20.10.15
Tips Melatih Kecerdasan Bahasa Anak
Hai bunda,... berikut ini tips melatih kecerdasan bahasa anak, semoga bermanfaat ya?
Bahasa merupakan simbol dari proses komunikasi. Berbicara, merupakan bagian dari proses komunikasi dan ekspresi dari bahasa. Anak usia dua sampai tiga tahun ini sudah mulai banyak berbicara, mengekspresikan sesuatu. Bahkan mereka sudah dapat berbicara hingga satu kalimat. Kecerdasan bahasa seorang anak tidak dapat dilakukan secara langsung, memerlukan beberapa tahap dan proses. Tahap dan proses tersebut dilakukan balita tidak sendiri, melainkan dengan bantuan orang sekitar, terutama orangtua. Orangtua sangat berperan besar dalam tahapan pengembangan bahasa seorang anak. Merangsang kecerdasan bahasa anak dapat dilakukan sejak dini. Ada berbagai macam cara untuk menstimulasi kecerdasan anak dalam berbahasa, diantaranya:
DONGENG
Mendongengkan cerita secara rutin bisa menjadi salah satu stimulus baik untuk perkembangan bahasa anak. Cerita dongeng mampu merangsang anak-anak meningkatkan keterampilan berbahasa mereka. Kisah dongeng yang positif akan membuat anak-anak menjadi lebih mudah dalam menyerap tutur kata. Tabungan kosakata balita jadi lebih banyak ya, Bunda. Jangan lupa untuk berdiskusi dengan balita Anda selesai mendongeng, tanyakan bagaimana tanggapan ia mengenai cerita tersebut, tokoh mana yang favoritnya, dan lain-lain. Dengan begitu dapat mengasah tata bahasa serta ingatannya.
BACA BUKU
Biasakan anak dekat dengan buku, ajak ia bermain dengan berbagai macam buku. Walaupun usia dua hingga tiga tahun belum bisa membaca, namun akan lebih baik jika ia sejak dini sudah diperkenalkan dengan buku. Sediakan buku-buku yang berisi satu atau dua kalimat setiap halamannya. Anda dapat membacakan sedikit demi sedikit, anak Anda akan belajar suara dasar, pola dan ritme suara saat berbicara, perbendaharaan kata, arti kata dan penggunaannya. Ajak ia untuk mengulang kata-kata yang ada di buku tersebut. Penulis Owens dalam buku Rita Kurnia Metodologi pengembangan bahasa anak usia dini mengemukakan bahwa “anak usia balita memperkaya kosa katanya melalui pengulangan”. Untuk itu mulailah membiasakan ia dekat dengan buku agar kelak mencintai aktivitas membaca.
LIHAT GAMBAR
Selain buku, Anda juga bisa menyiapkan gambar-gambar menarik untuk merangsang kecerdasan bahasa anak. Bisa berbentuk, buku, sticker, maupun poster. Secara rutin ajak anak sambil bermain tebak menebak gambar tersebut. Lakukan per tema, misalnya hari ini gambar makanan, lalu hari esoknya macam-macam gambar hewan, keesokkan harinya silsilah keluarga seperti ini kakek, dan ini nenek. Bunda dapat menyebutkan arti setiap gambar dan jelaskan secara perlahan, lalu ajak ia untuk mengulang kembali apa nama gambar-gambar tersebut.
DENGAR MUSIK
Menurut Mark Tramo M.D., medical neurobiologist dari Harvard University, Massachusetts, AS jutaan sel syaraf yang membentuk sirkuit atau jaringan dalam otak yang menjadi aktif saat seseorang mendengarkan musik. Termasuk pada balita, mendengar musik dan bernyanyi dapat menjadi dorongan untuk perkembangan bahasa. Bunda dapat memilih lagu anak-anak dan dengarkan ke anak. Akan lebih baik jika Anda ikut bernyanyi, pasti ia akan tambah senang dan ia akan mulai mengikuti bernyanyi. Mendengarkan music saja, bisa menambah kosakata anak, apalagi jika ia ikut bernyanyi, tidak hanya tabungan kosakata yang bertambah namun akan mengasah ingatan ia.
AJAK NGOBROL
Mengajak ngobrol bisa jadi salah satu stimulus penting untuk menambah kecerdasaan bahasa balita. Secara rutin ajaklah anak Anda mengobrol. Tidak perlu panjang-panjang namun lakukan dengan sering. Seperti, “Tadi seharian ngapain aja, nak?” atau “Makan siang apa tadi di sekolah? Ceritain ke Bunda, dong.” Jika ingin pergi bersama-sama, tanyakan pendapatnya ia ingin kemana dan apa alasannya ingin ke tempat tersebut. Tidak selamanya ia akan menjawab dengan lancar, kadang pasti ia akan bingung merangkai kata-kata, Anda dapat membantunya dengan memberikan kata-kata yang tepat. Suruh ia mengulang kembali agar ia tetap ingat. Tidak hanya mengajaknya berlatih, mengajak ngobrol juga bisa membangun bonding antara Ayah dan Bunda dan Anda jadi tahu pendapat atau isi hatinya.
(Sumber : ayahbunda.co.id)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment