Makin banyak kampanye untuk hidup sehat dan rutin berolahraga ternyata
tidak serta-merta mendorong orang untuk berhenti hidup sedenter atau
bermalas-malasan. Padahal efeknya terhadap kesehatan sudah jelas di
depan mata.
Sebuah studi baru pun memastikan kurang olahraga
merupakan faktor risiko terbesar bagi wanita berusia di atas 30 tahun
untuk terserang sakit jantung.
Jadi setelah mengamati kondisi
kesehatan lebih dari 30.000 wanita yang lahir di tahun 1920-an, 1940-an
dan 1970-an, tim peneliti dari University of Queensland Australia
menemukan kebiasaan merokok paling berdampak pada kesehatan jantung
wanita berusia di bawah 30 tahun.
Akan tetapi bagi wanita yang
lebih tua, faktor risiko ini ditentukan oleh kurangnya aktivitas fisik
yang mereka lakukan. Dengan asumsi, semakin menua kebiasaan merokok
wanita-wanita ini terus berkurang atau malah dihentikan.
Dari
situ peneliti merasa upaya atau kampanye untuk mendorong agar
orang-orang mau berolahraga harus lebih digencarkan daripada kampanye
anti-merokok.
"Kita butuh usaha lebih untuk mendorong agar para
wanita tetap aktif, bahkan hingga usianya senja," papar Prof Wendy Brown
dari pusat riset olahraga, aktivitas fisik dan kesehatan, University of
Queensland seperti dikutip dari BBC, Senin (12/5/2014).
Menurutnya,
bila seorang wanita mau berolahraga sedikitnya 30 menit atau yang
paling ideal 45 menit, maka kesehatannya akan terdongkrak dan risiko
sakit jantung yang menghantuinya bisa menurun hingga separuh.
Sayang
tidak dijelaskan mengapa wanita lebih rentan terkena sakit jantung bila
malas beraktivitas, dan bagaimana pengaruh kurangnya aktivitas fisik
ini pada pria. Padahal menurut studi lain dari Stanford University
Medical School, pria lebih cepat terkena serangan jantung atau meninggal
dunia karenanya dibanding wanita.
Berdasarkan rekomendasi dari
National Health Service (NHS) UK, orang dewasa berusia 19-64 tahun
disarankan untuk melakukan aktivitas selama 150 menit atau lima hari
seminggu, masing-masing selama 30 menit.
0 komentar:
Post a Comment