14.3.16

Tips Mengajari Anak Agar Bisa Menerima Kekalahan


 Hai bunda,... berikut ini tips mengajari anak agar bisa menerima kekalahan, semoga bermanfaat ya?

Setiap orang tua pasti menginginkan anak untuk menjadi pemenang, meskipun demikian seringkali anda lupakan bahwa mengajarkan anak anda untuk menerima kekalahan adalah proses pembelajaran yang harus diterapkan semenjak dini. Dengan menerima kekalahan akan membentuk anak yang memiliki pribadi yang baik.
Dalam setiap kegiatan termasuk dalam perlombaan, kemenangan adalah suatu hal yang membanggakan akan tetapi kekalahan adalah proses yang harus anda dampingi sehingga anak anda tidak menjadi anak yang kurang percaya diri, tidak mau mencoba lagi, pesimis atau berputus asa. Oleh karena itu artikel kali ini akan mambantu anda untuk mengajari anak anda menerima kekalahan. Inilah Tips Ajari anak menerima kekalahan .
Sejak dini anak anda harus menerima kenyataan bahwa konsep kalah bukan berarti menjadi terburuk melainkan memahami kalah adalah proses belajar, meskipun terdengar sepele akan tetapi seringkali emosi anda ikut dalam kekalahan anak sehingga membuat anak anda kurang percaya diri.
1. Memahami Kekalahan
Kalah bukan berarti tidak juara. Pemahaman ini yang harus diberikan pada anak anda. Anda dapat mulai menjelaskan bahwa hasil akhir dari kompetisi bukan berarti tidak menjadi juara melainkan untuk tetap bersemangat, itu hanya sebuah permainan dan perjalanan masih panjang. Orang tua harus memahami bahwa kompetisi bukan karena hasil akhir sehingga anda pun akan mengajarkan anak anda untuk menghargai upaya untuk berprestasi.
2. Meluapkan Perasaan
Anda dapat mengajarkan anak anda untuk mengekspresikan kekalahan. Biasanya anak anda akan menangis, memukul, menendang bahkan berteriak. Meskipun sulit untuk menjaga perasaan saat kalah akan tetapi dengan mendampingi untuk meluapkan perasaan kekalahan yang sedang dialami, anda akan mendampingi dan mencintainya akan membuatnya kembali percaya diri.
3. Mengakui kekurangan
Akui kekurangan bukan berarti bahwa anak anda tidak jago melainkan mengajarinya untuk rendah hati, menghargai orang lain dan menerima sebuah kekalahan sebagai proses belajar. Dengan demikian tidak ada yang salah dengan sebuah kekurangan sehingga anda dapat memastikannya anak anda dapat mengenal dirinya dengan kekurangan yang dimiliki.
4. Menghargai Kerja Keras anak
Atmosfer dari lingkungan sekitar akan membantu dalam menerima kekalahannya sehingga peranan orang tua dalam menerima kekalahan anak. Mengatasi kekalahan bahwa kalah bukan berarti tidak menang melainkan proses kerja keras dan usaha, ketika anak mulai dihargai hasilnya akan membantu dalam segala prestasi untuk membuatnya percaya diri.
5. Fokus pada proses
Memberian motivasi ketika anak anda sedang berusaha keras meraih juara adalah salah satu cara yang terbaik akan tetapi apabila anda terlalu fokus pada hasil akhir yaitu menang atau kalah maka anak anda akan terbebani. Sehingga ajarkan anak anda untuk menghargai sebuah proses bukan hasil akhir, dengan begitu dia lebih mudah menerima kekalahan .
Dengan demikian pola asuh orang tua akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri, tidak mudah menyerah dan menerima kekurangan di dalam diri anak sehingga ketika mengikuti perlombaan dan kompetisi tidak membuat anak terbebani.

Sumber : bidanku.com

0 komentar:

Post a Comment