4.5.16

Gejala Penyakit Tifus Pada Anak Dan Cara Mengatasinya


Hai bunda,... berikut ini gejala penyakit tifus pada anak dan cara mengatasinya, semoga bermanfaat ya?

Gejala tifus pada anak-anak umumnya disebabkan karena usus halus terinfeksi oleh bakteri. Salmonella typhi atau salmonella paeartyphi merupakan bakteri yang menjadi penyebab tifus. Bakteri tersebut bisa masuk ke usus melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh anak-anak yang menderita.
Anak-anak akan sangat beresiko terjangkit penyakit ini, hal ini disebabkan karena anak-anak biasanya belum bisa memilih makanan seperti apa yang harus dikonsumsi. Sehingga dengan begitu mereka memiliki resiko lebih tinggi mengkonsumsi makanan yang sudah tercemar oleh bakteri yang menjadi penyebab tifus.
Bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi akan masuk ke dalam usus, kemudian bakteri tersebut akan berkembang biak yang akhirnya akan merusak dinding usus. Jika bakteri-bakteri tersebut berkembang biak, maka mereka akan masuk kedalam saluran limfa bahkan bisa sampai masuk ke dalam pembuluh darah. Proses seperti ini biasanya memakan waktu sekitar 24 sampai 27 jam.
Setelah proses tersebut, bakteri yang menjadi penyebab tifus akan menyebar ke dalam pembuluh darah, yang kemudian akan muncul gejala-gejala tifus. Gejala paling umum yang terlihat yaitu demam. Semakin hari demam tersebut akan semakin tinggi, bahkan akan semakin tinggi lagi ketika malam hari. Sebagai orang tua anda harus waspada jika anak anda mengalami gejala seperti ini selama 7 sampai 10 hari.

Gejala Penyakit Tifus Pada Anak

Penyakit tifus merupakan penyakit yang dianggap berbahaya untuk kesehatan. Terlebih lagi jika penyakit tersebut tidak ditangani dengan segara. Untuk gejalanya sendiri, biasanya anak-anak yang menderita tipes akan mengalami hal-hal seperti di bawah ini.

Demam

Demam merupakan gejala paling umum yang terlihat ketika anak-anak sakit tipes. Demam akan terjadi biasanya beberapa hari setelah anak-anak mengkonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri, atau bahkan ia bermain di tempat yang kebersihannya kurang terjaga. Selain demam, anak-anak pun biasanya akan mengalami pusing kepala. Banyak orang tua yang menganggap bahwa gejala tipus ini merupakan demam biasa, sehingga dengan begitu kebanyakan dari mereka mengobatinya dengan memberikan obat penurun panas biasa. Efeknya, penyakit tifus pada anak akan semakin berkembang atau parah.

Sakit Perut

Anak penderita tifus juga akan mengalami sakit perut. Ia akan mengalami diare, karena di dalam sistem pencernaannya terdapat bakteri yang menginfeksi usus.

Nafsu Makan Hilang

Penyakit tifus juga akan menunjukan gejala yakni hilangnya nafsu makan, sehingga dengan begitu kemungkinan besar berat badan anak akan menjadi turun.

Demam Naik Turun

Selain demam biasa, anak yang menderta tifus juga bisa mengalami demam yang naik turun, keadaan ini akan berlangsung beberapa hari.
Untuk anak-anak maupun orang dewasa, tipes harus segera ditangani karena jika tidak akan berakibat fatal, meskipun pada awalnya gejala yang ditunjukan adalah gejala ringan seperti demam biasa. Jika dibiarkan dalam waktu yang lama, penyakit ini akan menyebabkan kebocoran usus bahkan sampai menyebabkan kematian. Sedangkan jika anak anda yang terserang tifus masih bayi, maka anda sebagai orang tua harus lebih waspada lagi. Hal ini disebabkan karena tifus pada anak-anak biasanya akan lebih sulit lagi terdeteksi. Gejala yang ditunjukan oleh bayi yang terkena tifus mungkin hanya rewel atau menangis karena ia tidak nyaman.
Namun selain itu, bayi juga akan mengalami demam yang naik turun. Dimana demamnya akan mulai naik ketik sore hari sampai malam hari, dan akan turun kembali ketika pagi sampai siang hari. Anda juga bisa melihat lidahnya, biasanya lidah penderita tifus akan berubah warna menjadi memutih. Tetapi untuk bagian-bagian lainnya biasanya masih tetap berwarna merah. Ketika bakteri penyebab tifus sudah berkembang di dalam hati atau limpa, maka bayi atau anak penderita tifus akan merasa mual atau bahkan sampai muntah karena organ tersebut mengalami pembengkakan dan menekan lambung.

Cara Mengatasi Penyakit Tifus Pada Anak

Sebagai orang tua, anda harus tahu cara mengatasi tifus yang menyerang anak seperti berikut:

Membawa ke Dokter

Ketika anak anda menunjukan gejala-gejala tifus seperti yang sudah disebutkan di atas, maka anda bisa langsung membawanya ke dokter. Karena dengan seperti itu, anak anda akan langsung mendapatkan obat dan penanganan yang tepat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Akan lebih baik jika anak anda dirawat inap di rumah sakit, agar proses penyembuhannya bisa terpantau. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk mencegah anak anda terlalu banyak bergerak, karena terlalu banyak bergerak justru akan mengakibatkan bakteri yang menjadi penyebab tifus lebih aktif dalam menyerang tubuh penderita serta akan menyebabkan luka bertambah parah pada usus.
Ketika melakukan perawatan di rumah sakit, biasanya dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri yang menjadi penyebab tifus.

Obat Alami

Anak yang menderita penyakit tifus juga bisa diatasi dengan obat tradisional, namun mungkin proses penyembuhannya memerlukan waktu yang cukup lama. Obat tradisional yang biasanya diberikan pada anak penderita tifus yaitu ekstrak cacing. Namun, untuk mendapatkannya anda tidak harus mengolahnya sendiri, karena saat ini banyak obat berasal dari ekstrak cacing yang bisa anda beli dengan mudah di apotek atau pun mendapatkannya dari dokter. Ketika hendak memberikan obat di luar pemberian dokter, akan lebih baik jika anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Makanan Untuk Anak Penderita Tifus

Selain memberikan obat, anda juga harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak anda. Untuk menunjang proses pengobatan tifus, anda bisa memberi lebih banyak makanan yang rendah serat dan berkalori tinggi yang memiliki sifat tidak merangsang.

Makanan yang Dianjurkan

Ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk diberikan pada anak yang menderita tifus. Makanan yang dimaksud yaitu makanan yang memiliki tekstur lembut, sehingga akan mudah ditelan dan dicerna. Makanan yang kaya akan kandungan protein untuk mempercepat proses penyembuhan. Anda bisa mengolah makanan-makanan tersebut menjadi tim atau bubur.

Makanan yang Dihindari

Makanan yang mengandung serat tinggi harus dihindari karena akan membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras. Makanan yang berbumbu tajam dan bersifat merangsang, seperti makanan asam, pedas, pahit dan sepat juga harus dihindari, termasuk makanan yang mengandung gas.
Untuk mencegah agar anak tidak terserang tifus, anda harus bisa memperhatikan pola makan atau makanan yang ia konsumsi. Selain itu, anda juga perlu melakukan perbaikan pada sanitasi lingkungan, peningkatan terhadap kebersihan makanan dan minuman, serta kebersihan perorangan. Semoga bermanfaat.

Sumber : Bidanku.com

0 komentar:

Post a Comment