Hai bunda,... berikut ini beberapa tips agar balita anda aman bergerak, semoga bermanfaat...
Selain menggemaskan, anak yang aktif berlarian, bergulingan, hingga melompat dari tempat satu ke tempat lain dianggap tengah menapaki tumbuh kembangnya dengan baik. Namun, karena koordinasi dan keseimbangan tubuh anak belum matang, balita kerap jatuh, terbentur dan menabrak apapun yang berada di dekatnya. Jangan langsung dilarang dan tidak perlu panik. Ikuti tip berikut ini, agar balita terhindar dari kecelakaan kecil ataupun besar saat beraktivitas.
- Amankan lingkungan. Singkirkan barang-barang yang berpotensi mengganggu ruang gerak anak, seperti meja, kursi, dan barang pecah belah. Tutup akses menuju tangga dengan memasang pintu yang dilengkapi kunci. Tinggi pintu tersebut harus melebihi tinggi badan anak agar tak bisa dilangkahi. Pilih perabot yang kokoh dan berat agar tidak mudah terguling ketika tersenggol atau menjadi tempatnya berpegangan. Gunakan pelindung perabot (rounder) yang tersedia di toko-toko furnitur, untuk membuat sudut tajam pada perabot menjadi lebih aman.
- Bantu anak bergerak. Di usia ini, wajar bila rasa ingin tahunya tinggi. Jika si kecil ngotot ingin menaiki tangga, biarkan saja. Namun, di langkah pertamanya jangan lupa untuk memegang tangan anak sambil terus mengikutinya turun-naik menapaki anak tangga. Bunda boleh melepaskan tangan anak jika sudah yakin keseimbangan dan langkahnya dalam berjalan sudah mantap.
- Kenakan pelindung saat main di luar. Biarkan anak bermain di luar rumah jangan dikurung terus. Untuk keamanan, siasati dengan menggunakan alat pelindung, seperti helm. Biasanya terbuat dari foam tebal yang telah teruji dapat melindungi kepala dari benturan yang menyebabkan cedera parah. Bahannya yang ringan dan elastis terasa nyaman di kepala, sehingga mendukung pertumbuhan kepala anak.
- Ajarkan anak bergerak dengan hati-hati. Beri contoh bagaimana seharusnya ia berjalan. Lakukan langkah kecil bersama dengan anak, akan lebih seru jika Ayah juga ikut. Agar tidak bosan lakukan sambil menyanyi lagu favorit anak. Beritahu anak untuk tidak berlari dan lebih baik berjalan perlahan hingga ia dapat memerhatikan benda di sekelingnya. Tekankan pada anak, tak apa jika ia ingin berpegangan pada benda di dekatnya.
- Pilih sepatu yang tepat. Saat berada di rumah, anak tak perlu diberi alas kaki untuk mengasah kemampuan koordinasinya. Sementara itu, untuk aktivitas di luar rumah, sebaiknya Bunda jangan memilih sandal. Karena hanya tertutup di bagian depan saja, pemakaian sandal justru akan mempersulit anak dalam melangkah dan kerap tersandung.
- Pilih sepatu bersol datar dan lembut. Dan hindari sepatu dengan pengganjal di bagian lekukan kaki dan yang ujungnya meruncing karena akan menghambat ruang gerak jemari. Pastikan sepatu anak berukuran pas, tidak sempit dan tidak terlalu longgar. Pilih sepatu dengan tali, kancing atau perekat yang dapat mengatur kekencangan sepatu secara tepat.
- Pijat perkuat otot kaki. Dengan rekomendasi dokter yang kompeten, lakukan pijat yang bertujuan menguatkan otot-otot kaki anak. Jangan sembarang membawa anak ke tukang pijat tradisional, dengan berbekal rekomendasi dokter yang kompeten, akan lebih baik jika Anda membawa si kecil ke fisioterapis.
- Perhatikan berat tubuh anak. Anak dengan berat badan berlebih lebih sulit menjaga keseimbangan tubuh saat berjalan atau berlari. Upayakan asupan makanannya seimbang, tidak berlebih dan tidak kurang. Fisioterapis dapat membantu anak yang memiliki berat berlebih dengan program yang tepat. Misalnya dengan teknik mendorong bola untuk melatih kemampuan motoriknya.
- Saat anak terjatuh dan perdarahan tak kunjung berhenti. Hal pertama yang dapat dilakukan saat anak terjatuh lalu mengalami luka terbuka yang menyebabkan perdarahan hebat adalah menekan dan membersihkan lukanya menggunakan handuk bersih. Jangan pernah mengoleskan gula ataupun pasta gigi, karena dapat menyebabkan infeksi. Secepatnya bawa anak ke rumah sakit.
0 komentar:
Post a Comment