Bunda, bahkan kembar identik pun memiliki karakter yang
berbeda. Tidak ada dua individu yang sama. Mereka sama dalam beberapa
hal namun bisa sangat berbeda dalam hal yang lain. Perbedaan ini
berkaitan dengan keunikan individu seperti keunikan sidik jari.
Keunikan pribadi setiap anak bukan hanya diperuntukkan
untuk ayah ibunya. Bukan sekedar perbedaan personalitas antara satu anak
dengan anak lainnya. Keunikan setiap pribadi berkaitan dengan visi misi
penciptaan. Lahirnya bayi dari rahim ibu diikuti oleh lahirnya grand design dari Sang Pencipta. Grand design sebagai khalifah yang menunaikan visi misi di semesta lingkungannya masing-masing.
Sahabat Ummi, anak-anak lahir dari rahim kita bukan atas
keinginan kita, bukan karena keinginan anak-anak juga. Kehendak Allah
Swt adalah penentu utama kita melahirkan mereka dan mereka lahir dari
rahim kita. Tanggung jawab kita adalah menjalani proses bersama anak
agar visi misi penciptaan mengejawantah dalam setiap langkah pendidikan.
Untuk itu perlu kiranya, Sahabat Ummi, kita mengenal dan
mengembangkan keunikan anak sebagai pribadi. Berikut ini beberapa
rekomendasi langkah untuk lebih menyelami pribadi anak agar mereka
tumbuh dan berkembang sesuai takdir keunikan dirinya.
Discovering ability harus menjadi hobi
setiap ayah dan ibu. Meluangkan waktu setiap hari untuk mengamati
perilaku anak, kecenderungan hobi baru, atau hal-hal yang menarik
perhatiannya. Gunakan cara memandang yang positif untuk menemukan sisi
keunggulan atau keunikan anak. Terus menggali semakin dalam, mencermati
motif di balik minat dan hobi, kalau perlu mencatatnya dalam sebuah
portofolio akan membantu kita menemukan peta “harta karun” potensi yang
tersimpan dalam diri anak.
Apa manfaat menjelajah kemampuan anak (discovering ability)?
Akan terbangun konsep diri positif pada anak untuk mereduksi
kelemahannya. Ketika anak merasa bahwa dirinya bisa itulah saat ia
mereduksi kelemahan dan melejitkan keunggulannya.
2. Menyimak dan mengajukan pertanyaan
Ini berkaitan dengan membangun komunikasi dengan anak.
Konektivitas yang efektif dan positif. Ya, menyimak dan mengajukan
pertanyaan terkait bagaimana anak berpikir dan merasakan peristiwa dalam
hidup mereka. Semakin kita menyimak dan menyelami perasaannya dengan
sikap yang terbuka semakin terbuka peluang bagi kita menemukan sisi
keunikan anak.
Menyelami cara berpikir dan latar belakang situasi perasaan
anak merupakan bentuk lain dari menjelajah kemampuan anak. Akan
terungkap motif-motif tertentu mengapa ia memiliki kecenderungan yang
berbeda dengan anak-anak lain. Perbedaan ini bukan hal yang memalukan
sehingga ia harus dikubur oleh standarisasi pencapaian semu. Justru
dengan keunikan itulah anak berbenah menjadi dirinya sendiri.
3. Mengamati dan menjadi komentator yang baik
Aktivitas ini semestinya menyenangkan kita. Saat anak
bermain boneka, kejar-kejaran, mewarna, menendang bola -- dan kita
menjadi penontonnya. Menikmati dan merasakan keceriaannya seolah kita
menjadi anak-anak. Memberikan mereka pujian dan dorongan.
Apa hanya itu? Dengan menjadi penonton, mengamati, dan
memberi komentar yang tidak selalu mengkritik sesungguhnya kita sedang
menyelami diri anak di balik aktivitas bermainnya. Kita mencermati jiwa
di balik aktivitas itu. Ternyata kita menemukan tata nilai kesadaran
yang mendorong setiap aktivitasnya. Tata nilai inilah yang menjadi bahan
dasar pembentuk keunikan setiap anak.
4. Menjadikan rumah sebagai surga bagi anak
Ya. Rumah yang bagai surga. Bukan terutama rumah yang
disesaki oleh berbagai fasilitas dan barang-barang yang belum tentu
berguna. Rumahku surgaku tercipta ketika setiap individu menghargai,
mengasihi, mencintai yang lain. Suasana terjalin oleh sikap saling
menumbuhkan dan mendukung. Inilah atmosfir yang dibutuhkan anak menjadi
pribadi yang keunikan dirinya diakui dan diakomodasi.
5. Mendoakan anak
Doa orangtua kepada anaknya seperti doa seorang nabi kepada
umatnya. Karena itu, Sahabat Ummi, sebelum Allah Swt memaparkan hikmah
pendidikan Luqman kepada anaknya, diawali oleh sikap syukur. Kita
seyogyanya bersyukur terlebih dahulu sebelum melakukan ikhtiar menemukan
keunikan anak. Syukur yang memiliki makna syukur. Bahwa kita dititipi
buah hati yang tidur lelap di pangkuan kita yang karakter, keunikan, dan
DNA-nya tiada duanya di dunia. Kita menerimanya secara utuh dan apa
adanya.
Jadi doa-doa kita kepada anak tidak terutama dilandasi oleh
sikap egoisme agar anak menjadi dan meraih ini-itu sesuai obsesi yang
belum tentu sejalan dengan visi misi penciptaan Allah. Doa kita adalah
ungkapan syukur: berisi permohonan diberi kesabaran, ilham, petunjuk
agar setiap keputusan tidak bertentangan dengan-Nya. Kepada anak kita
mohonkan agar keunikan dirinya bukan hanya menjadi pembeda dengan orang
lain, melainkan menghadirkan manfaat bagi diri dan lingkungannya. Semoga. (sumber : Ummi online)
0 komentar:
Post a Comment