24.2.15

Tips Perawatan Kulit Pada Anak


Sample Image
 Banyak ibu yang bingung bagaimana cara merawat kulit anak-anaknya yang berusia TK dan SD. Apalagi dengan semakin maraknya produk perawatan (kosmetik) khusus anak yang beredar di pasaran dan menawarkan berbagai keunggulan. Lalu seperti apa sih perawatan yang benar?

Perawatan kulit anak memang tak bisa diabaikan. Dalam melakukan perawatan, para ibu perlu mempunyai sedikitnya pengetahuan tentang kulit anak. Kulit anak yang sehat mempunyai lapisan dan fungsi pertahanan yang hampir sama dengan kulit orang dewasa, hanya sedikit lebih tipis. Di samping itu, ada penyakit kulit tertentu seperti eksim anak (dermatitis atopik anak) yang muncul dominan pada usia sebelum baligh, sehingga perlu perhatian khusus. Pada kasus ini kulit penderita sensitif terhadap bahan kimia.
Perlu pula diingat, bahwa prinsip kita untuk memelihara dan melindungi kulit mereka yang memang masih sehat adalah agar tetap sehat, bukan untuk mempercantik diri dan penampilan. Karenanya jangan mudah terpancing untuk menggunakan produk kosmetik anak, yang belum tentu cocok dan diperlukan anak
.
Perawatan Dasar Sehari-hari
Pada dasarnya perawatan kulit pada anak sama saja dengan orang dewasa, hanya perlu sedikit penyesuaian. Khusus pada anak yang menginjak usia baligh memang biasanya akan ada perubahan pada kulit wajahnya, sehingga diperlukan perawatan lebih khusus. Namun, prinsip perawatannya sama. Yang perlu diperhatikan adalah:

1.   Pembersihan
  • Sabun
Sabun mandi untuk anak sebaiknya dipilih yang pH nya tidak terlalu basa, paling baik dari deterjen sintetik yang mendekati pH kulit ( 4,5 - 5,5 / tertulis pH seimbang). Namun sayang harganya masih cukup mahal. Sabun mandi batangan dan sabun bayi sebenarnya mempunyai pH tinggi (8 – 9) yang dapat  mengeringkan kulit anak. Tapi pada sabun bayi ditambahkan lemak yang berasal dari minyak kelapa atau minyak zaitun. Jadi masih lebih lembut dibanding sabun mandi biasa. Beberapa sabun mandi cair sekarang juga menambahkan pelembab lemak tersebut. Juga waspadai bahan pewangi dan pewarna dari sabun mandi biasa, baik yang batangan maupun cair, karena bisa menyebabkan reaksi iritasi atau alergi.
Penting sekali diperhatikan untuk anak penderita kulit sensitif dan eksim, dianjurkan tidak memakai sabun yang mengandung zat antiseptik  karena akan memperberat atau memicu kambuhnya eksim. Bahan antiseptik adalah bahan kimia untuk membunuh kuman kulit, padahal kulit gatal sebagian besar bukan karena infeksi tapi karena iritasi dan alergi. Zat antiseptik seperti sulfur/belerang bisa mengeringkan kulit dan menimbulkan gatal, heksaklorofen dapat menyebabkan keracunan otak, povidone iodine (yodium), TCC, triclosan bisa menimbulkan reaksi alergi.
Setelah menggunakan sabun, bilas dengan air sampai sabun hilang, supaya pori tidak tertutup yang dapat menyebabkan peradangan dan rasa gatal.

  • Sampo
Mencuci rambut anak sebaiknya dilakukan sekitar 3 kali seminggu, kecuali rambut anak sangat kotor, sehingga perlu dibersihkan lebih sering. Terlalu sering mencuci rambut, misalnya 2 kali sehari, dapat mengeringkan kulit kepala dan rambut menjadi kusam.
Kalau tiba-tiba timbul ketombe, gatal atau bisul di kulit kepala anak, perlu dicurigai sampo yang dipakai. Mungkin sampo tersebut tidak cocok untuknya, terlalu banyak mengandung kondisioner atau bahan kimia. Sebaiknya tidak menggunakan sampo antiketombe, terutama yang mengandung selenium sulfida, karena pemakaian jangka panjang bisa meracuni otak dan jaringan saraf.

2.      Pelembab
Di Indonesia yang beriklim tropis, pelembab kulit sebenarnya tidak perlu untuk anak berkulit normal. Kecuali untuk anak penderita eksim yang kulitnya memang kering. Mereka dianjurkan selalu memakai pelembab (tanpa pewarna dan pewangi), segera setelah mandi ketika kulit masih dalam keadaan lembab.
Anak menjelang baligh umumnya sudah mulai memperhatikan penampilan diri. Karenanya terkadang mereka sudah mulai memakai lotion pelembab kulit yang wangi. Namun, waspadai anak perempuan menjelang baligh bila tiba-tiba kulitnya memerah, gatal atau timbul bintil-bintil. Bisa jadi karena mereka memakai dan tidak tahan dengan body lotion dewasa yang terlalu wangi dan berwarna.

3.      Bedak
Fungsi bedak adalah sebagai pelicin dan penyerap keringat. Fungsinya sebagai pelindung sinar matahari sangat rendah, kecuali bila dipakai tebal seperti topeng. Kalau anak berkeringat, lap dulu dengan lap basah, lalu lap kering, baru dibedaki, supaya tidak mencetuskan biang keringat. Sebaiknya bedak jangan terhirup saat dipakaikan ke wajah, karena bisa menyebabkan penyakit pada paru.
Hati-hati dengan bedak wangi untuk anak. Pilihlah yang berasal dari bunga (alam) dengan konsentrasi rendah. Kalau kulit sedang lecet dan gatal, jangan pakai bedak, apalagi bedak kocok cair, karena akan memperparah keadaan.

4.      Pelindung
Produk pelindung terhadap sinar matahari (tabir surya/sunblock /sunscreen), sebaiknya selalu dipakai ketika berenang atau beraktivitas dalam waktu lama di bawah sinar matahari jam 10.00 – 16.00. Kerusakan kulit (kanker kulit) pada umumnya akibat sinar matahari siang hari yang merupakan ‘tabungan’ sejak anak-anak. Oleskan setengah jam sebelum terpajang matahari. Bila anak berkeringat, oleskan lagi tiap 2 jam. Pada waktu berenang, oleskan kembali begitu anak keluar dari air dan handukan.
Pilih produk yang dibuat khusus untuk anak, yaitu yang hanya mengandung tabir surya fisik, antara lain seng oksida (ZnO) dan titanium dioksida (TiO2). Jangan menggunakan yabir surya yang mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi misalnya paraminobenzoicacid (PABA). Untuk orang Indonesia pilih yang bernilai pelindung SPF 15 yang dapat melindungi sekitar 5 jam,  bila tidak luntur kena air, keringat dan handuk.

5.      Wewangian
Kalau memang merasa perlu memakai wewangian untuk anak, pilih produk khusus anak yang tidak mengandung alkohol. Bahan pewanginya dari bahan alami (bunga), dengan konsentrasi rendah. Hindari kontak kulit yang terkena wewangian dengan sinar matahari, karena mungkin terjadi reaksi alergi fotokontak. Anak berkulit sensitif sebaiknya tidak menggunakan wewangian.

6.      Penolak serangga
Hindari memakai krim atau lotion tolak serangga yang mengandung DEET (dietiltoluamid) pada anak berusia di bawah 6 tahun. Bahkan, kalau bisa, tidak usah digunakan pada anak sama sekali. Pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan keracunan saraf dan otak. Untuk anak sebaiknya gunakan produk penolak serangga yang mengandung bahan alami, misalnya minyak sereh (citronella), bisa minyak sereh asli atau produk yang mengandung minyak sereh ini. (Sumber : Majalah Ummi)

0 komentar:

Post a Comment