10.2.14

Tips Sikap Ibu Ketika Buah Hati Menjalani Kemoterapi

 Info dari detik health ini mungkin saja bermanfaat buat para bunda yang buah hatinya sedang dan akan menjalani kemoterapi.....:)


Orang tua mana yang tak terkejut ketika anaknya didiagnosa terkena penyakit kronis seperti kanker. Wajar jika mereka merasakan kesedihan yang mendalam, tapi demi kesembuhan buah hati, ada hal yang perlu dilakukan para orang tua.

“Usahakan orang tua jangan pernah nangis di depan anak karena anak nanti akan terbawa dan dia jadi tidak semangat kemoterapi. Orang tua harus beri anak semangat karena masih ada jalan keluar sebab kanker bukan penyakit yang nggak bisa disembuhkan kok,” papar kepala ruangan anak RS Kanker Dharmais, Lukitowati S.Kep saat ditemui detikHealth di rumah singgah sementara dan edukasi bagi anak dengan kanker, Rumah Anyo, Jl. Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat dan ditulis pada Senin (10/2/2014).

Selama dua puluh tahun berkecimpung di bagian kemoterapi anak, diakui wanita yang akrab disapa Luki ini orang tua memang bisa shock ketika mendengar kondisi tentang si anak yang sesungguhnya. Sebab, Luki sendiri pernah pingsan ketika menghadapi kenyataan bahwa ayahnya terkena kanker nasofaring.

Meski demikian, ia tetap menyemangati para orang tua agar tidak putus asa dan harus tetap yakin anaknya bisa sembuh ketika menbawa si anak ke tempat yang memang sudah tepat untuk menyembuhkan kanker yang dialami, misalnya saja di rumah sakit.

Selama ini, saat anak pertama kali didiagnosis kanker, Luki dan tim medis yang lain biasanya akan membicarakannya dengan orang tua terkait siapa yang akan memberi tahu anak tentang kondisinya. Biasanya hal ini berlaku untuk pasien usia tujuh tahun ke atas yang dianggap sudah mengerti.

Jika memang orang tua tidak sanggup, perawat atau dokterlah yang akan memberitahukan pada anak. Bahakan, jika dibutuhkan, psikolog pun akan membantu. Luki sendiri punya cara untuk mengkomunikasikan kondisi anak yakni dengan melakukan refleksi. Jika pasien berusia lima tahun ke bawah, ia akan menggunakan penjelasan yang sesuai.

“Saya katakan ada sel jahat di dalam tubuh kamu makanya perlu dibunuh. Caranya dengan diberi bom (obat saat kemoterapi-red). Tapi, kalau anak berusia di atas tujuh tahun aya atau dokter akan memberi informasi sejauh mana yang dibutuhkan anak,” kata Luki.

“Anak itu sebenarnya kan tahu kenapa dia sering dateng ke RS kanker. Pasti dia sudah browsing tentang apa itu kanker dan bagaimana. Jadi kita beri info sesuai yang dia butuhkan sehingga pemberitahuannya ini secara bertahap,” tandasnya.

0 komentar:

Post a Comment