Padahal
belom tentu. Malah pemaksaan yang seperti itulah yang membuat anaknya
semakin nakal. Anak tidak bisa dipaksakan. Mereka harus diberi kebebasan
tapi juga punya aturan.
Seorang
remaja sangat membutuhkan perhatian, pujian, dan teguran yang akan
membuat mereka merasa di perhatikan oleh orang terdekatnya. Tapi kadang
justru orang yang seharusnya memmberikan itu semua mereka malah sibuk
dengan pekerjaannya. Orang tua yang seharusnya meluangkan waktunya untuk
bermain bareng, belajar bareng , bercanda bareng mereka malah lebih
memilih menyibukkan dengan pekerjaannya. Malah kadang tak ada waktu
luangpun buat si anak. Baru setelah sang anak mendapatkan masalah mereka
baru datang seperti malaikat yang sok perhatian.
Bisa
juga anak nakal karena komunikasi antara anak dan orang tuaa yang
tertutup. Kadang anak pengen banget bercerita semua apa yang terjadi
pada dirinya. Bahkan tiap hari mereka pengen selalu bercerita tentang
dirinya selama beraktivitas dari banguntidur sampe untuk ngobrol dengan
orang tuanya. Dia selalu merasa dicuekin. Dan itu yang bisa juga
mempengaruhi pertumbuhannya, mereka akan merasa tidak diperhatikan. Jadi
apabila si anak mendapatkan masalah ataupun keberhasilan dia juga takut
untuk mengatakannya pada orang tuanya.
Komunikasi
antara anak dan orang tua iotu sangat penting dalam mempengaruhi
pertumbuhan si anak. Kadang emank di anggap sepele, tapi malah justru
ini yang sangat penting. Dengan selalu ngobrol bareng, secara pasti
mereka akan selalu bersama dan itu berdampak baik pada si anak, dan
mereka merasa bener-bener memiliki orang tua yang sempurna.
Tingkat
keteladanan pada si anak juga perlu. Banyak sekali orang tua yang
selalu mendidik anaknya dengan teknik memerintah. Padahal ini cara yang
sama sekali tidak baik bagi si anak, dan kebanyakan anak tidak suka
dengan teknik ini. Kenapa orang tua memerintah, kenapa gak mencontohkan
saja. Kan itu lebih baik dari pada memerintah anak. Anak akan lebih bisa
gampang menangkap dan diingat apa yang dilakukan dan dicontohkan orang
tuanya kepada anaknya. Akan lebih mudah membuat anaknya lebih baik
dengan cara mengajak dari pada memerintah. Bimbinglah anak sebaik-baiknya, berikan apa yang seharusnya dia dapatkan.
0 komentar:
Post a Comment