Ahai....supaya sehat mandiin buah hati denagn cairan antiseptik yuks...kenapa?info dari detikhealth moga bermanfaat :)
Demi menjaga agar anak tak mudah terkena infeksi akibat bakteri, para
ibu biasanya memandikan anak-anaknya dengan air yang telah dicampur
cairan antiseptik. Selain lebih bersih, nyatanya sebuah studi baru
mengungkap bahwa mandi dengan air yang sudah dicampur cairan antiseptik
dapat mengurangi risiko infeksi darah yang berbahaya pada anak-anak yang
tengah sakit parah.
Kesimpulan ini diperoleh setelah tim
peneliti dari John Hopkins Children's Center mengadakan percobaan
terhadap lebih dari 4.000 anak yang tengah diopname di 10 unit perawatan
pediatri yang ada di lima rumah sakit di AS.
Dalam percobaan
ini sabun mandi biasa dibandingkan dengan cairan antiseptik untuk mandi
yang mengandung diluted chlorhexidine gluconate (CHG), cairan yang biasa
digunakan untuk membunuh virus, bakteri dan jamur. Setelah percobaan
selesai dilakukan, dilaporkan anak yang dimandikan dengan cairan
antiseptik berisiko terserang infeksi aliran darah (bloodstream
infections) 36 persen lebih rendah dibandingkan dengan anak yang
dimandikan dengan air dan sabun mandi biasa.
"Mandi dengan air
yang dicampur cairan antiseptik setiap hari bisa jadi cara yang relatif
murah, cepat dan mudah untuk mengurangi risiko infeksi yang mematikan
pada anak-anak yang rentan tersebut," kata ketua tim peneliti Aaron
Milstone seperti dilansir dari zeenews, Selasa (29/1/2013).
Temuan
ini dirasa penting mengingat infeksi aliran darah seringkali terjadi
pada pasien yang kritis, padahal kondisi ini dapat menyebabkan
komplikasi serius, termasuk kerusakan organ hingga kematian.
Namun
menurut peneliti, mandi dengan cairan antiseptik tampaknya mampu
mengurangi infeksi aliran darah yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Sebab sebelumnya diketahui bahwa sebagian besar risiko serangan infeksi
ini diakibatkan oleh penggunaan kateter vena sentral (central venous
catheters).
"Infeksi aliran darah, entah itu ada kaitannya dengan
kateter atau tidak, banyak terjadi pada pasien anak yang kondisinya
kritis dan menyebabkan morbiditas, jadi upaya ini seharusnya dapat
mengurangi risiko bakteremia (adanya bakteri di dalam aliran darah) yang
diakibatkan oleh berbagai faktor," pungkas peneliti lain, Trish M.
Perl.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal The Lancet.
0 komentar:
Post a Comment