28.3.16

Biarkan Anak Berkembang Sesuai Keunikan Dirinya

Bunda, bahkan kembar identik pun memiliki karakter yang berbeda. Tidak ada dua individu yang sama. Mereka sama dalam beberapa hal namun bisa sangat berbeda dalam hal yang lain. Perbedaan ini berkaitan dengan keunikan individu seperti keunikan sidik jari.
Keunikan pribadi setiap anak bukan hanya diperuntukkan untuk ayah ibunya. Bukan sekedar perbedaan personalitas antara satu anak dengan anak lainnya. Keunikan setiap pribadi berkaitan dengan visi misi penciptaan. Lahirnya bayi dari rahim ibu diikuti oleh lahirnya grand design dari Sang Pencipta. Grand design sebagai khalifah yang menunaikan visi misi di semesta lingkungannya masing-masing.
Sahabat Ummi, anak-anak lahir dari rahim kita bukan atas keinginan kita, bukan karena keinginan anak-anak juga. Kehendak Allah Swt adalah penentu utama kita melahirkan mereka dan mereka lahir dari rahim kita. Tanggung jawab kita adalah menjalani proses bersama anak agar visi misi penciptaan mengejawantah dalam setiap langkah pendidikan.
Untuk itu perlu kiranya, Sahabat Ummi, kita mengenal dan mengembangkan keunikan anak sebagai pribadi. Berikut ini beberapa rekomendasi langkah untuk lebih menyelami pribadi anak agar mereka tumbuh dan berkembang sesuai takdir keunikan dirinya.
Discovering ability harus menjadi hobi setiap ayah dan ibu. Meluangkan waktu setiap hari untuk mengamati perilaku anak, kecenderungan hobi baru, atau hal-hal yang menarik perhatiannya. Gunakan cara memandang yang positif untuk menemukan sisi keunggulan atau keunikan anak. Terus menggali semakin dalam, mencermati motif di balik minat dan hobi, kalau perlu mencatatnya dalam sebuah portofolio akan membantu kita menemukan peta “harta karun” potensi yang tersimpan dalam diri anak.
Apa manfaat menjelajah kemampuan anak (discovering ability)? Akan terbangun konsep diri positif pada anak untuk mereduksi kelemahannya. Ketika anak merasa bahwa dirinya bisa itulah saat ia mereduksi kelemahan dan melejitkan keunggulannya. 







 
   
2. Menyimak dan mengajukan pertanyaan
Ini berkaitan dengan membangun komunikasi dengan anak. Konektivitas yang efektif dan positif. Ya, menyimak dan mengajukan pertanyaan terkait bagaimana anak berpikir dan merasakan peristiwa dalam hidup mereka. Semakin kita menyimak dan menyelami perasaannya dengan sikap yang terbuka semakin terbuka peluang bagi kita menemukan sisi keunikan anak.
Menyelami cara berpikir dan latar belakang situasi perasaan anak merupakan bentuk lain dari menjelajah kemampuan anak. Akan terungkap motif-motif tertentu mengapa ia memiliki kecenderungan yang berbeda dengan anak-anak lain. Perbedaan ini bukan hal yang memalukan sehingga ia harus dikubur oleh standarisasi pencapaian semu. Justru dengan keunikan itulah anak berbenah menjadi dirinya sendiri.
3. Mengamati dan menjadi komentator yang baik
Aktivitas ini semestinya menyenangkan kita. Saat anak bermain boneka, kejar-kejaran, mewarna, menendang bola -- dan kita menjadi penontonnya. Menikmati dan merasakan keceriaannya seolah kita menjadi anak-anak. Memberikan mereka pujian dan dorongan.
Apa hanya itu? Dengan menjadi penonton, mengamati, dan memberi komentar yang tidak selalu mengkritik sesungguhnya kita sedang menyelami diri anak di balik aktivitas bermainnya. Kita mencermati jiwa di balik aktivitas itu. Ternyata kita menemukan tata nilai kesadaran yang mendorong setiap aktivitasnya. Tata nilai inilah yang menjadi bahan dasar pembentuk keunikan setiap anak.
4. Menjadikan rumah sebagai surga bagi anak
Ya. Rumah yang bagai surga. Bukan terutama rumah yang disesaki oleh berbagai fasilitas dan barang-barang yang belum tentu berguna. Rumahku surgaku tercipta ketika setiap individu menghargai, mengasihi, mencintai yang lain. Suasana terjalin oleh sikap saling menumbuhkan dan mendukung. Inilah atmosfir yang dibutuhkan anak menjadi pribadi yang keunikan dirinya diakui dan diakomodasi.
5. Mendoakan anak
Doa orangtua kepada anaknya seperti doa seorang nabi kepada umatnya. Karena itu, Sahabat Ummi, sebelum Allah Swt memaparkan hikmah pendidikan Luqman kepada anaknya, diawali oleh sikap syukur. Kita seyogyanya bersyukur terlebih dahulu sebelum melakukan ikhtiar menemukan keunikan anak. Syukur yang memiliki makna syukur. Bahwa kita dititipi buah hati yang tidur lelap di pangkuan kita yang karakter, keunikan, dan DNA-nya tiada duanya di dunia. Kita menerimanya secara utuh dan apa adanya.
Jadi doa-doa kita kepada anak tidak terutama dilandasi oleh sikap egoisme agar anak menjadi dan meraih ini-itu sesuai obsesi yang belum tentu sejalan dengan visi misi penciptaan Allah. Doa kita adalah ungkapan syukur: berisi permohonan diberi kesabaran, ilham, petunjuk agar setiap keputusan tidak bertentangan dengan-Nya. Kepada anak kita mohonkan agar keunikan dirinya bukan hanya menjadi pembeda dengan orang lain, melainkan menghadirkan manfaat  bagi diri dan lingkungannya. Semoga. (sumber : Ummi online)
 

0 komentar:

Post a Comment