7.5.15

Mengenal Sembilan Jenis Temperamen Bayi






Hai bunda,... berikut ini 9 temperamen bayi yang perlu bunda pahami, semoga bermanfaat...
Bunda perlu menerima dan  mengetahui temperamen bayi agar tahu cara mengasuh yang tepat.  Para ahli percaya bahwa sejak lahir bayi memiliki 9 temperamen yang perlu diterima, dipahami dan distimulasi agar bayi  bisa berkembang bahagia.

Bayi Aktif:
  • Cukup nyaman dengan dirinya karena bisa “sibuk” sendiri.
  • Senang menikmati dunia dari stroller-nya.  
  • Memiliki activitiy level atau tingkat aktivitas  tinggi, terlihat dari kesukaannya bergerak, sampai-sampai membuat Anda kesulitan mengganti diaper-nya.
  • Karena aktivitasnya tinggi, ia  mudah tidur lelap.
Bayi Teratur:
  • Tidur, makan dan BAB pada jam tertentu setiap hari.
  • Tidak menolak setiap usaha Anda menerapkan jadwal rutin.
Bayi Ramah:
  • Tersenyum kepada  orang yang baru yang ditemui.
  • Nyaman bertemu orang baru.
Bayi Adaptif:
  • Mudah menyesuaikan dengan segala sesuatu yang baru; tempat, suasana, orang.
  • Bisa tidur nyenyak di tempat tidur yang bukan miliknya, seperti di hotel, di ruah saudara atau di rumah nenek,sehingga mudah diajak bepergian.
Bayi Intensif
  • Menunjukkan perasaannya dengan menangis.
  • Merengek jika ada sesuatu yang mengganggunya.
Bayi Moody:
  • Jika sejak bangun tidur ia tersenyum  maka akan riang sepanjang hari.  Namun jika ketika bangun tidur rewel, kemungkinan begitu pula suasana hatinya seharian.
  • Saat bertambah besar, ketika ia belajar  untuk mengungkapkan perasaannya dengan lebih baik, maka frekuensi tangisnya akan berkurang.
Bayi Mudah Terganggu:
  • Saat mengamuk ia tidak mudah ditenangkan meski sudah diberi kegiatan lain.
  • Anda sering tidak tahu apa yang diinginkannya.
  • Mudah terganggu hanya oleh bunyi mesin blender.
Bayi Ulet:
  • Tidak mudah menyerah dan terus berupaya menarik atau meraih mainan.
  • Menangis bila usahanya diinterupsi –misalnya Anda menggendongnya saat ia sedang asyik merangkak “mengejar” mainan.
Bayi Sensitif: Mudah terganggu oleh suara berisik, diapers basah, atau kain seprai dingin.

(Sumber : ayahbunda.co.id)

0 komentar:

Post a Comment