22.10.15
Penyebab dan Cara Mengatasi Kemampuan Anggota Gerak Yang Melemah Pada Balita
Hai bunda,... berikut ini dijelaskan tentang penyebab dan cara mengatasi kemampuan anggota gerak yang melemah pada balita anda, semoga bermanfaat...
Buah hati Anda bukan lagi bayi semenjak ia menginjak usia satu tahun. Tentu saja, Anda selalu dibuat bangga dan antusias melihat satu-persatu keterampilan barunya. Perhatian Anda juga tertuju pada kedua tangannya, baik tangan kanan yang mungkin lebih dominan, maupun tangan kiri.
Tetapi kok, belakangan ini salah satu atau kedua tangannya melemah, ya? Misalnya, anak tampak kesulitan menggenggam kuat benda-benda yang dulu mudah ia cengkeram. Atau, ia tampak kesulitan menggunakan tangan kiri apabila tangan kanannya sedang memegang benda atau beraktivitas. Padahal, seingat Anda, kekuatan dan koordinasi tangannya normal sejak masih bayi.
Menurut Dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), kemampuan anggota gerak yang melemah, misalnya tangan, atau kaki, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut penyebabnya, masing-masing disertai cara mengatasinya.
Penyebab 1 : Gangguan kemampuan motorik.
Bila anak menunjukkan kesulitan meraba, meraih benda atau mengancingkan baju hanya pada satu tangan, padahal tadinya ia sudah dapat melakukan itu semua, bisa jadi ia sedang mengalami gangguan motorik. Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kerja otak kecil atau serebelum, yang mengatur koordinasi dan keseimbangan tubuh. Adanya masalah di atas, dapat mengindikasikan adanya cedera pada bagian kepala yang disebabkan oleh trauma, terjadi akibat otak mengalami benturan atau guncangan yang kuat. Jika terlihat hanya satu tangan yang dominan –tangan lainnya pasif atau posisi dan gerakannya terlihat tidak normal- sebaiknya segera bawa anak ke dokter anak agar diketahui penyebabnya.
SPLASH: Cedera saraf juga dapat terjadi sejak lahir. Misalnya akibat pertolonan persalinan dengan instrumen forsep yang keliru pada saat penarikan kepala bayi, sehingga menyebabkan cedera saraf di salah satu sisi. Mengoreksinya dengan fisioterapi, namun konsultasikan terlebih dulu pada dokter spesialis saraf anak.
Penyebab 2: Kelainan Tulang Tangan
Melemahnya tangan atau lengan anak juga dapat terjadi bila ia mengalami kelainan bawaan pada tulang lengan bawah, Misalnya pada radius (tulang pengumpil) dan ulna (tulang hasta) -keduanya tulang lengan bawah- yang menyambungkan bagian siku dengan tangan di sisi ibu jari. Kelainan bisa berupa panjang tulang bawah lengan tidak tumbuh normal, terjadi keseluruhan atau pada bagian tertentu saja. Kelainan ini menyebabkan fungsi tangan tidak bekerja dengan baik. Periksakan ke dokter spesialis tulang anak untuk penanganannya.
Penyebab 3: Terjadi cidera
Ketika anak menggerakkan kedua tangannya secara bersamaan, lalu Anda menemukan salah satu tangannya mengalami perbedaan intensitas gerak, misalnya bergerak kaku, atau bergerak tak secepat dan sekuat tangan satunya, maka ada kemungkinan tangan tersebut sedang mengalami kelemahan, yang bisa juga disebabkan oleh cidera atau luka. Coba perhatikan lengan, telapak, dan jari anak, lihat apakah terdapat tanda-tanda luka, atau radang berupa warna kemerahan atau kebiruan, bengkak dan nyeri. Segera atasi adanya luka atau cidera, misalnya dengan mengobati luka atau jika tangan anak diduga terkilir atau patah -anak terlihat kesakitan jika tangan digerakkan ke arah tertentu- bawa ia ke dokter.
Penyebab 4: Gangguan refleks.
Coba uji refleks tangannya, misalnya dengan sekoyong-konyong menusuk pelan tangan anak dengan benda tumpul. Bila tangan balita hanya memberi respon refleks lemah, atau bahkan tidak muncul respon sama sekali, maka ini dapat mengindikasikan adanya kelainan perkembangan refleks. Sejak bayi lahir, mustinya orangtua memantau perkembangan anak termasuk refleks-refleks. Pada usia satu tahun, meski pun terdapat gerak refleks yang menghilang, namun refleks tangan mustinya tetap ada hanya saja gerakannya berubah menjadi terkontrol. Gangguan gerak refleks adalah indikator adanya gangguan perkembangan otak, yang erat hubungannya dengan kecerdasan anak kelak. Segera konsultasikan dengan dokter anak, dokter anak tumbuh kembang atau dokter neurologi (saraf) anak agar dapat dibantu sesegera mungkin.
Penyebab 5: Keterlambatan perkembangan umum.
Setiap anak memiliki pencapaian tumbuh kembang yang berbeda, namun bisa juga terjadi keterlambatan perkembangan di satu atau lebih ranah perkembangan. Dikatakan normal, jika perkembangan seluruh area perkembangan (motorik kasar, motor halus, bahasa dan personal sosial) sesuai dengan tahapan perkembangan usianya, yang dipastikan dengan pemeriksaan skrining perkembangan. Misalnya, normalnya, mulai bisa berjalan, mulai usia 10 hingga 18 bulan. Namun, seringkali ditemukan juga perbedaan perkembangan di antara anak seusia, misalnya belum dapat berjalan pada usia 2 tahun. Pada kasus ini dapat dikatakan anak mengalami keterlambatan perkembangan motor kasar atau global developmental delay. Orang tua perlu mengenal tanda bahaya (red flag) perkembangan anak. Salah satunya, gerakan yang tidak seimbang antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan. Penyebab keterlambatan perkembangan umum ini adalah gangguan genetik. Sebaiknya, segera datangi tenaga kesehatan terdekat untuk diadakan skrining perkembangan anak.
(Sumber : ayahbunda.co.id)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment