3.11.15
Tips Menghadapi Balita Yang Bersikap "Bossy"
Hai bunda,... berikut ini tips menghadapi balita anda yang sering bersikap layaknya seorang bos, semoga bermanfaat...
Beberapa kali Anda mungkin mengerutkan dahi atau kaget mendengar atau menyaksikan balita Anda menyuruh mengatur bak seorang bos. Sikap bossy ini kadang tampak lucu, namun juga kadang menjengkalkan dan membuat malu. Sikap tersebut sebenarnya ada positif dan negatifnya. Positifnya adalah mengasah kepemimpinan anak, membuat anak menonjol dibanding teman-temannya, dan biasanya anak menjadi memiliki prinsip. Sisi negatifnya bisa membuat anak mengintimidasi, memanipulasi, dan ingin menang sendiri agar keinginannya terpenuhi. Bantulah anak untuk menjaga perilakunya ke arah yang positif. Beberapa perilaku bossy di bawah ini kerap dilakukan oleh anak.
Mengkritik penampilan
Saat Anda hendak mengantarnya ke sekolah ia berkata, “Bunda, jelek memakai baju itu! Hah? Anda tentu saja ternganga mendengar pernyataannya. Di benak Anda mungkin berpikir, “Tahu apa dia tentang gaya berpakaian orang dewasa!” Tapi, cobalah intropeksi diri. Mungkin saja anak berani untuk mengkritik penampilan Anda karena cara berpakaian Anda memang kurang pantas untuk dipakai ke sekolah. Jika, ya, kenapa tidak ganti baju saja. Bisa juga Anda bertanya apa alasan yang membuat ia menilai Anda jelek. Cara ini akan melatihnya untuk berargumentasi. Anda bisa saja tetap memakai baju itu atau menggantinya karena Anda merasa tidak nyaman.
Main suruh
“Mbak, aku haus. Ambilkan minum!” Sepulang main di luar ia berteriak meminta ART melakukan permintaannya. Tanpa kata tolong lagi. Padahal ia pun sudah bisa mengambil minum sendiri. Emosi Anda naik ketika mendengarnya? Tak perlu meresponnya dengan marah ketika mendengarnya. Tapi hampiri dan katakan padanya, “Ibu tidak mendengar kamu minta tolong” atau jika Anda melihat ART sibuk, Anda bisa mengatakan, “Ayo, Ibu antara kamu mengambil minum sendiri.” Anda tetap perlu melatihnya untuk mandiri dan bersikap sopan.
Juru atur
Saat mewarnai dengan temannya ia paling lantang suaranya. Terdengar ia mengatakan, “Kamu mewarnai pohon. Krayonnya warna hijau. Kamu mobil warna merah.” Begitulah, di antara temannya ia terkenal sebagai ‘si juru atur’. Selama temannya menurut, tidak masalah. Tapi ada juga yang tidak mau diatur. Terdengar ia mengancam, “Aku tidak mau main dengan kamu.” Dan bertengkalah mereka. Untuk mengasah kemampuan mengatur, Anda perlu bergabung saat ia bersama teman-temannya. Misalnya mengajak ia bermain menjadi bos dan anak buah secara bergantian.
Jurus pokoknya
Satu saat Anda menolak keinginannya membeli mainan dari seorang pedagang yang berhenti di depan rumah. Anda tak memenuhi keinginannya karena ia punya mainan itu, meski warnanya berbeda. Akibatnya ia menangis, guling-guling di lantai. Tujuannya agar Anda memenuhi keinginannya. Dalam keadaan seperti itu katakan dengan tegas “Ibu tidak akan membelikan mainan karena kamu sudah punya mainan itu.” Sambil menunjukkan mainan yang ia miliki. Dengan itu ia belajar bahwa tidak harus semua keinginannya dipenuhi.
(Sumber : ayahbunda.co.id)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment