Sebagai orang tua kita bener bener waspada dengan maraknya pornoaksi dan pornografi yang menyerang lingkungan masyarakat kita,berikut ini dari berita okezone...luar biasanya pergerakan hal hal yang berbau "porno" bisa dilakukan remaja bahkan anak anak untuk menyebarkan situs porno.....waspada Bunda,perhatian kita harus lebih ditingkatkan untuk buah hati dan keluarga tercinta....moga bermanfaat yaa....
Polri berhasil menangkap pelaku child pornography online di sebuah rumah kos di Jalan H Akbar Nomor 46, Cicendong, Bandung, Jawa Barat.
Direktur
Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Arief
Sulistyanto, mengatakan, pelaku ditangkap pada Senin 24 Februari 2014,
sekira pukul 03.00 WIB.
"Kami berhasil menangkap pelaku child pornography
online atas nama Deden Martakusumah (28) sebagai pengelola website
(situs) porno, nu****.com, bo*******.com dan sa*****.co***.com yang
berisi lebih dari 14 ribu video porno," ungkap Arief dalam keterangan
persnya, Selasa (25/2/2014).
Arief menambahkan, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa dua buah handphone, satu buah laptop, satu buah modem, dan tiga buah ATM dari Bank BCA, BRI, serta Mandiri.
Jenderal
polisi bintang satu itu menerangkan, dalam menjalankan aksinya, pelaku
mendapat video porno dari internet, kemudian diunggah di website yang
dikelola.
"Di website itu pelaku mencantumkan cara mendaftar
sebagai member dengan penawaran paket seharga Rp30 ribu sampai Rp800
ribu. Sebagai konfirmasi paket, pelaku memberikan kode kepada pembeli
berupa angka di belakang harga paket," tegasnya.
Pelaku
diketahui sudah memulai kegiatannya ini sejak 2012. Atas tindakan
tersebut, pelaku akan dijerat Pasal 29 Undang-Undang Nomor 44 Tahun
2008 tentang Pornografi, dengan sanksi hukuman paling lama 12 tahun
dan/atau denda paling banyak Rp6 miliar.
Kemudian, Pasal 27 Ayat
(1) juncto Pasal 52 UU ITE dengan sanksi hukuman maksimal 8 tahun
dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar. "Terhadap kedua pasal tersebut
ditambah sepertiga dari maksimum ancaman pidana, karena pelaku
melibatkan anak-anak dalam kegiatan dan/atau menjadikan anak sebagai
objek," pungkasnya
0 komentar:
Post a Comment