2.3.16

Beberapa Tips Agar Anak Tumbuh Dan Berkembang Menjadi Pribadi Yang Membanggakan


Hai bunda,... Berikut ini beberapa tips agar anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang sukses dan bisa dibanggakan, semoga bermanfaat ya?

Sebagai orangtua, tentu Anda ingin anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang sukses dan bisa dibanggakan. Nah, berikut hal-hal yang dapat diajarkan pada anak.

1. Boleh menangis
Apabila anak dilarang menangis, maka emosinya akan tertahan, dan ia dapat tumbuh dengan tertekan. Menurut psikolog Ine Indriani, sebelum orang tua melarang anak menangis, sebaiknya pertimbangkan juga faktor usia anak, penyebabnya, dan cara yang tepat untuk menghentikannya. Anak perlu tumbuh dengan kemampuan untuk mengontrol emosinya dengan baik. Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan kesempatan anaknya menangis untuk mengungkapkan emosinya.

2. Bermain ke dapur
Aktivitas di dapur dapat mengenalkan si kecil dengan berbagai macam sayuran, buah, bumbu masak dan manfaatnya. Tidak hanya anak perempuan, anak laki-laki juga boleh, Bunda. Menurut Esther Boylan Wolfson, praktisi tumbuh kembang anak usia dini asal AS, memasak bersama anak merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan, dan ikatan antara anak dan orang tua pun semakin erat, meskipun suasana dapur akan menjadi kacau dan berantakan.

3. Menghormati perempuan
Ajarkan anak laki-laki Anda cara menghormati kaum perempuan sedini mungkin, mulai dari nenek, ibu, bibi atau tante, kakak atau adik, sehingga ketika dewasa nanti, ia juga akan menghargai dan menghormati perempuan-perempuan lain dalam hidupnya, misalnya istri atau teman-temannya. Anda dapat memulai dengan mengajarkan ia berbicara sopan dan tidak menggunakan kekerasan fisik (ini dasar yang paling penting!). Tekankan bahwa meski anak Anda kuat, bukan berarti ia memiliki hak untuk melukai orang lain.

4. Bermain boneka
Baik anak perempuan atau laki-laki dapat memperoleh manfaat baik dari bermain boneka. Dengan bermain boneka, si kecil dapat mengembangkan imajinasi, belajar berempati, mengasah keterampilan sosial dan mengeskpresikan perasaan kepada orang lain. Pilihlah boneka yang berukuran sesuai dengan ukuran tubuh anak, agar mudah dimainkan. Anda juga dapat mengajak ia bermain peran, seperti menjadi guru, dokter, atau lainnya. Kreatiflah menciptakan peran dan cerita. Banyak sekali yang bisa dieksplorasi saat anak bermain boneka.

5. Tata cara makan (table manner)
Tidak ada kata terlalu dini untuk mengajarkan aturan yang digunakan saat makan, serta penggunaan peralatan makan yang tepat, kepada si kecil. Hal ini dapat membawa perubahan positif dalam perilaku anak Anda, dan membantu ia mengembangkan nilai-nilai moral. Contohnya, ajarkan si kecil untuk tidak berbicara saat makanan masih ada di dalam mulut, dan menyisakan makanan. Ajak juga anak berdoa sebelum makan dimulai sebagai rasa syukur atas makanan yang telah tersaji.

6. Berpakaian rapi
Tentu saja, dibutuhkan kesabaran, konsitensi dan latihan dari Anda untuk mengajarkan si kecil hal ini. Anda bisa mengajarkan anak bahwa berpakaian bukan sekadar membalut tubuh dengan setelan, melainkan perlu disesuaikan juga dengan acara yang akan dihadiri dan cuaca yang saat itu. Misalnya, anak harus tahu di mana dan pada situasi apa ia bisa menggunakan baju tidur, atau kalau ke sekolah, ia harus memakai seragam.

7. Berbicara sopan
Usia balita merupakan masa di mana anak menjadi peniru ulung, termasuk dalam hal kesopanan berbicara dan bersikap. Anda lah yang harus menjadi contoh bagi si kecil. Usahakan Anda tidak berkata kasar kepada anak maupun siapa pun di lingkungan Anda. Tanamkan juga kosakata yang baik, dan jangan lupa ajarkan ia untuk tidak memotong pembicaraan orang lain. Latih dan ingatkanlah untuk belajar bergantian saat berbicara.

8. Memeluk
Mengajari kasih sayang terhadap sesama perlu ditanamkan sejak dini kepada anak. Salah satu caranya adalah dengan cara memeluk orang yang disayangi, seperti kakek, nenek, orang tua, kakak atau adik, maupun sanak saudara. Namun perlu diingat dan diajarkan bahwa tidak semua orang bisa dipeluk. Sehingga si kecil pun jangan sembarangan memeluk orang yang tidak dikenal dekat.

9. Tidak boleh kasar
Sangat tidak nyaman melihat perilaku anak yang kasar sehingga menyebabkan anak lain mengalami kerugian, seperti menendang temannya hingga menangis. Arahkan si kecil untuk mengendalikan emosinya  dan melepaskannya dengan cara yang positif. Ingat, Anda juga harus memberikan contoh perilaku yang tidak kasar.

10. Mau menerima kekalahan
Saat bermain bersama teman-temannya, si kecil tiba-tiba menangis karena kalah dalam permainan. Tenangkan ia, dan secara perlahan, tekankan bahwa bermain bukan soal menang atau kalah. Ajarkan anak untuk menghargai proses bukan hasil akhir. Dengan begitu, ia akan lebih mudah menerima kekalahan. Menurut Dr. Darrell Burnett, psikolog klinis asal AS, “Ada tiga alasan anak-anak bermain, yaitu untuk bersenang-senang, belajar keterampilan dan menikmati banyak aktivitas. Menang justru berada urutan bawah.”

11. 3 kata sakti: tolong, maaf dan terima kasih
Mengajarkan sopan santun kepada anak Anda tidak boleh ketinggalan 3 kata sakti ini: tolong, maaf dan terima kasih. Anak harus dibiasakan dengan kata-kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Caranya, dengan memberikan contoh kepada mereka. Ucapkan terima kasih kepada orang yang sudah memberikan pertolongan atau sesuatu kepada Anda. Katakan tolong, jika Anda meminta bantuan kepada orang lain. Ucapkan maaf, bila melakukan kesalahan. Semua bisa diajarkan dengan bermain peran bersama anak, atau saat Anda sedang berkomunikasi dengan pasangan Anda di depan si kecil.

12. Bertanggung jawab
Tidak perlu ragu mengajarkan anak bertanggung jawab. Tanggung jawab bisa diajarkan sedini mungkin. Cara pertama adalah dengan memberikan pengertian kepada anak arti tanggung jawab. Tanggung jawab adalah sikap di mana kita harus bersedia menerima akibat dari apa yang telah kita perbuat. Untuk buah hati Anda, mulailah dari hal-hal kecil, seperti usahakan ia membereskan mainan setelah selesai bermain, biasakan ia meletakkan piring dan gelas kotor yang ia gunakan. Hal ini bukan sesuatu yang instan memang, jadi bersabarlah dalam mengajari si kecil, ya.

13. Ajarkan keterbukaan
Bisa mulai dibiasakan sejak anak lancar berbicara dan bisa diajak berkomunikasi. Biasanya di usia 2-3 tahun, anak sudah dapat diajarkan tentang keterbukaan. Seperti, tanyakan ia lebih setuju pergi berenang atau main sepeda, atau minta pendapatnya mengenai liburan keluarga yang akan Anda rencanakan. Jika si kecil sudah lebih besar, saat ia pulang sekolah, tanyakan tentang harinya di kelas, apa yang ia suka dan tidak suka dari pelajarannya hari itu. Anak pun jadi terbiasa menceritakan apa yang ia hadapi sehari-hari.

14. Kebersihan
Memang tidak mudah mengajarkan tentang kebersihan kepada anak-anak, namun jika tidak ditanamkan sejak dini, maka si kecil akan bertindak seenaknya dan tidak mencintai kebersihan lingkungannya. Anda dapat mulai dengan membiasakan ia merapikan tempat tidur setelah bangun, mandi 2 kali sehari, menggosok gigi setelah bangun dan sebelum tidur, membuang sampah pada tempatnya, cuci tangan sebelum makan, dan membantu orang tua membersihkan rumah di akhir pekan.

15. Percaya diri
Tahukah Anda bahwa dorongan dari orangtua akan membuat buah hati Anda tambah percaya diri sehingga semakin menonjol dan percaya diri di antara teman-temannya? Untuk itu, sejak bayi bebaskan dirinya bereksplorasi sehingga ia bisa memuaskan keingintahuannya dan berkembang menjadi anak yang kreatif dan pintar. Tanamkan citra diri yang baik sejak belia. Buat ia merasa menjadi anak yang berharga dan dibanggakan oleh Anda dan ayahnya.
(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment