10.1.13

Anak Suka Game Memasak Cenderung Suka Junk Food


Awas Ternyata Anak yang Suka Game Memasak Lebih Doyan Junk Food

Selain memacu kreatifitas buah hati dalam belajar seni memasak,ternyata game yang isinya memasak bisa juga mempengaruhi anak untuk lebih menyukai junk food,coba simak info dari detikfood berikut ini,semoga bermanfaat yaa :)

Banyak game makanan dibuat untuk merangsang daya kreasi anak. Seperti menghias kue atau meracik pizza. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering memainkan games bertema makanan lebih cenderung suka junk food.

Kritikus industri makanan telah lama mengeluhkan banyaknya games makanan untuk komputer atau alat elektronik lainnya. Padahal sebenarnya game ini adalah 'adver games', atau permainan yang dibuat oleh para produsen makanan untuk mengiklankan produk mereka.

Untuk mengetahui bagaimana adver games ini mempengaruhi pola makan anak, sekelompok peneliti dari Belanda meneliti anak-anak berusia 8-10 tahun. Mereka diminta memainkan dua macam game. Pertama game yang menunjukkan merek permen ternama dan yang kedua untuk menunjukkan buah-buahan.

Grup anak lainnya memainkan sebuah game online yang melibatkan mainan. Semua game yang diberikan menguji kemampuan memori masing-masing anak. Setelah itu, anak-anak tersebut ditawari mangkuk-mangkuk berbeda berisi permen jelly, cokelat, potongan pisang, dan apel.

Para peneliti berasumsi bahwa kelompok anak yang memainkan permainan yang menunjukkan buah-buahan akan memilih antara pisang atau apel. Ternyata, semua anak yang memainkan permainan makanan baik itu permen atau buah mengonsumsi lebih banyak permen.

“Kami sangat terkejut, anak yang memainkan permainan bertema makan mengonsumsi kalori dua kali lipat lebih banyak dari anak yang memainkan game non makanan ataupun yang tidak memainkan game sama sekali”, kata Frans Folkford, mahasiswa pasca sarajana University of Amsterdam yang mempimpin penelitian tersebut kepada The Salt (10/01/2013).

Penelitian ini diterbitkan secara online di American Journal of Nutrition. Dalam jurnal itu dijelaskan, hanya dengan melihat gambar makanan cukup untuk membuat orang ingin makan. Tetapi, permainan bertema makanan lebih persuasif. Menurut Folkford hal ini karena anak-anak lebih terikat secara aktif kepada permainan tersebut dan tidak menyadari permainan itu hanya sebagai alat promosi.

“Permainan komputer bisa juga mendorong anak untuk mengonsumsi makanan sehat, tapi ini bisa menjadi hal yang rumit dan harus disiasati”, kata Jennifer Harris selaku direktur Marketing Initiatives di Rudd Center untuk Food Policy and Obesity di Yale University, Amerika Serikat.

Tahun lalu ia menemukan anak-anak yang memainkan game online dari perusahaan Dole Fruit lebih banyak makan buah. Iapun menyimpulkan bahwa hal ini tergantung pada jenis permainan tdan pesan yang ingin disampaikan.

0 komentar:

Post a Comment