29.10.15

Tips Menghadapi Balita Yang Suka Melempar



Hai bunda,... berikut ini tips menghadapi balita yang suka melempar, semoga bermanfaat ya?

Pernahkah Anda mengalami kejadian memalukan karena balita melempar sendoknya hingga ke meja tetangga di restoran? Pokoknya, dalam berbagai kesempatan balita Anda selalu berhasrat untuk melempar barang yang ada di dekatnya.

Melempar memang salah satu keterampilan yang dimiliki anak usia ini yang sedang asyik bereksplorasi. Saat melempar, anak melatih koordinasi antara tangan dan juga matanya. Namun, tentu saja ia belum mengerti benda apa saja yang boleh dan tidak boleh dilempar.  Anda perlu melatihnya mengenalkan benda yang boleh dan tidak boleh dilempar.

1. Beri benda yang aman
Anak bisa melempar barang kapan saja ia suka. Saat ia akan melakukannya terkadang Anda pun tak sempat mencegah. Jadi, pastikan anak Anda aman dari benda pecah belah atau benda dapat melukai dirinya sendiri saat lemparannya meleset. Selain itu, jelaskan juga padanya barang seperti apa yang boleh ia lempar misalnya seperti bola karet, boneka kain, bantal atau guling. Katakan, “Kamu boleh melempar bola. Kalau sendok dan garpu hanya dipakai untuk makan, ya.”

2. Pahami perasaannya
Saat balita Anda melempar barang belum tentu ia sedang marah. Balita yang yang belum mengenal banyak emosi bisa jadi melampiaskan rasa ingin tahu, senang, sedih dan laparnya dengan melempar agar Anda memperhatikannya. Apalagi anak usia ini belum bisa mengontrol perasaannya, jadi cobalah memahami setiap reaksi balita saat melempar. Jika  melempar untuk bereksplorasi,  biasanya anak akan melihat benda yang dilempar, mengamati dan mulai menilai bagaimana hasilnya. Jadi, tak semua lemparannya mengartikan bahwa ia tidak suka atau kesal, lho.

3. Respon dengan baik
Saat ia melempar,  usahakan untuk tidak memberikan respon yang berlebihan atau memarahinya. Anak bisa jadi sedang menarik perhartian Anda dan respon apapun yang Anda berikan akan dianggap sebagai bentuk perhatian. Tak perlu melarang dengan suara keras, dekati ia dan ambil pelan-pelan barang yang akan ia lempar. Arahkan ia untuk mengungkapkan keinginannya tanpa harus melempar. Sebelum melarangnya  untuk melempar barang, pastikan  Anda juga tidak melempar barang ketika merasa marah atau kesal. Sebab, tindakan anak bisa jadi cerminan dari bunda atau ayahnya.

4. Salurkan dengan permainan
Agar hasrat melemparnya tersalurkan, Anda bisa, lho, menggunakan permainan yang menuntutnya untuk melempar. Misalnya, ajak anak  bermain memasukkan bola ke dalam keranjang. Karena lemparan balita belum terarah, gunakan keranjang dengan ukuran diameter yang cukup besar. Dijamin ia pasti puas dan merasa senang. Selain itu,  Anda juga bisa mengajaknya bermain lempar tangkap dengan posisi ia sebagai pelempar. Dari kegiatan ini anak juga bisa belajar bahwa ia boleh melempar asalkan barang yang tepat dan memiliki tujuan baik.

5. Etika melempar
Melempar adalah satu kompetensi yang harus dimiliki balita, tapi latih ia untuk tahu bahwa semua benda dapat menjadi objek lemparan. Misalnya, anak Anda tak boleh melempar manusia. Jika ia melempar balok mainannya atau makanannya pada Anda atau orang lain, jangan ragu untuk memberikan konsekuensi yang disertasai penjelasan yang mudah dipahami anak. Katakan, “Karena kamu melempar mainanmu, besok Bunda tidak akan membantu kamu merapikan mainanmu.”. Jika balita melempar barang atau mainan pada orang lain segera minta maaf dan periksa keadaan korban lemparannya, lalu ajak ia  meminta maaf.

6. Jika ia sudah mahir

Balita yang mahir melempar akan bosan dengan metode bermain sebelumnya. Variasikan saja metode permainan yang Anda berikan. Kalau sebelumnya anak berada di posisi pelempar, kini bantu ia menjadi penangkap yang baik. Variasikan juga bentuk bola yang Anda gunakan. Selain itu, Anda sudah bisa memberikan anak target untuk dilempar. Kena tidak kena urusan nanti, yang penting ia tetap bisa melampiaskan keinginannya dengan cara yang baik.

(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment